NovelToon NovelToon
Dibuang Karena Hamil Anak Perempuan

Dibuang Karena Hamil Anak Perempuan

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Single Mom / Janda
Popularitas:19.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: D'wie

Dicampakkan saat sedang mengandung, itu yang Zafira rasakan. Hatinya sakit, hancur, dan kecewa. Hanya karena ia diketahui kembali hamil anak perempuan, suaminya mencampakkannya. Keluarga suaminya pun mengusirnya beserta anak-anaknya.

Seperti belum puas menyakiti, suaminya menalakknya tepat setelah ia baru saja melahirkan tanpa sedikitpun keinginan untuk melihat keadaan bayi mungil itu. Belum hilang rasa sakit setelah melahirkan, tapi suami dan mertuanya justru menorehkan luka yang mungkin takkan pernah sembuh meski waktu terus bergulir.

"Baiklah aku bersedia bercerai. Tapi dengan syarat ... "

"Cih, dasar perempuan miskin. Kau ingin berapa, sebutkan saja!"

"Aku tidak menginginkan harta kalian satu sen pun. Aku hanya minta satu hal, kelak kalian tidak boleh mengusik anak-anakku karena anakku hanya milikku. Setelah kami resmi bercerai sejak itulah kalian kehilangan hak atas anak-anakku, bagaimana? Kalian setuju?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Nova

Zafira kini sudah berada di sebuah cafe untuk menunggu sahabatnya. Satu-satunya sahabat yang tahu ia telah menikah dan memiliki 2 orang anak dan satu-satunya sahabat yang tahu bagaimana perjalanan rumah tangga Zafira selama ini.

"Fira," pekik Nova girang saat melihat keberadaan sang sahabat.

"Nova," pekik Zafira tak kalah lantang. Ia lantas merentangkan kedua tangannya lalu mereka pun saling berpelukan. "Kangen banget sama kamu," ucap Zafira sambil melakukan cipika-cipiki.

Nova menyipitkan matanya, "salah siapa susah bener diajak ketemuan," delik Nova sebal.

"Yah, mau gimana lagi Nov, kamu kan tahu permasalahannya," desah Zafira sambil mempersilahkan Nova duduk.

"Hmmm ... tapi ini tumben jam makan siang bisa ngajakin ketemuan? Apa nggak masalah? Entar tuh Mak lampir semprot kamu lagi," tukas Nova sedikit khawatir.

"Tenang aja, mulai sekarang dia udah nggak punya hak buat marah-marah atau ngomelin aku lagi."

"Hah! Kok bisa? Kamu udah berhasil menaklukkan ibu mertua kamu yang resek itu?" tanya Nova penasaran.

Zafira terkekeh, "nggak. Kayaknya sampai kapanpun dia bakal terus begitu ke aku deh, Nov."

"Lah, terus, kok dia nggak bisa ngomelin kamu lagi, gimana bisa gitu?"

"Entar aku cerita. Kamu pesan dulu aja, aku udah," tukas Zafira seraya memanggil waiters. Nova pun mengangguk kemudian segera memesan makan siangnya sebab jarum jam sudah menunjukkan jam makan siang.

Sebelum menceritakan permasalahannya, mereka pun menyantap makan siang mereka sambil bercerita.

Setelah selesai, barulah Zafira membuka pembicaraannya.

"Nov, aku udah diusir oleh Refano dan orang tuanya," tukas Zafira membuka pembicaraannya sambil tersenyum getir.

Nova yang baru saja hendak meminum cappuccinonya, lantas meletakkan kembali cangkirnya. Ia benar-benar terkejut dengan apa yang barusan Zafira tuturkan.

"Kenapa? Kenapa mereka mengusir kamu? Lalu anak-anak ... bagaimana?"

Kemudian Zafira pun mulai menceritakan segalanya tanpa ada yang ditutupi. Nova menyeka air matanya kasar. Ia tak menyangka nasib sahabatnya semiris itu. Sudah dinikahi tanpa cinta, tak diakui sebagai seorang istri dan menantu, diabaikan, tak dipedulikan, anak-anaknya tak diakui, lalu kini diusir, suaminya juga ternyata diketahui telah menghamili perempuan lain dan hari ini akan menikah, dan ayahnya pun meninggal di hari pengusiran dirinya.

