Sarah, bekerja sebagai guru di sebuah sekolah bergengsi khusus untuk orang kaya dan kalangan berada, kerap dibohongi dan berulang kali mengalami kekerasan fisik dan tak jarang mendapatkan penghinaan dari Dias,pacarnya.Abimanyu, yang dikenal sebagai pengusaha muda sukses yang kerap gonta ganti pacar. Pertemuan tak sengaja Sarah dan Abimanyu yang melibatkan Bagas, keponakan Abimanyu, berbuntut panjang. Sarah yang saat itu ditemani oleh pacarnya mendapatkan hinaan dan ucapan yang merendahkan pacarnya. Abimanyu yang mengetahui hal itu menawarkan sebuah kesepakatan pada Sarah untuk menjadi istrinya sekaligus membantu Abimanyu menjauhkan dia dari kejaran wanita-wanita gila pemburu harta, atau tetap menjadi samsak hidup pacarnya dan menunggu kehancuran hidupnya.Mampukah Abimanyu meyakinkan Sarah untuk menjadi istrinya ? Dapatkah Sarah menemukan kebahagiaan dengan Abimanyu?Sementara pacarnya berjanji akan berubah dan memperbaiki hubungan mereka.Rahasia apa yang disembunyikan Sarah ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chery red, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22.
Dias dengan terburu-buru mengambil kunci mobil innova miliknya ketika dia mendengar kabar jika Sarah sedang makan di salah satu restoran dekat kantornya. Dias berharap dapat membujuk Sarah untuk kembali padanya, Dias bahkan merencanakan akan melamar Sarah dihadapan semua pelanggan restoran itu. Dias membatalkan rencananya untuk pergi ker rumah Nek Marni menemui Sarah.
Dengan berbekal sebuah cincin yang mendadak dibelinya juga sebuah buket bunga mawar merah yang sengaja dia beli, Dias menuju ke restoran dimana Sarah tengah makan siang hari itu. Dengan wajah berseri-seri, Dias turun dari mobilnya memeluk buket bunga mawar yang akan diberikannya pada Sarah, dia juga memeriksa ulang penampilannya dan saku celananya dimana tersimpan kotak perhiasan yang berisi cincin lamaran.
Penuh percaya diri Dias memasuki restoran yang penuh dengan pengunjung, sontak saja Dias menjadi pusat perhatian para pengunjung yang sedang menyantap hidangan mereka.
Sarah yang sedang asik menikmati makan siangnya ketika mendengar sorak sorai di sekelilingnya. Tak memperdulikan teriakan dan sorak yang menggema, Sarah meneruskan suapannya, namun ketika Sarah melihat para pengawalnya dengan cepat berdiri dan menghalangi seseorang yang akan menghampirinya, dia pun menghentikan suapannya.
Sarah memperhatikan keadaan sekelilingnya dengan wajah heran, "Aris, mengapa semua orang melihat ke meja kita ?" tanya Sarah kepada sopir sekaligus bodyguard terdekatnya.
"Nona, ada seorang laki-laki yang membawa buket bunga mawar hendak menghampiri Nona, hanya saja dihalangi oleh anak buah saya." terang Aris sambil memandang ke sekeliling restoran dengan teliti.
"Ada-ada saja, siapa dia ? Mengganggu ketenangan saja." gerutu Sarah kesal.
"Mantan kekasih Nona,"jawab asistennya sambil nyengir.
"Dias ? Mau apa dia memaksa ingin menemuiku ? Ingin memintaku untuk kembali padanya ? Cih.. NAJIS " jawab Sarah sambil berdiri dan memberikan perintah pada salah satu asistennya untuk membayar tagihan makan mereka dan meminta membungkus sisa makan dan beberapa menu yang belum sempat dia makan.
"Sarah.. SARAH.. SARAH.. TUNGGU SEBENTAR !! AKU INGIN BERBICARA DENGANMU" teriak Dias memanggil Sarah yang dilihatnya tengah bergegas menuju ke pintu keluar.
Tak memperhatikan keadaan sekelilingnya, Dias berteriak-teriak memanggil Sarah.
"Yang, Sarah.. tunggu aku.. Lepaskan.. siapa kalian ? Berani sekali kalian menghalangiku. Minggir kalian. Yang.. Sayang.. Sarah.. SARAH .. SARAH.. TUNGGU.. TUNGGU KATAKU..." ucap Dias sambil berusaha melepaskan cekalan dua orang bodyguard Sarah.
Sarah yang malas menghadapi dan melayani Dias, bergegas keluar dari restoran itu, dan masuk ke mobilnya.Abimanyu yang kebetulan ada janji makan siang dengan rekan bisnisnya di restoran itu menoleh ke arah suara ribut-ribut yang memanggil nama Sarah. Abimanyu yang baru saja memasuki restoran itu terkejut melihat Dias dihalangi oleh dua orang lelaki, Dias berusaha untuk lolos dari cengkeraman dan blokiran kedua lelaki itu dan berusaha mengejar seseorang.
Abimanyu yang datang bersama rekan bisnisnya itu hanya bisa menatap penasaran ke arah Dias yang tampak uring-uringan dengan memeluk buket bunga mawar merah yang dibawanya. "Pak Abimanyu kenal dengan orang yang membawa buket bunga itu ? Sepertinya dia sedang mengejar orang yang ditaksirnya. Sampai-sampai dia rela di halangi oleh dua orang lelaki yang entah siapanya perempuan yang dikejarnya." tanya rekan kerjanya.
"Hanya sebatas tau saja kok, tidak begitu akrab dengan orang itu. Mari silakan Pak Anwar dipilih mau pesan apa," ucap Abimanyu mempersilakan rekan bisnisnya menentukan pilihan makanan terlebih dahulu.
