Sarah, bekerja sebagai guru di sebuah sekolah bergengsi khusus untuk orang kaya dan kalangan berada, kerap dibohongi dan berulang kali mengalami kekerasan fisik dan tak jarang mendapatkan penghinaan dari Dias,pacarnya.Abimanyu, yang dikenal sebagai pengusaha muda sukses yang kerap gonta ganti pacar. Pertemuan tak sengaja Sarah dan Abimanyu yang melibatkan Bagas, keponakan Abimanyu, berbuntut panjang. Sarah yang saat itu ditemani oleh pacarnya mendapatkan hinaan dan ucapan yang merendahkan pacarnya. Abimanyu yang mengetahui hal itu menawarkan sebuah kesepakatan pada Sarah untuk menjadi istrinya sekaligus membantu Abimanyu menjauhkan dia dari kejaran wanita-wanita gila pemburu harta, atau tetap menjadi samsak hidup pacarnya dan menunggu kehancuran hidupnya.Mampukah Abimanyu meyakinkan Sarah untuk menjadi istrinya ? Dapatkah Sarah menemukan kebahagiaan dengan Abimanyu?Sementara pacarnya berjanji akan berubah dan memperbaiki hubungan mereka.Rahasia apa yang disembunyikan Sarah ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chery red, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15.
Sepulang dari kafe, Abimanyu merebahkan diri di pembaringannya. Rumahnya terasa sepi, Bagas keponakannya sedang di ajak berlibur oleh kedua orangtuanya ke villa milik keluarga mereka di luar kota yang dibangun ditepi pantai.
Abimanyu bingung dengan perasaannya sendiri. Dia merasa jika dia telah menemukan perempuan yang cocok dengan wanita impiannya. Tetapi ternyata perempuan itu telah ada yang punya. Sarah .. perempuan yang telah mengusik perasaan Abimanyu, selama ini Abimanyu gelar berpetualangan dari satu perempuan ke perempuan lainnya.
"Aaaaaaaahhhh mengapa wajahnya tak mau hilang dari ingatanku. Sejak pertama kali bertemu mengapa seolah takdir terus mempertemukanku dengan Sarah. " gerutu Abimanyu sambil membalikkan badannya menghadap tembok.
"Lagipula mantannya dia kenapa sih selaluuuu saja terus mendekati dia, belum move on tapi selalu berbuat kasar pada Sarah. Bagaimana caranya agar aku bisa mendekati Sarah dan meyakinkan Sarah jika aku serius ingin menjadikannya istriku ?"
"Apa aku harus menyingkirkan semua wanita yang datang merayuku dan bersedia menjadi teman tidurku ? Pasti karena hal ini Sarah sekarang berubah dan menjauhiku. Pasti dia telah mengetahui hal ini."
Rasa gelisah membuat Abimanyu tak bisa tidur dengan nyenyak. Dia akhirnya bangkit dan meraih handphonenya untuk menghubungi Sarah. Tetapi nomor Sarah tidak aktif, dengan kesal bercampur kecewa Abimanyu lantas menaruh kembali handphonenya ke meja kecil disamping tempat tidurnya.
Membaringkan kembali tubuhnya, Abimanyu menatap langit-langit kamarnya. Pikirannya melayang mengingat kembali kejadian siang tadi saat dia berada di rumah Sarah. Masih teringat dengan jelas oleh Abimanyu saat dia melihat Sarah di peluk dan dicium pelipisnya oleh lelaki yang tak diketahui namanya.
Geram dengan munculnya ingatan itu, Abimanyu memaksa matanya terpejam dan mengatur nafasnya yang memburu. Dia berusaha mengendalikan rasa kesal dihatinya. Ingin rasanya dia menonjok wajah lelaki itu yang tersenyum bahagia dan penuh kemenangan ketika pandangan mereka bertemu. Lelaki itu seolah mengejeknya.
Akhirnya Abimanyu pun tertidur, tetapi dalam tidurnya pun dia memikirkan Sarah, memimpikan Sarah. Saking kesalnya Abimanyu pada Vian, dalam mimpinya pun sosok Vian datang dan merebut semua perhatian Sarah.
Bangun dengan kepala sakit dan badan pegal karena tidurnya gelisah dan resah. Hari ini kebetulan weekend dan dia berharap jika hari ini Sarah bisa menemaninya, tetapi kemudian dia teringat jika Sarah mengatakan tidak bisa menerima tawarannya menjadi guru private keponakannya.
"Aaaahhhh kenapa pagi-pagi pikiranku hanya tertuju pada Sarah ? Haruskah aku kembali membujuknya agar bersedia menjadi guru private Bagas ?" ucap Abimanyu pada langit-langit kamarnya.
"Mulai hari ini dan seterusnya aku akan menjauhi semua perempuan gatal yang berusaha mendekatiku. Aku juga akan menolak semua ajakan kencan dari semua perempuan. Akan aku buktikan jika aku hanya tertarik dan hanya ingin berbagi hati dengan Sarah." sambungnya.
