NovelToon NovelToon
Muslimah Dan Anak Genius

Muslimah Dan Anak Genius

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Anak Genius / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Menikah Karena Anak
Popularitas:31.9k
Nilai: 5
Nama Author: Alif Irma

Muslimah, seorang perempuan Sholehah yang memiliki ujian hidup bertubi-tubi. Ketika baru saja lulus SMA, diam-diam pamannya menjualnya di sebuah situs online perdagangan perempuan untuk dilacurkan di negara xxx.

Tak ada yang bisa diperbuat Muslimah, selain menerima takdir yang begitu kejam terhadapnya. Dia pun dijual beberapa kali oleh orang tak dikenal di negara xxx hingga dibeli oleh seorang mafia yang begitu berkuasa di negara xxx dengan dali sebagai budak pencetak anak.

Muslimah hanya dijadikan sebagai perempuan yang akan melahirkan penerus dari pria penguasa tersebut. Setelah berhasil melahirkan bayinya, Muslimah kembali dipulangkan ke negara asalnya. Namun Muslimah berhasil kabur dan memilih menetap di negara xxx demi misi dan tujuannya untuk merebut kembali anaknya.

"Ya Allah, keinginanku cuma satu, tolong pertemukanlah aku dengan anakku, sebelum engkau mencabut nyawaku"--- Muslimah.

"Ibu guru cantik, maukah kau menjadi ibuku?"--- Rayan Malik Zimraan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alif Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 Wanita Malam

Suara Adzan subuh berkumandang, Muslimah lekas bangun untuk menjalankan rutinitasnya sebagai umat muslim. Dia bergegas masuk ke dalam kamar mandi untuk mengambil air wudhu lalu melaksanakan sholat subuh.

Selesai Sholat, Muslimah tampak Khusuk berdoa, dia memanjatkan doa untuk dirinya dan juga untuk keluarga pamannya. Selepas Sholat Subuh Muslimah memutuskan untuk keluar dari kamarnya. Sementara dua gadis yang sekamar dengannya masih tertidur pulas.

Suasana Mes tampak sepi dan belum ada tanda-tanda orang bangun atau berkeliaran di jam seperti itu. Maklumlah masih pagi-pagi buta, bahkan Muslimah belum melihat pemilik dari mes tersebut.

Sehingga Muslimah memutuskan berjalan ke dapur, dia merasa asing dengan tempat tersebut dan sempat salah masuk ruangan, sebelum akhirnya menemukan ruangan yang dicarinya.

Tepat pukul 10 pagi suasana Mes mulai ramai dan sudah terdengar suara para penghuni mes. Namun anehnya beberapa gadis yang datang bersamanya kemarin sudah tak terlihat batang hidungnya.

Hanya tersisa dua gadis yang sekamar dengannya yang tidak lain adalah Vina dan Yuniar. Kemana para gadis itu, pikirnya tak melihat lagi keberadaan mereka.

Sementara itu, beberapa wanita dewasa bertubuh seksi yang tampak bersantai di ruang tamu ditemani kepulan asap rokok yang mulai bertaburan di ruangan tersebut. Karena hampir semuanya tengah asik merokok bersama dan Muslimah tengah sibuk melayani mereka yang minta ini itu.

“Astagfirullah, ya Allah kenapa mereka semua merokok, padahal mereka semua wanita. Terus kemana ya rekan-rekanku yang lain, aku bahkan tidak melihatnya pagi ini. Aku bahkan sudah tidak melihat lagi gadis yang sempat aku tolong waktu itu” batin Muslimah mencari-cari gadis yang menjadi rekan seperjuangannya di negeri orang.

Saat tengah sibuk melayani mereka, tak sengaja Muslimah mendengar pembicaraan mereka.

“Madam Rossa kembali panen duit, dia berhasil mendistribusikan barang barunya di setiap club malam” ujar wanita seksi berambut pirang yang duduk di sofa dan tengah asyik merokok.

“Oh baguslah, itu artinya aku sudah bisa pensiun dini secepatnya. Aku sudah lelah menjadi wanita malam. Lagian Mas Reno sudah menyuruhku untuk berhenti melakoni pekerjaan sebagai wanita malam. Karena rencananya Mas Reno akan menikahiku secepatnya." ucap Livia, sosok wanita malam yang sudah bertahun-tahun bekerja dengan madam Rossa.

Deg!

"Wanita malam!" ucap Muslimah yang terkejut bukan main mendengar pembicaraan mereka.

Muslimah bahkan hampir menjatuhkan nampan yang dibawanya berisikan minuman dingin untuk para wanita malam itu.

"Hati-hati anak baru, kau hampir saja menumpahkan minuman itu di wajahku. Kau bahkan terkejut mendengar kata wanita malam. Ya, jujur kami semua ini adalah wanita malam dan sebentar lagi kau pun akan bernasib sama dengan seperti kami, seorang wanita malam atau sang pelac*r" ujar Miranda dengan senyum sinis nya.

Muslimah membulatkan kedua matanya, dia bahkan ingin segera pergi dari tempat tersebut setelah mengetahui fakta yang begitu mencengangkan baginya.

"Tidak, saya tidak ingin menjadi wanita malam, saya datang ke negara ini cuma untuk bekerja, bukan untuk menjadi wanita malam" ucap Muslimah dengan mata berkaca-kaca.

"Hahaha, kau sungguh bodoh. Jika kau berada di tempat ini, itu artinya kau sudah dijual oleh keluargamu lalu di beli oleh Madam Rossa untuk dijadikan pelac*r. Jadi terimalah nasib mu di tempat ini. Karena jelas-jelas kau sendiri yang mendatangi tempat laknat ini." Sahut wanita berambut pirang yang tidak lain bernama Mawar. Dia sosok yang berkuasa di Mes Pucuk Merah.

