NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona Om Kekasihku

Terjerat Pesona Om Kekasihku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / CEO / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Naik Kelas / Keluarga
Popularitas:29.2k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

Sulfi sangat bahagia ketika liburan sekolah akan tiba dan ia memutuskan untuk pulang ke rumah neneknya
Saat pulang sekolah ada sebuah mobil yang menyerempet Sulfi sampai kakinya tidak bisa untuk berjalan
Pengendara mobil itu langsung membawa Sulfi ke rumah sakit dan ia akan bertanggung jawab semuanya
Sulfi yang merasa jengkel meminta pengendara itu untuk menemaninya ke rumah nenek yang ada di Kota M
Dan tanpa Sulfi ketahui kalau pengendara itu ternyata Om dari kekasih Sulfi yang bernama Hatta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Akhirnya setelah beberapa hari di rumah sakit, Dokter sudah memperbolehkan Sulfi untuk pulang. Hari ini tepat tujuh hari acara tahlilan Nenek Kedasih dan Alan mengadakan acara pernikahan setelah acara tahlilan.

Alan hanya mengundang beberapa tetangga dan saudara Nila yang ada di sekitar kota M. Alan tidak mau menunggu lama lagi karena besok Marshall sudah mengajaknya untuk kembali ke kota S.

Setelah acara tahlilan selesai, Sulfi masuk ke kamar dimana Nila sudah duduk dengan menggunakan kebaya pengantin yang sederhana.

Nila sangat gugup saat dirinya akan menikah dengan Alan.

Sulfi menggenggam tangan Nila dan memintanya untuk tidak gugup. Tak berselang lama, Marshall mengetuk pintu kamar dan meminta mereka berdua untuk keluar.

"Ayo kita keluar" ajak Sulfi sambil menggandeng tangan Nila.

Mereka berdua keluar dari kamar untuk menuju ke Alan yang sudah menunggunya di depan Pak penghulu.

Alan tidak mengedipkan matanya sama sekali ketika melihat kecantikan Nila.

"Masya Allah, cantik sekali kamu sayang" ucap Alan yang menggenggam tangan istrinya dan memintanya untuk duduk disampingnya.

Pak penghulu meminta Alan untuk menjabat tangannya dan segera Alan mengucapkan Ijab Qabul.

Saya terima nikah dan kawinnya Nila Febriani binti Alm Sutikno dengan mas kawin tersebut dibayar tunai

"Bagaimana saksi?" tanya Pak penghulu.

"SAH" Jawab Marshall yang selaku saksi dari pernikahan Alan dan Nila.

Mereka berdua sekarang telah resmi menjadi pasangan suami istri. Setelah itu Alan dan Nila menandatangani buku nikah mereka.

"Terima kasih Tuan sudah menikahkan kami berdua" ucap Alan sambil menjabat tangan Marshall yang ada disampingnya.

"Aku doakan semoga pernikahan kalian Samawa dan lekas diberikan momongan" ujar Marshall.

"Aamiin...."

Setelah acara selesai, Alan berpamitan kepada Marshall dan Sulfi untuk pulang ke rumah Nila. Mereka akan menyiapkan semua pakaian dan barang yang akan dibawa untuk pindah ke rumah Alan yang ada di kota S.

Marshall mengingatkan kepada Alan kalau besok jam 9 pagi sudah standby di rumah Nenek Kedasih.

Alan menganggukkan kepalanya dan meminta Marshall untuk tidak khawatir.

Kemudian Marshall mengajak istrinya untuk segera masuk ke dalam kamar

"Sekarang ayo kita istirahat" ajak Marshall sambil merangkul istrinya.

Mereka berdua naik ke atas tempat tidur dan Sulfi langsung memeluk tubuh suaminya.

"Sayang," panggil Marshall.

"Ada apa Mas?" tanya Sulfi.

Saat ini Marshall sedang ingin melakukan ritual olahraga, ia langsung mengurungkan niatnya karena istrinya pasti butuh waktu untuk istirahat.

Sulfi meminta suaminya untuk menghadap ke arah wajahnya.

"Tidurlah sayang, lain kali saja" ucap Marshall sambil mencium kening istrinya.

Sulfi tidak tega melihat suaminya yang sedang menahan diri untuk tidak melakukan ritual olahraga bersamanya dan ia pun langsung mencium bibir suaminya.

"Sayang, kamu masih sakit. Mas tidak mau.." Sulfi langsung mendaratkan bibirnya ke bibir suaminya. Ia tidak mau membuat suaminya tersiksa karena ingin menyalurkan hasratnya.

Marshall membalas ciuman yang diberikan oleh istrinya.

Sulfi memejamkan matanya sambil merasakan kenikmatan yang diberikan oleh suaminya sampai suara ambigu mereka terdengar sangat jelas di dalam kamar.

Melihat istrinya yang sudah seperti itu, Marshall lekas membuka pakaian dan pakaian yang dikenakan oleh istrinya.

Setelah itu, Marshall kembali lagi naik ke atas tubuh istrinya dengan tangan yang mulai menjelajah ke daerah ter44ng milik istrinya

"M-mas...." Sulfi sudah tidak bisa menahannya lagi ketika suaminya yang semakin menggodanya.

