Datang ke Jakarta sebagai saudara tiri baru yang dikenal sebagai ketua OSIS sekolah.
Ini kisah Venera yang mempunyai saudara kembar bernama Venela.
Venera menikmati kehidupan di sekolah nya sebagai murid pindahan, sekaligus ingin membantu percintaan segitiga dari saudara tirinya di sekolah.
Apakah peran Venera sebagai pemain latar akan berubah menjadi sebuah kebencian atau jadi pemenang dihati Aldi? mengingat saudara kembarnya sekarang sudah menjadi pacar dari saudara tirinya.
Ikuti kisahnya Venera.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
09. Aldi dan Della.
Di pagi yang cerah, selepas semalaman ikut mengurus kakek dirumah sakit, kali ini Venera datang lebih awal ke sekolah, mengarungi jalan raya dengan sepeda motor yang dia bawa.
Namun saat berhenti di lampu merah, Era di sapa oleh salah satu murid yang bernama Dimas.
Venera ingat saat pertama kali bertemu dengan nya— Dimas sedang dihukum saat di gerbang sekolah, Venera saat itu melihat dia, namun Era memilih untuk menulis nama di daftar buku murid yang terlambat, untuk pertemuan keduanya— Dimas tak sengaja menabrak dirinya saat di kantin sekolah.
Dan yang sekarang adalah pertemuan ketiga nya, Venera menoleh ke arah Dimas yang sedang tersenyum hingga menunjukan gigi gingsul nya.
"Hay" Kata Dimas, Venera buang wajah dan menutup kaca helm bogo nya. Dimas kembali tersenyum, lalu melihat lampu yang sudah berwarna hijau.
Venera melajukan sepeda motornya dengan kecepatan penuh guna menghindari Dimas.
Tak lama Venera masuk ke dalam gerbang sekolah menuju ke parkiran, saat sudah mengatur posisi motor dan melepas helm, tiba-tiba Venera di hampiri oleh satu geng berandalan cowok.
"Wih cewek nakal baru nih" Sapa seorang murid yang berjalan tengil mengkomandoi ketiga teman nya dari depan.
Venera menoleh ke arah mereka, bersikap tenang sambil memainkan kuku-kuku panjang nya.
"Lu murid baru disini kan? Manis juga lu" Kata Sandi.
"Minggir" Kata Venera menatap dingin.
"Wah jutek dia bos" Bisik Dean.
"Jangan buat gue salting anying" Jawab Sandi. Dia menatap kembali ke arah Venera sambil berdehem kecil, Mengulurkan tangan di hadapan Venera.
Venera menatap dingin wajah Sandi singkat, mengabaikan uluran tangan nya dan berjalan melewati Sandi.
"Yah ahaha ditolak" Ejek Budi.
Sandi berdecak "Diam lu" Katanya sambil balik badan mengikuti Venera dari belakang.
Venera berhenti melangkah saat sadar di ikutin "Ngapain sih lu, muka kaya kobokan air aja mau kenalan sama gue, permak dulu wajah lu baru bisa kenalan sama gue!" Ketus Venera.
Disana, ada Rezaldi yang baru saja sampai di gerbang sekolah bersama Della.
Sebelum pergi ke sekolah, Aldi berbelok arah untuk menjemput Della terlebih dahulu di rumah nya.
Saat sudah memarkiran sepeda motor, mata nya ternoda saat melihat Venera yang sedang di kelilingi murid-murid nakal.
"Gak kapok-kapok apa ya itu orang!" Sewot Aldi meninggalkan Della yang sibuk merapihkan rambut di kaca spion motor.
"Kalian!" Tukas Rezaldi saat Sandi masih berusaha untuk berkenalan dengan Venera.
Sandi bersama geng nya kompak menoleh ketika ada ketos datang.
Budi membelalak sambil menelan air ludah, Segera mungkin dia memasukkan kembali seragam yang keluar dari pinggang celana nya. Sandi dan Dean mengikuti.
"Giliran ada saya aja baju di masukkan! Kalian lupa tentang kerapihan sekolah ini?!" Kata Rezaldi Tajam.
"Hehe, iya maaf Al, tadi gue habis dari toilet jadi buru-buru deh beresin celana." Alasan Sandi.
"Bertiga?" Tanya Rezaldi dengan tatapan dingin.
Sandi menaikan kedua alis, menoleh ke kedua teman-teman nya "Ah, untuk mereka gue gak tau, kalau lu mau hukum mereka hukum aja"
"Bangke lu, jangan selamat sendiri aja" Protes Budi tak terima.
Rezaldi menggeleng kepala "Push up kalian sebanyak 20 kali" Titah Aldi kepada ketiga murid itu, pandangan nya lalu mengarah kepada Venera, sialnya Venera sudah tidak ada di posisi dimana dia berdiri.