Nova tak sanggup menahan derai air matanya. Nova mengutuk perbuatan Refano dan keluarganya yang sungguh-sungguh keterlaluan. Nova sampai berdoa semoga Refano dan keluarganya mendapatkan ganjaran yang lebih menyakitkan.

"Ra, kamu yang kuat ya! Kalau kamu butuh sesuatu, bilang aku ya, insya Allah, aku pasti akan bantu sebisa aku," ujar Nova sambil menggenggam tangan Zafira.

Zafira pun membalas genggaman tangan itu.

"Karena itulah aku nemuin kamu, Nov. Aku butuh kerjaan. Sekarang aku adalah tulang punggung ibu dan anak-anakku. Aku butuh pekerjaan sesegera mungkin. Ibu emang nyaranin aku cari kerjaan setelah melahirkan, tapi itu nggak mungkin. Tabunganku nggak banyak, sedangkan segalanya membutuhkan uang. Ini aja tadi aku habis ke sekolah Regina, aku mau mindahin dia karena uang sekolah di sana cukup mahal. Tapi untung saja, sekolah menawarkan beasiswa untuk Regina agar ia tetap bersekolah di sana asal ia bisa mempertahankan prestasinya. Jadi beban ku sedikit berkurang," ujar Zafira menceritakan kegelisahan hatinya.

Nova tersenyum, "aku pasti akan bantu kamu. Basic kamu kan sekretaris, sama kayak aku. Kebetulan 2 Minggu lagi aku akan resign karena suami aku pindah tugas ke Bali. Kamu mau gantiin aku?" ujar Nova menawarkan.

"Hah! Tapi Nov, aku kan udah 7 tahun lebih nggak berkecimpung di dunia persekretarisan, gimana kalo aku nggak bisa? Lagian, apa atasan kamu mengizinkan? Apalagi lewat jalur nepotisme kayak gini, pasti atasan kamu nggak setuju. Orang mau jadi sekretaris aja mesti melewati berbagai seleksi, lah masa' aku tiba-tiba jadi sekretaris. Kerja yang lain aja deh, Nov." Zafira menolak ide sahabatnya itu. Bukan tanpa alasan, ia telah vakum bekerja selama 7 tahun, ia khawatir tidak bisa melakukan pekerjaannya dengan baik.

"Itu masalah gampang. Kamu itu kan pinter, pasti nggak butuh waktu lama untuk belajar. Sebelum resign, aku pasti bakal bimbing kamu terlebih dahulu. Masalah si bos, gampang. Biar jutek dan garang, tapi sebenarnya orangnya baik kok. Entar aku ngomong sama dia."

"Tapi kalau dia tetap nggak ngizinin gimana?"

"Jangan pesimis dulu. Yakin deh sama aku."

"Tapi kamu jangan coba-coba cerita permasalahan hidupku, ya! Aku nggak mau dikira jual simpati. Kau mau diterima kerja karena kemampuanku, bukan karena jual rasa simpati apalagi minta dikasihani. Aku janji, kalau diterima nanti aku akan bekerja sebaik mungkin." Ucap Zafira sungguh-sungguh.

"Hmmm ... Oke deh. Padahal sebenarnya nggak papa kali cerita, tapi kalau kamu nggak mau, Yo wes lah. Berdoa aja, semoga kalian berjodoh."

"Hah! Berjodoh? Maksudnya?" beo Zafira yang tak paham dengan perkataan Nova.

Nova terkekeh, "Maksudnya, semoga kamu berjodoh dengan pekerjaan itu. Tapi kalau kamu berjodoh sama atasanku juga nggak masalah. He's single, masih muda juga alias berondong," bisik Nova sambil terkekeh.

Zafira yang mendengar bisikan itu lantas menepuk pundak Nova dengan mata mendelik, "ingat, aku ini masih jadi istri orang. Nggak etis rasanya ngomongin hal kayak gitu."

"Secara hukum iya, tapi secara agama kalo nggak salah kamu udah talak 1 lho," ujar Nova.

"Aku kurang tau hal kayak gituan. Udahlah, nggak usah bahas. Kamu udah mau balik kerja kan?"

