Kisah dari seorang Dokter cantik dengan segudang prestasi dan juga kisah kehidupan yang penuh lika-liku.
Bilqis Agata, dokter muda ini juga memiliki kisah asmara yang cukup rumit.
bagaimana seorang Bilqis menjalani kehidupan nya setelah kepergian sang suami yang baru saja menikahi nya untuk selamanya setelah gugur dalam tugas di negara lain yang saat itu sedang terjadi bencana alam.
lalu bagaimana Bilqis menghadapi masa depan nya. mampukah dia menata hidup dan bagaimana jadinya ketika cinta pertama nya saat masih sekolah menengah pertama hadir kembali.
ikuti kisah BILQIS AGATA.
***maaf banyak typo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Callme_Nadlia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7
Hari ini, seperti biasa dengan rutinitas sehari-hari yang di lakukan oleh Bilqis yaitu Bekerja di rumah sakit.
dan kebetulan hari ini juga dia akan melakukan sebuah operasi besar yang akan melibatkan beberapa dokter spesialis lainnya untuk pengangkatan tumor ganas yang dialami pasien.
persiapan sudah selesai dan selanjutnya mereka satu tim langsung memulai operasi kali ini.
🌹🌹🌹
setelah beberapa jam dan akhirnya operasi pun selesai. Bilqis yang merasa lelah langsung terduduk di lantai ruang operasi bersama satu orang rekan dokter juga.
"akhirnya" gumam Bilqis dengan tersenyum
"Alhamdulillah ya dok, operasi berhasil dan kali ini kita sukses" ucap dokter Wina spesialis saraf
"humm berkat kalian semua" ucap Bilqis tersenyum tapi dengan mata tertutup
"hampir 6 jam dan akhirnya selesai," ucap salah satu suster yang tadi ikut menjadi asisten para dokter
"dokter Bilqis kayak capek banget" tanya seorang dokter umum yang juga ikut Operasi tadi
"iya dok, saya mungkin kurang istirahat, kemarin baru aja selesai dua operasi dan sekarang hampi 6 jam gak pake jeda, hehe tapi saya senang bisa membantu orang lain" jawab Bilqis kemudian menegakkan tubuhnya.
"siapa yang menemui keluarga pasien dok" tanya dokter Wina kepada dokter Halim
"prof Abdullah, operasi kali ini kita memang sangat harus berhati-hati mengingat yang menjadi pasien merupakan istri salah satu pejabat pemerintah, jadi gak bisa lengah. untuk prof Abdullah bersedia mendampingi kita" ucap dokter Halim
"bener banget, saya tadi tegang banget tapi dokter Bilqis bikin saya sadar akan profesi saya, haha lucu soalnya saya tegang karena yang akan kita hadapi tadi adalah istri dari salah satu Mentri di Indonesia, kalo salah dikit aja pekerjaan kita jadi korban, maklum saya dokter baru dua tahun hihi, trus kata dokter Bilqis, (kalo pekerjaan yang di kerjakan dengan tegang pasti hasilnya akan buruk. jadi kerjakan dengan ikhlas dan semangat. bismillah ya, kita bekerja sama.) gitu ucap dokter Bilqis, makanya tadi saya langsung semangat " ucap dokter Wina dan Bilqis hanya tersenyum mendengar rekannya berbicara
"saya permisi ke ruangan dulu ya,mau istirahat sebentar dan tolong dokter Wina nanti hasil pascaoperasi nya biar saya yang selesai kan, karena memang sudah tugas saya" ucap Bilqis tersenyum dan lalu keluar dari ruang operasi
"dokter Bilqis cantik dan baik. senyumnya itu bikin tenang. pantas aja banyak pasien yang mau berobat sama dia, udah punya pasangan belum sih" tanya dokter Halim
"kata orang orang sih belum, dia juga jarang ngmong sama orang lain kecuali jika sedang melakukan visit atau sedang memeriksa pasien. tapi itu banyak perawat yang cowok suka godain beliau tapi hanya di balas senyum sama dokter Bilqis, ada juga dokter kandungan yang pernah ngajak dia jalan bareng tapi di tolak, nolaknya tuh halus banget ( maaf ya dok, tapi saya lagi ada urusan keluarga. lain kali ya tapi saya tidak janji" katany gitu" jelas Wina panjang lebar
"kamu kok hafal banget, gosip ya" tebak dokter Halim
"semua juga tau kali dok, dokter aja yang kurang gaul sama anak anak lain" ucap Dokter Wina
"di grup para dokter juga sering tuh godain dokter Bilqis tapi ya gak di tanggepin, dia itu bukan sombong cuman rada pendiam aja. contohnya tadi pas kita kerja bareng lihat kan senyum nya gak pudar pudar tapu meski begitu beliau sangat teliti dan konsentrasi banget. salut banget saya" puji dokter Wina lagi
"kamu bener banget, ya udah yuk balik ruangan masing-masing" ucap dokter Halim lalu melangkah lebih dulu di ikuti oleh dokter Wina
🌹🌹🌹
setelah melakukan operasi tadi, saat ini Bilqis bersama dengan Desi dan Agnes sedang makan siang bersama di kantin rumah sakit.
