Zahra harus di ceraikan oleh sang suami di kala pernikahan mereka hanya se umur jagung di karnakan sang suami menghamili temannya sendiri di perantauan
Zahra memutuskan berangkat kejakarta demi mencari orang tua kandungnya dan tanpa sengaja dia bertemu dengan Aldi bagaskara, dia adalah pria yang tak pernah percaya dengan cinta menganggap wanita hanya pemuas nafsu semata.
kehidupan Aldi berubah setelah bertemu dengan Zahra, karna dia jatuh cinta pada pandangan pertama.
ikuti kisah cinta mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aulia putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33 kabar baik
"jika aku hijrah karna keduanya bagai mana"? tanya Al sambil terus memandang Zahra lekat
"maka mantapkan lah hati bapak bertaubatlah dengan taubatan nasuha, berjanjilah kepada allah dan diri bapak sendiri untuk tidak mengulangi perbuatan buruk bapak di masa lalu, yakinlah jika ampunan allah lebih besar dari dosa bapak"! jelas Zahra membuat Al tertegung
"apakah kamu mau menikah denganku jika aku benar2 bertaubat"? tanya Al, dengan tidak sabar menunggu jawaban Zahra
"maaf kan saya pak,! saya belum bisa menjawabnya sekarang"! saya masih belum berniat untuk membina rumah tangga lagi"! jelas Zahra, dia tidak mau menaruh harapan palsu.
"baiklah"! aku akan tunggu jawabanmu dengan sabar,! "tapi bolehkah aku bertanya padamu kenapa kamu bercerai dengan suamimu"? tanya Al penasaran, tatapanya begitu lembut menanti jawaban Zahra
"diam2 dia menikah, dan menceraikan saya lewat sebuah panggilan, bapak saya sampai meninggal terkena serangan jantung gara2 mendengar dia menceraikan saya"! jelas Zahra dengan air mata yang tak mampu ia tahan.
Al benar2 tidak percaya dengan apa yang di alami Zahra, dia tidak menyangka Zahra telah melewati pernikahan yang begitu menyakitkan.
"apa kau masih mencintainya"? tanya Al lagi.
Zahra hanya diam, dia tidak tau harus menjawab apa, karna sebenarnya dia belum bisa melupakan mantan suaminya.
"aku bisa melihat dari matamu bahwa kamu belum bisa melupakan dia,! benar kan"? tanya Al menebak
"iya pak,! sejujurnya saya belum bisa melupakan dia, meskipun hanya satu minggu saya melewatkan waktu bersamanya"! jelas Zahra membuat Al semakin tidak percaya.
"apa maksut mu hanya satu minggu"? tanya Al heran
"dia meninggalkan saya setelah satu minggu pernikahan, awalnya dia sangat baik dan pengertian dia berjanji akan menjemputku untuk tinggal bersamanya di kota ini,! tapi penantian itu hilang dia saat dia menelfon dan menalak saya lewat sebuah panggilan" ucap Zahra dengan air mata menganak sungai.
"lalu kenapa tadi kamu menangis setelah keluar dari mini market"?
"karna saya melihatnya berbelanja dengan istri barunya, sepertinya mereka sangat bahagia apalagi istrinya sedang hamil"? jawab Zahra, sorot matanya menerawang mengingat betapa tulusnya tatapan Adam pada istri barunya, seketika air mata Zahra luruh kembali.
Al menatap Zahra iba, seandainya dia diberi kesempatan dia akan membahagiakan Zahra dan mencintainya sepenuh hati.
"ijinkanlah aku untuk memberikan kebahagiaan yang selama ini telah hilang dari hidupmu, berikan pula aku kesempatan untuk mencintai dan membahagiakanmu" pinta Al memandang Zahra lembut
hati Zahra benar bingung haruskah ia menerima.
"bagai mana kita bisa menikah sedangkan aku sama sekali tidak ada rasa sama bapak"! jawab Zahra seadanya.
menndengar jawaban Zahra, Al tak mampu mengusir rasa sakit di hatinya, kala terus berharap cintanya akan terbalas namun kekecewaan yang ia dapatkan.
"berikanlah saya waktu untuk memberikan jawaban atas permintaan bapak untuk menikahi saya, jelas Zahra dengan sorot mata lembut memandang Al.
Al hanya mengangguk dan tersenyum tulus. "ayo kita masuk Ra, hari sudah semakin sore"! ajak Al
mereka berdua masuk kedalam rumah karna hari sudah semakin sore dan Zahra harus segera mandi dan mengajari Aira mengaji.
