Disclaimer: Jika ada kesamaan nama tokoh atau tempat dalam novel ini, tidak ada kaitannya dengan kisah nyata, novel ini hanyalah sebuah karangan semata.
Menceritakan seorang pejuang yang bernama Zhou Yu yang berhasil membuat dunia persilatan menjadi kepemilikan Sekte Zhoiling.
Akan tetapi, Zhou Yu dikhianati oleh Sekte Zhoiling yang membuatnya menjadi sangat marah dan kecewa.
Hal itu, membuatnya tak sadarkan diri sehingga kekuatan tersembunyi yang ada pada tubuhnya tiba-tiba muncul memenuhi Qi-nya seakan-akan mengendalikan tubuh Zhou Yu.
Kekuatan itupun membuat Zhou Yu bergerak dan membantai seluruh rekan anggota sekte Zhoiling, saat itu terjadi dia pun pingsan dan dilarikan oleh kudanya ke sebuah gua.
Mereka pun sementara bersembunyi disana selama 15 tahun dan Zhou Yu tidak mengetahui bahwa namanya sudah dikotori dengan sebuah berita yang tersebar ke seluruh dunia persilatan yaitu...
Zhou Yu Sang Pembantai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kuroisen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 15 — Awal Mula Zhang Sun Masuk Sekte Ular Merah.
Hidupnya kini sudah berubah, dia menjadi seorang yang berhati baik seperti membantu orang-orang di desa saat kesusahan, mengajak orang-orang yang tidak punya pekerjaan untuk bekerja di tempat kerjanya dengan memotivasi mereka dan kebaikan lainnya.
Zhang Sun sekarang sudah disegani oleh orang-orang di desa, karena dia berhasil membuktikan bahwa dia sudah berubah dengan terus mengikuti kata hati nuraninya untuk berbuat baik di desa itu.
Beberapa saat kemudian, Zhang Sun selesai dari pekerjaannya dan pulang dengan membawa sekantung koin emas yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya.
"Hah.. Walaupun pekerjaanku membuatku sangat lelah, setidaknya disaat aku pulang, rasa lelah itu akan hilang oleh ibuku yang sedang menungguku dengan senyumannya." Ucap Zhang Sun dengan perasaan tak sabar bertemu ibunya.
Saat Zhang Sun sampai ke rumahnya, ia pun mengetuk pintu dan memanggil ibunya bahwa Zhang Sun sudah pulang.
Akan tetapi ia tidak mendapatkan jawaban saat Zhang Sun mengetuk pintunya.
"Hmm.. Mungkin ibuku sudah tidur, lebih baik aku tidak boleh mengganggunya" Ucap Zhang Sun.
Zhang Sun pun memutuskan untuk membuka pintunya sendiri. Disaat dia membuka pintu dan melihat ke dalam...
"Hah... Apa... Apa yang... Tidak mungkin... INI... TIDAK MUNGKIN..!"
"IBU!!" Histeris Zhang Sun dan langsung berlari.
Zhang Sun melihat ibunya meninggal berlumuran darah di sekujur tubuhnya di lantai. Zhang Sun pun menangis sejadi-jadinya.
Dia merangkak dan memegang tangan ibunya lalu mencium tangan ibunya itu.
Suasana menjadi haru, senyuman hangat yang membuatnya bahagia dan melepaskan rasa lelahnya, kini menjadi mimpi buruk dan trauma..
Disaat Zhang Sun sedang menangis, ia dikejutkan oleh para anggota sekte ular merah yang muncul dibelakangnya dengan masing-masing membawa senjata tajam.
"Sungguh menyedihkan.. Ini akibat bagi seorang pencuri haha!!" Ucap salah satu anggota sekte ular merah yang memegang golok.
Zhang Sun mengarah ke salah satu anggota sekte ular yang memegang golok itu dan dia melihat bahwa bilah dari golok nya berdarah.
"Apa... Apa kau yang membunuh ibuku..?" Tanya Zhang Sun dengan raut wajah yang suram.
