NovelToon NovelToon
Identity Of Mistress : GAIRAH PEREMPUAN SIMPANAN

Identity Of Mistress : GAIRAH PEREMPUAN SIMPANAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Cinta Terlarang / Pengantin Pengganti / Crazy Rich/Konglomerat / Pelakor
Popularitas:11.3k
Nilai: 5
Nama Author: anyaaang

Kanaya terdiam terpaku melihat pemandangan yang ada di seberang dia. Galan - lelaki yang sudah menjalin hubungan selama dua tahun dengan dirinya tengah menggandeng mesra seorang perempuan. Galan Farrabi Altezza, dia adalah lelaki yang sama sekali tidak memiliki cacat dalam mengkhianati kepercayaan apalagi dia selalu menghargai perasaan yang dimiliki oleh Kanaya.

"Kita nikah tahun depan ya setelah kamu lulus kuliah." ucapan Galan masih terngiang jelas dalam pikiran Kanaya.

Masa depan yang selalu dia ungkapkan hanya untuk membahagiakan dirinya dan impian memiliki anak-anak yang lucu. Tapi rasanya semua itu menjadi petaka mimpi buruk untuk seorang Kanaya Shanifah Galianna Lubov.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anyaaang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Si Manyun - part 2

Kanaya melambaikan tangannya saat Galan menurunkan dia di apartemen. Setelah perdebatan yang bikin Kanaya gregetan banget akhirnya mereka pulang. Galan tadi ngasih Kanaya penjelasan kalau dia mau Kanaya tidak bekerja jika mereka sudah menikah. Dia ingin membuat Kanaya merasa nyaman dengan tidak membebankan pekerjaan apapun untuk dirinya. Kanaya cukup menunggu Galan setiap hari di rumah. Tapi Kanaya masih bersikeras untuk ingin tetap bekerja karena dia juga nggak mau kalau setiap hari di rumah aja. Apalagi dia tahu Galan akan sibuk dengan pekerjaannya.

Kalau sekarang meski Galan sibuk tapi kan seenggaknya Kanaya masih kuliah. Masih ada kegiatan ke kampus atau mengerjakan tugas-tugas dari dosen. Walau menyebalkan tapi Kanaya suka-suka aja daripada dia nggak ada kegiatan sama sekali. Jadi bisa dipastikan kalau Galan akan memikirkan Kanaya untuk bekerja dan Galan yang akan membantu mencari pekerjaan buat Kanaya nanti.

Kanaya tersenyum kecil melihat mobil Galan yang sudah berlalu. Jadi semakin nggak sabar buat tinggal bersama Galan. Hari ini Galan langsung pulang karena besok dia ada meeting pagi untuk membahas acara yang akan diadakan di hotel tempat kerja dia. Lagian udah puas juga seharian sama Galan.

Kanaya melihat hp dia yang dari pemberian Galan. Dia senyum-senyum senang melihat Galan yang memang sangat perhatian. Tadi Galan bilang kalau Kanaya mengutamakan pakai hp yang dari pemberian dia aja dengan kontak teman-teman dekat aja. Untuk hp satunya berhubung nomor Kanaya memang sudah tersebar dan banyak yang suka mengirimkan chat nggak jelas jadi ada baiknya dibiarkan aja. Jadi mulai sekarang kalau menghubungi Galan, dia memakai hp baru aja dengan nomor yang sudah dibelikan juga oleh Galan. Biar bisa lebih privacy.

Kanaya merogoh tasnya untuk mengambil kunci apartemen dia. Siap-siap masuk, mandi dan video call rutin seperti biasa dengan Galan.

"Ya ampuunnnnn. Dasar Galan!" Kanaya menggeleng-geleng kepala dia melihat kartu akses kerja Galan yang memang ada di tas Kanaya. Tadi waktu pergi Galan memang sempat menitipkan dulu pada Kanaya. Dan sekarang malah tertinggal.

Kanaya melihat lokasi Galan yang sudah mau sampai ke rumahnya. Aplikasi yang sudah dimiliki Galan dan Kanaya satu sama lain. Galan memutuskan tadi untuk menggunakan aplikasi yang bisa mengecek lokasi biar Kanaya nggak akan ada lagi pikiran yang macam-macam. Jadi mereka bisa saling mengecek satu sama lain juga. Sebenarnya nggak terlalu butuh juga sih karena dia juga mau curigaan terus sama Galan. Bagaimana pun dia ingin memiliki hubungan yang berlandaskan kepercayaan satu sama lain. Curigaan terus kan bikin capek!

