Niat baik salsa untuk membantu sang bos yang sedang hangover ternyata membawa petaka untuknya. bagaimana tidak, malam ini kesuciannya di rengut oleh Azka Aditama dengan paksa.
sementara Azka sendiri bingung, sudah hampir tiga puluh tahun dia tahu dirinya impoten, tapi malam ini, kamar apartemennya menjadi saksi bisu,bagaimana keperkasaan alatnya saat menggagahi gadis di bawah kungkungannya.
Azka-Salsa here
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluBerkarya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pergi honeymoon
seperti yang di rencanakan dari beberapa hari kemarin, Azka dan Salsa memang berniat bulan madu hari ini.
Azka dan Salsa sudah bersiap. Rencananya mereka bulan madu di paris, atas request sang mommy.
Tidak salah lagi, jam delapan pagi mereka semua sudah heboh. Terlebih kusus mommy Airin yang memang paling antusias dengan rencana ini.
“Barangnya hanya segitu?” Tanyanya di saat mengantar suami istri itu ke mobil.
“Iya mom..” jawab Azka yang masih tidak habis pikir dengan tingkah ibunya. Bagaimana tidak, mereka berdua yang berencana pergi tapi seolah nyawa wanita itu akan ikut.
“Serius nih kita nggak di ajak” nah, masih ada satu teman mommy Airin uang sejak tadi mendumel menampilkan wajah memelas. Kenzo sudah sedari semalam membujuk kakak dan kakak iparnya agar mengizinkan dia ikut serta ke paris.
Bocah itu bahkan sudah menulis surat izin pada guru wali kelas, alasannya sangat klise yaitu pergi ke rumah neneknya di surabaya, padahal siapapun tahu bahwa Kenzo tidak mempunyai nenek.
“Mereka bukan pergi berlibur Ken, pergi buat bayi, tau nggak sih?” jelas mommy Airin.
“Tau mom, tapi kan disana nanti Kenzo tidak bakal ganggu mereka, kenzo juga mengerti loh, tinggal pesan kamar sebelah kan aman!!” kekeuhnya.
“tidak ada, kamu ikut saat liburan keluarga saja ya..” lembut sekali mommy Airin dalam bertutur, membuat Salsa tersenyum tipis. Jujur saja semenjak mereka tinggal disini, kenzo seolah bukan tanggung jawabnya lagi. Bocah itu sangat akrab denhan mommy Airin, keduanya cocok, sama sama suka gibah.
“Kamu tidak boleh ikut.satu lagi, saat aku di luar negeri kamu jaga sikap disini, paham?” bisik Salsa sembari memeluk Kenzo, mengusap pelan rambut pria itu.
Kenzo mengangguk, dengan berat hati dia membiarkan Salsa dan Azka pergi berdua.
“sudah kan? Ayok kita berangkat! Tinggal setengah jam lagi nih”
“Mom pamit ya...” Salsa mencium tangan kedua mertuanya, begitupun Azka. Setelah itu mereka menuju mobil uang kini sudah di tempati oleh Aditya di bagian kemudi.
Untuk pagi ini, dia menjelma menjadi sopir pribadi, mengantar kedua majikannya ke bandara.
Dua puluh lima menit, mobil yang di kemudi Aditya sudah sampai di bandara. Gegas dia turun, mengeluarkan satu koper milik Salsa.
“serius hanya ini?” tanyanya heran. Tapi hal itu tidak lama lantaran dia melihat senyum misterius dari Azka.
Siap siap si salsa nanti...Aditya bergidik ngeri.
“Azka, Adit...” suara seseorang terdengar begitu saja. Wanita cantik dengan senyum teduh menghampiri mereka.
“Maya, kamu ngapain disini?” tanya Aditya sedikit syok melihat wanita itu.
“Ngantar pacar, dia ke Korea. Barusan terbang” jelas wanita yang di panggil maya itu.
“Eh, ini...” dia bingung sendiri melihat keberadaan Salsa disana.
“Bukankah dia sekertaris kamu ka?” tanyanya lagi yang memang yahu sedikit tentang Salsa lantatan sering di jadikan sebagai objek pembicaraan jika mereka bertiga bersama.
“Istri!!!!” jelas Aditya membuat Maya syok berat.
Sekedar menjelaskan, Maya Andriyani, sahabat sekaligus dokter pribadi Azka, selain Aditya dia juga tahu banyak tentang Azka.
“istri???” ulangnya masih tak percaya. Dia melirik ke arah Azka, kemudian menatap Salsa bergantian.
“Azka, “ sungguh Maya tidak bisa berkata apa apa, ini mengejutkan untuknya. Bukan hanya soal pernikahan Azka, yang lebih buat dia syok adalah dimana Azka nikah diam diam tanpa mengundangnya.
