Bagaimana rasanya jatuh cinta?
Pastinya indah bukan? Namun bagimana jika jatuh cintanya kepada istri orang? Sakit banget pastinya ya?
Mau pergi terlanjur cinta, tidak pergi tak bisa memiliki.
Itulah yang dirasakan oleh seorang pria bernama Lukas Abraham yang berprofesi sebagai seorang Jaksa Penuntut Umun. Saat dirinya terlanjur menjatuhkan hatinya kepada wanita cantik dan pendiam bernama Nadhya Almira, yang merupakan kliennya sendiri.
Lukas baru menyadari jika cintanya harus bertepuk sebelah tangan sebab Nadhya adalah istri orang.
"Aku akan melupakanmu, Nadh... " Ucap Lukas.
Namun tiba-tiba dia mendengar jeritan suara seorang wanita dari arah luar rumahnya.
"Lukas.... tolongin aku.. " - Nadhya Almira
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lv Edelweiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KEMBALI
20 tahun yang lalu...
Seorang wanita sedang bersujud sambil menangis di kaki seorang pria. Wajah dan tubuhnya penuh dengan luka lebam dan warna merah. Seperti orang yang habis di pukuli.
"Mas... ampun mas.... Ampun..." rintihnya. Namun pria itu seolah tidak peduli pada wanita malang itu.
"Kamu sudah mulai tidak nurut aku ya Na?" tanya pria tersebut.
"Enggak mas, aku nggak bermaksud seperti itu. Aku cuma mau punya penghasilan sendiri aja mas." kata wanita itu sambil terus menangis.
"Terus, kalau kamu udah punya uang sendiri. Kamu akan sombong dan merendahkan suami mu. Begitu kan?" ucap sang pria. Wanita itu menggeleng.
"Enggak mas... enggak."
"BOHONG!! KAMU ITU MAU BERADA DI ATAS SUAMI MU NA. DASAR ISTRI TIDAK TAHU KODRAT." pria itu menendang wanita bernama Nana tersebut.
"Tapi dulu sebelum aku meninggalkan suami ku dan menikah dengan mu, kamu selalu mendukung aku mas. Kenapa sekarang kamu lain?" tanya wanita itu.
"Hahaha. Itu dulu Na. Kamu pikir, manusia itu tidak bisa berubah? Ha? KAMU AJA YANG TERLALU BODOH, NA. BODOH!!" ucap pria itu lagi.
Wanita itu menggeleng dan perlahan bangkit. Dia berdiri dengan sisa-sisa kekuatan yang ia miliki. Di tatapnya laki-laki bajingan itu. Dengan air mata yang terus mengalir, dia utarakan apa yang ingin ia sampaikan.
"Kalau begitu, agar aku tidak menjadi wanita bodoh lagi. Maka ceraikan aku sekarang." ucap Nana.
PLAAAKK!
Sebuah tamparan mendarat di pipi wanita malang itu. Meninggalkan warna jejak kemerahan di kulit wajahnya.
"BERANI KAMU MINTA CERAI DARI SUAMI MU? ISTRI JAHANAM KAMU!"
Pria itu lalu mengapit wajah Nana dengan jari tangannya.
"Dengar Nana, sampai mati pun, aku tidak akan pernah menceraikanmu. Kamu pikir, istri yang meminta cerai dari suaminya, itu bisa masuk surga? Ha?" ucap suami Nana.
"Aku lebih baik masuk neraka, dari pada harus terus bertahan dalam pernikahan yang lebih dari neraka ini!" ucap Nana seraya tertawa sinis.
"AAAAA....!" Pria bergelar suami itu memukul Nana, sampai dirinya terjatuh di lantai.
Dan tanpa mereka ketahui, seorang anak perempuan usia tujuh tahun sedang berdiri di balik pintu kamar. Melihat pertengkaran orangtuanya, yang sudah masuk tahap penyiksaan itu.
Setelah memukul istrinya, pria itu pun pergi meninggalkan Nana begitu saja. Gadis kecil tadi langsung berlari mendekati Nana, yang tak lain adalah ibunya.
"Bu... ibu nggak papa. Nadhya bawa ibu ke rumah sakit ya bu." ucap gadis bernama Nadhya itu.
"Ibu nggak papa Nadh."
"Tapi ibu berdarah bu. Kepada ibu terluka. Nadhya nggak mau ibu kenapa-napa." Nadhya mulai menangis.
"Nadh, ibu baik-baik saja. Ya? Besok... kita pindah dari sini ya?"
"Tapi kita mau kemana bu?" tanya Nadhya.
"Besok kamu akan tahu." ucap Nana pada anak perempuannya itu.
Nana langsung memeluk Nadhya erat. Air matanya jatuh dengan sangat deras. Menahan rasa sakit di dalam dan juga luar dirinya. Begitu juga Nadhya yang menangis di pelukan sang ibu. Sebab dia tahu bagaimana tersiksanya ibunya selama ini.
Nadhya yang masih berusia tujuh tahun, sudah harus melihat kekerasan ayahnya atas ibunya, setiap hari. Menanamkan rasa trauma yang begitu berat di dalam jiwa gasih kecil itu.
Aku bersumpah, jika aku tidak akan pernah menikah... - Nadhya Almira.
...----------------...
Play : Cakra Khan - Mencari Cinta Sejati
Air mata Nadhya jatuh lagi. Dia lalu menyadarkan kepalanya pada jendela taksi. Nadhya sudah lelah percaya dengan siapa pun.