Sementara itu di kamar Dias, dia tampak termenung dan melamun. Dias masih merasa panas hatinya ketika mengingat Sarah yang duduk di tepi ranjang dengan lelaki asing berwajah tampan dan tinggi besar itu. Bisa dikatakan jika dia telah kalah secara fisik. Tetapi dia yakin jika dalam masalah finansial dan kekayaan, dia tidak akan kalah.
Dias merasa kesal kepada Sarah, selama Sarah menjalin hubungan dengannya, Sarah tak pernah sekalipun Dias mau mencium Sarah, ataupun memeluknya. Sekarang ketika Dias melihat Sarah dipeluk dan dicium oleh lelaki asing itu hatinya tidak menerima dan sangat tidak rela Sarah dimanjakan oleh lelaki lain.
"Dasar perempuan murahan, cantiknya tak seberapa tapi kenapa dia seolah menjadi primadona, cih enyahlah dari pikiranku. Sial banget aku kenal sama dia, aaaarrrrrrhhh kenapa sih wajah dia tidak mau pergi dari pikiranku ? Enyahlah.. enyahlah..enyahlah " omel Dias kesal.
Wajah Sarah yang kerap terbayang di pelupuk matanya membuat Dias tak bisa tidur semalaman. Apalagi jika Dias teringat ketika Sarah tidak menolak pelukan dari Vian, hatinya mendadak bergemuruh dan ingin rasanya dia membanting Vian.
"Tidak mungkin aku jatuh cinta pada perempuan miskin itu, aku hanya marah karena dia tidak lagi bisa aku kendalikan hidupnya, ya itu, aku marah karena dia terlepas dari genggaman tanganku. Hanya itu. Aku tak mencintainya, dan aku juga tidak cemburu pada pecundang satu itu." ucap Dias meyakinkan diri sendiri.
Semakin Dias menyangkal perasaannya, semakin bergejolak hatinya ingin menemui Sarah. Dias pun merubah posisi tubuhnya, dia menatap langit-langit kamarnya, namun tetap saja di pelupuk matanya terbayang senyum teduh Sarah.
Dias teringat perlakuan kasarnya pada Sarah yang sering membuat Sarah terdiam dengan mata berkaca-kaca. Dias juga teringat dengan semua perkataan kasar yang kerap di lontarkan pada Sarah, tetapi Sarah tetap tersenyum dan tak pernah membantah atau pun melawannya. Dias juga teringat jika Sarah selalu datang untuk membuatkannya masakan.
Kini baru disadarinya semua kebaikan dan kesabaran juga ketulusan Sarah, Dias merindukan semua perhatian Sarah yang biasa dia dapatkan dari Sarah. Perlahan penyesalan mulai merambat hati Dias. Dia tak rela jika Sarah dimiliki oleh orang lain. Dias tak pernah rela jika Sarah lebih memperhatikan orang lain. Dias menginginkan semua perhatian Sarah hanya tertuju pada dirinya seorang.
"Aku tak rela, aku tak ingin Sarah mencurahkan perhatian pada lelaki itu. Dan aku tak ingin Sarah membagi dan memfokuskan semua perhatiannya pada orang lain. Aku ingin Sarah kembali menjadi milikku." Dias berdialog dengan tembok kamarnya.
"Apa yang harus aku lakukan agar Sarah kembali menjadi milikku dan tak berpaling pada lelaki lain ?"
"Apa aku harus membelikan dia perhiasan dan baju-baju mewah dan mahal seperti yang dilakukan oleh lelaki penggoda yang kemarin datang ke rumah Sarah ? Tapi baju-baju itu tidak murah harganya, belum lagi perhiasan, bisa habis uangku. Lagipula perempuan jelek seperti Sarah tidak cocok memakai pakaian dan perhiasan mahal. Sarah juga tidak cocok menerima hadiah-hadiah mahal." ucap Dias pada tembok kamarnya.
"Belum lagi aku harus membujuk Sarah agar mau menerimaku kembali, haruskah aku datang ke rumahnya lagi dengan membawa sekotak coklat dengan seikat bunga ? Tapi sayang banget jika aku memberinya coklat dan bunga mahal. Akan kuberi saja dia sebatang coklat dan seikat bunga yang aku ambil dari pinggir jalan dan aku rangkai, lumayan menghemat pengeluaran."putus Dias dengan wajah berseri-seri. Dias merasa senang dengan keputusan yang diambilnya.
ktanya suka sma sarah tpi msih aja main wanita .
kluar dri kdang singa msa dpat lgi buaya abi😂😂
teus nnti siapa yg jdi suaminya bu guru ?
gassss terus bi... 😅😅😅😅
tinggalin aja ras...
pedas mulut nya
kasar prilaku nya...
Fix nih, Sarah!
tinggal kan si Dias...
No toleran!!!