Yuki berusia lima belas tahun, ketika Dia menemukan rahasia mengenai asal usul ibunya yang selama ini terpendam rapat di sebuah kamar tertutup yang ada dalam rumahnya. Namun yang tidak Dia sangka, rahasia itu merubah masa depan dan kehidupannya.
Pertemuan kembali dengan Ayahnya dan jati dirinya mulai terkuat seiring dengan rentetan bahaya dan kematian yang mengikuti langkahnya.
Saat akhirnya Yuki menemukan cinta dari seorang Bangsawan, akankah Yuki akan tetap mengikuti takdirnya ?. Bahkan ketika Dua orang Pangeran mulai membayangi hidupnya. Memaksa Yuki untuk menjadi milik Mereka. Sang Bulan di malam musim dingin, ataukah Sang Mentari pagi di musim semi ?
Ikutilah kisahnya dalam Morning Dew Series
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vidiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15
Bangsawan Dalto mengkoleksi dan merawat berbagai jenis bunga mawar. Dari Bangsawan Dalto, Yuki akhirnya mengerti bahwa Bunga mawar bukan hanya dibedakan dari warna bunganya saja. Golden Celebration, Dolceto, Kinda Blue, Kate Rose,Rainly Blue, Miranda, Dedesmona,Damasema, Red Edden dan masih banyak lagi. Yuki hanya ingat beberapa nama mawar tersebut. Dan Bangsawan Dalto mampu mengenali setiap jenisnya bahkan mampu mengembangkan jenis mawar yang baru.
Ibu Bangsawan Dalto sangat menyukai bunga mawar. Dialah yang mewariskan buku untuk memperkenalkan kepada Bangsawan Dalto jenis-jenis mawar dan bagaimana cara membedakan Mereka. Mengajari bagaimana merawat dan mengembangbiakan tanaman tersebut.
Bagi Bangsawan Dalto, mawar-mawar itu memiliki arti yang sangat penting dalam hidupnya. Hanya itu bagian terpenting yang selalu mengingatkan Bangsawan Dalto dengan kedua orangtuanya.
Bangsawan Dalto sangat percaya bahwa orangtuanya bukanlah orang jahat.
Mereka pasti mempunyai alasan melakukan tindakan itu.
...****************...
Bangsawan Dalto mempunyai pondok rahasia di hutan belakang sekolah. Dia membangun diam-diam seorang diri. Menjadikannya sebagai tempat persembunyian ketika Dia ingin menyendiri sambil merawat mawar-mawar yang ditanamnya disana. Tidak ada yang tahu mengenai pondok itu selain Yuki. Lokasinya cukup tersembunyi. Bangsawan Dalto menghias sekeliling pondok dengan menanam bunga mawar yang Ditata sedemikian rupa. Seperti rumah di negeri fantasi. Di bawah pondok itu, ada sungai kecil yang mengalir. Yuki senang berada di sungai itu, Dia sering menghabiskan waktu dengan duduk di batu besar yang berserakan di tengah sungai. Memperhatikan ikan-ikan kecil yang berenang disekitar kakinya saat Dia mencelupkan kakinya ke dalam air.
Yuki sangat menyukai suasana di pondok mawar milik Bangsawan Dalto. Udaranya sejuk ditambah suara gemericik air dan dengungan serangga hutan. Yuki akan duduk berlama di sana sambil menunggu Bangsawan Dalto merawat tanaman mawarnya. Biasanya jika tidak disungai, Yuki akan duduk di bawah pohon trambesi di dekat pondok sembari membaca buku.
...****************...
“Yuki, hari ini pulang sekolah Kau cepat pulang ya, jangan kemana-mana karena Kita ada acara malam nanti” pinta Perdana Menteri Olwrendho saat Mereka sedang sarapan bersama hari ini. “Raja Bardhana ingin bertemu denganmu, Dia mengadakan jamuan makan malam diistana untuk menyambutmu”
Yuki menatap Perdana Menteri Olwrendho tidak percaya, Dia nyaris tersedak saat mendengar permintaan Perdana Menteri Olwrendho. “Raja ingin bertemu denganku, Kenapa ?” Tanya Yuki tergagap.