“Jangan tanya sekarang, waktunya kurang pas!!!” jawab Azka kemudian mengandeng istrinya untuk segera masuk ke dalam pesawat. Salsa hanya tersenyum kikuk pada dokter maya, dia tidak banyak bicara karena memang tidak kenal dengan wanita itu.
Maya dan Aditya mengikut keduanya dari belakang, mengantar mereka sampai di dalam sembari menyeret koper.
Tidak lama setelahnya, pesawat sudah take off.
.
.
“kamu mau pulang denganku atau?” Tanya Aditya pada Maya yang sejak tadi mengekorinya.
“pulang dengan kamu lah!!!” ketus Maya dengan suara tak bersahabat sama sekali.
Aditya terkekeh pelan melihat tingkah lakunya, langkah panjang pria itu terbawa menuju mobil.
“terus mobil kamu?” tanyanya lagi dan lagi.
“ntar ada yang satang ngambil!” mereka berdua sudah duduk damai di mobil. Kembali Maya melirik ke arah Aditya, seolah meminta penjelasan darinya.
“Ini semua tak pernah ada dalam bayanganku, sebenarnya kalian anggap aku apa? Sahabat atau?”
“tentu saja sahabat, kenapa bertanya begitu?” tanya Aditya yang pura pura tidak tahu maksud dari kalimat Maya barusan.
“sahabat ya? Sahabat mana yang tega nggak ngundang ke acara pernikahannya? Sahabat mana juga yang hanya diam tidak mau memberitahu? Like bos like asisten!!” omel maya panjang lebar karena merasa tak di anggap oleh kedua pria itu.
“Sekarang aku tanya, empat hari yang lalu kamu kemana?” bukannya menjelaskan, Aditya lebih dulu bertanya padanya.
“Ke China, ada pasien disana!” jawabnya masih dengan nada suara yang sama sejak tadi.
“Nah itu dia, Azka nikah dengan Salsa empat hari lalu soalnya, tepat saat kamu pergi ke tiongkok!”
“dan satu lagi, pernikahan mereka hari itu hanya di hadiri keluarga Azka, resepsinya masih beberapa bulan ke depan, di jamin kamu di undang!” jelas Aditya memberi pengertian.Pada akhirnya Maya mengangguk, kembali menatap Aditya lamat
"kenapa lihat lihat?" tanya Aditya tersipu sebenarnya.
"hanya bertanya, serius dia sudah sembuh?" padahal Aditya sendiri yang menjelaskan padanya kala itu, eh malah di tanya lagi.
"kalau belum ngapain mereka pergi bulan madu?"
"iya juga sih, sekarang kmau benar benar di tinggal jomblo sendirian, hahahhaha" kekeh wanita itu berhasil membuat Aditya tertampar.
iya, dia sudah lama men-jomblo, bahkan sejak dulu dia tidak punya pacar lantaran masih menyimpan perasaan pada wanita di sampingnya.
"sekarang giliran aku yang bertanya, boleh?" lanjut Aditya agar tidak terjebak dengan suasana yang canggung. canggung menurutnya karena menurut Maya biasa saja.
"hmm apa?"
"kenapa pacarmu itu hobi sekali keluar negeri? perasaan baru beberapa hari lalu pulang, sekarang sudah pergi lagi, apa kamu tidak curiga?" dengan gamblang Aditya bertanya karena dia juga sebenarnya tahu apa yang di lakukan pacar Maya di luaran sana. berani jatuh cinta, Aditya sampai mencari tahu tentang semua yang berhubungan dengan Maya.
satu yang dia tidak berani, yaitu mengungkapkan rasa cintanya pada wanita itu karena takut di tolak. bukan hanya takut di tolak saja, dia juga takut wanita itu menjauh darinya.
"dia sibuk Adit, ada pekerjaan di luar negeri katanya" jawab Maya malas saja membahas hal itu.
Aditya mengangguk mengerti, kemudian suasana di mobil kembali hening dekan pikiran masing masing.
hingga sampai di depan kediaman mewah Maya, wanita cantik dengan senyum teduh itu turun dari mobil.
"turun dulu!" ajaknya pada Aditya.
'"lain kali aja, aku masih harus ke kantor setelah ini!" jawab Aditya.
"baiklah, aku masuk dulu, kamu hati hati pulangnya ya..." Aditya mengangguk dengan senyum tipis yang terbit dari wajahnya. setelah memastikan Maya sudah masuk, sia meninggalkan halaman rumah itu segera, langsung kembali ke kantor Aditama group.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...