Rezaldi celingukan mencari Venera, merasa Aldi sedang lengah, Sandi dan kawan-kawan saling bisik dan kabur dari hukuman Aldi.
Aldi menoleh ketika mendengar suara langkah kaki yang sedang berlari "Woy!"
Della mencegah saat Aldi ingin mengejar mereka. "Sudah biarin aja beb, kasih kelonggaran lah untuk sehari ini aja, kamu itu sudah terlalu tegas menghukum murid"
"Gak bisa, ini perintah langsung dari kepala sekolah untuk saya selama dia berada di rumah sakit" Kata Aldi.
"Heum.. Oh iya lupa, gimana keadaan kakek kamu di rumah sakit" Tanya Della.
"Alhamdulillah mendingan" Jawab Aldi.
"Alhamdulillah" Kata Della ikut bersyukur.
"Pulang sekolah, aku boleh jenguk kakek kamu gak?" Sambung Della.
"Loh kok? Kan kamu katanya mau ada latihan basket hari ini beb?" Kata Aldi.
Della menggeleng "Saya bakal izin sehari gak latihan beb" Jawab Della.
"Kamu itu sebentar lagi mau ada turnamen, bolos latihan nanti performa kamu menurun" Kata Aldi.
"Gak peduli beb, karena papah-mamah ku minta aku fokus belajar ke ujian nasional" Kata Della.
Aldi menoleh sesaat ke Della "Yaudah, apa kamu mau break dulu?" Kata Aldi.
Della tiba-tiba terdiam "Break?" Gumamnya
"Iya, kebanyakan orang kalau mau ujian nasional harus break pacaran, agar tidak mengganggu waktu belajar" Kata Aldi.
"Terus kalau sudah putus sama saya, kamu pacaran gitu sama Andara?!" Kata Della.
"Mana ada... Heum, gak jadi.. maaf ya kalau buat mood kamu rusak, jangan terlalu dipikirin, ujiannya juga masih lama" Kata Aldi senyum.
"Ayo kita masuk ke kelas" Kata Aldi.
"Nyebelin banget sih, aku sampai kapan pun enggak mau putus dari kamu" Kata Della tegas.
"Iya-iya" Jawab Aldi.
Aldi dan Della langsung masuk ke dalam sekolah, dan berpisah untuk sementara karena mereka akan memasuki kelas nya masing-masing.
Sampai nya di kelas, Aldi melihat Venera yang sedang mengoles bibirnya pakai liptint. Aldi menggeleng lalu menghampiri Venera.
Aldi juga tak segan merampas peralatan makeup itu dari tangan Venera, saat Venera masih memoles bibir nya di bagian bawah.
Venera tiba-tiba membelalak saat liptint nya di rampas oleh Aldi, membuat garis coretan di atas bibir sampai bibir Era menjadi sangat belepotan.
Venera menoleh siapa yang merebut liptint itu, "Lu gak disini gak di sana, ngeselin ya?!"
"Sekolah ini bukan sarang model" Kata Aldi tegas.
BRAK!!
Venera menggebrak meja dengan dua tangan, lalu bangkit dari duduk dan menatap tajam ke arah Aldi.
"Bukan nya bagus kalau sekolah ini di huni banyak cewek-cewek cantik?" Kata Venera sudah terpancing emosi.
"Sekolah itu untuk belajar, bukan untuk saling tebar pesona" Kata Aldi.
"Lah, siapa juga yang mau tebar pesona!" Kata Venera.
"Lu sadar gak sih? penampilan lu sudah mengundang hawa nafsu kaum adam di sekolah ini." Tegur Rezaldi.
"Pantes aja cowok-cowok berandalan tadi samperin lu" Sambungnya.
Venera berdecak dan bereaksi dingin "Balikin sini" Kata Venera sambil menadahkan telapak tangan.
"Ambil nanti diruangan OSIS" Kata Aldi, tiba-tiba membuka tas dan mengambil tisu yang sudah dia bawa keseharian nya.
"Hapus riasan makeup lu pakai ini"
Venera membelalak tipis, melangkah maju dan berusaha merebut kembali liptint yang sudah di rebut Aldi.
"BALIKIN GAK SOK!!" Kata Venera tajam.
"Kembali duduk atau gue hukum!" Kata Aldi.
"Astaga ARGHHHH" Keluh Venera kesal, lalu berteriak sambil mengacak-acak rambutnya sendiri.
membawa 1mawar dan iklan biar tmbh semangat
membawa 1 iklan biar tmbh semangat
mampir yuk ke tempat aku. bebas yg mana aja 🙏🏿😘😁
salam dari
"aku dan teman kamarku"