“Ibumu dan Baginda Raja adalah sahabat karib semenjak Mereka kecil. Jadi Raja ingin bertemu denganmu yang merupakan Putri dari sahabat baiknya sekaligus menyambut kepulanganmu ke dunia ini”jelas Perdana Menteri Olwrendho santai.
Yuki akhirnya merasa lega, Dia merenggangkan badannya yang tegang. Tadinya Yuki berpikir karena masalah dengan Putri Norah tempo hari di aula makan, sehingga membuat Raja Bardhana marah dan ingin menghukumnya.
“Baiklah Ayah, Aku mengerti. aku akan cepat pulang hari ini untuk bersiap-siap” jawab Yuki menyetujui permintaan Perdana Menteri Olwrendho.
“Terimakasih” Kata Perdana Menteri Olwrendho sambil mengusap rambut Yuki senang. Mereka ngobrol beberapa saat sebelum akhirnya seorang pelayan datang dan mengingatkan bahwa kereta kuda yang membawa Mereka ke tempat masing-masing sudah siap menunggu.
...****************...
“Jadi…Apa Kau tidak akan datang ke acara penyambutanku ?” Tanya Yuki pada Bangsawan Dalto ketika Mereka bertemu di pondok mawar. Yuki duduk meringkuk di samping Bangsawan Dalto yang sedang sibuk memindahkan beberapa mawar ke pot yang lebih besar. Mereka membolos dalam pelajaran yang berbeda hari ini dan bersembunyi di pondok mawar agar tidak dicari.
Hari ini, begitu tiba disekolah Yuki dibuat terkejut karena semua murid mengetahui bahwa Baginda Raja Bardhana mengadakan acara perjamuan untuk menyambut Yuki. Yuki tidak menyangka hal ini akan menarik perhatian seluruh sekolah.
“Bukankah hanya acara makan malam bersama, kenapa Mereka seheboh itu ?” Tanya Yuki pada Elber ketika Mereka berada di kelas yang sama pagi tadi.
Tapi dari Elber Yuki mengerti.
Raja Bardhana tidak pernah secara sembarangan akan mengadakan pesta untuk menyambut seseorang. Bahkan terdengar desas desus yang membuat telinga Yuki panas mendengarnya. Bahwa ada kemungkinan Raja Bardhana ingin bertemu dengan Yuki untuk melihat bagaimana Yuki yang sebenarnya karena ada ketertarikan dari Bangsawan Voldermon kepada Yuki. Bahkan ada juga yang mengatakan bahwa Yuki akan diangkat sebagai kekasih dari Pangeran Riana dan yang lebih parah justru ada yang mengatakan bahwa Raja Barhana sendiri ingin menjadikan Yuki sebagai istrinya.
Karena merasa gerah dengan berita yang ada, dan Yuki tidak ingin menjelaskan apapun pada Mereka akhirnya Yuki meminta Bangsawan Dalto untuk membolos dan bersembunyi di pondok mawar sampai pelajaran usai. Untungnya Bangsawan Dalto menyetujuinya.
Bangsawan Dalto mendorong pot yang telah diisi bunga mawar berwarna orange dengan gradiasi warna pink yang cantik, bunganya sebesar telapak tangan manusia dan ada beberapa kuntum mawar yang sedang mekar.
Seminggu ini, bunga mawar Bangsawan Dalto banyak yang mekar. Sehingga pondok mawarnya tampak seperti rumah peri bagi Yuki.
“Aku akan pergi jika Kau berdandan cantik” Yuki langsung mengerucutkan bibir mendengar celotehan Bangsawan Dalto.
“Kau menyuruhku memakai pakaian badut ala kerajaan ?” Tanya Yuki sarkas. Dia selalu tidak menyukai berpakaian dengan banyak perhiasan seperti yang dilakukan para Putri disekolah.
Bangsawan Dalto terkekeh. Dia menepuk kedua tangannya untuk membersihkan sisa tanah yang menempel di telapak tangannya. “Tolong ambilkan pisau yang ada disampingmu” pinta Bangsawan Dalto kemudian.
Bangsawan Dalto menunjukan ke arah pisau yang nyaris tertimbun batang mawar yang baru dipangkasnya. Yuki beringsut untuk mengambil pisau yang dimaksudkan Bangsawan Dalto.
“Hati-hati dengan duri…”
“Aduh !!” Belum selesai Bangsawan Dalto memperingatkan Yuki, Yuki sudah terpekik karena jarinya tertusuk duri mawar. Bangsawan Dalto bergegas mendekati Yuki dengan panik.
