NovelToon NovelToon
Elang Dan Eliza

Elang Dan Eliza

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / ketos / Diam-Diam Cinta / Bad Boy
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nonaniiss

Bagai tikus dan kucing yang hampir setiap harinya bertengkar membuat semua orang sudah tidak kaget lagi jika melihat Elang dan Eliza terlibat perdebatan.

mereka tidak mau kalah satu sama lain dan selalu membalas. namun siapa sangka pertengkaran itu akan membawa mereka menuju ke sebuah ruang hati yang di penuhi dengan bunga bermekaran.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonaniiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 15

Melihat betapa banyaknya penjual makanan yang berjejer rapi di tepi jalan membuat Eliza kegirangan. gadis itu sangat suka dengan jajanan seperti itu. Sementara Elang, ia merasa jika Eliza salah tempat. Tidak mungkin ia akan makan di pinggir jalan yang kotor dan tidak higienis itu.

"Seriusan Lo? Ini tempatnya?"

Eliza hanya mengangguk saja dan melepas helmnya seraya menatap sekelilingnya untuk mencari makanan kesukaannya. Banyak orang juga disana yang ingin mencicipi jajanan itu.

Baru sekelebatan mata, Elang sudah tidak melihat keberadaan Eliza sehingga membuatnya panik. Ia mengedarkan pandangannya dan mendapatkan jika gadis itu tengah berdiri di salah satu pedangan sempolan.

"Heh, Lo serius mau makan disini?"

"Iya serius. enak. Lo belum pernah nyoba kan. Huh udah gue duga makannya gue ajak Lo kesini."

"nih cobain."

"nggak. Gue nggak makan makanan nggak higenis."

"Coba dulu baru Lo bisa kasih nilai. cepetan ahh lama banget "

Eliza memaksa Elang dengan menyuapinya sehingga membuat pria itu mau tak mau mencicipi makanan itu dengan raut wajah tidak yakinnya. Ia menatap Eliza yang tengah tersenyum manis menatap ya juga menunggu respon Elang.

"Gimana? Enak kan?"

"Emmm biasa aja " jawab Elang sambil mengunyah sehingga membuat Eliza merubah wajahnya.

Ia pun mengajak Elang untuk mencicipi jajanan lain juga dan perkataannya pun sama seperti tadi. hal itu tentu saja membuat Eliza kesal bukan main. Bagaimana ada orang yang mengatakan seperti itu. Ia benar-benar tidak habis pikir dengan Elang.

Sebenarnya Elang hanya berpura-pura saja mengingat bagaimana citra dan kharismanya sekarang. Banyak pasang mata yang melihatnya dan tentu saja ia harus menjaga image. di tambah lagi para gadis yang berkerumun ingin meminta foto atau sekedar basa basi dengan pria itu.

"Ihhh ngeselin banget tuh orang. Heran gue, ngapain mereka repot-repot kaya gitu coba. Emang mereka pikir tiang listrik itu artis apa huh." gerutu Eliza dengan duduk di salah satu kursi yang tak jauh dari mereka.

Dari pada menunggu Elang selesai dengan para penggemarnya, Eliza lebih memilih untuk menyantap seblak kesukaannya. Dari baunya saja sudah sangat menggoda membuat perutnya semakin keroncongan. Ia menunggu dengan tidak sabarnya sementara Elang saat ini tengah kalang kabut mencari gadis itu.

"Ck cewe gila itu bener-bener bikin gue darah tinggi. apa nggak ada tempat lain yang lebih bagus gitu hah. kalau disini kan gue jadi inceran para cewe." ucap Elang dengan super percaya dirinya.

"Woyyyy ngapain Lo disana? Sini buru!" teriak sebuah suara yang membuat Elang menoleh mencarinya.

"Lo sebenarnya niat mau traktir gue nggak sih?"

"Ya ini gue mau traktir Lo. Lo nya aja yang keasikan sama cewe. Gatel banget Lo. seneng Lo?"

"Emang gue ganteng. Lo nggak sadar kalau gue ganteng."

"Udah mbak mas jangan berantem. Dalam sebuah hubungan memang kaya gitu. Kalau ada kesalahpahaman ya di selesaikan jangan berantem." celetuk penjual seblak dengan tersenyum.

