NovelToon NovelToon
Scary Night

Scary Night

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Horror Thriller-Horror / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / TKP
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mr Light

Tama adalah seorang kurir pengantar barang yang melihat kejadian mengerikan di depan matanya, pada malam itu iya menyaksikan pembunuh*n yang dilakukan pria bertopeng

Detektif Lee ditugaskan saat itu menyelidiki kasus pembunuh*n berantai tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr Light, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 15 Egois

Di sebuah club malam terlihat divisi dua sedang mengintai seorang bandar narkoba yang bernama Jeremi, operasi penangkapan mereka sudah dibilang cukup lama, dan selau gagal untuk membekuk Jeremi, dia selalu lolos dari pengintaian polisi.

"Target sedang memasuki kamar, aku akan mengikutinya, tunggu petunjuk dariku."

Ucap kapten Ryu kepada rekannya Detektif Sunghon dan Detektif Baek, mereka berkomunikasi lewat earpiece.

"Baik detektif kami akan segera masuk lewat pintu belakang." ucap detektif baek.

Detektif Ryu kemudian menaiki tangga ke lantai tiga dimana Jeremi sedang bersembunyi didalam kamarnya.

Dengan hati-hati detektif yang bergaya rambut French crop memakai jaket kulit itu berjalan perlahan menuju sebuah kamar.

Terlihat dua orang yang berjaga di pintu kamar Jeremi.

"Akan ku urus dua orang yang berjaga di pintu, setelah itu kalian ikuti aku dari belakang." ucap detekti Ryu.

Detektif Ryu tiba di depan kamar jeremy namun di hadang oleh dua ajudannya.

Salah satu ajudan itu mendorong Detektif Ryu menyuruhnya untuk pergi, namun detektif Ryu membalas dengan meninju nya, terjadilah perkelahian di antara mereka.

Seorang wanita tanpa sehelai pakaian pun sudah menunggu Jeremi di atas ranjangnya, ketika akan bersiap menyentuh wanita itu, iya mendengar keributan di luar kamarnya.

"Detektif Ryu sial*n." ucapnya seraya memakai baju dan celananya.

*Brak.."

Pintu pun berhasil terbuka dengan tendangan detektif Ryu.

Dengan nafas terengah detektif Ryu langsung menodongkan pistol ke arah Jeremi.

Terlihat Jeremi juga sedang menodongkan pistol ke arah kepala wanita itu, iya menjadikan wanita itu untuk sanderanya.

"Mundur lah detektif, atau akan ku tembak pistol ini di kepalanya." ucap Jeremi sambil berjalan perlahan ke luar kamar.

Wanita itu tampak cemas, dengan hanya membawa selimut di badannya, matanya menunjukkan kalau iya ingin segera ditolong.

Detektif Ryu perlahan mengangkat tangannya dan menjatuhkan pistolnya.

*Door*

Jeremi menembakkan pistol ke arah detektif Ryu, Deyektif Ryu berhasil menghindar dan melayangkan tendangannya tepat ke samping wajah Jeremi hingga menjatuhkan pria itu dan sanderanya ke lantai. Wanita itu segera beranjak menjauh dari Jeremi,

Detektif Ryu kemudian, mengambilkan baju wanita tersebut dan menyuruh memakainya.

"Pakai bajumu baby." ucapnya, namun pandangannya tidak lepas dari Jeremi, Jeremi kemudian mengeluarkan pisaunya, dan mengarahkan nya kepada detektif Ryu, detektfi Ryu berhasil menghindarinya dan meninju wajahnya,

"Lihatlah aku akan bermain dengan adik perempuan mu nanti." Ucap Jeremi sambil tertawa.

Detektif Ryu yang mendengar itu, wajahnya langsung memerah, dengan bengis iya meninju wajah Jeremi hingga babak belur.

Jeremi masih tersenyum melihat detektif Ryu.

detektif Ryu langsung mengeluarkan borgol di belakang sakunya.

"Hah. Jeremi kau di tahan atas percobaan pembunuhan dan penyalahgunaan narkotika."

Ucap detektif Ryu, sementara dua rekannya yang lain memborgol tangan Jeremi.

Detektif Ryu kemudian memandangi wanita itu dan keluar dari kamarnya.

"Akhirnya kita berhasil menangkap Jeremi." Ucap detektif baek .

Setelah operasi mereka selesai, mereka pun kembali ke kantornya dan membawa Jeremi ke sel tahanan.

Saat itu detektif Lee dan rekannya juga tengah berada di kantor,

"Wahh, akhirnya mereka berhasil juga menangkap si Jeremi." Ucap detektif Ko ketika melihat Jeremi sudah di borgol oleh detektif Baek.

Ketika akan memasuki ruangannya yang hanya bersebelahan, detektif Ryu melihat detektif Lee, mereka pun saling menatap satu sama lain dengan wajah kemarahan.

Menyaksikan kejadian itu detektif Ko dan detektif Jung menelan Saliva nya kasar.

"Sepertinya akan terjadi perang dunia ketiga." Ucap detektif Jung sambil berbisik kepada detektif Ko.

