NovelToon NovelToon
Akhir Sebuah Sandiwara

Akhir Sebuah Sandiwara

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:29.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yunis WM

Nadine yang baru saja memergoki pacarnya dengan wanita lain tidak sengaja menabrak seorang Jonathan saat dia sedang menyebrang jalan.

Jonathan pun memanfaatkan kesalahan Nadine dengan mengancamnya akan melaporkannya ke polisi jika saja Nadine tidak mampu membayar ganti rugi sehingga dengan terpaksa Nadine menjadi pacar pura-pura Jonathan.

Di tengah-tengah sandiwara mereka sebagai sepasang kekasih, mantan Jonathan yang sangat posesif pun memaksa Jonathan untuk membuktikan kalau hubungannya dengan Nadine memang serius dan bukan sandiwara. Keadaan itu dengan terpaksa membuat Jonathan pun akhirnya menikahi Nadine sementara Nadine juga punya alasan yang lain menerima tawaran Jonathan untuk menikah.

Bagaimana akhir dari sandiwara mereka? Apakah cinta akan tumbuh di antara mereka? Apakah pernikahan yang di awali dengan kebohongan akan berakhir bahagia???

Selamat menikmati khayalan author 🙏🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunis WM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 24

Pagi-pagi sekali sebelum berangkat ke kantor, Jo sudah menunggu Nadine di depan toko bunga. Jo sengaja menunggu di toko bunga karena tidak mau menganggu Nadine saat di rumahnya.

Masih jam tujuh lewat, toko bunga masih tutup tapi Jo dengan sabar menunggu Nadine. Sambil menunggu, Jo memeriksa laporan-laporan perusahaan yang di kirim melalui emailnya.

Sepuluh menit sebelum jam delapan, Ana sudah datang dan membuka toko. Meski pintu sudah terbuka separuh, dia masih enggan masuk karena pasti akan mengganggu Ana membersihkan toko bunga. Setelah selesai mengeluarkan tanaman-tanaman hias dan juga menyapu toko, Ana lalu membuka pintu toko sepenuhnya.

Di dalam mobil, Jo melihat semua yang Ana lakukan. Dia melihat kalau toko bunga Nadine itu sangat kecil dan sempit sehingga setiap malam semua tanaman hias yang di pajang di depan di masukkan ke dalam dan di keluarkan lagi kalau pagi.

“Pasti sangat melelahkan melakukan itu setiap pagi,” kata Jo sambil terus melihat Ana mengeluarkan tanaman hiasnya. Jo juga sesekali melirik jam di pergelangan tangan kirinya.

Tidak berapa lama Nadine datang dengan motornya. Dari kejauhan Nadine bisa melihat mobil Jo di depan toko bunganya. Nadine memarkirkan motornya dan menghampiri Jo di dalam mobil.

“Kamu tunggu saya?” tanya Nadine saat Jo keluar dari mobil. Jo mengangguk.

“Sudah lama?” tanyanya lagi.

“Sekitar satu jam,” jawab jo dengan jujur tanpa bermaksud membuat Nadine merasa tidak enak. Nadine membelalakan matanya, selama itu seorang Jonathan mau meluangkan waktu sibuknya hanya untuk menunggu dirinya.

“Kenapa tidak ke rumah saja,” katanya kemudian.

“Semalam kan kamu larang saya ke rumah kamu,” jawab Jo mengingatkan Nadine kalau semalam Nadine memang melarangnya datang ke rumahnya. Bukan apanya, Nadine hanya lelah dan ingin beristirahat. Dia juga tidak mau membicarakan tentang Sofia dan kebohongan mereka.

“Iya kan itu tadi malam saya memang lagi capek banget mau istirahat aja, pagi ini pikiran saya sudah fresh. Saya sudah bisa di ganggu lagi,” kata Nadine sambil tersenyum lebar.

Jo mendengus mendengar Nadine, lalu berjalan ke dalam toko yang di ikuti Nadine di belakangnya.

“Pagi, An,” sapa Nadine. Ana yang terkejut mengetahui kalau mobil yang sejak tadi parkir di depan toko itu ternyata ada orang di dalamnya tidak menjawab sapa Nadine. Gadis itu mengkerutkan keningnya dan terus melihat Jo sampai laki-laki itu masuk ke dalam ruangan kecil tempat Nadine bersitirahat saat di toko.