"Hubungan apa sih mbak, saya sama dia nggak sedekat itu." kata Eliza

"Masnya juga, yang baik dong sama pacarnya. Di bujuk, kasih bunga sama coklat."

"Dia bukan pacar saya." kata keduanya dengan serentak.

Mereka saling tatap dengan tatapan sinisnya. Bagaimana bisa ada yang mengira mereka berpacaran sungguh di luar Nurul. Membayangkannya saja sudah membuat Eliza darah tinggi apalagi jika pacaran sungguhan dengan pria di depannya itu.

Makanan yang di tunggu pun datang, tapi hanya satu porsi. Eliza sengaja memesan satu karena ia tidak tahu bagaimana selera Elang. Tapi yang ia tahu jelas pria itu tidak suka pedas. Tentu saja ia mempunyai rencana untuk meluapkan kekesalannya.

Ia menyuruh elang untuk mencobanya terlebih dahulu dengan dalih jika pria itu menyukainya ia akan memesankan lagi tapi jika tidak ia tidak akan pesan dan hanya akan makan seorang diri.

"Ngapain jadi Lo yang suapin gue. Gue bisa sendiri." kata Elang ketika sadar .

Eliza hanya mendengus kesal saja melihat itu. Satu suapan sudah terlihat jelas jika pria itu tidak suka pedas. Tentu saja gadis itu tersenyum kecil melihatnya dan ia semakin memanas-manasi Elang sehingga membuat pria itu langsung memakannya walaupun sambil menahan pedas.

"Ck gue kira Lo ngga doyan pedes. "

Dering ponsel membuat Elang menghentikannya makannya sambil mengelap keringat yang sudah keluar dari tadi. Eliza menatapnya dengan menahan tawanya.

"Yaudah kesini aja. Gue lagi di xxxxx" kata Elang dengan mematikan ponselnya.

"Gue nyerah. Tolong ambilin gue minum dingin." kata Elang dengan kepedasan.

"Enak nggak?"

"Hmmm. Lo sengaja ya bikin yang paling pedes biar gue sakit perut."

"Ya kan emang segitu levelnya. Itu udah yang paling kecil. Lo aja yang nggak suka pedes."

Uhukk uhukkk...

"Pelan-pelan Napa." kata Eliza dengan memukul pelan tengkuk Elang.

Raut wajah Elang terlihat begitu kesal saat menatap Eliza. Sementara gadis itu merasa apapun dan malah melanjutkan makannya.

Beberapa saat kemudian, Elang merasakan jika perutnya benar-benar terasa sangat panas dan sakit. sesakli ia meringis menahan sakit tapi tidak berani berbicara pada Eliza atau jika tidak ia pasti akan di ejek habis-habisan oleh gadis itu.

Eliza yang melihat reaksi Elang pun langsung paham jika pria itu sakit perut. Ia pun beranjak dari duduknya dan mengajak Elang untuk pergi, tapi pria itu masih tetap duduk sambil menunduk dengan tangan yang memegangi perutnya.

"Sakit?" tanya Eliza.

"Nggak." jawab Elang

Eliza mengulurkan tangannya pada Elang yang membuat pria itu bingung tapi sesaat kemudian ia pun meraih tangan itu dan menggenggamnya. Satu tangannya lagi memegangi perutnya yang terasa semakin sakit

"Makannya kalau nggak bisa makan pedes bilang. kalau gini kan Lo sendiri yang ngerasain sakit." kata Eliza.

"Lo kali yang nggak bisa makan pedes." kata Elang yang masih terus keras kepala.

"Ada klinik di Deket sini. Lo kesana dulu biar di kasih obat."

Elang melepaskan tangan Eliza dan berjalan seolah-olah ia tidak sakit perut lagi. Walaupun Eliza memaksa untuk di depan menyetir motornya, tapi Elang tetap bersikeras agar dirinya yang di depan, alhasil ia pun hanya menghela nafasnya saja.

Sebenarnya eliza juga khawatir dan merasa bersalah tapi itu semua seperti hilang sekejap ketika Elang bersiap keras kepala.

"Lo serius nggak nih?"

"Lo pikir gue selemah itu?"

