Misi balas dendam seorang Duda arogan plus gila, pada seorang gadis yang ada sangkut pautnya dengan target balas dendam nya.
Duda itu mengira dia sudah paling gila, namun ternyata gadis yang dinikahinya secara paksa lebih gila darinya.
"Aku sudah tahu kau lah yang sebenarnya menjebak ku tidur dengan mu! Lihat dan rasakan nanti, akibat kau berani menjebak seorang Denada...!" ancam gadis itu dengan wajah pongah, dia tidak terima menikah paksa dengan duda beranak dua, bahkan usia mereka terpaut jauh 15 tahun.
"Hei bocah! Kau kira aku takut dengan ancaman mu?! Aku...?! Seorang pebisnis yang bahkan tak kenal ampun pada pesaing-pesaing nya! Jangan mimpi kau bisa membalas perbuatan ku! Sekarang, aku adalah suamimu! Kau harus patuh padaku! Akan ku pastikan pernikahan kita adalah neraka bagimu...!" Arjuna seorang duda berusia 34 tahun menyeringai licik.
Karakter keduanya sama-sama kuat dan keras, siapakah yang berhasil menaklukan pasangan nya lebih dulu dalam jeratan cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. Salah Orang Untuk Balas Budi.
Di rumah nya Arumi sedang terbaring lemah setelah mendonorkan darahnya pada suami kakak angkatnya. Kepada laki-laki yang masih selalu membuat jantungnya berdebar, tadinya dia ingin menunggui Devan saat di operasi namun Renata mengusirnya.
“Bagaimana ya keadaan Bang Devan?“ Arumi merasa cemas.
Perempuan itu pun akhirnya mengambil wudhu untuk melaksanakan sholat hajat, sholat dua rakaat yang dilakukan untuk meminta pertolongan Allah juga meminta kesembuhan dari suatu penyakit. Dengan khusyuk, Arumi mendoakan keselamatan untuk Devan.
.
.
Dena masih kaget karena akhirnya dia tersadar akan ucapan Renata pada Juna yang mengatakan wanita ular itu pernah mengandung anak suaminya.
“Sudah dong cemberutnya, Baby. Om udah jujur tentang dia yang adalah mantan istri Om, Om udah jelasin semuanya.“
Tapi aku belum jujur padamu tentang niat balas dendam ku. Nanti, akan aku ceritakan.... Baby.
Dena memanyunkan bibirnya, sebenarnya dia juga masih kesal dengan sikap iseng dari suaminya.
“Jangan marah lagi ya... tadi kan Om juga cuman iseng mau mangku dia, nyatanya Om gendong kamu.“ Juna menahan tawanya, dia mengerling nakal. Andaikan situasi memungkinkan, laki-laki itu pasti sudah membuat Dena mengeraanggg ah uh ah uh di bawah tubuhnya di atas ranjang.
“Dasar usil! Jantung ku hampir copot loh, Om!“ Dena kembali mendelik kesal.
“Haha, suami mu ini nggak bakal terkena jebakan wanita murahaan itu lagi sayang! Sejak kalian berdua adu argumen, Om udah mendengarkan secara diam-diam. Jadi pas dia pura-pura merintihhh kesakitan, Om juga pura-pura kasihan. Membalas si ratu drama kejahatan seperti Renata harus sama liciknya, dia pikir suami mu ini masih sudi menyentuh tubuhnya. Terlalu percaya diri sekali! Ck!“ Juna mendengus kasar.
Melihat wajah Juna yang terlihat jijikkk pada Renata, akhirnya Dena terkekeh. “Tapi, jadi kasihan Bang Leman. Dia harus ikut berakting dengan memangku tubuh Renata dan memaksa wanita gila itu untuk diperiksa. Aku juga masih syok, mendengar kebenaran tentang kalian berdua.“
Meski ada beberapa pikiran tentang hubungan Juna dan Renata di masa lalu, Dena tersenyum mengingat penolakan dan jeritan Renata karena bukan Juna lah yang memangku Renata.
Sepertinya wanita licik itu merasa telah terinjak harga dirinya!
“Puas? Hm...“ Juna menarik hidung mungil nan mancung milik istrinya itu.
“Puas untuk apa?“ tanya Dena pura-pura polos padahal dia mengerti yang dimaksud suaminya itu.
“Everything. Sekali lagi maaf karena Om baru jujur tentang hubungan Om dan Renata di masa lalu.“
Cup!
Juna mencuri ciuman singkat dari bibir istrinya, “Dan juga... jangan terlalu bersedih, kakakmu laki-laki kuat. Om akan menceritakan sesuatu, dengarkan ya.“
Dena mengangguk, Juna pun mulai menceritakan tentang donor darah yang diberikan oleh Arumi dan juga tentang kebohongan Renata.
“Brengsekkk...! Jadi selama ini kak Devan salah orang untuk balas Budi! Wanita kurang ajarrr! Semuanya berawal dari kecelakaan kak Devan dan pendonor darah untuk nya, akhirnya kak Devan salah mencintai seorang wanita. Harusnya kak Arumi yang menjadi kakak iparku, sialaaaan!“
“Kita fokus dulu dengan kakak mu, setelah ini kita pikirkan rencana selanjutnya untuk menghukum Renata! Tenangkan dirimu, Baby!“ Juna melebarkan kedua tangan nya, Dena yang mengerti langsung masuk ke dalam dekapan sang suami.
