NovelToon NovelToon
Petualangan Sang Pendekar Di Dua Negeri

Petualangan Sang Pendekar Di Dua Negeri

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Perperangan
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Ikri Sa'ati

Cerita ini mengisahkan tentang perjalanan hidup seorang pendekar sakti. Bermula dengan tidak diakui sebagai anak oleh ayahandanya, sedangkan dia belum mengetahui.

Tahunya dia ayahandanya yang sebagai seorang raja telah mati terbunuh saat perang melawan pemberontak yang dipimpin oleh seorang sakti berhati kejam, yang pada akhirnya kerajaan ayahandanya berhasil direbut.

Hingga suatu ketika dia harus terpisah juga dengan ibunda tercintanya karena suatu keadaan yang mengharuskan demikian pada waktu yang cukup lama.

Di lain keadaan kekasih tercintanya, bahkan sudah dijadikan istri, telah mengkhianatinya dan meninggalkan cintanya begitu saja.

Namun meski mendapat berbagai musibah yang begitu menyakitkan, sang pendekar tetap tegar menjalani hidupnya.

Di pundaknya terbebani tanggung jawab besar, yaitu memberantas angkara murka di dua negeri; di Negeri Mega Pancaraya (dunia kuno) dan di Mega Buanaraya (dunia modern) yang diciptakan oleh manusia-manusia durjana berhati iblis....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikri Sa'ati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 4 MUNCULNYA GADIS BIDADARI DAN PASUKAN SILUMAN TOPENG MERAH

Siapakah orangnya yang membentak keras itu sehingga membuat tindakan 12 sosok makhluk mengerikan menjadi terhenti?

Seperti telah diduga sebelumnya kalau orang yang membentak itu adalah seorang wanita muda, dari ciri suaranya.

Dan dugaan itu memanglah tepat, dia adalah seorang wanita muda atau gadis yang cantik laksana bidadari, berkulit halus putih mulus.

Gadis cantik itu berambut lurus lebat panjang sepinggang dengan sebagian digelung indah di atas belakang kepalanya. Sebuah arnel dari pualam berbentuk pedang berwarna biru tersemat di balik gelungan rambutnya.

Berpakaian rangkap dengan pakaian luar berupa jubah panjang bermotif indah berwarna biru langit. Pinggang rampingnya terlilit sabuk logam cukup lebar berwarna kuning keemasan.

Di pundaknya melingkar selendang cukup panjang berwarna kuning keemasan. Di pundak kanannya tampak bertengger sebuah pedang berukir indah juga berwarna kuning keemasan.

Masih ingat dengan gadis berwajah laksana bidadari itu?

Ya, dialah gadis yang memantau pergerakan mobil mercy milik Renatha dari atas puncak gedung tinggi. Cuma siapa gerangan gadis cantik itu, jelas belum diketahui tentunya.

Gadis cantik laksana bidadari itu tampak berdiri mantap di atas kap mobil sambil menatap tajam 3 sosok makhluk bertudung merah yang ada di depan mobil. Tapi bukan berarti dia tidak menyadari keberadaan sosok-sosok makhluk mengerikan yang lainnya.

"Siapa kau?" dengan suara serak dan keras salah satu sosok makhluk yang berada di depan bertanya membentak.

Suaranya terdengar menyeramkan bagai suara hantu yang baru bangkit dari kuburan, membuat Renatha terkejut makin mengkeret ketakutan.

"Kenapa mencampuri urusan kami?" lanjut sosok makhluk yang bersuara tadi yang ternyata paling tengah.

"Siapa aku tidak penting kalian ketahui," kata gadis cantik itu bernada dingin bercampur sinis. "Yang jelas aku adalah malaikat maut yang akan mengirim kalian ke neraka!"

Baik Arabella maupun Renatha dapat mendengar dengan jelas ucapan gadis berjubah biru itu. Mereka dapat memahami dari ucapan itu kalau gadis yang entah siapa akan membasmi 12 sosok makhluk mengerikan itu.

Selepas berucap demikian, tubuh gadis cantik itu seketika melesat turun dengan amat cepat. Saking cepatnya gerakan si gadis bidadari, tahu-tahu dia sudah berada di hadapan ketiga sosok makhluk yang ada di depan mobil dalam jangkauan serangan.

Entah kapan mencabutnya, tahu-tahu di tangannya sudah tergenggam pedangnya, sebilah pedang yang memancarkan cahaya biru yang cukup terang.

Dan pedang berukir indah itu sudah terayun dengan amat kuat dan cepat, siap menebas leher sosok makhluk mengerikan yang berdiri paling kiri.

