Menikahi laki laki kaya raya, ceo dan sangat tampan berkharisma bukanlah impian Retana Utami, seorang dokter internship.
Davendra Arkatama anma laki laki itu. Dia merasa dikhianati setelah melihat perempuan yang dua minggu dia nikahi, tidur dengan laki laki lain.
Lima tahun kemudian mereka bertemu. Davendra yang sudah punya calon pendampung tidak tau kalo ada anak diantara mereka
semoga suka ya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menikah
Retania hanya menunduk dan membiarkan kakak laki lakinya yang menjawab semua pertanyaan dari keluarga Davendra. Dokter Astuty tidak terlihat. Tapi mami Davendra ada, dan wajahnya selalu masam.
Memang berbeda jauh dengan wajah papi Davendra dan dua orang laki laki muda yang merupakan kedua kakak laki laki Davendra.
"Bisakah saya minta pernikahan ini dilakukan dalam waktu cepat?" tanya Pradipta membuat Retania menoleh karena terkejut.
"Mas...."
Pradipta hanya memberi isyarat agar adiknya tetap tenang.
"Kamu sepertinya sudah ngga sabar," sindir mami Davendra sinis.
"Ya, tante. Kalo bisa sebelum saya berangkat lagi."
"Mas....."
"Kapan kamu akan berangkat lagi?" tanya papi Davendra sopan.
"Tiga hari lagi, om."
"Cepat, ya," sahut Dekha kaget juga, ternyata waktu cuti pelayar singkat aja.
"Ngga apa. Besok juga bisa aku menikah adik mad Dipta," sahut Davendra enteng.
'Daven!" seru Mami Davendra marah. Rasanya tensinya semakin melonjak naek
"Setuju," sahut Farros sambil mengerling pada Davendra yang nampak tersenyum miring.
"Oke," sahut Pradipta.
"Mas ......," bisik Retania shock.
"Baiklah. Saya pun setuju," sahut papi Davendra menimpali.
Belum.pernah dia melihat keseriusan Davendra untuk menikahi seorang perempuan.
"Papi....!" Mami Davendra sampai berdiri.
Mengapa semua orang mendukung dokter internship dan kakaknya yang hanya seorang pelaut.....?
"Mami beruntung dapat mantu dokter," rayu Dekha berusaha menenangkan kemarahan mami mereka.
Tubuh mami bergetar karena menahan amarah.
"Besok kita akan atur persiapannya. Bagaimana kalo acaranya malam saja?" tanya papi Davendra seolah ngga memperdulikan kemarahan istrinya
Karena saat ini Dekha sudah membawa istrinya keluar.
"Kami tidak meminta acara pernikahan yang mewah. Yang penting sah di mata negara. Bukan nikah siri," tukas Pradipta.
"Saya setuju," jawab Ajisona-papi Davendra berbarengan dengan Davendra dan juga Farros.
*
*
*
Suasana rumah sakit langsung heboh akan berita pernikahan Davendra dan dokter internship Retania.
"Ini sungguhan?" sentak Elza shock. Jantungnya dari kemarin ngga baik baik saja. Apalagi hari ini.
Zulfa masih terdiam. Berita ini sangat mengejutkan. Kemarin hampir dipecat. Tapi hari ini malah akan menikah dengan anak pemilik rumah sakit.
Lingga dan kedua teman laki lakinya pun hanya diam. Ngga bisa berkata kata.
Undangan mewah dengan tinta silver sudah hadir di tangan mereka.
Tertulis nama Retania Utami dan Davendra Arkatama.
"Kapan mereka berhubungan?" Elza tambah bingung melihat Zulfa mengedikkan bahunya.
"Bukannya dia sedang ditaksir satpam rumah sakit? Kenapa bisa malah menikahi anak pemilik rumah sakit," cerocos Elza.lagi.
Tapi tetap aja ngga ada yang memberi jawaban.
Lingga melangkah keluar dari ruangan mereka karena merasa pengap
Dia menatap jauh ke langit
Kini Lingga mengerti arti kemurungan wajah Retania.
Ternyata memang belum selesai, ya, batinnya getir.
Zulfa menatap punggung rekannya sedih. Dia sadar, kalo Lingga ada hati dengan Retania.
*
*
*
Kemala Ayundina menangis terisak saat mendapatkan undangan pernikahan itu dari bosnya.
"Semua gara gara kamu," rutuknya di sela isakannya.
Andai saja dia ngga menuruti keinginan mantannya, pasti namanya yang tertera di undangan ini.
Sekarang dia sudah terusir dari apartemen mewah yang selama setahun, dia tempati.
Semua kartu debit dan kartu kreditnya sudah dinonaktifkan.
Tabunganya juga cukup terkuras, karena sudah dia gunakan untuk menyewa apartemen studio yang terjangkau oleh isi dompetnya.