*******
"tok....tok.....!
"assalamualaikum"! ucap seseorang di depan pintu
"waalaikum salam"! jawab pembantu di kediaman keluarga wijaya, segera ia membuka pintu dan mempersilahkan tamu itu masuk.
"silahkan masuk"! ajak pembantu itu mempersilahkan
"apakah tuan Ilham ada di rumah"? tanya sang tamu
"iya tuan Iham ada di rumah, silahkan anda duduk dulu, saya akan memanggil tuan", pamit pembantu itu sopan lalu memanggil majikannya.
terlihat wanita yang umurnya sekitar 65 tahun itu duduk menunggu tuan Ilham dengan tidak sabar, ia segera berdiri saat melihat tuan Ilham dan nyonya Anita datang menghampirinya.
"selamat sore tuan, nyonya"! ucapnya sopan
"iya...! silahkan duduk buk,! ucap bu Anita mempersilahkan.
"ada yang bisa kami bantu buk"? tanya bu Anita sopan, karna ibu itu tak kunjung menyampaikan maksut kedatangannya.
"begini tuan, nyonya maksut kedatangan saya kesini untuk mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan tuan dan nyonya atas biaya pengobatan almarhum suami saya, saya sebagai istri sangat berterima kasih atas bantuannya dan saya ingin menyampaikan sesuatu tentang anak kecil yang pernah asisten anda tanyakan pada saya, sebenarnya sejak dulu saya dan suami mengetahui tentang anak kecil yang di buang di masjit dekat rumah saya, tapi maaf karna baru sekarang saya memberi tau, karna setelah saya datang dari perjalanan umroh saya jatuh sakit cukup lama dan baru sekarang saya bisa kesini,!
"sebenarnya anak kecil itu di ambil seorang supir angkot yang tinggal tidak jauh dari rumah saya, waktu itu saya dan suami saya sedang sholat di masjit dan ada satu lagi yaitu pak Tohir supir angkot yang saya maksut, kami bertiga melihat dua orang bertubuh tinggi besar sedang menggendong seorang anak kecil sekitar umur 1 tahun, lalu mereka menaruh anak itu di teras masjit pak tohir dengan segera menghampiri mereka untuk menanyakan tentang anak itu, tapi tiba2 pak Tohir di todong dengan senjata api oleh kedua orang itu
"mereka bilang jika pak Tohir tidak segera membawa pergi jauh anak itu maka mereka akan membunuh pak Tohir serta anak kecil itu, pak Tohir yang merasa ketakutan segera mengambil anak itu dan membawanya pulang ke daerah asalnya yaitu pulau madura, jelas ibu itu dengan yakin
tuan Ilham dan nyonya Anita merasa senang mendengar kabar ini hingga tanpa terasa air mata bu Anita mengalir dengan deras karna merasa sangat bahagia.
"terima kasih ibu telah memberikan kami kabar baik ini karna selama bertahun -tahun kami mencari anak kami tapi tak kunjung di temukan semoga dengan kabar ini anak kami segera di temukan"! ucap nyonya Anita masih terus menitikan air mata.
"iya.. nyonya saya juga mengucapkan banyak terima kasih pada nyonya dan tuan, saya tidak tau seandainya tidak ada kalian yang membantu biaya rumah sakit suami saya di arab saudi, "oh ya tuan, saya hanya tau dari tetangga kalau pak Tohir tinggal di kabupaten bangkalan, tapi saya tidak tau pasti alamat desanya"! jelas ibu itu lagi
"gak apa2 buk! saya akan menyuruh orang2 saya untuk mencari alamat pak Tohir"! ucap tuan Ilham dengan senyum mengembang di bibirnya, dia begitu bahagia mendengar keberadaan putri yang selama ini ia cari.
"kalau bigitu saya pamit pulang tuan, nyonya"! pamit ibu itu sambil berdiri dari kursi yang ia duduki.
"iya silahkan, sekali lagi saya menucapkan terima kasih atas kabar ini"! ucap tuan Ilham sambil mengantarkan ibu itu ke teras rumah.
"ma...! papa sangat bahagia dengan kabar ini"! ucap tuan Ilham setelah ibu itu sudah pergi
"mama juga pa, mama sudah tidak sabar ingin bertemu denga anak kita"! ucap nyonya Anita matanya menerawang membayangkan akan segera bertemu dengan anak yang selama ini ia rinduka.
"mama sabar ya besok kita berdua akan pergi ke madura untuk menjemput anak kita"! ucap tuan Ilham sambil memeluk sang istri.