Mungkin Kanaya juga nggak akan mengecek setiap hari dimana keberadaan Galan terus. Lagian setiap hari dia juga video call sama Galan. Aplikasi ini akan Kanaya lihat kalau lagi urgent aja. Contohnya sekarang karena nggak mungkin juga menyuruh Galan balik lagi hanya untuk mengambil kartu akses.

Kanaya memutar otaknya. Mengingat Galan yang besok dia kerja shift pagi dan pasti akan memerlukan kartu akses untuk masuk ke ruangannya. Kasihan juga kalau dia harus bolak-bolak ke apartemen dulu besok pagi. Pasti akan repot apalagi kalau pagi jalanan juga pasti akan macet.

"Sebagai calon istri idaman mendingan gue anterin aja."

Kanaya tersenyum kecil dan memesan taksi online.

***

Taksi Kanaya berhenti tepat di depan rumah yang sangat besar dan memiliki dua lantai. Pagar kayu minimalis dan halaman yang juga sangat luas di bagian depan. Tadi waktu di jalan Galan sempat chat kalau dia bilang sudah sampai dan mau mandi dulu. Biar lebih enak video callnya dan bisa sampai ketiduran. Kanaya iya-iya aja padahal Galan nggak tahu Kanaya datang ke rumah dia hihihi.

Kanaya melangkahnya kakinya ke pintu rumah Galan. Ada Pak Bhaki - security Galan yang sudah bekerja kurang lebih setahun ini. Kanaya beberapa kali ketemu dengan Pak Bhaki kalau dia lagi ke rumah Galan. Kumisnya yang tipis dan wajah dia yang memiliki senyuman datar banget. Udah beberapa kali diajarin Galan buat senyum tapi kata Pak Bhaki dia nggak bisa. Cuma bisanya sedikit aja. Galan sampai capek ngajarin Pak Bhaki. Takut aja kalau ada tamu jadi ngerasa dijudesin sama Pak Bhaki padahal dia memang nggak bisa senyum aja.

"Selamat malam, Mba Kanaya. Tumben banget dateng kesini nggak sama Mas Galan sekalian." sapa Pak Bhaki yang langsung membuka pintu pagarnya. Ada segelas kopi hitam yang sudah tinggal setengah di pos security dan tontonan komedi di layar tv. Galan memang memberikan Pak Bhaki tv untuk di pos. Biar nggak jenuh katanya kalau lagi jaga.

Biasanya pemilik rumah enggan memberikan fasilitas tv karena takut securitynya nggak kerja dan malah jadi asik menonton. Tapi kalau Galan sengaja memberikan Pak Bhaki tv untuk hiburan dia biar nggak ketiduran. Meski Galan tahu kalau Pak Bhaki akan tetap ketiduran juga. Jadi tv yang nontonin Pak Bhaki.

Kanaya tersenyum melihat Pak Bhaki yang menyapa hangat dirinya. Sudah tahu sekali setiap Kanaya datang pasti bersama Galan dan nggak mungkin Kanaya datang sendirian kayak gini. Apalagi malam-malam.

"Iya aku cuma sebentar aja kok. Galannya di dalam kan?" tanya Kanaya. Diaa melihat mobil Galan juga yang sudah bertengger manis di dalam rumah. Mobil plat B 94 GK, Porsche Macan Turbo PDK warna night blue metallic yang sempat tadi dipakai Galan untuk jalan-jalan bersama Kanaya.

"Tadi Mas Galannya langsung keluar lagi sih, Mba."

"Keluar lagi? Bukannya Galan ada di dalam rumah?" Kanaya terdengar heran. Takut juga Pak Bhaki yang salah karena Galan pernah cerita kalau Pak Bhaki memang suka lupa. Mengingat umurnya yang udah tua jadi Galan suka mewajarkan.

Galan pernah cerita kalau dia sering menanyakan paket yang sering dia pesan. Galan tanya sama Pak Bhaki dan dia bilang belum sampai. Padahal Galan melihat notifikasi di penjualnya kalau paketnya sudah sampai dan diterima. Tapi Pak Bhaki kekeh tetap bilang nggak ada dan dia nyuruh Galan untuk komplen ke penjualnya. Nggak mau asal komplen aja akhirnya Galan mengecek ke dalam rumah dulu. Ternyata benar aja kalau paketnya udah diletakkan di ruang tamu sama Pak Bhaki sendiri. Galan hanya menghela nafas dan langsung mandi ke kamar. Kanaya cuma tertawa-tawa aja mendengar cerita Galan.