Sangat jauh dari kemewahan yang dia dapatkan saat bersama Davendra.
Dia pun dipersulit untuk menemui Davendra. Laki laki itu marah besar padanya. Sepertinya di hati Davendra sudah tidak ada dirinya lagi.
Tapi Kemala ngga bisa terima, secepat itu Davendra mendapatkan pengganti dirinya.
*
*
*
"Tante, jadi seluruh persiapan pernikahanku digunakan untuk dokter ngga jelas itu?" seru Anya Josephine ngga terima. Dia marah. Sangat marah. Juga patah hati yang sehancur hancurnya.
Kenapa Daven ngga bisa melihatnya sebagai perempuan dewasa? Bukan adik adik-an?
Batinnya terus saja memprotes penuh amarah.
"Tante ngga bisa apa apa." wajah Ivy Oktavia tampak sangat bersalah.
Mami Anya pun hanya bisa berusaha membujuk putrinya yang sekarang sudah menangis dalam pelukannya.
"Tante janji, pernikahan mereka ngga akan berlangsung lama."
"Jangan lakukan yang bisa membuatmu dibenci Daven, Ivy," cegah mama Anya.
"Tidak apa, Daven akan berterimakasih. Dia akan tau kalo sekarang pilihannya sangat buruk."
"Sungguh, tante." Tangis Anya mulai mereda.
"Tante janji."
Anya pun mengusap air matanya dan beranjak memeluk mami mantan calon tunangannya.
Mami Anya hanya bisa menghela nafas panjang. Sahabatnya terlalu memanjakan putrinya.
*
*
*
Walaupun Pradipta meminta pesta yang sederhana, ternyata keluarga Davendra menyelenggarakannya sangat megah. Banyak tamu tamu penting yang diundang.
Tentu saja karena bagi Ajisona adalah pesta pernikahan sekali seumur hidup putra bungsunya. Seperti putra putra sebelumnya.
"Terimakasih, ya," ucap Pradipta penuh haru saat berada bersama Farros dan Dekha.
"Sama sama. Adikmu sangat istimewa," balas Dekha memuji dengan nada tulus.
Dia bisa menatap wajah adiknya yang full senyum. Bahkan terlihat seringkali Davendra menggoda istrinya dan kemudian tergelak.
Rasanya aneh melihat adiknya yang dingin dan acuh bisa jadi sehumble itu.
"Baru kali ini aku melihat adikku menggoda perempuan," kekeh Farros ikut menyahut.
Mereka pun tertawa bersama.
Pradipta menatap ke arah adiknya dan suaminya. Memang seperti yang dikatakan kedua kakak laki lakinya. Adik mereka selalu menggoda istrinya yang merupakan adiknya.
Adiknya terlihat sangat malu malu. Dan ada satu keyakinan dalan hati Pradipta kalo adiknya juga menyukai Davendra.
"Retaaa..... Selamat, ya," seru Elza sambil cipika dan cipiki.
"Ya," sahut Retania dengan suara agak tercekat. Ngga disangkanya, keluarga Davendra mengundang hampir semua tenaga medis di tempatnya bekerja.
Bahkan pesta ini terlalu mewah, membuat dia sangat canggung.
"Kamu hutang cerita, loh, Reta," sambungnya pelan. Takut di dengar anak bosnya.
"Ya," balas Retania pelan.
Zulfa hanya mengucapkan selamat sambil cipika dan cipiki.
Keduanya mengangguk hormat dan segan pada Davendra.
Mereka beruntung diijinkan naek ke pelaminan. Sedangkan Lingga dan kedua temannya yang lain, tidak diperbolehkan.
"Aku serius, kan, nikahi kamu," goda Davendra saat ada jeda para tamu yang meninggalkan pelaminan.
"Hemm...."
"Nanti malam aku dikasih jatah, ya."
Semburat merah mewarnai pipi Retania. Rasa takut dan cemas mulai memenuhi rongga dadanya .
"Kamu masih vir-gin, kan? Tenang aku akan bermajn lembut. Ngga akan sakit," bujuk Davendra dengan kedipan nakalnya
Kalo bisa, Davendra ingin sekali membawa Retania pergi sekarang. Sayangnya tamu tamu rekan bisnisnya masih terus berdatangan.
Om Ocong vs Mbak Kunti ngasih iklan
mana Devan blom minta maaf dg benar sekarang dtng lagi ulat bulu...
padahal Lingga dan keluarga menerima Reta
Reta dan Alma hrs hati2 mama Deva itu jahat
Om Ocong Vs Mbak Kunti ngasih iklan
dasar nenek lampir /Angry//Angry//Angry/
Om Ocong Vs Mbak Kunti ngasih iklan