Malang benar nasib Kanaya setelah ia melawan Papanya sendiri dan tidak mendapatkan restu dari sang Papa.
Kanaya nekat menikah dengan Adrian yang ia harap bisa membahagiakannya. Harapan itu ternyata hanyalah harapan semata yang Kanaya bisa bayangkan. Sebab Adrian ternyata tega menjual Kanaya hanya demi uang untuk menyelamatkan perusahaannya.
Kanaya di jual, dan ceraikan oleh Adrian. Namun siapa sangka setelah terusir dan diceraikan, Kanaya kini terbelenggu oleh cinta seorang keturunan mafia, Adam De Costa.
Lantas bagaimana kehidupan Kanaya selanjutnya ? akankah Kanaya bisa menerima Adam dalam hidupnya ?
Ikuti ceritanya dalam novel "Oh My Kanaya" karya Dewi KD. Jangan lupa untuk memberikan support dalam bentuk Like dan Komen yang sebanyak-banyaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6
“Kau memberikan Ku wanita yang sudah bersuami !” kata Adam begitu geram ia meraih cambuknya dimana tubuh Romi di ikat dan tak bisa bergerak sama sekali.
Cetas
“Aaaakkkhh !”
“Apa wanita yang masih gadis diluar sana sudah habis stoknya ? sampai-sampai Kau memberikan Ku wanita yang sudah punya suami !” kata Adam dengan kilatan kemarahan di wajahnya pada Romi.
“Maaf, Tuan ! Aku sudah bingung harus bagaimana lagi mencarikan sosok wanita untuk Anda. Sebab Anda selalu menolaknya !” kata Romi memberikan penjelasan.
Ia sudah lama bekerja dengan Adam, dan mengenal keluarga De Costa yang begitu kejam karena keluarga tersebut merupakan keluarga mafia terbesar di kota Berlin, Jerman. Hukuman yang Romi dapatkan saat ini tentu saja hal yang biasa baginya jika ia melakukan kesalahan. Romi bahkan tidak bisa dengan mudahnya berhenti bekerja dengan Adam, sebab jika ia berhenti itu artinya ia harus siap menukarkan nyawanya.
Cetas
Cetas
Cetas
Setelah puas Adam melampiaskan amarahnya, Romi ia lepaskan dimana tubuh Romi sudah begitu lemas.
“Aku mau identitas wanita itu ! Suami gila mana yang tega menjual istrinya sendiri !” kata Adam mensejajarkan tubuhnya pada Romi, sebelum ia meninggalkan Romi di ruang penyiksaan miliknya.
Saat Adam pergi, Romi kemudian dibantu oleh para pengawal untuk dibawa ke ruang kesehatan untuk di obati lukanya.
Lain halnya dengan Kanaya,
Wanita itu langsung mencari keberadaan Adrian, dengan wajah penuh amarah.
“MAS ADRIAN !!” pekik Kanaya, ia mendapati Adrian berada di ruang kerjanya. Adrian terkejut melihat kedatangan Kanaya dan langsung berdiri dari duduknya.
“Kanaya !” Adrian menelan air ludahnya ketika melihat Kanaya datang dengan wajah penuh amarah untuknya.
“Apa Kau menjual Ku ?” tanya Kanaya dengan suara bergetar berjalan mendekati suaminya.
“Kanaya..itu !” suara Adrian tercekat untuk menjawab pertanyaan Kanaya.
“JAWAB AKU MAS !!!” pekik Kanaya
Adrian kesal karena di teriaki oleh Kanaya, ia balik melayangkan kemarahan pada Kanaya.
“KALAU IYA KENAPA ? HAH ?” ucap Adrian dengan suara menggelegar.
Duar
Bak disambar petir ditengah hari bolong, ternyata benar. Suaminya sendiri tega menjualnya.
“TEGA KAU MAS ! APA SALAH KU ! HAH ?!!” teriak Kanaya.
Dunianya seakan hancur berkeping-keping, suami yang ia anggap sebagai pelindung baginya ternyata malah menjerumuskannya dalam sebuah nista yang tak pernah ia bayangkan dalam seumur hidupnya.
“Bisnis Ku hampir hancur KANAYA ! Aku membutuhkan uang saat ini !” kata Adrian
“Butuh uang ? Lalu menjual istri sendiri ! Dasar gila ! Kau pria sinting !” maki Kanaya yang terisak dalam tangisnya.
