Bagi Kenzio Danierka Velert yang seumur hidupnya hanya diisi dengan belajar dan belajar, cinta itu tak nyata adanya. Ia tidak pernah percaya dengan adanya cinta, terlebih melihat bukti nyata yaitu keluarganya yang tak lagi utuh.
Dan saat ayahnya menikah kembali, hadirlah Zafanya Reskantara sebagai adik tirinya yang membuat Kenzio berubah. Zafanya dengan segala kegilaannya membuat Kenzio berhasil menyicipi seberapa panas cinta yang sahabat-sahabat gilanya sebutkan.
Dan saat itu terjadi, dirinyalah yang lebih tergila-gila dengan adik tirinya itu.
•••
"Kak, mau ciuman?"
-Zafanya Reskantara
"Mumpung Ayah Bunda lagi nggak dirumah, lo mau coba lebih jauh?"
-Kenzio Danierka Valert
...
"Hmphh, Kak, pelan-pelan, nanti Ayah Bunda denger." Zafanya membekap mulutnya rapat-rapat.
"Sshh..." erang Kenzio tak peduli.
•••
Warning⚠️
Bocil jangan mendekat🙂↕️🙂↕️
Dosa tanggung sendiri ya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Polaroid Usang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 14 Tak Mungkin, kan?
PENTING!!
Jadi ada perubahan dikit, ttg tgl 26, gue ganti jadi acara reuni khusus cewe-cewe, bukan birthday party ya gaes ya.
Dah, itu aja.
•••
Pada keesokan malamnya, pada tanggal 26, Kenzio berdiri didepan pintu kamar Zafanya. Sejak pembicaraan terakhir pada pagi hari kemarin, mereka tidak pernah bertemu di rumah dan berpas-pasan sedikitpun. Entah mereka sedang sama-sama sibuk, atau Zafanya memang berniat menghindarinya.
Muncul rasa syukur dalam diri Kenzio jika cewek itu memang mulai menjaga jarak dengannya dan mulai sadar akan status baru mereka. Akan tetapi terbesit juga rasa kesal dan rasa kecewa yang berusaha Kenzio singkirkan.
Kenzio mengetuk pintu kamar Zafanya tiga kali, yang segera Zafanya sahuti dengan panggilan "Bi", mengira yang mengetuk pintu kamarnya adalah bibi pelayan.
Beberapa detik kemudian, Zafanya membuka pintunya sedikit dan mengintip keluar. Sontak ia membulatkan matanya melihat Kenzio yang ternyata ada didepan pintu kamarnya. Cewek itu segera menutup kembali pintu kamarnya, membanting pintu itu lebih tepatnya.
"Bentar, Kak! Bentarr!!" Pekiknya kalang kabut.
Zafanya segera membuka kembali pakaian yang telah ia pakai, pakaian yang akan ia pakai untuk menghadiri acara reuni SMA nya itu. Zafanya menumpuk pakaian itu kedalam lemari lalu menguncinya dua kali.
Zafanya lalu segera mengambil handuk kimono tebalnya dan kembali membuka pintu kamarnya.
"Ada apa?" Tanya Zafanya kaku.
Kenzio menatap Zafanya sejenak lalu menelusuri setiap inci kamar Zafanya dengan mata hitam pekatnya, ia jelas merasakan kejanggalan sikap Zafanya.
"Nggak jadi pergi?" Tanya Kenzio menatap jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 09.30, sedangkan waktu itu Zafanya mengatakan bahwa Pesta ntah apa itu pada pukul 09.00. Dan di waktu yang sudah sangat lewat ini, Zafanya masih belum bersiap-siap.
"Jadi, Kak. Ini Nara ada urusan dulu, jadi kita emang agak terlambat berangkatnya," Kata Zafanya tersenyum kaku, ia merapikan kerah kimononya, sadar bahwa Kenzio sempat melirik kesana.
"Biar gue anter, gue udah mau pergi sekarang." Kata Kenzio mengalihkan pandangannya.
"Nggak usah, Kak, nggak papa. Kak Ken pergi duluan aja, Kak Aidan, Kak Heskal ama Kak Jayden nanti nungguin." Kata Zafanya tersenyum manis, ia harus bersikap baik-baik supaya Kenzio nanti tak marah, karena ia banyak berbohong tentang acara hari ini.
"Sama gue aja, cepet siap-siap."
"Nggak usah, Kak. Nanti kita sampai disana ternyata Nara nggak jadi pergi, gue males kalau kesana sendiri. Kalau nggak ada Nara, gue mau ikut sama lo, emang boleh?" Tanya Zafanya.
Beberapa detik terdiam, lelaki itu akhirnya mengangguk mengiyakan. Bagaimana pun juga, ia tak akan pernah membiarkan Zafanya ada di club itu. Zafanya terlalu polos untuk berada diantara teman-teman bejatnya.
"Pulang sebelum jam dua belas, nggak ada alasan. Lo share loc aja, nanti gue jemput " kata Kenzio sebelum berjalan menjauhi kamar Zafanya sembari mengangkat telepon yang masuk.
Setelah Kenzio menghilang dari lantai dua, Zafanya segera masuk kedalam kamarnya. Ia ia mengeluarkan pakaian yang sempat ia pakai tadi dan berjalan menuju kaca full body di samping lemari besarnya.
Cewek itu membuka handuk kimononya, lalu menatap pantulan dirinya yang hanya memakai bra dan celana dalam. Zafanya meremang saat mengingat Kenzio sempat melirik dadanya yang tadi sedikit terekspos. Zafanya tahu betul, Kenzio tak sengaja dan tak ada pikiran apa-apa. Ini juga salahnya yang tadi terlalu tergesa-gesa hingga tak memperhatikan tampilannya terlebih dahulu.
Zafanya mendekat ke cermin, lalu menyentuh bekas kiss mark di dada kiri bagian atas. Sudah mulai samar, bahkan yang di bagian leher dan tulang selangkanya hampir tak terlihat.
Zafanya meremas handuknya saat mengingat malam itu. Mengingat bagaimana ekspresi marah cowok itu saat menyentuhnya. Alisnya menukik tajam, matanya menyala menatap Zafanya. Bukan cinta. Lelaki itu marah, dan nafsunya sedikit tersulut. Meskipun begitu, Kenzio tak terlihat menikmati tubuhnya, sebab alisnya selalu berkerut marah.
Zafanya tertawa pelan saat pengakuan Kenzio terlintas dalam ingatannya, ia benar-benar tak percaya lelaki itu pernah berciuman dengan wanita lain. Zafanya menggeleng pelan, mengenyahkan semua pikiran itu dan kembali fokus pada party malam ini.
"Kak Ken nggak mungkin kayak gitu."
•••
⚠️SPOILER⚠️
tolong di up terus yah Thorr☺️☺️