Bao Wei merupakan mafia kejam yang terkenal di dunia bawah. Dalam menjalankan misi nya, ia tak segan dengan musuh nya. Bao Wei mempunyai sepupu yang sangat suka membaca novel. Tak ayal, Bao Wei juga suka membaca novel reinkarnasi, thriller, zaman kuno kultivasi, time travel, maupun novel kiamat.
Di dunia atas, Bao Wei merupakan seorang Dokter Bedah Misterius yang bakatnya luar biasa. Mulai dari usia 10 tahun hingga sekarang umur 25 tahun, ia telah menjadi Dokter Bedah yang hanya diketahui oleh profesor Dokter dengan sebutan Dokter Dewa.
Saat ini Bao Wei sedang cuti dan menikmati waktunya di Villa dekat pegunungan dengan membaca novel berjudul Kiamat Zombie di sertai makanan kacang dan jus kesukaannya.
Bao Wei yang sudah membaca novel hingga tamat mulai mengantuk dan tertidur di sofa dengan buku novel yang jatuh dan terbuka. Hingga sebuah cahaya keluar dalam novel dan membawa Bao Wei ke dalamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Insting Mungkin
Setelah insiden di lapangan olahraga, Bao Wei memutuskan untuk mengajak Zhao Lin ke kantin. Sahabatnya itu sudah sangat penasaran dengan apa yang baru saja terjadi.
“Weiwei, kau benar-benar harus menjelaskan apa yang terjadi tadi” kata Zhao Lin, sambil mengaduk minuman jusnya.
Bao Wei tersenyum kecil “Itu hanya refleks. Tiang basketnya memang goyah, jadi aku langsung bertindak. Tak kusangka benar-benar akan roboh”
“Tapi kau begitu tenang! Kalau aku, mungkin sudah kabur duluan” Zhao Lin terkekeh, mencoba membayangkan dirinya dalam situasi itu.
Bao Wei mengangkat bahu “Insting, mungkin. Lagi pula, aku tak ingin ada yang terluka”
Zhao Lin mendesah kagum “Kau ini seperti superhero, Weiwei. Aku mulai merasa iri. Tadi di lapangan, semua orang memandangmu seperti pahlawan”
Bao Wei tersenyum tipis, namun tidak menanggapi. Dalam hatinya, ia tahu bahwa tindakan itu bukan semata-mata untuk perhatian, melainkan bagian dari misi yang diberikan sistemnya.
Mereka berdua melanjutkan makan siang dengan santai. Zhao Lin berbicara tentang rencana pesta mendatang, mencoba membujuk Bao Wei untuk datang lebih awal agar mereka bisa memilih gaun bersama.
“Kau pasti harus memakai sesuatu yang luar biasa, Weiwei. Aku tak akan membiarkanmu kalah dari Wen Yue” ujar Zhao Lin dengan nada bercanda.
Bao Wei hanya mengangguk sambil tersenyum. Dalam pikirannya, pesta itu lebih dari sekadar acara biasa. Ia tahu, kiamat zombie akan pecah sehari setelah pesta berlangsung, dan tugasnya adalah memastikan semua orang, terutama Zhao Lin selamat.
Bel terakhir berbunyi, menandakan waktu pulang. Bao Wei membereskan barang-barangnya dengan cepat.
“Lin, aku harus pergi ke supermarket dulu sebelum pulang” katanya sambil menggantungkan ranselnya di bahu.
“Belanja lagi? Kau tak pernah berhenti ya” jawab Zhao Lin, tertawa kecil “Kalau begitu, hati-hati di jalan. Aku ada janji dengan pacarku malam ini”
“Baik, kau juga hati-hati” jawab Bao Wei sebelum berpisah.
________________
Bao Wei tiba di supermarket besar di pusat kota. Ia mendorong troli sambil memikirkan barang-barang yang perlu ia beli. Kali ini, fokusnya adalah membeli perlengkapan wanita yang penting untuk bertahan hidup dalam kondisi darurat.
Barang-barang yang dibeli untuk kebutuhan wanita:
✅Produk kebersihan: Pembalut, pantyliner, dan tisu basah.
✅Produk perawatan: Sabun mandi, sampo, kondisioner, pasta gigi, dan deodoran.
✅Barang darurat: Cermin kecil, gunting kuku, dan pinset.
Setelah selesai di bagian kebutuhan wanita, Bao Wei beralih ke bagian perlengkapan mandi. Ia memutuskan untuk melengkapi stok untuk apartemennya.
Barang-barang perlengkapan mandi yang dibeli:
✅Handuk baru dengan berbagai ukuran.
✅Sikat gigi ekstra untuk berjaga-jaga.
✅Sabun cuci tangan, antiseptik, dan disinfektan.
✅Loofah, spons mandi, dan batu apung.
✅Wadah plastik kecil untuk menyimpan sabun atau barang lainnya.
Bao Wei juga menyempatkan diri membeli beberapa barang tambahan seperti botol air portabel dan kotak penyimpanan.
Setelah membayar semua barang belanjaannya, Bao Wei memesan taksi untuk pulang. Ia membawa semua barangnya ke apartemen dengan hati-hati, memastikan tidak ada yang mencurigakan.
Begitu sampai, ia langsung memindahkan sebagian besar barang-barang itu ke ruang gioknya.
Setelah selesai mengatur semuanya, Bao Wei duduk di sofa dengan secangkir teh hangat di tangannya. Pikiran tentang kiamat zombie terus menghantuinya, tetapi ia merasa lebih tenang karena semua rencana berjalan lancar sejauh ini.
"Hanya beberapa hari lagi" pikir Bao Wei sambil memandang keluar jendela "Aku harus memastikan semuanya siap sebelum hari itu tiba"