Ayunan pedang yang berhawa maut itu memang begitu cepat gerakannya, sudah terlambat bagi sosok makhluk sebelah kiri untuk menghindarinya. Sementara kedua kawannya dengan cepat melenting ke belakang selamatkan diri.

Maka dengan cepat makhluk mengerikan itu mengangkat pedangnya, dengan maksud menahan laju tebasan pedang si gadis bersinar biru berhawa panas itu.

Namun apa lacur kalau sosok itu menemui naasnya duluan.

Pedang sosok makhluk itu langsung putus begitu berhantaman dengan pedang si gadis baju biru, saking kuatnya tenaga hantaman yang disalurkan si gadis pada pedangnya.

Sedangkan laju ayunan pedang gadis cantik berjubah biru itu ternyata tidak berhenti. Terus meluncur dengan kecepatan yang sama.

Membuat sosok makhluk itu hanya mampu terkejut. Namun tidak bisa menghindar lagi karena pedang itu sudah menebas putus lehernya.

Darah segar seketika muncrat ke udara saat kepala makhluk itu jatuh menggelinding. Lalu menyusul tubuhnya langsung rebah ke belakang.

Tak ada suara erangan yang mengerikan dari si makhluk yang mengiringi tubuhnya yang tumbang. Hanya desahan kecil bagai leher tercekik.

Sedangkan gadis berjubah biru, begitu selesai menghabisi lawannya, dia langsung melenting tinggi dan hinggap di atas tanah yang sudah bukan lagi jalan aspal.

Sementara kesebelas makhluk menyeramkan lainnya seperti masih terkesima dengan aksi si gadis yang begitu cepat. Namun mereka sepertinya tidak mau terlalu larut dalam keterkejutan.

Dengan cepat dan serentak mereka langsung melesat ke arah gadis cantik berpedang biru. Lalu, begitu sudah berada dalam jangakauan serangan, tanpa menunggu lama mereka langsung menyerang gadis itu serempak.

Mereka langsung mengeroyok gadis cantik berparas bidadari itu tanpa malu-malu.

Akan tetapi ternyata gadis cantik itu memiliki kehebatan di atas semua makhluk berwajah setan itu. Dengan mudah, enteng serta lincahnya dia menghadapi semua serangan mereka.

Bahkan mampu membalas serangan di tengah serangan yang beruntun.

Sementara itu Arabella yang sebenarnya masih ketakutan. Tapi karena dihantui oleh rasa penasaran, dia memberanikan diri melongok ke luar dan langsung memandang ke arah pertarungan.

Sedangkan Renatha sama sekali tidak bergeming di tempatnya meringkuk bersembunyi. Bukan dia takut akan pertarungan, bukan dia takut akan dentingan suara pedang yang saling beradu di udara.

Benaknya masih didominasi oleh ketakutan karena melihat wajah-wajah makhluk bagai setan yang begitu menyeramkan itu.

Gadis feminim itu memang phobi terhadap hal-hal yang berbau menyeramkan seperti hantu atau setan.

★☆★☆

Selang belasan menit pertarungan berlangsung pedang biru si gadis cantik kembali memakan korban. Tampak dada makhluk mengerikan itu robek panjang dan dalam akibat terbabat pedang gadis cantik itu.

Terang saja membuat si makhluk mengerikan menjerit keras yang amat menyeramkan bagai jeritan setan kuburan. Membuat Renatha yang mendengarnya menutup telinganya rapat-rapat.

Sedangkan Arabella, karena rasa penasarannya yang begitu tinggi, maka dia tetap memberanikan diri menyaksikan kejadian menyeramkan itu, meski hatinya merasakan horor juga.

Belum hilang suara jeritan mengerikan tadi, kembali lagi terdengar suara jeritan kematian lainnya yang saling susul menyusul. Ditingkahi dengan terkapar tumbangnya 3 sosok makhluk yang mengerikan.

Hingga tak berselang lama kemudian gadis cantik laksana bidadari berjubah biru telah menumbangkan semua makhluk menyeramkan itu tanpa ada yang tersisa satupun.

Gadis cantik itu menghabisi semua makhluk mengerikan itu kurang dari setengah jam. Hal itu membuktikan kalau kehebatan gadis cantik itu jauh berada di atas makhluk-makhluk itu.

Walau telah menghabisi semua lawannya, gadis berjubah biru itu masih tetap bersikap siaga. Dilayangkan pandangannya menyapu keadaan sekelilingnya yang kembali sunyi namun aneh. Sikapnya itu seolah masih mewaspadai sesuatu.