Marshall tersenyum tipis saat istrinya yang sudah tidak bisa menahannya lagi dan ia pun segera memeluk erat tubuh Sulfi saat dirinya akan menuju ke puncak . Hingga akhirnya mereka saling berpelukan saat telah selesai melakukan ritual olahraga.

"Terima kasih sayang" ucap Marshall setelah melakukan kewajibannya sebagai seorang suami

Sulfi yang kelelahan langsung memejamkan matanya di pelukan suaminya.

Sementara itu di tempat lain dimana Alan dan Nila masih diam di atas tempat tidur.

"M-mas, nggak ngantuk?" tanya Nila.

Alan meminta agar istrinya menghadap ke dirinya dan Nila langsung menghadap kearah suaminya. Ia mengelus pipi istrinya yang baru saja ia nikahi.

Jantung Nila berdetak kencang saat tangan suaminya menyentuh pipinya.

"Apakah Mas boleh?" tanya Alan yang ingin mencium bibir istrinya.

Nila menganggukkan kepalanya dan ia juga langsung memejamkan matanya karena malu.

Alan mulai mendekatkan bibirnya ke bibir istrinya dan ia mulai menciumnya dengan sangat lembut.

Alan yang sudah tidak sabar langsung mengajak istrinya untuk melakukan ritual olahraga di malam pertama mereka.

Hampir satu jam mereka melakukan ritual olahraga bersama sampai mereka berdua kelelahan dan akhirnya tertidur pulas.

Keesokan harinya dimana mereka telah siap untuk pulang ke kota S.

Alan dan Nila sudah masuk kedalam mobil dimana Marshall memintanya untuk berangkat duluan karena Marshall masih mengantar istrinya ke kantor polisi guna mencabut laporan.

Sesampainya di kantor polisi, mereka melihat Hatta dan Papanya yang sedang menunggu kedatangan Marshall dan Sulfi.

"Sulfi, terima kasih kamu sudah mau mencabut laporannya. Aku berjanji...." Hatta langsung menghentikan ucapannya saat melihat Marshall yang langsung mengajak istrinya untuk masuk ke dalam kantor polisi.

"Apakah kamu yakin sayang?" tanya Marshall yang ingin memastikan bahwa istrinya yakin untuk mencabut tuntutan kepada Mama Hatta.

Sulfi menganggukkan kepalanya dan ia tidak mau mempunyai urusan dengan keluarga Hatta.

Petugas polisi memberikan surat penarikan laporan dan Sulfi segera menandatanganinya.

Setelah selesai mencabut laporannya, Sulfi mengajak suaminya untuk segera pergi dari kantor polisi.

"Sulfi, apakah kita bisa bicara sebentar?" tanya Hatta yang masih saja mengejar Sulfi.

Marshall yang mendengarnya langsung menghampiri Hatta dan memintanya untuk tidak menganggu istrinya lagi.

"Jangan sampai aku menghajarmu lagi" ucap Marshall sambil mengepalkan kedua tangannya.

Mendengar perkataan dari Marshall, Hatta kembali masuk dan menjemput Mamanya yang baru saja keluar dari sel penjara.

Marshall dan Sulfi masuk kedalam mobil dan meninggalkan kantor polisi tanpa melihat Mama Hatta yang sudah keluar dari sel penjara.

"Dasar wanita sombong, coba kali nggak menikah dengan Marshall. Pasti dia masih anak sekolah" ucap Mama Hatta yang masih saja belum berubah dan semakin tidak suka dengan Sulfi.

Hatta yang mendengar perkataan Mamanya langsung mengajaknya pulang dan tidak banyak bicara lagi.

Setelah mengantarkan kedua orang tuanya sampai di rumah, Hatta meminta mamanya untuk tidak usah menjelekkan Sulfi

"Kamu selalu membela wanita itu asal kamu tahu kalau gara-gara dia, Mama kamu ada di dalam penjara" ucap Mama Hatta yang masih ingin membela dirinya.

Hatta menggelengkan kepalanya dan ia tidak mengerti jalan pikiran Mama nya yang masih saja menjelekkannya Sulfi yang jelas-jelas telah menjadi korban. Ia pun langsung masuk kedalam kamarnya dan disusul oleh istrinya yang juga ikut masuk.

Di dalam kamar, Linda meminta suaminya untuk istirahat dan tidak usah mendengar perkataan Mamanya.

"Kamu tidak usah berpura-pura perhatian terhadapku, aku tahu kalau kamu hanya ingin aku bertanggung jawab atas kehamilanmu" ucap Hatta yang langsung merebahkan tubuhnya di atas kursi sofa.

Linda langsung terdiam saat mendengar perkataan suaminya yang sedang marah.

1
Oktavia Nur
makasih Thor. lanjut lagi kak
my name is pho: iya kak
total 1 replies
Khoirunnisa Nisha
Luar biasa
my name is pho: terima kasih kak 🙏🙏🙏
total 1 replies
Oktavia Nur
lanjut kak
my name is pho: iya kak
total 1 replies
Avrillio putra Satrya
ayo dong,mana kelanjutannya.jd penasaran
my name is pho: besok ya kak
🙏
total 1 replies
Avrillio putra Satrya
knp lama sekali,jd penasaran
my name is pho: sabar kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!