NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Nada Si Gadis Pincang

Takdir Cinta Nada Si Gadis Pincang

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Beda Usia
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: elis_konkon

Kisah tentang seorang gadis sederhana yang bernama Nada Ayuni. Ia biasa di panggil Nada. Ya,sesuai dengan namanya. Hidupnya bak seperti tangga nada kadang merdu dan kadang sumbang.

Kekurangan pada fisiknya tak membuatnya berkecil hati. Ia selalu menjalani hari-harinya dengan penuh suka cita. Demi sang adik, ia rela membanting tulang menjadi tulang punggung keluarga.

Bekerja serabutan sana sini pun akan di lakoninya. Demi menghasilkan pundi-pundi uang dan juga demi cita-citanya untuk menyekolahkan sang adik, tak ingin adiknya bernasib sama seperti dirinya yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Nada hanya sampai lulus SMA.

Kehidupannya mulai berubah ketika ia mengenal seorang pemuda tampan dari keluarga kaya yang selalu menghina dan merendahkannya yang kerap memanggilnya si gadis pincang.

Dan juga hadirnya seorang pria dewasa yang akan merubah takdir hidupnya.

Akankah takdir cinta Nada akan berakhir indah dan bahagia? yuk kita ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elis_konkon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

08. Calon Istri Reynar

"Nada akan bekerja di perusahaan sebagai asisten pribadiku. Apa lagi yang ingin kamu ketahui tentang calon tantemu, Asen?"

Menatap tajam pada sang keponakan. Asen yang mengerti arti tatapan menghunus Reynar langsung tertunduk dan hanya terseñyum datar.

"Reynar, bisakah kita bicara berdua di ruang kerja sekarang?" Baskara beranjak dato duduknya lalu melangkah pergi disusul kemudian oleh Reynar yang mengikuti sang kakak di belakangnya.

"Baik mas."

Kini mereka telah berada di ruang kerja. Baskara duduk di kursi kebesarannya sedangkan Reynar tepat dihadapannya.

"Jadi apa yang mas Bas ingin bicarakan denganku?"

Baskara bersender santai, menghela nafas lalu memulai percakapan di antara mereka.

"Begini Rey, apa kamu benar-benar serius dengan gadis itu? Kau tidak sedang memanfaatkannya,bukan? atau kau memaksanya untuk menjadi apa yang kau inginkan yaitu menjadi calon istri seorang Reynar Baureksa Lugue? Jawab dengan jujur Rey!"

"Maksud mas apa?ya, tentu saja Nada adalah gadis yang telah ku pilih untuk menjadi pendampingku kelak. Jadi, kalian tidak usah repot-repot lagi mencarikanku jodoh di mana-mana! Hanya Nada lah yang cocok denganku, kami saling menyayangi dan mencintai." Reynar berkata dengan wajah seserius mungkin agar sang kakak mempercayainya.

Baskara hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Lalu setelahnya kembali menatap lekat sang adik ingin mengetes kejujurannya.

"Hmm...baiklah!tapi, maaf ya Rey. Apa kamu nanti tidak akan merasa malu dengan keadaan fisiknya...sorry Rey, yang cacat itu?Bahkan Grandma sepertinya juga tidak menyetujui jika kau menikahinya."

"Ah, sudahlah mas! aku harap kalian jangan mencampuri kehidupan pribadiku.Nada adalah pilihanku sendiri dan kami akan tetap menikah seizin ataupun tanpa izin kalian semua." Reynar mulai menampakkan wajah seriusnya.

"Kalau itu memang sudah menjadi keputusanmu, baiklah. Kami hanya akan mendo'akan semoga pernikahan kalian berjalan lancar.Kami akan selalu mendukung apa pun keputusanmu."

"Semoga sukses Rey!" Baskara beranjak dari duduknya lalu melangkah keluar ruangan sambil menepuk bahu sang adik.

"Terima kasih mas!" Reynar terdiam sejenak, setelahnya ia pun menyusul sang kakak keluar dan kembali menuju ke ruang keluarga yang masih berada di sana.

Semua mata menatap Nada dengan berbagai penilaian masing-masing. Anindya melihat kalau Nada sepertinya gadis yang manis dan penurut, ya walaupun memiliki kekurangan pada fisiknya. Tapi, baginya tidak baik menilai seseorang hanya dari tampilannya saja.

Sedangkan Grandma Batari, ya. Wanita tua itu antara suka dan tak suka? entahlah, dia merasa belum mengenal Nada lebih dalam bagaimana watak sebenarnya dari gadis itu. Kalau soal fisik?Grandma juga tak tahu harus bersikap seperti apa? yang pasti dia masih belum bisa menerima kekurangannya itu.

Asen?ya, pemuda tampan itu sudah pasti sangat tidak suka dengan Nada. Sudah dua kali mereka pernah bersitegang, bahkan Asen hampir saja berbuat tak senonoh pada Nada.Sebenarnya ia ingin sekali membongkar rahasia Nada yang pernah bekerja di sebuah club malam, hal itu di lakukannya agar Nada tidak akan di terima menjadi anggota keluarga Lugue. Dia tidak dapat membayangkan jika Nada kelak akan menjadi tantenya. Asen menganggap jika Nada sama sekali tidak pantas menjadi bagian dari keluarga Lugue.

Baskara dan Reynar telah duduk kembali dan semua menunggu hasil pembicaraan keduanya.

