kisah ini menceritakan tentang gadis kecil yang menjadi bayang bayang sodara kembarnya , yahh gadis itu bernama Alesya Devina Pranciko ,sejak kecil dia selalu menjadi tameng kakanya yg memiliki imun tubuh lemah , semua orang hanya memperdulikan Layla Vikana Pranciko dan melupakan kehadiran Alesya..
akankah kebahagiaan berpihak kepada Alesya !?
mungkinkah Alesya bertemu Arkana lalu bahagia ,atau sebaliknya !?
apakah Arkana penyelamat hidup alesya ?!
akankah alesya membalas segala perbuatan jahat keluarganya !?
yukk simak ceritanya ,ini sangat seru dan menarik , banyak ketegangan didalamnya ,komplik ,percintaan yg sangat menggemaskan 👉
selamat membaca ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ARSYAKAYLA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kebersamaan
Selama perjalanan hanya keheningan yang terasa , alesya menahan diri sekuat mungkin agar tidak menatap arkana.
Meski sesekali alesya mencuri pandang kepada arkana.
Arkana melihat dengan ekor matanya , melihat tingkah menggemaskan alesya .
" ah liat dia curi curi pandang "
" bola matanya terlihat sangat menggemaskan " gumam arkana melihat tingkah lucu alesya.
Mobil berhenti di sebuah rumah makan , arkana dengan cepat keluar dari mobil , dengan penuh kesadaran ia membukakan pintu untuk alesya yang masih terdiam linglung .
Alesya bahkan pasrah saat tangannya di tarik keluar dari mobil oleh arkana menuju tempat makan .
"makan " ucap arkana penuh penekanan
Alesya tersenyum kikuk , mana mungkin alesya bisa makan dengan situasi tegang seperti ini .
apalagi jantung alesya berdetak cepat terasa ingin melompat dari sarangnya .
"makan ,lana "
Sial!
Seharunya alesya dapat melawan arkana , namun hatinya tidak kuat , setiap kali alesya menatap arkana ,hatinya selalu sakit .
membayangkan arkana mencintai ia dengan secara diam bertahun -tahun ,membuat alesya memiliki perasaan bersalah .
Mencoba mengabaikan keberadaan arkana, alesya mulai menyantap makanan yang sudah di hidangkan , lagi pula alesya memang sedang lapar saat ini .
Bayangkan saja sejak kembali terbangun dari masa lalu yang menyedihkan itu , alesya belum memakan apapun .
Wajar bukan , jika alesya sangat lapar sekali saat ini ?
"keluargamu tidak memberimu makan ?"
" mereka bahkan membiarkan seorang gadis kecil berkeliaran di tengah malam begini ? " sambung arkana dengan datar
Membayangkan alesya berkeliaran seorang diri di gelapnya malam membuat arkana merasa masam .
Lesa nya sangat menyedihkan , arkana selalu tau keluarga Pransiko memperlakukan alesya dengan buruk .
Arkana selalu memperhatikan kehidupan alesya dengan sangat detail.
Salahnya yang sudah terlalu jatuh kedalam pesona seorang alesya .
Alesya mendongkak menatap arkana sebentar lalu melanjutkan makannya kembali
" mereka tidak akan peduli " balas alesya tak acuh
Namun mengingat indentitas arkana , alesya yakin ,arkana mengetahui semuanya tentang alesya .
"memang keluarga yang sangat menjijikan " segera saja ,ketidak sukaan arkana terhadap keluarga Pransiko meningkat pesat .
"Ya,,," tanpa di duga alesya menganguk , hal tersebut membuat arkana terkejut .
Arkana kira alesya akan melindungi keluarganya ,mengingat alesya yang sangat mencintai keluarganya .
Tak ingin melanjutkan topik yang membuat alesya tidak nyaman , arkana memilih bungkam , ia memilih menonton alesya yang tengah makan
"sudah ? "
Alesya menganguk " makasih ar "
"ya ,, " arkana mengangguk
"mau pulang sekarang ? " tanya arkana
alesya hanya mengangguk ,ia harus segera pulang sadar hari semakin larut , alesya tidak ingin mendengar ocehan keluarganya dan drama layla kaka kembarannya .
"ayo ,,lesa "
"arkana " alesya menghentikan langkahnya , ia menatap arkana dengan rumit
"gw bisa pulang sendiri " alesya menolak diantarkan arkana
" bahaya ,lesa " arkana menatap alesya dengan sendu tanda dia khawatir dengan lesa nya .
Alesya tersenyum kikuk ,entah kenapa saat arkana memanggil namanya bagaikan candu di telinga alesya .
"tapi ... "
Alesya menghela nafas pasrah , melihat sikap keras kepala arkana . Alesya yakin lelaki tampan itu tidak akan menyerah begitu saja.
Apalagi alesya melihat arkana sedang membukakan pintu untuk dirinya .
Enggan untuk menolak , alesya segera masuk .
" banyak orang jahat berkeliaran di malam hari , lesa "
" aku cuman gak mau liat kamu kenapa napa " ucap arkana menatap alesya dengan insten
"saya khawatir " lanjut arkana sembari mulai mengemudi roda empatnya
Alesya yang tengah menatap jendela terhenyak, ia menatap arkana dengan rumit .
seinget alesya ,belum pernah ada yang memperdulikannya setulus arkana .
Bahkan dulu arga sering meninggalkannya begitu saja di tengah jalan .
mau keadaan malam atau siang ,hujan atau panas , arga akan pergi meninggalkannya disaat ada panggilan dari layla.
Ini sesuatu yang baru untuk alesya , alesya sangat menyukai perhatian dari arkana .