"Bu, kita udah sampai di stasiun..." ucap supir taksi.
"Oh ya pak.." Nadhya membayar tagihan taksi.
Kemudian dia keluar dari dalam mobil dan melanjutkan perjalanannya dengan kereta api. Sebab rumah ibu Nadhya ada di desa yang sangat jauh dari ibu kota. Alternatif angkutan umum yang paling cepat sampai ke sana hanyalah kereta api.
Nadhya mengangkat kopernya, lalu masuk ke dalam kereta. Sesaat kemudian kereta pun mulai bergerak mulai meninggalkan ibu kota.
Nadhya melihat ke arah luar kereta. Pandangannya jauh melalang buana entah kemana-mana.
Andai aku bisa lebih kuat untuk meyakini diri ku, aku pasti akan memilih dirimu, Lukas. Maaf kan aku... - Nadhya Almira.
Air mata Nadhya jatuh lagi. Begitu sakit perasaannya kepada Lukas. Ternyata kini Nadhya sadar, yang membuat dirinya dan Lukas terluka bukanlah hubungannya dengan David, melainkan trauma di dalam dirinya sendiri.
Trauma yang tidak akan pernah bisa hilang dari diri Nadhya. Seperti kutukan yang membuat mimpi Sang Jaksa hancur sehancur-hancurnya.
Dan entah sampai kapan perasaan trauma itu akan enyah dari dalam dirinya. Nadhya tak tahu.
...🍁🍁🍁...
Setelah menempuh perjalan selama satu jam dengan kereta, Nadhya pun tiba di stasiun kereta kampungnya. Dia segera turun dari kereta dan mulai menarik kopernya. Berjalan menuju pintu keluar stasiun. Dan saat dia sudah hampir tiba di pintu, Nadhya melihat seseorang di depan pintu.
Seorang wanita tua yang tersenyum dan merentangkan kedua tangannya ke arah Nadhya. Nadhya langsung mempercepat langkahnya. Dan begitu sudah dekat dengan perempuan itu, Nadhya langsung memeluknya.
Nadhya pun menangis di pelukan wanita itu. Wanita itu menepuk-nepuk punggung Nadhya dan kemudian mencium pipi Nadhya.
"Aku rindu banget sama Ibu..." ucap Nadhya. Air matanya jatuh perlahan.
"Ibu juga rindu sekali sama kamu, Nadh."
Nadhya lalu melepaskan perlahan pelukannya. Di tatapnya wajah wanita tua itu. Kerutan di wajahnya jelas terlihat, jika dirinya sudah tidak muda lagi. Nadhya mengusap air mata di wajah wanita yang ia panggil dengan IBU itu.
"Ayo..." ucap Ibunya Nadhya.
Mereka kemudian mencari angkot untuk pulang ke rumah. Sepanjang jalan Nadhya terus megang tangan ibunya itu. Bahkan selama di dalam angkot, Nadhya terus bersandar di pundak sang ibu. Seperti sedang ingin meminta transferan energi dan kesabaran dari sang ibu. Nadhya kembali sedikit bersemangat dan tersenyum setelah bertemu ibunya.
Sementara tidak bagi seseorang...
Di tempat lain, seorang pria sedang duduk di teras atas rumahnya. Sendiri dan sepi. Hanya berteman kan angin malam dan bulan di atas sana. Dialah sang Jaksa penuntut umum, yang hatinya sudah di bawa pergi oleh Nadhya.
Lukas memandang jauh ke arah rumah Nadhya. Teras atas rumah Nadhya tampak gelap dan sepi. Tak ada orang di sana.
Namun tiba-tiba saja terlintas lagi di hadapan Lukas, saat dirinya dan Nadhya tertawa bersama dari tempat yang berbeda. Saat dirinya berputar di depan Nadhya, dan membentuk simbol love dengan kedua tangannya, untuk sang istri orang tersebut. Nadhya saat itu tampak sangat bahagia. Atau saat dia mengirim pesan nyeleneh untuk Nadhya, yang membuat wanita baik itu tertawa lepas.
Lukas memejamkan kedua matanya. Kemudian dia kembali melihat kepada kertas yang sedang dia pegang. Kertas yang sebentar lagi akan menentukan kemana nasib karirnya akan berakhir. Namun apapun hasilnya, Lukas tidak pernah menyesalinya nanti.
Bagi Lukas, apa yang dia lakukan untuk Nadhya selama ini, adalah sesuatu yang memang sudah harus dia lakukan. Sebab Nadhya adalah orang yang dia cintai. Bahkan, Lukas akan sangat bersalah jika sesuatu terjadi kepada Nadhya sementara dirinya tidak berbuat apa-apa.
Lukas lalu meminum susu coklatnya. Kemudian dia bangun dan kembali ke dalam kamarnya. Sang Jaksa lalu berniat untuk tidur dan menaruh kertas itu di atas meja riasnya.
...SURAT PANGGILAN KEJAKSAAN AGUNG NEGERI REPUBLIK INDONESIA...
*Bersambung
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
BAGAIMANA KELANJUTAN NASIB LUKAS...
rindu...siapa...(bojone uwong)
kalau cinta milik orang lain, ya percuma saja...🤣🤣🤣
nyari penyakit emang...😅
salah banget kalau sampai Nadya bilang mencintai Lukas.... karena posisinya dia istri orang...🤭😋
cinta tak harus memiliki Luk...🤭