"Oh, kau melihat ini ya? hmm... Kalau memang iya kenapa? Hahaha!!"
Mereka menertawakan Zhang Sun dengan nada yang mengejek dan hina.
Zhang Sun yang sudah kehilangan akal dan dipenuhi rasa dendam dia langsung berdiri, mengepalkan tangannya dan langsung melancarkan serangan pukulan yang keras ke wajah anggota sekte ular merah yang memegang golok.
Pukulan keras itu membuatnya terjatuh dan meninggalkan bekas luka pukulan yang dilancarkan oleh Zhang Sun.
Anggota lain yang melihat itu, langsung marah dan berniat mengeroyok Zhang Sun. Zhang Sun sudah tidak peduli lagi akan hidupnya dia lebih baik mati menjadi seorang pahlawan karena membela ibunya.
Disaat pengeroyokan itu Zhang Sun ternyata bisa bertahan melawan mereka dan berhasil menumbangkan dua dari mereka.
Tiba-tiba terdengar suara dari arah pintu dan menyuruh para anggota sekte ular untuk berhenti, merekapun menoleh ke arah pintu beserta Zhang Sun yang sudah mendapatkan banyak bekas luka.
Ternyata orang itu adalah ketua dari sekte ular merah, semua anggota sekte ular merah langsung sigap berbaris, memberi hormat dan memberi jalan yang mengarah ke Zhang Sun.
Ketua sekte ular merah itu tersenyum saat melihat Zhang Sun dan dia pun mendekatinya, Zhang Sun yang merasa terancam dia mewaspadai nya dan bersiap untuk melawan.
"Hmm.. Sepertinya kau memiliki potensi yang cukup bagus untuk sekedar tukang kuli panggul... " Ucap Ketua sekte ular itu.
Zhang Sun menghiraukan perkataan itu, matanya terus sinis tertuju ke ketua sekte ular merah itu seperti ingin membunuhnya.
"Hehe, tetapi aku tidak setuju dengan itu.. Kau melebihi dari sekedar tukang kuli panggul, ayo ikutlah bersamaku menjadi anggota dari sekte ular merah.. Aku akan membuatmu menjadi alat penghancur bagi siapapun yang menentang kita.." Ucap ketua sekte ular merah itu dengan menawarkan tangannya.
Mendengar itu Zhang Sun awalnya menolak dikarenakan sekte ular merah adalah sekte sesat akan tetapi ia mengingat ucapan dari Zhou Yu sebelumnya.
Saat mengingat itu, Zhang Sun berpikir sejenak dan membuat keputusan...
"Baiklah... " Ucap Zhang Sun dengan nada yang mencekam.
Ketua sekte ular merah itu pun tersenyum dikarenakan Zhang Sun menerima tawarannya menjadi anggota sekte ular merah.
Entah apa yang dipikirannya Zhang Sun yang membuatnya mau bergabung menjadi salah satu anggota dari sekte ular merah, dia mengetahui bahwa sekte itu sesat akan tetapi, sepertinya dia tidak punya pilihan atau merencanakan sesuatu.
.....
Mengingat semua itu, Zhang Sun tersenyum dan bernostalgia akan momen itu.
Zhang Sun dan Huang Zhong sedang duduk bersantai menunggu kehadiran dari Zhou Yu dan Sima Yan yang sedang bertarung diluar.
Maaf thor, sedikit koreksi, kalimat itu udah beda arti. Orang bisa salah mengira, yang arti sebenarnya Anming naik seekor kuda bernama Shei Lin, karena narasi itu, orang bisa mikir Anming sedang naik kuda milik Shei Lin. Kan beda.
Mending dikasih koma, jadinya "...di samping itu ia melihat Anming yang sedang menunggangi kudanya, Shei Lin, dan berjalan menuju hutan"🙏🙏
hdehhh..
tpi respect ama author yg masih semangat nulis ny
jangan lupa mampir ya kak
/Chuckle/
🙃/Facepalm/
/Facepalm/