"kenapa " suara alesya terdengar gemetar
mengapa arkana sebaik ini kepadanya ?
Mengapa arkana bisa mencintai wanita seperti dirinya ?
apa yang sudah ia lakukan sehingga bisa membuat seorang arkana menjatuhkan hati kepadanya ?
Arkana mencengkram setir kemudi dengan kuat .
"sial "
Arkana mengumpat , harusnya arkana tidak terbawa suasana , ia harusnya mendekati alesya secara bertahap ,Bukan tergesa-gesa seperti ini .
Alesya pasti sekarang membencinya .
Arkana hanya meruntuki kebodohannya didalam hati . rahangnya mengeras , arkana tidak ingin karna perbuatannya ini membuat alesya semakin menjauhinya . Meski arkana sendiri sadar bahwa dirinya tidak pernah dekat dengan Alesya.
"lupakan " arkana menatap jalanan dengan dingin , sepenuhnya mengabaikan segala pertanyaan alesya.
Alis alesya berkerut , alesya bisa merasakan suasana hati arkana berubah secara mendadak , takut menyinggung perasaan arkana ,
Alesya kembali menyadarkan kepalanya pada jendela , menatap kosong pada jalan .
Arkana sendiri ,mengendurkan cengkraman nya pada setir , bener setidaknya arkana bisa menghabiskan waktu bersama alesya hari ini ,dan lagi ...
Arkana mengulum senyum , mereka duduk dalam satu mobil , Mereka makan bersama , Dan alesya juga tidak menolak saat dirinya menyentuh nya.
Dan yang paling penting .....
Alesya tidak tampak jijik terhadapnya dengan pendekatan ini .
Mengingat itu semua ,membuat arkana mampu merubah suasana hatinya yang buruk kembali membaik .
Arkana bahkan berterimakasih kepada musuh yang sudah menyerangnya di tempat sepi tadi.
Tanpa Mereka ...
Arkana tidak akan seberuntung ini ,,, bisa dekat dengan alesya itu adalah mimpi terbesar arkana .
***
Alesya sampai di rumah pada pukul sepuluh malam .
Alesya tersenyum getir saat menyadari tidak ada yang menunggunya pulang dan menghawatirkan dirinya .
Merek benar-benar mengabaikan kehadirannya , merek benar menganggap alesya tidak terlihat .
Huh menyedihkan sekali , bahkan sudah menjalani dua kehidupan , alesya masih memiliki setitik harapan kepada keluarganya itu .
Meski sudah di hancurkan berulang kali oleh mereka pun , alesya masih saja berharap lebih padahal alesya tau harapan itu akan membuatnya terluka kembali .
Alesya berjalan menaiki tangga dengan santai ,namun langkahnya terhenti ketika melihat ada sepasang kaki yang menghadang langkahnya .
Alesya menatap datar dan memilih diam , alesya tau sepasang kaki itu milik siapa !!
"menyebalkan " cibir akso iya kembali berjalan , bahkan akso sengaja menyenggol bahu alesya dengan keras .
Alesya diam mematung bahkan nafasnya terlihat terengah - engah , ingatan masa lalu yang terus berputar di kepalanya .
Sikap buruk akso saat menyakiti perasaannya tanpa ampun terus terngiang ngiang .
Saat akso mengabaikannya ,saat akso meninggalkannya tanpa ragu , meski sekalipun alesya tengah membutuhkan perannya sebagai abang kala itu , dan akso selalu menyalahkannya bila sesuatu terjadi kepada layla .
Alesya memegang pegangan tangga ,keringat dingin memenuhi dahinya .
Alesya tanpa sadar ,memegang pipinya dengan tangan gemetar .
di kehidupannya yang dulu memang alesya sering mendapatkan kekerasan fisik dan psikis dari ayah dan juga abangnya.
Alasannya ialah tidak lain dan tidak bukan yang katanya alesya lalai dalam menjaga layla yang katanya lemah itu .
Tubuh alesya bergetar hebat , nafasnya memburu . Alesya terjebak dalam ingatan kelamnya itu .
Akso dengan segelas air di tangannya menatap alesya aneh , bibirnya tersenyum miring.
Akso menganggap alesya sedang bersandiwara, pikirnya alesya pasti menunggunya kembali sehingga ia bisa menampilkan penampilan menyedihkan seperti ini .
"menjijikan " gumam akso dengan ekspresi jijiknya yang sangat jelas kentara.
Akso awalnya ingin lewat dan mengabaikan alesya tapi entah kenapa ia malah berhenti di depan alesya.
Akso menatap alesya datar ," menjijikan , sampai kapanpun kau tidak akan bisa menggantikan posisi layla sebagai adik gw , berhentilah bersikap sok ... "
"hey ,,, " akso berseru keras , ia tidak suka bila alesya mengabaikan dirinya disaat ia tengah berbicara padanya .
Akso menatap wajah alesya, ia tertegun melihat dan menyadari bahwa tubuh alesya bergetar hebat seperti orang yang sedang ketakutan .
"kau kenapa ? " akso memegang bahu alesya .
Namun yang tidak akso sangka , alesya terlihat tersentak.
Tangan akso menggantung di udara , ia tidak menyangka alesya akan menghindarinya.
bahkan alesya juga seperti tidak ingin dirinya sentuh
dan yang membuat akso terkejut , akso bisa melihat ketakutan di dalam matanya .
Tatapan alesya juga kosong , seolah tidak ada apa" di dalam sana .
Sedikit saran, untuk perbaikan./Determined/
Semangat terus kak, ceritanya bagus.