Efek sering banget Pak Bhaki bilang paketnya belum sampai makanya Galan nggak pernah nanya lagi karena tahu kalau paketnya pasti sudah ada di dalam rumah. Malah kadang jadinya Galan suka memesan paket dengan memasukkan alamat kantor dia aja biar lebih mudah.

Makanya sekarang Kanaya jadi ikutan ragu mendengar Pak Bhaki yang bilang kalau Galan sedang keluar. Jelas aja dia ada di dalam rumah melihat mobil Galan yang sudah bertengger manis dan Kanaya juga sudah memastikan lagi di aplikasi lokasi Galan yang memang ada di rumahnya.

"Beneran, Mba keluar lagi. Tadi memang pulang dan ke dalam sebentar. Tapi buat ambil kunci mobil satu lagi terus pergi." Pak Bhaki berusaha meyakinkan.

"Mobil satu lagi yang mana?"

"Mobil yang biasa dipakai Mas Galan buat kerja itu loh yang biasa Mba Kanaya naikkin juga."

Kanaya terdiam sejenak mendengar penjelasan Pak Bhaki yang terdengar meyakinkan.

"Tapi tau nggak kemana, Pak?"

"Waduhhh nggak tau, Mba dan nggak pernah nanya juga mau kemana kan nggak sopan nanti dikiranya saya mau tau aja. Cuma kalo udah keluar lagi kayak gini biasanya Mas Galan nggak akan pulang. Balik-balik besok pagi pas mau kerja."

"Nggak pulanggggggg????"

Kanaya semakin kaget mendengar penjelasan Pak Bhaki. Kemana Galan pergi? Dan kenapa Pak Bhaki bilang kalau Galan nggak akan pulang? Kanaya benar-benar dibuat kaget dan juga bingung karena dia nggak pernah tahu kalau Galan pernah menginap. Nggak pernah bilang juga kalau dia mau menginap karena setahu Kanaya jika dia menginap pun pasti di hotel dan Galan juga akan memberitahu Kanaya.

Kanaya memutar otaknya mencari kemana perginya Galan. Bahkan rasanya dia tidak bisa percaya gitu saja. Apalagi Kanaya juga melihat lokasi Galan yang sudah berada di rumahnya. Lagian dia juga selama ini video call kalau malam dan Kanaya yakin kalau Galan memang berada di kamarnya. Bagaimana bisa juga Galan pergi tapi lokasi Galan berada di dalam rumah? Kanaya harus memastikan dengan teliti. Dia memutuskan untuk masuk ke dalam rumah Galan dengan bantuan Pak Bhaki. Kali-kali aja Pak Bhaki memang salah lagi seperti biasa.

***

1
Mutiara 123
terlalu egois si galan itu mah,, semua pengen di milikinya,,
Yoeni Menil
semoga Galan bisa enyah di muka bumi 😅
Yoeni Menil
kanaya jangan sama Galan thor 🤭
Ayang Detty Hermawatty: Sama siapa dong?
total 1 replies
Mutiara 123
lebih banyak lg upnya ta thoorrr
Rosma Dona
kak updatenya yg banyak 😭
Mutiara 123
yang di tunggu dah sampai perbanyak lgi up nyathoor
Salbiah
cerita yg menguras emosi😌😌
Mutiara 123
sudah tahu tp kok blm kepergok" galan sm katya nya.bikin greget ajadeh
Si Penjahat
udah jelas s cwo slingkuh tp cwenya ttp mau, udh bab 30an harusnya menuju konflik, hmm tp kalau othor sampai bab 100+ wjr sih
Ayang Detty Hermawatty: Semoga Kanaya bisa menyelesaikan masalahnya ya yang kadang orang liat mudah, tapi belum tentu mudah bagi dia/Blush/
total 1 replies
Si Penjahat
saran kalau cerita gini jelas² membuat pembaca geram dan loncat² bacanya krn kurang puas.
Si Penjahat
ceritanya kayak stuk ditempat gk ada kemajuan, sorry aku komen emang gini
Ayang Detty Hermawatty: Ceritanya emang nyebelin. Jadi jangan dibaca, Kak /Chuckle//Facepalm/
total 1 replies
Patma Jain
terbaik
Ayang Detty Hermawatty: Baca terus yahhh💙🍭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!