Sementara Arabella, begitu melihat 12 makhluk menyeramkan sudah terkapar tumbang semuanya, dengan memberanikan diri keluar dari mobil, hendak menghampiri gadis pembasmi siluman itu tentunya.

Dan sepertinya Renatha terpengaruh dengan suara berisik saat Arabella keluar. Setelah menengok Arabella yang tak ada lagi di tempatnya, meski masih takut-takut dia memberanikan diri keluar dari persembunyian. Lalu melongok ke luar melalui jendela sebelah kanan.

Sebenarnya gadis cantik itu ingin keluar juga. Tapi rasa takut masih menjerat hatinya, sehingga mengalahkan rasa penasarannya. Dia hanya memandang saja Arabella yang terlibat pembicaraan dengan gadis cantik itu.

"Kamu tidak apa-apa, Nona?" tanya gadis berjubah biru menyapa dengan ramah begitu melihat Indah sudah berada di dekatnya. Sedangkan pedangnya sudah kembali ke warangkanya.

"Oh, nggak, eh..., tidak," sahut Indah agak gugup dan canggung, ada kesan takut atau segan. "Ti... tidak apa-apa...."

Dia merasa di dalam diri gadis itu terpancar semacam aura aneh yang membuatnya jadi gugup dan takut sehingga membuatnya segan.

Tapi bersamaan dengan itu membuat hati Arabella kagum akan segala yang ada pada gadis itu dan terhadap aksi yang dilakukannya tadi.

"Tenang saja, Nona," kata si gadis masih ramah menenangkan. "Keadaan sudah aman, makhluk-makhluk tadi tidak akan datang lagi. Tidak perlu takut."

"Se... sebenarnya makhluk-makhluk menyeramkan itu siapa?" tanya Indah dengan berani meski masih sedikit takut-takut. "Asal mereka dari mana?"

"Mereka itu sebenarnya Pasukan Siluman Topeng Merah," sahut si gadis bernada santai tapi masih ramah. "Mereka berasal dari tempat atau negeri yang amat jauh."

"Si... siluman...?! To... to... topeng...?!" kejut Arabella antara merasa ngeri bercampur rasa heran.

Sungguh, sama sekali dia tidak menyangka kalau 12 makhluk mengerikan itu adalah siluman. Dan lebih kaget lagi gadis cantik berjubah biru itu mengatakan kalau mereka semuanya memakai topeng.

Apakah wajah yang amat menyeramkan laksana setan itu cuma berupa topeng?

"Sebenarnya mereka manusia juga," terang si gadis seolah tahu apa yang tengah dipikirkan Indah. "Hanya saja mereka sudah dijadikan pasukan siluman. Dan topeng yang mereka kenakan itu adalah Topeng Siluman."

Dengan berani dan mencekik rasa takutnya Arabella mendekati salah satu mayat Pasukan Siluman, ingin memastikan keterangan gadis berjubah biru, apakah wajah yang menyeramkan itu hanyalah topeng?

Begitu sampai di mayat mengerikan tersebut, dan belum lama dia mengamati keadaan wajah makhluk itu, tiba-tiba saja terjadi keanehan pada sosok mayat itu yang membuatnya terkejut bukan main.

Sampai-sampai Arabella terlonjak 2 langkah ke belakang saking kagetnya. Sepasang matanya yang indah membelalak lebar seolah tidak percaya dengan apa yang tengah dilihatnya.

Apakah yang terjadi sebenarnya, sehingga Arabella amat terkejut bagai kembali melihat sesuatu yang begitu menyeramkan?

★☆★☆★

1
juju Banar
lanjut
Adhie: lanjuuut...
total 1 replies
anggita
chapternya sdh banyak tpi yg mampir baca masih sdikit. klo mau promo novel bisa ke tempat kami. bebas👌
Adhie: makasih kaka...
total 1 replies
anggita
oke thor, terus berkarya tulis, semoga novel ini lancar jaya.
Adhie: terima kasih dukunggannya...
total 1 replies
anggita
wow... naga merah, kuning.
Adhie: hehehe...
total 1 replies
anggita
like👍 dukungan utk fantasi timur lokal.
anggita
gang.. red blue girl 8🙄
anggita
hadiah tonton iklan☝
anggita
tiap chapter cukup panjang 👌
Adhie: itu gaya saya dalam menulis novel kaka... biar agak puas bacanya dalam satu chapter
total 1 replies
anggita
pangeran pandu wiranata..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!