Aku Astrajingga Penguasa Tak Terkalahkan

Ketika Wilayah nya di tingkatkan, Dewi Manohara melihat bangunan-bangunan di wilayah tuan nya mengalami perubahan yang luar biasa dan setiap bangunan menjadi semakin indah dan lebih besar.

Kemudian Dewi Manohara berjalan menuju [Rumah Bambu Spiritual] dan berkata kepada Astrajingga :

"Tuan, Makanan nya sudah siap!"

"Wah biar ku coba masakan mu, Dewi. Kebetulan aku sedang lapar saat ini"

Astrajingga tersenyum.

“Aura rumah bambu spiritual menjadi lebih kuat, dan skala wilayah nya juga menjadi jauh lebih besar. Perubahan nya terlalu besar.”

“Wilayah kita akan semakin membaik.”

Astrajingga melihat seekor ayam jantan yang lezat di dalam panci , sejenak dia merasa rakus.

Sebelum dia masuk ke Wilayah Penguasa, dia sudah membawa panci, dan beberapa set mangkuk dan peralatan makan.

Dewi Manohara memanggang Ayam jantan di dalam hutan, di tambah dengan bumbu-bumbu sehingga rasa nya menjadi lezat.

Namun di karena kan Astrajingga belum mempunyai meja maka Dewi Manohara menaruh nya dalam sebuah pot.

Astrajingga segera mengambil paha ayam dan memberikan nya kepada Dewi Manohara sambil berkata :

"Ayo kita makan bersama"

"Tuan, Jangan mentertawakan aku bila rasanya tidak enak!"

Dewi Manohara tersipu.

Astrajingga memakan ayam tersebut, dan rasanya seperti makan bumbu, namun dia tetap memuji Dewi Manohara.

Sehingga membuat Dewi Manohara bahagia.

Seorang pria harus pandai merayu wanita, kalau tidak maka berharaplah melajang seumur hidup.

Sekarang wilayah nya telah diperluas beberapa kali, tetapi selain bangunan, area di sekitar wilayah itu masih berupa sebidang tanah, yang juga membutuhkan konsumsi batu dan koin roh untuk mengaspal tanah.

Sama seperti Game sim, dimana membangun sebuah kota, setiap inci tanah membutuhkan uang bukan!

Dunia kapital yang jahat ini… Sial, benar-benar bau!

Sekarang wilayah nya sudah mencapai 4000 meter persegi, jadi mereka harus membicarakan tentang manfaat pagar [Pagar Tanaman Berduri]

Setelah wilayah nya diperluas, tembok nya tumbuh secara mandiri, menutupi seluruh wilayah tanpa menyerap koin roh sumber daya apa pun.

Ini bisa dianggap sebagai kejutan yang menyenangkan.

Jika tembok lain digunakan, maka sejumlah koin roh tertentu perlu dicerna sesuai dengan cakupan wilayah agar dapat menutup seluruh wilayah yang ditingkatkan.

Pagar tersebut jelas menghemat banyak uang.

Untuk meningkatkan bangunan lain nya, sekarang Astrajingga tidak memiliki banyak koin roh.

Meskipun saat ini Astrajingga ingin keluar, tapi langit sudah gelap.

Pada malam gelap seperti saat ini sangatlah berbahaya.

Jika dia mati di alam liar, dia tidak akan pernah bisa hidup bersama Dewi Manohara.

Malam hari akan selalu menjadi surga bagi binatang buas, dan juga merupakan waktu yang paling berbahaya.

Astrajingga mengeluarkan semua kotak harta karun yang telah dikumpulkan nya, dan menyerahkan nya kepada Dewi Manohara, dan berkata,

"Dewi, sudah waktu nya bagi.mu untuk menunjukkan keberuntungan mu lagi.”

Lima atau enam ratus peti harta karun ditumpuk di seluruh lantai.

Dan mereka tidak perlu khawatir tentang datang nya monster, karena setelah ujian pendatang baru hari ini diselesaikan, monster tidak akan menyerang wilayah itu.

Ini juga merupakan mekanisme perlindungan untuk uji coba pemula.

"Ini sangat banyak."

Dewi Manohara mengambil peti harta karun kayu dan mulai membuka nya.

[Selamat telah mendapatkan koin jiwa +2. 】

[Selamat telah mendapatkan koin jiwa +2. 】

[Selamat telah mendapatkan koin roh +2. 】

 …

[Selamat telah mendapatkan perlengkapan: [Sepatu Bot Kelinci]. ]

“Ya, peralatan nya sudah siap.”

Pada Kotak harta karun yang kesembilan, muncul lah sebuah peralatan, dan ini merupakan sebuah keberuntungan.

Itupun berkat tambahan efek wilayah +10% item khusus.

[Perlengkapan: Sepatu Kelinci]

[Kualitas: Normal]

[Daya tahan: 5/5]

[Atribut: Ketangkasan +0,3]

[Persyaratan peralatan: Tidak ada]

Benar saja, itu adalah peralatan sampah, dan peningkatan atribut ini terlalu sedikit.

Astrajingga tentu saja tidak menyukai nya, tetapi berbeda bagi pendatang baru, ketika peralatan langka, bahkan peralatan rongsokan dapat dijual untuk beberapa koin roh.