Yuki memasukkan telunjuknya kedalam mulut dan menghisap darah yang keluar dari luka tusukan mawar untuk menghentikan perdarahan. Bangsawan Dalto menarik tangan Yuki untuk memeriksa luka Yuki.
“Kau tidak apa-apa ?” Bangsawan Dalto mengambil sapu tangan di saku bajunya dan membersihkan darah yang masih keluar dari jari Yuki dengan lembut.
“Tidak apa-apa. Aku tidak berhati-hati tadi. Jangan terlalu khawatir” Yuki menekan jarinya dengan sapu tangan Bangsawan Dalto sampai darahnya berhenti. Bangsawan Dalto memastikan luka Yuki sudah benar-benar kering kemudian Dia membereskan perlengkapannya dan mengembalikan mawar ke tempatnya serta membuang batang mawar yang tidak terpakai ke samping pondok untuk nanti dibakar.
“Apa Kau sudah selesai, sebentar lagi jam pulang sekolah akan berbunyi”
“Ya, Ayo kembali. Aku akan mencuci tangan dulu” Bangsawan Dalto mengambil kembali sapu tangan yang dipakai Yuki sebelumnya untuk menghentikan perdarahannya. Dia mencuci tangan disungai dan mengeringkan dengan saputangan yang ada noda darah milik Yuki. Kemudian memasukkan ke dalam saku celananya.
Keduanya berdiri dan berjalan menyusuri pinggir sungai. Bangsawan Dalto membawa sekeranjang mawar yang baru saja dipanennya. Dia dengan sabar mengikuti langkah Yuki yang berjalan didepannya. Kadang membantu Yuki untuk menyebrangi sungai agar Yuki tidak jatuh terpeleset. Ketika sudah sampai di pinggir hutan, Mereka berjalan beriringan menuju area sekolah.
Ketika Mereka tiba disekolah, beberapa pasang mata menatap Mereka dengan pandangan tidak suka. Tapi baik Yuki dan Bangsawan Dalto memilih tidak memperdulikan Mereka dan terus mengobrol menuju gedung sekolah. Yuki tidak akan membiarkan seorangpun mengatur dengan siapa Dia harus berteman.
Yuki juga tidak mau ambil pusing jika ada yang tidak menyukai dengan siapa Yuki berteman.
...****************...
Malam harinya Yuki telah selesai berdandan. Seperti yang dikatakan Perdana Menteri Olwrendho pada saat Mereka sarapan pagi tadi. Yuki akan dibawa ke istana Raja Bardhana untuk bertemu dengan Raja. Yuki merasa lega ketika Ayahnya sendiri yang menjemput Yuki didalam kamar.
Tadi. Begitu Yuki pulang sekolah. Rena langsung memaksa Yuki untuk tidur siang agar wajah Yuki terlihat lebih segar. Yuki dibangunkan jam empat sore dan langsung dipaksa untuk mandi dengan segala perawatan tubuh yang harus dijalaninya. Kuku tangan dan kaki Yuki dibersihkan dan diwarnai dengan warna pink pastel yang lembut. Rena dibantu oleh dua orang pelayan wanita mendadani Yuki dan menata rambutnya. Pakaian telah disiapkan, Yuki memakainya dan Dia dipaksa mengenakan banyak perhiasan di rambut dan tubuhnya. Yuki tidak bisa memprotes Rena karena meskipun Dia sudah menolak, Tapi Rena tetap memakaikan semua perhiasan itu kepada Yuki.
Melihat penampilannya yang sekarang di dalam cermin, Yuki merasa terlalu berlebihan untuk hanya sekedar makan malam biasa.
Dengan susah payah, Yuki berjalan mengikuti Perdana Menteri Olwrendho menuju kereta kuda yang telah menunggu. Bunyi perhiasan bergesek saat Yuki berjalan. Rencananya Yuki akan melepaskan sebagian perhiasan ketika Mereka sudah berada di perjalanan menuju istana Raja. Tapi sayangnya Rena justru ikut bersama rombongan untuk mengawal Yuki sampai ke istana Raja. Jadi Yuki terpaksa harus menahan semuanya jika Dia tidak ingin dimarahi oleh Rena.