"Apa kau tau apa yang terjadi dengan mereka?" Tanya detektif Ko.

"Kejadiannya sudah lama sekali, aku juga tidak tau persis, yang ku dengar, mereka seperti itu karena masalah wanita." ucap detektif Jung.

Detektif Ko membulatkan mulutnya "masalah wanita memang tidak bisa kita anggap sepele."

"Hmm" detektif Lee seketika mendehem.

Detektif Ryu kembali ke meja kerjanya dengan menatap layar laptopnya yang kosong.

"hoooaaamm, mataku sungguh mengantuk, apakah ini sudah jam pulang?" ucap detektif Jung sambil melihat jam di tangannya.

Terlihat detektif Lee sedang bersiap memakai jaketnya dan berjalan keluar pintu dan di ikuti oleh detektif Ryu, mereka berdampingan lewat pintu masuk, alhasil raga mereka tidak bisa melewati benda berbentuk persegi panjang itu.

"Ck..apa kau tidak bisa membiarkan ku pergi dulu?" ucap detektif Ryu sambil menoleh ke detektif Lee.

"bukankah kau yang mengikuti ku dari belakang?" ucap detektif Lee menoleh ke detektif Ryu

"Yaaaa, mengapa kau selalu begini detektif?"

"Apa maksudmu aku selalu begini?"

tatapan yang tajam terjadi antara mereka berdua, empat rekan lainnya berusaha untuk melerai pertengkaran mereka namun tetap saja salah satu dari mereka berdua tidak mau mengalah. Hingga kepala Jang muncul di hadapan mereka.

"Ck..mau sampai kapan kalian berdiri di depan pintu itu." ucapan kepala Jang membuat dua orang detektif itu terdiam dan menundukkan kepalanya ketika melihat kepala Jang.

Setelah melerai pertengkaran, kepala Jang langsung meninggalkan tempat itu, di ikuti oleh detektif Lee, sambil memperbaiki jaket kulitnya detektif Ryu pun mulai berjalan keluar.

"hmmmmm" ucap rekan-rekan detektif lain secara bersamaan.

"untung saja kepala Jang cepat datang, kalau tidak, mau sampai kapan mereka bertengkar seperti itu." ucap detektif Baek.

Mereka pun menuju ke parkiran kendara masing-masing, sementara detektif Ryu menaiki motor gedenya,

Terlihat detektif Lee sedang mengangkat telepon seseorang dari dalam mobilnya.

"apa kau sudah punya petunjuknya." tanya detektif Lee

"detektif Lee, aku sudah bertemu dengan seseorang yang mengenal orang yang sedang kau cari." ucap Hangjun

detektif Lee langsung melempar telepon genggamnya ke kursi samping dan menancap gas mobilnya.

Flashback !!

Telepon Call center polisi berbunyi, terdengar

suara seorang wanita menangis tersedu-sedu.

hiksz..hiksz..

"sepertinya aku tak sanggup menahannya lagi, bilang kepada orang tuaku jangan menangisi kepergian ku."

Petugas polisi yang menerima telepon tersebut sontak terkejut mendengarnya,

"tunggu nona, dimana kah kau sekarang berada, jangan terlalu gegabah mengambil langkah."

"percuma saja, tidak ada yang peduli padaku, kalian pun juga sama."

polisi bagian IT pun segera melacak keberadaan wanita itu, ternyata ia sudah berada di lantai atas gedung sekolahnya, petugas Call Center langsung menyalakan kode pertolongan pertama.

Detektif Ryu saat itu masih menjadi rekan Detektif Lee, mereka segera pergi menuju lokasi wanita yang hendak bunuh diri itu,

namun waktu masih di perjalanan detektif Lee tidak langsung menuju arah sekolah namun ke arah danau, sontak membuat detektif Ryu marah,

"apa yang kau lakukan detektif Lee? Nyawa seseorang dalam bahaya, mengapa kau kemari terlebih dahulu?"

"aku melihat seseorang yang ku cari selama ini." ucap detektif Lee sambil melirik kiri kanan

"Apa itu lebih penting dari nyawa seseorang, awas saja kalau terjadi apa-apa dengan wanita itu." ucap detektif Ryu dengan wajah memerah

Detektif Lee kembali melajukan mobilnya ke sekolah, namun wanita itu sudah di temukan tewas di halaman sekolahnya.

"ini semua karena mu detektif, kau sudah membunuh wanita itu." ucap detektif Ryu.

Detektif Lee hanya diam membisu, ia pun merasa bersalah kepada gadis itu, karena kelalaiannya, detektif Lee di skors dari pekerjaannya selama tiga bulan.

Flashback Off!!

1
Nurul Fardian
bagus
Mr Light
makasi masukannya, kedepannya akan di perhatikan lagi 🙏
nina_alyno
titik dua akhir dialog jangan sampai lepas
Mr Light
suka banget ceritanya
Joysee Thokchom
Wah, bikin baper!
Diana
cerita ini benar-benar menarik perhatianku. Teruslah menulis, author!
Isabel Hernandez
Cerdik dan mengejutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!