Dia sekarang memiliki lebih dari 1.800 koin jiwa.

Setelah memikirkan nya, dia menaikkan Dewi Manohara dua tingkat lagi, sehingga nilai keberuntungan nya akan meningkat dua poin.

Peningkatan wilayah: “Koin jiwa -300, pahlawan Dewi Manohara, level meningkat dari level 2 ke level 3.”

Peningkatan wilayah: “Koin jiwa – 400, pahlawan Dewi Manohara, level telah ditingkatkan dari level 3 ke level 4.”

[Pahlawan: Dewi Manohara]

[Jenis kelamin perempuan]

[Usia: 18]

[Ras: Ras Manusia]

[Pemilik: Astrajingga]

[Kualitas: RRR]

[Loyalitas: 100]

[Tingkat: Tingkat 4]

[Pesona: 58 (Dasar 5)]

[Keberuntungan: 18 (Dasar 1)]

[Kekuatan: 14 (dasar 0,6)]

[Fisik: 15 (dasar 0,7)]

[Kelincahan: 14 (dasar 0,8)]

[Semangat: 21 (basis 1,5)]

[Bakat: Tubuh Suci Teratai, kecepatan pemulihan +104%, kekuatan serangan +104%.]

[Keterampilan: Seni Pedang Teratai, Seni Teratai Suci. ]

[Atribut khusus 1: Kecantikan nomor satu di Kerajaan Pewayangan: Kecepatan +104%.]

[Atribut khusus 2: Salah satu dari empat wanita cantik: semua atribut +14%, keempat wanita cantik itu bertarung bersama, setiap orang tambahan, semua atribut +10%. Empat wanita cantik bermain pada saat yang sama, semua atribut +100%. ]

[Atribut khusus tiga: Menguasai negara dan kota: dapat meningkatkan loyalitas penduduk wilayah tersebut.]

[Pendahuluan: Di bawah evolusi energi misterius, atribut dasar telah meningkat sepuluh kali lipat. Wanita tercantik di Kerajaan Pewayangan, dia ada di seluruh negeri dan kota.]

Atribut Dewi Manohara telah meningkat secara signifikan, bahkan berbagai bakat dan atribut khusus juga meningkat, dan dia menjadi lebih kuat.

“Tuan, Anda meningkatkan kekuatanku lagi?”

Dewi Manohara merasakan kekuatan dahsyat di tubuh nya, dan mengedipkan mata ke arah Astrajingga.

“Setelah melakukan peningkatan, nilai keberuntungan mu akan lebih tinggi, dan kamu bisa mendapatkan lebih banyak peralatan.”

Kata Astrajingga.

"Baiklah!" Dewi Manohara mengangguk.

Astrajinga untuk saat ini tidak ingin meningkatkan diri nya, jadi dia ingin mencoba peruntungan nya di [Bronze Sparrow Terrace].

Dewi Manohara terus membuka peti harta karun, membuka lima atau enam peti harta karun lain nya, dan sekali lagi membuka sepotong baju kulit kelinci dengan atribut pertahanan +0,4, yang juga merupakan sepotong peralatan sampah.

Tetapi peti harta karun kayu tidak dapat diharapkan menjatuhkan barang-barang yang baik.

[Selamat telah mendapatkan koin jiwa +2. ]

[Selamat telah mendapatkan perlengkapan: [Stone Gauntlet]. ]

Ini adalah peralatan baru, Astrajingga memeriksa atribut nya.

[Peralatan: Sarung Tangan Batu]

[Kualitas: Besi Hitam]

[Daya tahan: 5/5]

[Atribut: Kekuatan +3]

[Persyaratan Peralatan: Kekuatan 1]

Sarung tangan dengan kekuatan +3, dan persyaratan pemakaian nya tidak tinggi.

“Bagus sekali,” kata Astrajingga.

“Terus lakukan,” kata Astrajingga kepada Dewi Manohara.

Wilayah nya sekarang makin luas, tapi dia hanya mempunyai satu menara pertahanan, jadi perlu menambahkan Pahlawan lain.

Jelas dia harus meningkatkan Dewi Manohara, tetapi dia harus menyimpan sejumlah koin jiwa untuk pergi ke Tongque Terrace untuk memanggil pahlawan lain, karena dia butuh tenaga lain untuk memperkuat wilayah nya.

[Selamat telah mendapatkan koin jiwa +2. 】

[Selamat telah mendapatkan Koin Jiwa +4. 】

[Selamat telah mendapatkan perlengkapan: [Stone Legging] satu buah.]

 …

Setelah membuka semua peti harta karun, Astrajingga memperoleh banyak hal.

Koin jiwa: 1062

Koin roh: 387

Peralatan umum: 87 buah

Peralatan Besi Hitam: 12 buah

Koin jiwa nya mencapai lebih dari dua ribu lagi, dan koin roh dapat diabaikan.

Yang terpenting adalah peralatan nya.

Dia sudah mengumpulkan banyak set, jadi nilai jual nya akan lebih besar lagi.

Tersedia pula perlengkapan besi hitam yang lengkap.

Diantara nya adalah: [Helm Batu], [Sarung Tangan Batu], [Armor Batu], [Legging Batu], [Sepatu Bot Batu]

(Akhir bab)