"Mengapa kau tidak ingin menjadi wanita malam, hah!. Jangan munafik! tak usah berpakaian seperti itu jika ujung-ujungnya kau sendiri yang mendatangi markas para pekerja seks komersial" timpal Miranda yang seolah-olah sedang menghakimi Muslimah.

"Sa-saya tidak tahu apa-apa" ucap Muslimah dengan pandangan tertunduk. Dia tidak menyangka akan berada di tempat seperti itu. Karena apa yang disampaikan oleh pamannya berbanding terbalik dengan kenyataan yang tengah dihadapinya.

Itu artinya dia sudah dijual oleh pamannya lalu di kirim ke negara xxx untuk dijadikan sebagai wanita malam atau pelac*r. Tiba-tiba saja Muslimah merasakan perasaan sesak, dadanya seolah dipenuhi jarum, air matanya mendadak mengalir membasahi pipinya.

"Aku tidak yakin paman melakukan semua ini..." gumam Muslimah dengan suara parau dan tak ingin mempercayai apa yang dikatakan oleh mereka.

Namun hatinya berkata lain dan seirama dengan perasaannya. Muslimah sungguh kalah, dia langsung menumpahkan kesedihannya yang bercampur kekecewaan dengan menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya. Ia mulai terisak, sungguh dia berada di titik terendah dan dirinya sangat lemah saat ini, karena hanya mampu menumpahkan kekecewaannya dengan cara menangis.

"Dasar cengeng. Pikirkanlah masa depan mu, bodoh!" sindir Mawar dengan ketusnya.

"Sudah, sudah, sepertinya gadis ini memang tidak tahu apa-apa. Dari penampilannya saja memang dia sosok gadis baik-baik, biarkan dia menangis menumpahkan segala rasa sesalnya" ucap Livia dengan bijaknya dan bertindak untuk menengahi mereka. Karena dia merasa kasihan dengan gadis muda nan Sholehah itu.

Malam harinya.....

Wajah Muslimah masih terlihat sembab, namun gadis Sholehah itu tetap terlihat tegar menghadapi segala ujian yang akan dihadapinya. Dia harus bisa bertahan hidup di negeri orang.

Apalagi malam ini, dia sudah di utus oleh madam Rossa untuk menemui pelanggan pertamanya. Seumur-umur Muslimah tidak akan pernah menggeluti pekerjaan seperti ini, tapi apa boleh buat takdir membawanya ke markas para pekerja seks komersial.

"Muslimah sayang, cepat gunakan lipstik ini, setelah itu ganti bajumu. Dengar baik-baik, Madam tidak suka menunggu lama" ucap Madam Rossa dengan sedikit ancaman sambil mencengkram kuat dagu Muslimah lalu mendorongnya dengan kasar.

Brukkk

Membuat tubuh Muslimah membentur dinding.

"Madam, tolong batalkan rencanamu ini malam" ucap Muslimah memohon.

"Apa katamu? itu tidak akan terjadi. Kau hanya perlu jalankan tugasmu dengan baik, melayani pelanggan sesuai apa yang diinginkannya"

Wanita paruh baya itu tidak perlu mendapatkan persetujuan dari gadis berhijab yang sudah dibelinya, dia hanya perlu menjalankan segala rencananya demi mendapatkan sebuah keuntungan.

"Jika dia tak kunjung bersiap, maka bawa secara paksa ke club malam" ucap Madam Rossa dengan suara meninggi sebelum meninggalkan kamar yang ditempati oleh Muslimah.

"Tolong lepaskan aku!"

Muslimah berteriak histeris saat di bawa paksa masuk ke dalam club malam oleh dua bodyguard madam Rossa. Kedua tangan dan kakinya terikat sehingga dia tak bisa terlepas.

Itu terjadi gara-gara Muslimah mencoba untuk kabur dari Mes Pucuk Merah, namun usahanya tak berhasil. Sementara itu, para pengunjung club malam tak ada yang peduli kepadanya.

"Bawa dia ke ruangan VVIP" ucap Madam Rossa pada kedua bodyguardnya lalu menemui kliennya.

Muslimah tak henti-hentinya berdoa kepada sang pencipta agar terhindar dari marabahaya dan terbebas dari tempat maksiat tersebut.

Kedua bodyguard madam Rossa meninggalkan Muslimah di ruang VVIP. Tak berselang lama kemudian, pintu ruang VVIP terbuka dan muncullah sosok pria berperut buncit tampak tersenyum mesum menatap kearah Muslimah yang tengah terduduk di lantai.

Bersambung.....

1
tzyii
next
Septi Sari
Kecewa
Eama azwa
semangat
Ade
seruuu lanjut
Ade
gila rayan mengelabuhi bapaknya
Kak olaa
seruu lanjut kak
Mita
semakin seru... lanjut thor 😘
lala
🤣🤣🤣
lala
good
lala
muslimah memang wanita yg melahirkan putra mu
lala
kasian Martin kena marah
lala
ikut Aminin dehh
lala
Rayan the best
lala
hahahaha
lala
nie bocah pintar amat
Fatma
lanjut dong thor 😍😍😍
Layly Inayah
wkakakakakakakaka... si bocah cerdik. bagusss
abis itu Daddy mu tau klo mommy memang istri nya .dan bakal bucin 😂😂🤣🤣🤣🤣
tzyii
like
tzyii
next
tzyii
up up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!