“Nyaman banget pelukan mu, Om.“
“Om harap kita akan selamanya seperti ini, aku mencintaimu... gadis galak ku, gadis judes ku, istriku kecilku.“ Lirih Juna mengungkapkan isi hatinya.
“Om...“ suara Dena bergetar, dia merasa speechless dan juga terharu.
“Shhhh, rasakan saja semua cinta Om padamu. Om juga mengerti... cinta itu bukan hanya manis di bibir akan tetapi juga dengan perlakuan Om padamu. Apa Om masih menyakiti hatimu, sayang?“
Dena menggeleng, “Om terbaik, suamiku paling tampan.“
“Lebih tampan dari laki-laki yang kamu sukai di fakultas mu? Siapa namanya, Om lupa. Ahhh... Muhammad Ali Syahbani. Dia anak orang kaya, pewaris dari pemilik PT air minum yang paling terkenal di Indonesia. Dari profil yang Om baca, dia laki-laki alim dan menghormati wanita. Untuk kealiman... Om memang sangat berkekurangan, mungkin kita berdua bisa saling memperbaiki diri nanti. Namun untuk hal menghormati wanita... Om merasa tidak lebih buruk dari laki-laki itu.“
Dena mengulum bibir, ternyata suaminya sudah menyelidiki tentang laki-laki yang memang pernah dipuja dan di idam-idamkan oleh nya.
“Jangan cemburu, itu dulu Om... sebelum hati Dena terpaut pada Om. Memang, aku menyukai sifat dan sikap yang dimiliki oleh Bang Ali, tapi... bukankah setiap orang mempunyai kekurangan? Mungkin Om nggak se'alim Bang Ali, tapi Om punya kelebihan lainnya. Om enggak gengsi untuk memperjuangkan hubungan kita, jika Om egois dan hanya mementingkan diri sendiri... mungkin saja Om nggak akan pernah meminta maaf padaku atas semua perbuatan buruk Om padaku. Makasih sudah menjadi versi terbaik nya Om, tidak perlu berubah menjadi orang lain... tetaplah menjadi Vincent Arjuna Irwin, suami kece dari seorang Dena.“
Ahayyy....
Keduanya saling menatap dengan penuh cinta setelah melakukan deep talk lalu saling memeluk dengan clingy.
.
.
Gea baru selesai melakukan panggilan, dia menerima informasi jika Rendi keluar dari apartemen dengan tergesa-gesa menuju suatu tempat.
Anak buah Gea mengikuti mereka, dan melihat Rendi masuk ke dalam sebuah rumah. Gea memerintahkan anak buahnya, untuk terus mengikuti dan memberikan kabar terbaru padanya.
“Kenapa tiba-tiba aku mencurigai Om Rendi, ya? Apa Om Rendi ada hubungan dengan kecelakaan yang terjadi pada Kak Devan?“
Kasus kecelakaan beruntun yang terjadi memang mengakibatkan beberapa orang meninggal dunia dan terluka parah. Pihak kepolisian masih mengusut tuntas kecelakan itu, jika kecelakaan adalah perbuatan seseorang yang disengaja kemungkinan kasus itu adalah kasus besar sebab melibatkan banyak orang kehilangan nyawa nya. Bukan hanya nyawa yang melayang, namun juga terenggut nya kehidupan beberapa keluarga yang mungkin saja telah kehilangan kepala keluarga yang mencari nafkah untuk mereka.
Bawahan dari Juna pun sudah ada di kantor polisi, menunggu kabar terbaru dari pihak kepolisian.
.
.
Di rumahnya, Nyonya Elise menahan kekesalan nya. Bisa saja dia mengancam Juna dengan lebih ekstrim, namun tadi sebelum Juna pergi dari rumah... anaknya itu mengingatkan dirinya tentang kecelakaan Juna dua tahun lalu.
“Apa Mommy sudah nggak punya hati nurani? Mommy pernah merasakan yang istriku rasakan saat ini! Mommy pernah dalam situasi yang sama saat aku kecelakaan dan dalam keadaan hidup dan mati. Apa Mommy akan membiarkan Juna menjadi suami yang kejam, menelantarkan istrinya saat dia begitu membutuhkan dukungan!“
Nyonya Elise teringat kembali kata-kata pedas dari putranya sebelum Juna pergi, akhirnya dia pun tidak menghambat kepergian Juna.
“Apa aku terlalu keras pada anakku?“
Nyonya Elise ingin sekali merubah cara berpikir nya dan mulai melunakkan hati, namun dia malah kembali teringat tentang Juna yang terbaring tak berdaya selama 5 bulan dalam keadaan koma bahkan melakukan pengobatan karena kelumpuhan kakinya selama setahun lebih. Dia masih berpikir, semua itu akibat ulah dari Devan dan tentunya Renata. Sangat sulit untuk memaafkan apalagi membuka hati untuk sang menantu yaitu Dena yang adalah keluarga dari Devan.
happy ending buat semua nyaa