Tahap REVISI
jangan lupa mampir ke Ig Neneng bohay ia @intanpsarmy
" waaaah Mak bapak Anak mu ber reinkarnasi " ucap Adilah
Adilah adalah putri dari bapah Holik dan ibu Marsha, seorang petani Kaya yang di berada di Indonesia
Dilah putri ke dua dia Hobi Balap motor dan bela diri di kampus dia terkenal karena kepintaran nya
Dilah Dokter Magang di kelinik milik Tante nya
Dan tiba tiba dia berada di tubuh putri kecil berumur 9 tahun anak dari pasangan Tuan Bo dan nyonya Fun
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Intanpsarmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15
Mereka pun istirahat dulu untuk sesaat Ibu dan Ayah pun bertanya bagaimana Sixe da Siwa mendapatkan Bahan makanan yang begitu banyak
"Lihat ini ada kentang, ada Sayur kubis dan banyak lagi, tak mungkin ini tumbuh dari Hutan nak" ucap Ibu Fue, Sixe menyadari kebodohan nya
"Sudah lah bu jangan terus bertanya kau tak lihat wajah putri kita sangat kelelahan, dan lagi tak mungkin Dia kepasar untuk membelinya Hutan lindung dan pasar sangat jauh" ucap Ayah Bo, Dia tak ingin pertanyaan Sang istri mengakibatkan. sang putri tertekan Ayah Bo tahu Putri nya suatu saat akan jujur dengan nya jadi dia tak ingin membebani pikiran sang Putri
"Buah kecil-kecil ini dan Ayam biar ayah yang Bawa , dan untuk ibu bawa keranjang Sixe, untuk Sixe bawa keranjang Adik mu biar Adik mu membawa keranjang yang berisi Sayuran, yang Ayah dan ibu dapatkan. tak apa kan nak" ucap Ayah Bo
"Tentu saja ayah aku tak masalah, tapi ibu apa ibu tak apa itu sedikit berat" ucap Sixe
"Kau ini ada-ada Saja bagi ibu ini tak seberat hidup kita bukan" ucap Ibu Fun, sambil bercanda
"Ais Ibu beban Hidup kita tak akan berat bila kita saling berbagi benar tidak Ayah" ucap Sixe
"Hahaha kalian ini ada-ada Saja ayo kita pulang waktu sudah hampir Sore ini Kasihan Siju dan para tuan muda yang terluka pasti mereka belum makan sore" ucap Ayah Bo
"Ayah lupa Aku dan ibu memasak Bubur Ubi tadi pagi pasti cukup untuk mereka berdua sedangkan Kakak Ada Ubi dan Apel yang kemarin" ucap Sixe,
"Hahaha Ayah sudah tua mungkin jadi lupa Nak"ucap Ayah Bo, mereka pun berjalan sambil berbincang
"Ayah aku boleh minta tolong, halaman belakang rumah dan Depan Bisa di bersihkan Aku ingin mencoba bercocok tanam, kita juga harus belajar mengelola lahan kosong" ucap Sixe
"Astaga nak ayah saja tak pernah berpikir untuk bercocok tanam, tapi boleh juga ide mu" Ucap Ayah Bo
"Jadi besok kita akan membersihkan pekarangan tempat kita Ya Yah bahan makanan cukup untuk beberapa Hari ini Yah" ucap Sixe
"Baik kita besok kelola pekarangan kita, tapi nak dari mana kita Dapat Benih sedangkan kita tak memiliki Sepeser pun Nak" ucap lirih Ayah Bo, Sixe pun menatap Sang Ayah
"Ayah bagaimana kita mencoba, menjual Lengkeng dan Apel ini besok pagi kepasar. ini juga masih banyak untuk di bagi kan ke para Warga separuh, bukan kah kita juga bisa menjual nya" ucap Sixe
"Ah baik lah besok biar Ayah pergi kepasar untuk mencoba menjual buah Le, apa ayah lupa" ucap Ayah Bo
"Aisss Lengkeng Ayah kalau boleh aku ikut Ya bukan kah sudah lama Aku tak pergi kepasar," ucap Sixe
"Aku juga ikut Ayah kakak jangan lupakan Aku" ucap Siwa dengan cemberut
"Hahaha kau ini dimana kakak mu ikut pasti kau juga ingin ikut, kita bukan mau jalan-jalan Siwa tapi kita mau berjualan" ucap Ayah Bo
"Tetap saja aku ingin ikut Ayah" jawab Siwa
Mereka tak terasa berbincang dan bercanda sambil berjalan tahu nya sudah sampai di depan pekarangan rumah mereka, di depan juga ada Siju yang berdiri seperti menunggu
Annyeong yorobon
Aduh duh jangan baca aja dung like sama komen nya juga boleh nih biar Author nya nambah semangat nih
Jangan lupa like dan komen nya ia
tapi bagus/Drool//Angry//Heart//Heart/