NovelToon NovelToon
Aghnia Dan Dosen Killer

Aghnia Dan Dosen Killer

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Dosen / Cintamanis / Romansa
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Renyah

Kisah Aghnia Azizah, putri seorang ustadz yang merasa tertekan dengan aturan abahnya. Ia memilih berpacaran secara backstreet.

Akibat pergaulannya, Aghnia hampir kehilangan kehormatannya, membuat ia menganggap semua lelaki itu bejat hingga bertemu dosen killer yang mengubah perspektif hatinya.

Sanggup kah ia menaklukkan hati dosen itu? Ikuti kisah Nia mempelajari jati diri dan meraih cintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Renyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4. Balas Dendam

"siapa yang indah?" Tanya Aghnia dengan suara parau.

Monica terkejut, ia menoleh mendapati Aghnia menatap wajahnya dengan ekspresi meminta kejelasan.

"Kemana Malik?" Tanya Nia lagi. Gadis itu merasakan nyeri di sekujur tubuhnya, terutama bagian perut.

"Sudah pergi" jawab Monic, "jangan dipaksa duduk Nia" sargah Monic menahan gerakan Nia yang memaksakan dirinya untuk duduk. Monica menjelaskan keterangan dokter pada temannya itu, namun hanya dijawab anggukan oleh Nia.

"Jadi gimana? Di telfonin ambulans sekarang?" Tuntut Monica meminta kejelasan.

"Nggak perlu, aku bisa mengobatinya sendiri di kontrakan, Abah sudah mengajariku cara pengobatan herbal" terang Nia.

"Bukankah kamu ada rapat UKM? Aku bisa pulang sendiri nanti, pergilah" imbuh Nia.

Setelah paksaan aghnia, Monic menyerah dan memilih menghadiri rapat, setengah hatinya merasa sedih harus meninggalkan Nia yang terbaring sakit sendirian, namun setengah hatinya merasa berbunga bunga bisa bertemu dengan Malik. Karena kebetulan mereka berdua bergabung dalam satu UKM.

Malik menatap heran Monica yang baru saja masuk ke ruangan, ia mengira Monica tidak akan datang lantaran menunggu Aghnia yang pingsan. Seakan tau arah tujuan mata Monica, Malik segera meletakkan ransel ke kursi yang berada di sebelahnya.

"Kursinya sudah penuh, ini tas kamu" bukan Monica namanya jika tidak mampu memanfaatkan keadaan.

Malik menghela nafas jengah, pria itu menoleh kebelakang lalu menatap monic, gadis yang ditatap tersenyum manis memperlihatkan lesung pipi sebelah kanannya.

Dibanding dengan Monic, Malik justru lebih tertarik kepada Aghnia, gadis cantik yang pandai bela diri bahkan ia bisa menebak tenaga Aghnia saat bertanding hampir menyamai dirinya, ia kagum disaat beberapa wanita enggan berlatih bela diri yang beresiko membuat kuku cantiknya rusak dan badannya lecet, namun Aghnia tidak, gadis itu berbeda.

"Aghnia sudah sadar, dia yang menyuruhku untuk hadir disini" jelas Monica, gadis itu menopang dagunya dengan satu tangan, menikmati pahatan indah sang pencipta di wajah Malik.

"Hmm.." Malik hanya bergumam, pria itu bahkan tak meminta kejelasan apapun, ia bahkan risih ditatap terang terangan oleh Monica.

"Sekarang beri aku nomor ponselmu" gadis itu menyodorkan ponselnya pada Malik.

Malik hanya melirik enggan menerima ponsel Monica, Monica tidak kehilangan akal, ia memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas, lalu mencoba menggandeng lengan Malik,

Pria itu seperti cheetah, dengan gesit ia menyingkirkan tangannya, Monic gagal menggandeng tangan berotot Malik, ia hanya menggandeng udara kosong, gadis itu cemberut.

"Jika kamu usil, lebih baik aku pindah" ancam Malik.

Monica menyerah, gadis itu menyenderkan tubuhnya dengan kasar, kecewa dengan penolakan pria di sebelahnya, namun ia tidak akan gentar, ia akan merancang berbagai macam strategi agar Malik jatuh hati padanya. Kalaupun ternyata Aghnia pemenangnya ia juga tak masalah dan tak akan memusuhi sahabatnya itu.

Di gudang sepi yang masih berada di area kampus, Bimo sangat marah, matanya menyalang, ia membanting kursi lipat yang berada di dekatnya.

"Argghhh. Kenapa bisa gagal?" Umpat Bimo, ia sudah menyewa preman terkuat yang di rekomendasikan rekannya.

"Maaf bos, target dibantu oleh seorang laki laki yang kualitas beladirinya sangat hebat" terang preman itu dengan terbata

"Laki laki? Siapa dia?" Gumam Bimo. "Bangsat! aku tak akan melepaskan mu Nia, bahkan jika aku dipenjara aku tidak akan menyesal, asal aku bisa bermain denganmu di ranjang" ucap Bimo, pria itu kemudian tertawa membayangkan dirinya berhasil menjamah tubuh Aghnia, gadis sok kuat yang memilik daya pikat tinggi.