“Ngapain kamu ngikutin saya sampai sini,” kata Nadine yang ikut terkejut saat berbalik melihat ada Jo yang ikut masuk bersamanya.

“Kenapa, memangnya di sini ruangan rahasia,” Jo melihat sekeliling ruangan itu. Ada sebuah sofa dan lemari pakaian kecil di dalamnya. Nadine buru-buru meletakkan bawaannya dari rumah dan menarik tangan Jo ke kebun belakang.

Sejenak pikiran Jo teralihkan pada tanaman di kebun yang terlihat sepi tidak seperti biasanya, padahal Jo pernah melihat betapa indahnya kebun itu saat di penuhi bunga-bunga yang indah.

“Kok tanaman kamu cuma segini, kamu mau tutup tokonya?” tanya Jo memperhatikan sekeliling kebun. Banyak tanaman hias yang layu dan terpaksa Nadine membuangnya, dan juga kemarin Nadine mengambil semua anggrek hingga kebun terlihat tidak seindah biasanya.

“Kamu tungguin saya dari tadi hanya mau melihat kebun dan protes?” bukan, tentu saja. Jo datang pagi-pagi sekali untuk mendengar secara langsung cerita Nadine tentang semalam.

Nadine sekali lagi menceritakan pada Jo tentang pertemuannya dengan Sofia, dan sekali lagi Nadine menyembunyikan pertemuannya dengan Papanya.

“Tapi kamu ngapain di hotel, kamu ketemu siapa?” Nadine membulatkan matanya terkejut, pikirannya tidak sampai ke sana kalau Jo pasti akan bertanya apa yang dia lakukan di hotel dan bersama siapa.

“Saya ketemu keluarga,” jawabnya singkat.

“DI hotel? Memang tidak ada tempat lain? di rumah kamu atau di rumah keluarga kamu misalnya?”

Huh, Jo ini memang sangat teliti.

“Itu bukan urusan kamu, itu urusan pribadi saya,” Jo mengangguk mengerti. Meski penasaran, Jo tidak mau lagi bertanya tentang apa dan sama siapa Nadine di hotel. Itu adalah privasi Nadine dan Jo tidak berhak memaksa Nadine menceritakan semuanya.

“Jadi kamu bilang sama Sofia kalau kita serius?” Nadine mengangguk.

“Maaf ya, gara-gara saya kamu harus keterusan bohong,” kata Jo agak merasa bersalah. “Jadi bagaimana reaksi Sofia waktu kamu bilang gitu?” tanya Jo lagi.

Nadine memicingkan matanya dan melipat tangannya di dada, dia seolah menyelidiki tentang hubungan Jo dan Sofia. Dia yakin ada hubungan istimewa di antara mereka, tapi tidak tahu apa masalah apa hingga membuat mereka seperti bermusuhan. Bukan, hanya Jo yang seperti menghindari Sofia.

“Tapi apa memang kamu sengaja mau buat dia cemburu? Terus kamu nanti mau balikan lagi sama dia?” Nadine malah balik bertanya. Dari semalam dia memang sudah sanga penasaran hubungan macam apa yang di miliki Jo dan Sofia dan ada apa di antara mereka hingga Jo terpaksa memintanya bersandiwara di depan keluarganya dari pada secara langsung membawa Sofia yang jelas-jelas ada hubungan istimewa dengannya.

“Panjang ceritanya, dan yang jelas saya dan Sofia sudah tidak punya cerita lagi untuk di lanjutkan,”

“Tapi kayaknya Sofia masih mau melanjutkan banyak cerita sama kamu,”

“Tapii saya sudah nggak mau,”

“Kenapa?” Jo diam sambil menatap Nadine.

“Iya, iya. Urusan pribadi, maaf,” kata Nadine yang mengerti arti tatapan Jo padanya.

Perhatian mereka seketika tertuju pada Ana yang datang memberitahukan pada Nadine kalau ada petani datang yang mengantar bibit-bibit tanaman hias.

“Suruh bawa ke sini aja, An,” kata Nadine. Ana pun membantu membawa bibit masuk ke taman.