Elang terus menahan sakit perutnya sambil mengendarai motor. Sementara Eliza terlihat sedikit khawatir karena pria itu terus memegangi perutnya. Beberapa saat kemudian sampailah mereka di klinik dan Elang langsung di periksa.

"Lo mendingan pulang aja. Ntar temen gue kesini." kata Elang pada Eliza tapi gadis itu hanya diam saja.

"Lang...maaf..." ucap Eliza merasa bersalah.

"Hmm iya iya nggak papa. Udah sana pulang. Nggak papa kan sendiri."

"Beneran Lo nggak papa?" Elang hanya mengangguk saja sehingga membuat Eliza berlalu keluar.

Setelah menunggu hampir setengah jam lamanya, Alan datang dan terlihat heran kenapa ada Eliza di sana. Ya ternyata Eliza tidak langsung pulang melainkan menunggu sampai Alan datang.

"Lo ngapain disini El?" tanya Alan penasaran.

"Gara-gara gue Elang di rawat." jawab Eliza.

"Dia di dalem?" tanya Alan yang di angguki Eliza.

"Lo nggak masuk?" tanya Alan tapi Eliza hanya menggelengkan kepalanya saja.

"Widihhhhh bro kenapa Lo?" kata Alan dengan terkekeh

"Nggak papa. bantuin gue bangun." kata Elang.

"Btw, Lo abis ngapain sama Eliza?"

"Ngapain? pikiran Lo kemana hah!!!"

"Ya enggak. Barusan dia bilang Lo di rawat gara-gara dia."

"Lo ketemu sama El?"

"Hmm. Gue Dateng dia duduk di depan."

Mendengar itu tentu saja membuat Elang terkejut dan bergegas keluar tapi ternyata Eliza sudah pergi. Ia berjalan agak cepat mengejar Eliza membuat Alan juga mengikutinya. Dari kejauhan Elang melihat Eliza mengendarai motornya sendirian.

"Kenapa? Lo suka kan sebenarnya sama dia?"

"Suka. Ehhhhh apaan sih Lo!!! kalau ngomong jangan sembarangan!!"

1
Rita Riau
akhirnya kelar juga salah faham,,,
Laksa walaupun tengil tapi keren 👍🏻
Asri Iqrok
kereeen.. akhirnya..
Nda_Zlnt
lanjut Thor
Rita Riau
pasti tuh sepupu nya Elang itu yg bilang Eliza pacar nya si Elang,,, kasihan bgt Emma,,,
Rita Riau
secara Eliza jodoh nya Elang,,, apa event pun selalu barengan,,,🤭😬
Asri Iqrok
lanjut kak
Rita Riau
Thor di tunggu kelanjutannya nya
moonlight: okee kak makasih ini langsung otwwww up wkwk
total 1 replies
Rita Riau
si Elang udah mulai tuh,,, di tunggu bucin nya
Rita Riau
gara" bibir akhirnya pertikaian bisa adem 🤭😬
Rita Riau
nah lho si Elang udah main sosor,,, dasar minus 🙄🙄 tuh ntar jadi candu🤭🙄🙄
Rita Riau
ga lama lagi se Elang bakal sial melulu tuh
Rita Riau
gregetan bgt dgn tingkah se Elang 🙄🙄
moonlight: makasih udh singgah kak. semoga suka sm ceritanya
total 1 replies
Rita Riau
bener" cowok h ga punya akhlak,,, 🙄🙄
Rita Riau
wow keren Eliza,,, bener bener bar bar 👍🏻😍
Rita Riau
hati" Lang dgn ucapan dan tindakan bisa berubah 180 derajat Celcius,,,
Syiffa Fadhilah
ini sih ngak selesai2 thor
Syiffa Fadhilah: ya kesalahan pahamannya maksud aku thor yg ngak selesai bukan ceritanya.
moonlight: kl cpt selesai jd nggak asik dong kak hhhe
total 2 replies
Asri Iqrok
muter-muter cerita nya
Asri Iqrok
lanjut
Asri Iqrok
serasa muda lagi.. lanjut.. ditunggu updatenya ya..
moonlight: makasih kak udh mampir.
hari ini ngga up dulu lg sakit😔
total 1 replies
Asri Iqrok
bagus,, cerita nya menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!