Abimanyu yang terlihat tenang dan tak perduli dengan Dias, diam-diam menelisik keadaan sekitarnya, dia mencari keberadaan Sarah. Tapi Abimanyu tak mendapati keberadaan Sarah di restoran itu. Mendesah kecewa, Abimanyu memusatkan perhatiannya pada obrolan rekan bisnisnya. Tak lama mereka pun terlibat obrolan seputar bisnis yang akan mereka sepakati kerjasamanya.
Sarah yang saat itu telah berada di dalam mobilnya, disibukkan dengan laptopnya. Sarah mengerutkan keningnya ketika handphonenya mendadak bergetar.
"Ya ?.. Siapa ini ?" Sarah menjawab panggilan telponnya.
"Miss Sarah, Bagas kangen.. Bagas ingin bertemu Miss Sarah boleh ?"Suara khas anak kecil terdengar di telinga Sarah.
"Bagas ? Selamat siang , Kok Bagas tau nomor Miss ? Dapat dari siapa ?"
"Bagas mendapatkan nomor Miss Sarah dari Miss Deborah, Bagas kangen sama Miss Sarah. Boleh Bagas bertemu dengan Miss Sarah? "
"Tentu saja boleh, kapan Bagas ingin bertemu dengan Miss? "
"Sekarang Miss, Bagas sekarang ada di istana es krim."
"Aduh kalau sekarang Miss Sarah tidak bisa, bagaimana jika besok atau lusa ? Besok kan Bagas libur sekolahnya, kita bertemu di istana es krim jam dua siang ya ?"
"Janji ya Miss, besok bertemu dengan Bagas di istana es krim,!"
" Iya, Miss janji akan bertemu dengan Bagas besok, sekarang Miss tutup dulu telpon nya ya!"
"Horeeeeeee, besok Bagas bertemu dengan Miss Sarah.... Asiiiiiikk .. Sampai jumpa besok Miss Sarah "
Dan obrolan itu pun diakhiri.
Sarah tersenyum lembut mendengar antusias Bagas dan menyuruh asistennya mengatur ulang jadwalnya besok. Sarah meminta asistennya untuk mengatur jadwalnya hingga semua pekerjaan selesai sebelum jam makan siang. Nova yang ditunjuk Vian menjadi asisten sekaligus bodyguard yang mengawal Sarah kemana-mana, menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Non, jika besok ingin selesai sebelum bertemu dengan Bagas, malam ini kita harus lembur mengerjakan beberapa dokumen dan memeriksa ulang berkas kerjasama dengan beberapa perusahaan yang telah disepakati. Jika perkiraan saya tepat, kita dapat menyelesaikan semuanya sebelum jam sepuluh malam." terang nova sambil mengecek jadwal dan pekerjaan di iPad miliknya. Begitupun dengan Sarah. Selain menggunakan laptop dia juga menggunakan iPad untuk memperlancar kinerjanya. Tak perduli jika dia di bilang boros atau apa, bagi Sarah ada beberapa hal yang harus dia simpan di laptop pribadinya dan tak sembarang orang bisa memegang laptop miliknya.
"Non, sesudah ini kita mau kembali ke kantor atau pulang ke rumah ? Atau menjemput Tuan Muda dulu ?"
"Jemput Tama dulu kemudian pulang ke rumah, kamu coba hubungi Dian, suruh dia antarkan pekerjaan yang harus aku selesaikan hari ini ke rumah. Malam ini kita bergadang Va, demi acara besok siang dengan Bagas, kasian anak itu, sering sekali ditinggal bepergian ke luar negri oleh kedua orangtuanya, dia besar bersama nenek dan kakaknya juga pamannya yang playboy cap tiga kampak itu." perintah Sarah pada Nova.
"Beres Non, tenang saja.. "belum pun Nova menyelesaikan perkataannya handphone milik Sarah kembali bergetar.
"Cih.. apa sih maunya orang ini. Sudah jelas-jelas aku dan dia tidak lagi memiliki hubungan apa-apa, masih saja mengusik dan menggangguku." ucap Sarah dengan kesal ketika melihat nama penelpon yang menghubunginya.
Handphone Sarah terus bergetar, rupanya Dias tak menyerah menghubungi Sarah. Kesal dengan handphone yang terus bergetar, akhirnya Sarah mematikan handphonenya.
"Sepertinya aku harus memiliki nomor baru, Aris, setelah menjemput Tama tolong mampir dulu sebentar ke gerai providers dan juga toko handphone yang ada di mol dekat kantor. Aku akan membuka nomor baru. Nomor lama ini telah diketahui oleh mantan yang sepertinya memiliki kelainan pada otaknya." gerutu Sarah kesal.
"Nanti nomor baruku hanya khusus untuk keluarga dan kalian saja. Nomor yang sekarang aku pakai tetap akan aktif tetapi hanya untuk keperluan bisnis. Kalian nanti simpan nomor baruku dan jangan beritahu siapa-siapa pun. Nova atau Aris, salah satu dari kalian beritahu pada kakakku nomor baruku." perintah Sarah sambil memejamkan matanya yang lelah.
Mobil yang dikendarai Sarah meluncur dengan tenang menuju ke sekolah Tama diikuti oleh dua unit mobil lainnya yang berisi para pengawal Sarah. Tama yang telah diberitahu oleh Nova tampak berada didepan gerbang sekolahnya.
gassss terus bi... 😅😅😅😅
tinggalin aja ras...
pedas mulut nya
kasar prilaku nya...
Fix nih, Sarah!
tinggal kan si Dias...
No toleran!!!