Tidak kembali ke kantor, Jo malah membantu Nadine mengatur bibit-bibit itu ke tempatnya.

“Kamu nggak sibuk?” tanya Nadine melihat Jo menggulung lengan kemejanya dan membantunya.

“Sibuk, tapi anggap saja saya bantuin kamu sebagai ucapan terima kasih sekaligus maaf karena Sofia kemarin,”

“Kenapa kamu yang harus minta maaf, kamu dan Sofia kan tidak ada hubungan apa-apa lagi,” Jo menghentikan kegiatannya dan menatap Nadine dengan kesal. Dari tadi gadis itu cerewet sekali.

 “Sepertinya semalam tidur kamu sangat nyenyak, jadi kamu punya banyak energi dan nggak berenti ngomong.”

Nadine memanyunkan bibirnya lalu dan bergabung bersama Jonathan menyusun bibit ke tempatnya.

Entah ada apa dengan seorang Jonathan yang sangat kaku dan dingin pada orang lain, dia baru saja mengenal Nadine dan itupun dengan cara yang tidak biasa. Tapi sepertinya Jonathan mulai suka menghabiskan waktu hanya dengan mengobrol bersama Nadine. Gadis itu seolah dari planet yang lain, dia sangat berbeda dengan kebanyakan wanita yang Jo kenal.

Di depannya, Nadine tidak pernah berusaha menjadi orang lain hanya untuk membuat seorang Jonathan terpesona, dia malah seperti tidak perduli dengannya. Padahal kebanyakan wanita yang Jo temui selalu berusaha memperlihatkan sesuatu yang spesial dari diri mereka hanya untuk membuatnya terpesona. Sementara Nadine benar-benar hanya menjadi dirinya yang apa adanya.

1
Konny Rianty
sebel nengok jo, nadine tinggalin aja si jo...
Nenden Lasminingsih
apa yang terjadi jo?kamu mau ballikan lagi sama sofia,,,kasihan nadine,,
Asri Yunianti
mungkin nadin salah faham
Riyati Kasno
wah...wah...wah...
seneng deh..kyaknya mereka mulai jatuh cinta...
Konny Rianty
iya thor, buat jo& nadine jatuh cinta biar kapok itu sofia....
Yunis WM: iya kk, udah otw 😊
total 1 replies
Rita Riau
lanjut Thor,,,, buat Jo dan Nadine saling jatuh cinta ♥️
Yunis WM: otw kk 😊🥰
total 1 replies
Sabaku No Gaara
ihhhh....vangje ini sofia
Nenden Lasminingsih
lanjut thor,,semangat
Konny Rianty
lanjutt thorr, bgs cerita nya, bikin jo benar2 cinta nadine
Ndania
🤩👍👍
Riyati Kasno
mulai nih..ulat bulunya ngga terima..dasar Sovia rese😭😭
Rita Riau
next selanjutnya Thor,,
Yunis WM: otw kk
total 1 replies
Rita Riau
Thor bikin Jo dan Nadine jatuh cinta dan saling mencintai ♥️
Yunis WM: pasti kk, nanti mereka pasti jadi bucin
total 1 replies
Riyati Kasno
kyaknya kpengin lihat mereka benar"jatuh cinta..
Yunis WM: bentar lagi kk 😊
total 1 replies
Sabaku No Gaara
lanjut kak
Riyati Kasno
wis...pokoke critane mengalir sangat baik dan tidak membosankan/Drool//Drool/
Yunis WM: makasih dukungannya kk 🙏💜
total 1 replies
Nenden Lasminingsih
semangat kak,,,kutunggu lanjutannya
Yunis WM: siap kk, makasih dukungannya 🙏💜
total 1 replies
Fernando Sirait
Happy ending dunk Thor ... jgn ending yg sedih2 plissss
Yunis WM: oke kk 😊💜
total 1 replies
neny
jangan ath klau sad ending mah,,gk seru kak othor 😁
Yunis WM: hehehe, siap kk 😊💜
total 1 replies
Nenden Lasminingsih
jangan sad ending dong ka,,,biarkan nadine bahagia dengan jo
Yunis WM: oke kk 😊💜
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!