"Bagaimana Bas?" Grandma Batari sudah tidak sabar ingin mendengar hasilnya.

"Ehem–jadi begini semua, Reynar sudah memutuskan akan segera menikah dan dia sudah memantapkan pilihannya pada Nada sebagai calon istrinya."

"Jadi...?"

Grandma Batari seakan tak percaya kalau akhirnya Reynar memutuskan akan menikahi Nada yang notabennya tidaklah sederajat dengan keluarga Lugue yang terpandang.

"Hah...Reynar...Reynar, yah–mau bagaimana lagi?" Grandma Batari hanya bisa pasrah dan menuruti keinginan cucu bungsunya itu. Wanita sepuh itu sampai menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan keputusan Reynar.

"Iya, itu benar. Kami akan segera menikah minggu depan."

"What...?" Asen sampai terbelalak kaget dan tak sadar dengan ucapannya.Membuat yang lain beralih menatap Asen penuh tanya.

"Ada apa Sen? sepertinya kamu begitu terkejut mendengarnya?" Anindya menatap aneh sang putra.

"Oh–maaf, tidak ada apa-apa kok. Asen cuma kaget aja om Reynar akan menikah secepat itu?"

"Oh, mama kira ada apa?"

"Baiklah, karena semua sudah di bicarakan dan telah di putuskan. Maka, sebaiknya kita akhiri sampai di sini dulu.kita bicarakan persiapan pernikahan Reynar dan Nada di lain waktu! sekarang waktunya beristirahat. selamat malam semua!"

Baskara akhirnya menutup rapat keluarga dadakan tersebut dan mereka satu persatu beranjak menuju ke kamar masing-masing untuk beristirahat.

Nada juga ingin segera ke kamarnya.Tubuhnya begitu lelah dan juga hati dan pikirannya pun tak kalah letih.

"Nada–bisa kita bicara sebentar saja?"

Reynar menarik tangan Nada dan membawanya ke taman yang terletak di belakang mansion.

"Duduklah!"

Nada pun menurut, kini mereka duduk berdampingan di sebuah kursi taman. Nada menunggu apa yang akan di sampaikan oleh Reynar.

"Ini tentang rencana pernikahan kita nanti. Aku mohon maaf karena telah memutuskan secara sepihak tanpa persetujuan darimu."

"Asal kau tahu, aku menikahimu bukan sekedar permainan. Aku serius ingin membina hubungan yang lebih dekat denganmu.Dan soal pekerjaan yang aku katakan pada mas Baskara?Iya, itu juga benar. mulai besok kamu akan bekerja sebagai asisten pribadiku.Apakah kamu juga bersedia?"

"Tapi Tuan, bukankan anda yang bilang kalau saya akan bekerja di mansion untuk menjaga dan menemani Grandma Batari?lalu, bagaimana?" Nada jadi bingung sebenarnya apa yang di inginkan oleh Reynar. Barusan lalu laki-laki itu mengatakan jika pernikahan mereka hanya sebuah kontrak dan sekarang dia bilang sebaliknya. ' Apa sih maunya?' Nada jadi bingung sendiri.

"Untuk masalah Grandma, itu biar aku yang akan mengurusnya. Aku akan mencarikan seseorang yang bisa menemani Grandma!"

Sejenak mereka saling terdiam.Lalu Nada mempunyai ide dan ingin mengemukakannya pada Reynar namun sedikit ragu.

"Emm...Tu–tuan, apakah saya boleh mengatakan sesuatu? saya mempunyai saran mengenai Grandma Batari. Itu..."

Reynar mengerutkan kedua alisnya dan menatap fokus pada Nada dan menunggu apa yang akan Nada utarakan.

"Itu apa? bicara yang jelas. Ayo cepat katakan! ini sudah larut malam?" Reynar sekilas melihat pada jam tangannya.

"Bagaimana kalau adik saya, Sekar yang akan menggantikan saya untuk menjaga Grandma Batari dia bisa melakukannya seusai pulang sekolah."

"Bukankah adikmu itu sebentar lagi akan mengikuti ujian akhir sekolah? tentu saja dia akan sangat sibuk dan membutuhkan konsentrasi penuh untuk ujiannya nanti. Lalu apa kamu tega membiarkan adikmu bekerja? apa kamu tidak kasihan jika ujiannya akan terganggu? Sudahlah, masalah Grandma kamu tidak perlu risau.Aku yang akan mengaturnya!"

"Baik Tuan."

"Satu lagi, mulai saat ini kamu jangan memanggilku Tuan! panggil aku mas!mana ada seorang istri memanggil suaminya Tuan?"

Nada menoleh dan ternyata Reynar pun tengah menatapnya lekat. Akhirnya kedua manik mata mereka pun saling bertemu pandang.

"Apa?"

"Masih calon tu–eh, mas. Kita kan belum resmi menikah?"

"O, begitu ya?tapi, dalam waktu seminggu kamu akan sah menjadi nyonya Reynar Baureksa Lugue.Bersabarlah!"

"Ih, siapa juga yang ngak sabar untuk menjadi istrinya? Tapi, dia bilang pernikahan kami nanti bukanlah sebuah permainan?jadi maksudnya kami akan menjalani pernikahan yang sesungguhnya?" Nada menggeleng tak percaya.Tiba-tiba saja...?

Cup

"Selamat malam, calon istriku!"

Bersambung

1
Denni Siahaan
semoga aja gak disia siakan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!