“Oh ayolah, Kanaya ! Aku hanya meminta bantuan mu, apa itu salah ? Lagi pula apa salahnya membantu suami ?!” kata Adrian dengan entengnya.
“Menjijikkan !” maki Kanaya,
“Kanaya..” Adrian hendak menyentuh tangan Kanaya namun Kanaya menolak sentuhan itu.
“JANGAN SENTUH AKU ! BAJINGAN !” maki Kanaya
Saat keduanya tengah beradu mulut Yulia datang menghampiri keduanya sebab sejak tadi Yulia mendengar percakapan anak dan menantunya itu. Yulia merasa tak terima putra kesayangannya di maki-maki oleh Kanaya.
“Jaga ucapan mu, Kanaya !” kata Yulia menatap tajam Kanaya, ia tentu saja membela putra kesayangannya.
“Ibu ! Putra mu menjual Ku ! Ibu masih membelanya !” Kanaya menggelengkan kepalanya, sungguh ironis nasibnya masuk ke dalam keluarga seperti itu.
“Apa Kau tidak dengar ucapan putra Ku ? Dia hanya ingin Kau membantunya ! Tapi Kau malah memaki putra Ku dan menyalahkannya !” kata Yulia mengomeli Kanaya.
“Ibu, dimana akal sehat mu ? Putra mu menjual Ku dengan pria lain ! Aku bukan PELACUR !!!” kata Kanaya
“Jadi Kau mengatakan Aku gila, begitu ? Dasar menantu tidak tahu di untung ! Harusnya Kau bersyukur Aku masih menerima mu sebagai menantu Ku !” kata Yulia
“Iya Kalian benar-benar sudah gila ! Ibu dan anak sama saja !” kata Kanaya begitu marah pada mertua dan suaminya itu.
“JAGA UCAPAN MU KANAYA ! Dia itu IBU KU !” kata Adrian tak terima Kanaya memakinya dan juga Ibunya.
“Lihat Adrian, Ibu di maki olehnya ! Ibu tidak terima !” kata Yulia menangis di hadapan putranya.
“Ibu tidak mau punya menantu sepertinya, Adrian ! Lebih baik Kau ceraikan dia ! Untuk apa memelihara istri yang tidak tahu diri sepertinya !” kata Yulia mengompori Adrian.
Adrian yang tengah diselimuti amarah pun tanpa berpikir panjang lagi, ia menjatuhkan talak pada Kanaya yang membuat Kanaya begitu sakit hati dengan sikap Adrian.
“Dengar Kanaya ! Aku menjatuhkan talak pada mu ! Mulai saat ini Kau bukan istri Ku lagi !” kata Adrian yang membuat Kanaya tak bisa lagi berkata apa-apa. Sungguh sakit hati Kanaya mendengar Adrian menjatuhkan talak padanya.
Sudah di jual oleh suami sendiri kini Kanaya di ceraikan pula. Malang benar nasibnya, padahal seumur hidupnya ia menginginkan kehidupan rumah tangga yang bahagia. Namun apa yang ia dapatkan ? hanyalah luka yang begitu besar hingga membuatnya tak mampu lagi untuk melangkah.
Kanaya di usir oleh Yulia dari rumahnya, Yulia dengan tega mengusir Kanaya dan melemparkan koper Kanaya keluar rumahnya.
“Pergi Kau dari rumah Ku ! Sejak dulu seharusnya putra Ku tidak menikah dengan mu ! Kau itu menantu pembawa sial !” maki Yulia yang membuat Kanaya semakin terisak dalam tangisnya.
“Prihal hak asuh Kendra ! Jangan bermimpi Kau akan mendapatkannya !” kata Yulia, wanita itu bahkan dengan tega memisahkan Kanaya dengan Kendra yang masih berusia dua tahun, yang masih sangat membutuhkan Kanaya disampingnya.
“Jangan pisahkan Aku dengan Kendra, Ibu !” kata Kanaya memohon.
“Dia tidak butuh Ibu seperti mu ! Kau itu wanita yang tidak ada gunanya !” kata Yulia kemudian menutup pintu rumahnya dan Kanaya hanya menangis di depan pintu dengan menggedor-gedor pintu rumah Ibu mertuanya tersebut.
“Ibu ! Jangan pisahkan Aku dengan Kendra ! Ibu !”
“Hiks…hiks..hikss..”
...****************...
pasti kayana ada rasa sm adam.......
jangan lukai perasaannya.
apa mau melarikan diri 🤣🤣🤣🤣