"Ini bayaranmu, pergilah" Bimo menyerahkan amplop tebal berwarna coklat, preman itu segera pergi setelah mendapatkan imbalannya.

"Aghnia manisku, saat ini kamu pasti sedang terbaring di ranjang merasakan seluruh tubuhmu yang sakit. Tenang sayang, aku akan datang dan mengobati seluruh lukamu dengan tongkat saktiku" obsesi Bimo. Pria itu meninggalkan gudang, mengendarai motornya menuju kontrakan Aghnia.

Di ruang kesehatan, Aghnia memaksakan tubuhnya untuk bangun dan bergerak, ia memanfaatkan keluarnya dokter jaga yang membeli makan. Gadis itu tak ingin menginap di ruang kesehatan semalaman, ia memang pandai berkelahi namun ia juga tetap gadis biasa yang takut akan makhluk halus.

Sampai di mobil, ia menyenderkan tubuhnya dengan nafas memburu, badannya gemetar, ia mengambil botol mineral yang selalu ia simpan di cup holder yang ada di sebelah kirinya.

Nafas Aghnia perlahan mulai stabil, gadis itu mencoba mengalirkan energi dengan teknik yang diajarkan abahnya, berharap bisa sedikit menyembuhkan rasa nyeri yang ia rasakan di sekujur tubuhnya.

Setelah lima belas menit, ia merasa nyeri di tubuhnya sedikit berkurang, Aghnia melajukan mobilnya ke kontrakan, melupakan tujuannya menikmati suara merdu Malik di masjid. Ia harus menyembuhkan dirinya terlebih dulu baru ia akan bersaing lagi dengan Monica.

Sesampainya di kontrakan Aghnia keluar dari mobil tanpa memperhatikan sekitar, ia menutup pintu mobil dan mengunciny. Seorang pria bertopi mendorong punggung aghnia hingga membentur pintu mobil, gadis itu menoleh ke belakang dan terkejut mendapati Bimo menghimpit dirinya.

"Lama tak bertemu sayang" bisik Bimo di telinga Aghnia,

Pria itu memanfaatkan keadaan Aghnia yang terluka, ia menyingkap rambut belakang Aghnia, menghisap leher jenjang gadis itu, tangan nakalnya meraba pantat Aghnia dan meremasnya keras.

Aghnia menggigit bibir bawahnya, merasakan sensasi yang belum pernah ia rasakan, ia segera mengendalikan rasa panas tubuhnya atas sentuhan Bimo. Gadis itu membenturkan kepala belakangnya ke puncak kepala Bimo, membuat Bimo mengerang kesakitan dan melepaskan Aghnia.

Aghnia mencari benda apapun yang berada di latar kontrakannya sebagai alat perlawanan, ia juga menyempatkan mengetuk pintu, berharap Risti segera mendengar dan membukanya, Nia melihat Bimo yang mendekat, kedua tangannya menggenggam batu bata yang telah terbelah.

"Udah kepepet, masih aja berlagak sok jagoan" Bimo tersenyum menyeramkan seperti buaya yang akan menerkam seekor rusa kecil.

"Kulempar kau jika berani mendekat" ancam Aghnia.

Bimo tidak mengacuhkan ancaman Aghnia, pria itu melepas jaketnya menyisakan singlet hitam yang ia kenakan, berjalan mendekati Nia, ia berhasil menghindar dari lemparan Aghnia, gadis itu terlihat semakin kepayahan, menggedor brutal pintu kontrakan.

Bimo mendorong Aghnia hingga tubuh depannya menabrak pintu, mencengkeram kedua lengan Nia, membalikkan badan gadis itu, menempelkan punggung Nia ke jendela samping pintu, gadis itu berusaha mengumpulkan energi di tubuhnya, badannya terlihat gemetar kelelahan dan hampir pasrah.

Aghnia merasakan benda keras Bimo menempel pada perut bawahnya, Bimo meremas kedua payudara Aghnia, gadis itu melipat bibirnya kedalam menahan desahan yang keluar dari mulutnya, kedua tangannya seolah tak punya tenaga untuk mencegahnya.

Bimo menghentikan aktivitasnya dan terkapar di depan Aghnia, gadis itu terkejut melihat Risti di depannya dengan membawa raket nyamuk yang telah patah, Risti menarik Aghnia dan membawanya masuk ke dalam kontrakan lalu menguncinya. Aghnia menangis tak bersuara di pelukan Risti. Gadis itu mengusap punggung Nia dengan pelan.

1
Elen Gunarti
double up thor 👍👍
Rian Moontero: yuuk lanjut lanjut lanjut thor🤩🤸🤸
total 1 replies
Elen Gunarti
double up thor 👍
Tabuut
lanjut thor
Tabuut
ceritanya bagus, hanya banyak tipo.
Tabuut
menimang cucu, kak
Tabuut
hayo loh. bahaya nih, mau nain 'air'
Tabuut
Update agak pagian dong thor
Johana Guarneros
Menyentuh hati ❤️
C S Rio
Nggak sabar nih, author update cepat yaa!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!