"Eh, iya, hampir lupa! Bisa-bisa aku disemprot kalo terlambat. Apalagi setelah ini akan ada meeting. Aku duluan ya, Ra. Nggak perlu bayar, aku yang traktir," seru Nova sambil meraih tasnya dan mencium pipi kiri dan kanan Zafira.

...***...

Sedangkan di tempat lain, tampak sepasang pengantin yang baru saja melangsungkan akad nikahnya pagi tadi sedang bersantai di dalam kamar sebuah hotel. Resepsi pernikahan mereka akan dilakukan malam nanti, jadi mereka mengisi waktu mereka dengan bersantai.

Dengan wajah datarnya, Refano mengambil sebatang rokok kemudian membakarnya. Ia menghisap batangan tembakau itu di balkon kamar hotel sambil memperhatikan lalu lintas yang terlihat jelas dari atas sana.

Saat sedang menghembuskan asap rokoknya, sepasang lengan memeluk tubuhnya dari belakang membuat tubuh laki-laki itu menegang.

"Lagi liatin apa?" tanya perempuan yang baru beberapa jam lalu sah menjadi istrinya.

"Nggak ada."

"Fan, kok kamu jadi makin dingin gitu ke aku sih?"

"Tak perlu aku jelaskan kan alasannya."

"Ya aku tahu, kamu nggak cinta sama aku, tapi setidaknya belajarlah. Apalagi aku sedang hamil anak kamu. Kamu tahu, semenjak hamil, aku tuh makin pingin deket sama kamu, tapi kamu malah kayak jaga jarak gitu," rajuk Saskia sambil mencebikkan bibirnya.

"Aku butuh waktu, aku harap kau mengerti." Ucap Refano datar.

Saskia menghela nafasnya, "ya udah. Tapi ... apa kamu nggak mau jengukin anak kamu?"

Refano mengerutkan keningnya bingung, bagaimana caranya menemui anaknya sedangkan anaknya saja masih di dalam perut.

'Apa yang dimaksud Saskia itu anak-anak Zafira?'

"Fan, kok ngelamun sih?" cetus Saskia dengan wajah masam. Kemudian ia berpindah tempat ke depan Refano dan melingkarkan tangannya di leher Refano.

"Fan, kayaknya anakmu pingin dijenguk kamu deh, mau ya,” bisik Saskia sambil mengusap-usap rahang Refano, tapi Refano justru menahan tangan Saskia dan menurunkannya.

"Hentikan! Seperti yang aku bilang tadi, aku butuh waktu."

Setelah mengatakan itu, Refano pun segera keluar dari kamar hotel mereka, meninggalkan Saskia yang berdecak kesal karena Refano meninggalkannya begitu saja.

...HAPPY READING 🥰🥰🥰...

1
Sumiati Ningsih
Luar biasa
Mbak Cik
Biasa
Mbak Cik
Kecewa
Mama lilik Lilik
Luar biasa
Jade Meamoure
novel yang cakeeep moga d novel" selanjutnya novel anda akan lebih baik dari novel" sebelumnya sukses selalu
Jade Meamoure
aduh meleleh aq bang 😍😍😍
Jade Meamoure
jodohku?? 🤣🤣🤣 bagus juga ada temen yg somplak
Jade Meamoure
kalo ada laki" kyk Alvian bisa request 1 gak buat anak gadis aq 🤣🤣🤣 itu langka lho
Rafalia Azen
bangkrut
Rafalia Azen
part ini aku ikut meleleh karena bawang
Rafalia Azen
refano kamu jaya kebo yg di cocok hidungnya 😂😂
Rafalia Azen
keselamatan zafira dn ank anak nya ad di tngn othor
Rafalia Azen
babang Al 👍👍👍👍
Rafalia Azen
siap siap JD gembel keluarga refano
Rafalia Azen
apa aku bilang Revano dn alvian satu bapak beda emak,,,,makanya golongan darah nya sama dgn regina
Rafalia Azen
Refano Lo emang bego
Rafalia Azen
Buruk
Rafalia Azen
rasain
Rafalia Azen
bikin gila refano thor bikin ankny perempuan kalo laki laki bikin autisme sindrom
Rafalia Azen
jngn jngn ayahnya Alvian sama refano itu sama
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!