"muka kusut amat Bu dokter, capek banget kayaknya habis operasi besar tadi" tanya Agnes dengan memainkan sedotan yang ada digelas
"gak juga, cuman lagi lelah aja sedikit" jawab Bilqis tanpa mengalihkan padangan dari ponsel nya
"Des, kamu jadi panitia buat reunian" tanya Bilqis
"enggak dok, saya males dan juga gak wajib amat" jawab Desi yang sedang makan
"Bela juga enggak kan. eh kapan kita jalan bareng berempat lagi" tanya Agnes antusias
"weekend deh, eh saya mau nanya, di dekat sini ada gak ya apartemen yang cukup nyaman, soalnya kalo bolak balik rumah ke rumah sakit hampir satu jam, belum lagi macet hadehh" tanya Bilqis dan langsung mengeluh
"ada, di gedung apartemen gue aja, masih ada beberapa unit yang kosong tapi di lantai 7 gue dilantai 5" ucap Desi dan diangguki oleh Agnes
"kamu ngapain ngangguk juga nes" tanya Bilqis heran karena rumahnya berada tidak jauh dari rumah Sakit
"itu anak seringnya tidur di apartemen gue buk dokter, jadi nya berasa kayak punya dia juga kali" jawab Desi dan Agnes hanya menyengir tanpa dosa
"memang orang tua Lo kemana sih" tanya Bilqis heran
"ada, tapi ya mereka gak mempermasalahin, biar gue bisa mandiri itu sih alasan gue" jawab Agnes tanpa beban
"kalo mau mandiri apartemen sendiri ogeb," ucap Desi lalu menjitak kening Agnes
"Lo gak ikhlas gitu" tanya Agnes kepada Desi
"ikhlas dong, gue malah seneng biar gak kesepian hehe" jawab Desi lalu dapat pelukan dari Agnes
"kalian kapan nikah" tanya Bilqis kepada sahabatnya
"Lo jangan tanya kapan nikah sama kita ya, lo sendiri kapan nikah" tanya Desi dengan menatap Bilqis tajam
"gue mah udah pernah nikah, lah elo berdua kan belum" jawaban Bilqis membuat keduanya kaget
"hahaha lucu, kapan nikah halunya" tanya Agnes dengan intonasi mengejek
"nih, lihat sendiri" ucap Bilqis lalu memberikan ponselnya dan Memutar kan video pernikahan nya
mata Agnes dan Desi membola seakan mau terlepas
"Lo benar udah nikah, berarti sekarang status Lo istri orang dong.. wah Lo gak asik banget, kok gak ngabarin kita. kapan Lo nikah, wah gak bestie kalo gitu" ucap Agnes heboh
"udah dua tahun yang lalu, tapi suami gue juga udah pergi selama itu" jawab Bilqis tersenyum
sekarang entah mengapa perasaan nya tidak lagi sedih jika mengingat sang suami, mungkin karena sudah mengikhlaskan dan sudah ridho kali ya
"pergi kemana, maksudnya gimana sih" tanya Desi bingung
"gak usah teriak ya, nanti didengar pengunjung lain," dan diangguki oleh duo Suster tersebut
"gue udah janda, suami gue meninggal dunia saat dalam tugas di negara xxx" jawab Bilqis yang membuat kedua perawat itu hampir berteriak jika tidak segera di bungkam eh Bilqis dengan kedua tangannya.
"hummppp le...pass" ucap Agnes dan lalu Bilqis melepaskan tangannya
"canda Lo gak lu asli deh" ucap Desi setelah menetralkan nafasnya
"gue gak bercanda, makanya gue pindah ke Jakarta lagi, karena disana udah gak ada siapa-siapa lagi, jadi mama maksa banget untuk pulang ke sini dan bekerja di sini" jawab Bilqis lalu meminum jus nya
"kita turut berdukacita ya get"ucap Agnes lalu memeluk Bilqis diikuti Desi
"udah gak pa pa, gue juga udah relain dan ikhlaskan mas Alif jadi sekarang gue berharap bisa melupakan nya meski sulit" ucap Bilqis tersenyum lembut
"kuat banget Lo, pasti ini sebab nya Lo jadi pendiam kan" tebak Desi dan di angguki oleh Bilqis
"tapi cuma sama orang yang gak kenal dan gak akrab doang, selebihnya ya gue berusaha jadi diri gue kayak dulu lagi" jelas nya
"sama pasien gitu juga" tanya Agnes yang memang tidak bersama dengan Bilqis dan Desi
"kalo sama pasien, dia mah ramah dan murah senyum, tapi setelah itu balik lagi hanya tersenyum tapi jarang ngomong" jelas Desi
"kalo sama pasien pun ngomong nya yang memang penting aja, tapi heran, banyak pasien yang suka.. katanya sih senyum Buk dokter membuat tenang jiwa raga, gitu kata beberapa pasien"lanjut Desi dan Bilqis hanya geleng-geleng kepala dan tersenyum
"iya pecaya gue, lihat dia senyum manis banget, heran waktu SMP kok bisa di bully sih." tanya Agnes
"Lo lupa, karena nih anak cantik jadi banyak yang iri, gue juga bingung siapa sih yang jdi kompor buat ngebully geta" tanya Desi
"udah sih, udah lalu juga gak usah di bahas lagi, saya duluan ya. mau sholat dulu" ucap Bilqis lalu meninggalkan kedua sahabatnya menuju musholla
visual dari Bilqis Agata