Gadis SMA Milik Sang Bodyguard

seperti yang telah mereka rencanakan pulang sekolah mereka akan ke cafe favorit mereka,mereka ke sana menggunakan mobil Dinda tentu saja hak itu semakin membuat Nayara gugup apa lagi saat ini ia duduk di sebelah Saga yang tengah mengemudi sesekali Saga maupun Nayara terlihat saling mencuri pandang dan hal itu tak luput dari kedua sahabat nya yang duduk di bangku belakang.

"Ekhemm seperti ada yang saling curi-curi pandang nie yee".ucap Nadia yang memang tidak bisa mengontrol mulut nya itu

"biarin kenapa sih,nama nya juga masih malu-malu udah lah kalian ngak usah malu gitu,om seperti nya kamu memang berhasil meluluhkan cinta nya Nayara loh".goda Dinda lagi sedangkan Nayara jangan di tanya wajah nya sudah merah menahan malu akibat ke dua sahabat nya itu.

"kalian apaan sih berisik tau ngak".Nayara berusaha menyembunyikan rasa malu nya namun wajah nya tak bisa berbohong.

"jangan membuat saya berharap non,saya hanya bodyguard sekaligus sopir jadi mana ada yang mau sama saya ini saya tidak punya apa-apa saya hanya laki-laki biasa apa lagi umur saya sudah dewasa".bukan tanpa alasan Saga mengatakan hal itu ia hanya ingin melihat reaksi Nayara saja setelah dia mengatakan hanya laki-laki biasa yang tak punya apa-apa sebelum melangkah pasti Saga hanya ingin menguji Nayara,maklum selama ini banyak wanita yang mendekati nya hanya karena materi karena itu Saga sampai rela menjadi bodyguard sepupu nya sendiri hanya di menemukan wanita yang benar-benar tulus pada nya.

tapi tanpa Saga sadari jika pernyataan nya tadi membuat Nayara merasakan kecewa,Nayara salah mengartikan ucapan Saga bahwa Saga tak serius mendekati nya padahal diri nya tak pernah mempersalahkan pekerjaan Saga.

sampai di cafe wajah Nayara nampak murung ia masih berfikir jika Saga tak serius mendekati nya dengan menggunakan alasan pekerjaan nya

"apa karena aku yang mudah baper ya dengan sikap nya selama ini,tapi kan dia yang sudah mencuri ciuman dari ku selama kita berdua dia pikir itu hal biasa gitu dasar om-om mesum tidak punya hati".gumam Nayara dalam hati."eeh tapi kenapa jadi aku merasa galau gini sih,apa iya aku sudah jatuh cinta sama om Saga huaaa gimana ini".lagi-lagi Nayara terus berperang dengan isi kepala nya sendiri sampai makanan yang telah ia pesan sama sekali tak di sentuh.

"kamu kenapa sih Nay dari tadi cuma melamun aja,itu makanan sama minuman kamu di angurin mulu ada apa sih cerita dong".ucap Dinda yang dari tadi melihat Nayara hanya diam saja melamun.

"eem ngak ada apa-apa kok,ini aku mau makan".jawab Nayara sambil memasukan makanan ke mulut nya meski sebenar nya ia tidak berselera.

alunan musik dari band yang tampil membuat pengunjung cafe yang rata-rata anak muda itu begitu menikmati nya.apa lagi anak-anak band yang tampil itu cukup mempesona bagi para

remaja,namun tidak bagi Nayara gadis itu masih terus berperang dengan fikiran nya tentang pria dewasa yang tengah duduk sendiri di meja samping nya.

"gila sih mereka ganteng-ganteng banget penggen banget aku ke sana terus kenalan sama mereka siapa tahu ada yang nyantol satu".kekeh Nadia tanpa malu

"selalu aja begitu kalau liat yang ganteng,kamu pikir mancing ikan bisa nyantol segala".ucap Dinda yang selalu siap berdebat dengan Nadia

"apaan sih emang kamu ngak mau apa kenalan sama mereka siapa tahu ada yang cocok gitu".

"ngak bagi ku mereka biasa-biasa saja".jawab Dinda yang memang tipe cewek yang tidak mudah tertarik dan jatuh cinta dengan laki-laki,bukan tidak normal hanya saja selera dia adalah laki-laki yang dewasa yang bisa memberikan rasa nyaman.

sebenar nya dari tadi Saga terus saja memperhatikan Nayara yang tiba-tiba berubah sendu,Saga bahkan sudah mengirim kan pesan pasa Nayara tapi sama sekali tak di balas meskipun sudah di baca.di tengah diri nya yang terus memperhatikan Nayara ada yang memangil nama nya.

"Sagara".teriak dua orang pria seumuran dengan nya.

"kalian,kok ada di sini? tanya Saga pada dua orang pria yang tak lain adalah Gio dan Damian teman nya.

"ini kan cafe milik adik adik gue jadi sekalian kita mampir ke sini".jawab Damian

"oh jadi cafe ini milik adik loe baru tahu gue".ucap Saga datar

"iya kan loe sibuk jadi bodyguard jadi-jadian mana tahu,loe aja jarang kumpul sama kita".kini Gio yang menimpali

"ngak usah bahas masalah kerjaan gue".ucap pelan Saga dan kedua teman nya juga paham maksut nya Saga.

"Ck,loe ga sampai segitu nya apa loe ngak bisa nglupain Dira samapi loe rela jadi bodyguard segala".cletuk Gio lagi yang bila bicara suka asal ngejeplak sama seperti Nadia.

"brengs*k loe dari tadi di bilang jangan bahas itu juga masih aja di bahas".sewot Saga sambil memukul lengan Gio dan melirik ke arah Nayara

semua yang terjadi di meja Saga tak luput dari perhatian ke tiga gadis di sebelah nya bahkan obrolan mereka juga terdengar jelas di kuping ke tiga nya.

"mereka siapa sih ganteng-ganteng banget,ini mah lebih ganteng dari anak band tadi malah mendekati sempurna seperti om Saga".lagi dan lagi Nadia terus saja berbinar jika melihat laki-laki tampan

"mereka teman nya om Saga,lagian kamu kenapa sih Nad baru saja tadi kamu bilang tertarik sama anak band itu,sekarang ada yang lebih ganti lagi heran banget otak kamu isi nya cowok mulu".sewot Dinda sambil mencubit pipi Nadia

"Dinda apaan sih sakit tahu".teriak Nadia yang membuat Saga dan ke tiga teman nya melihat ke arah mereka.

"itu bukan nya sepupu loe ya Ga anak nya om Winanta? tanya Damian yang memang beberapa kali pernah bertemu Dinda saat acara di keluarga Saga.

"hem maka nya jangan ngomong sembarangan ada teman nya juga".jawab Saga yang menatap Nayara dan tak sengaja ke dua nya bersitatap karena Nayara juga tak sengaja melibat ke arah nya.

"itu yang dua temen nya ya? cantik-cantik juga apa lagi yang rambut nya panjang dan pake jepit kupu-kupu itu,minta kenalin dong Ga siapa tahu bisa jadi milik gue".ucap Gio si casanova

"jangan macem-macem loe,dia gadis baik-baik jangan sampai loe deketin dia awas aja loe berani deketin habis sama gue".ancam Saga entah kenapa ia tak terima Nayara di incar Gio

"widihh asa apa ini se orang Saga begitu khawatir sama seorang gadis?