NovelToon NovelToon
Ibu Pilihan Si Kembar

Ibu Pilihan Si Kembar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Menikah Karena Anak
Popularitas:44.1k
Nilai: 5
Nama Author: nurul wahida

Seorang pengasuh di tempat penitipan anak menarik perhatian si kembar akan kebaikan hatinya.
"Ayah, kami ingin ibu pengasuh itu menjadi ibu kami."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurul wahida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 'Tawaran Kerja'

"Apa kabar, Riana?" sapanya.

"Baik, Kiran."

"Sudah lama kita tidak bertemu. Ada apa?"

"Ada beberapa hal yang ingin aku bicarakan dengan kami, Kiran."

"Serius sekali. Baiklah, pembicaraan apa itu?"

Kiran adalah nama ibu kepala pengasuh. Beliau adalah teman satu SMP Riana. Sudah lama sekali. Ada beberapa hal yang membuat mereka tidak bisa bertemu.

"Bagaimana pendapat kamu tentang Luna?" tanyanya.

"Luna? Ibu pengasuh di sini?"

Riana menganggukkan kepalanya menyetujui perkataan temannya.

"Karena dia sudah bekerja selama satu bulan lebih disini, menurut pandangan ku, dia adalah gadis yang baik, aktif, dan juga ceria. Dia memiliki pesonanya sendiri untuk membuat orang-orang tertarik padanya," jelasnya.

Riana menganggukkan kembali kepalanya setuju. "Iya. Aku juga merasa begitu ketika pertama kali melihatnya."

"Kenapa kamu bertanya tentang gadis itu?" tanya ibu kepala pengasuh heran.

"Mm, bagaimana ya aku menjelaskannya. Intinya, dia menarik perhatian cucu-cucu ku. Itu saja," jawabnya sembari tersenyum.

"Siapa?"

"Rara dan Keano."

Ibu kepala pengasuh menganggukkan kepalanya mengerti. Tak disangka bahwa Luna menarik perhatian kedua bocah kembar itu.

Riana dan Kiran bercerita tentang masa lalu mereka. Berbagi pengalaman yang menarik antara mereka. Hingga menghabiskan waktu satu jam lebih. Riana juga sudah menyuruh Revan untuk pergi duluan. Dia memang ingin berlama-lama disini dulu.

"Mari, aku ajak kamu berkeliling tempat ini," ajak Kiran yang disetujui oleh Riana.

Mereka keluar dan mulai mengelilingi tempat penitipan dengan Kiran yang menjelaskan semua tempatnya. Hingga sampailah mereka di ruang tempat anak-anak beraktivitas.

Riana tak sengaja melihat kearah Luna yang sedang bercerita pada cucu-cucunya. Riana melihat wajah si kembar yang menatap Luna penuh binar. Ia tertegun sejenak. Kemudian tersenyum dan mengalihkan tatapannya.

Setelah berkeliling, Riana pamit pergi pada Karin. Ia pergi untuk menghabiskan waktu menjelang sore sebelum perjanjian mereka diadakan.

Luna masih menceritakan isi dari buku dongeng pada anak-anak. Hingga tak terasa waktunya sudah menunjukkan jam 12 siang. Dan waktunya untuk anak-anak tidur. Luna mengambil selimut dan bantal, ia menatanya dan meminta anak-anak untuk segera ke tempat yang telah disediakan.

Setelah anak-anak tertidur, Luna membereskan segala hal yang berantakan di lantai. Menyusun dan menata kembali ke tempatnya semula.

Di waktu ini, ia juga kadang ikut tidur siang dengan anak-anak, tapi, hari ini matanya tak ingin terpejam.

Ia berjalan keluar dan menuju pohon harapan yang ditanam oleh anak-anak. Matanya kini terfokus pada pohon milik Keano. Pohon itu mulai tumbuh dengan baik. Ia mengambil air dan menyiram pohonnya. Dia berharap, pohon ini tetap tumbuh seperti anak-anak yang tumbuh sehat.

Ia melakukan kesibukan lainnya, tak terasa waktunya mulai sore. Ia kembali kedalam dan membangunkan anak-anak. Menyiapkan mereka untuk kembali pulang ke rumah.

Satu persatu anak-anak di jemput oleh orang tua mereka. Tak terkecuali dengan Rara dan Keano. Waktunya ia bersiap-siap untuk temu janji dengan nenek si kembar.

Ia menghentikan taxi dan pergi ke tempat tujuan. Sampai disana, hal pertama yang ia lihat adalah nenek si kembar tengah menyeruput minuman. Sangat anggun dan begitu elegan. Ia melangkah dan menghampiri mejanya.

"Maafkan saya telat, nyonya," sapanya.

Riana menatap Luna, meletakkan cangkirnya ke atas meja. "Oh, tidak masalah. Silahkan duduk," pinta nya.

Luna duduk didepan Riana. Entah kenapa ia sangat gugup berada di hadapan beliau ini. Apa karena auranya yang berwibawa ya? Hingga membuat orang lain akan merasa segan padanya.

"Saya tidak akan berbasa-basi. Langsung ke intinya saja." Luna meneguk ludahnya mendengar perkataan serius dari Riana. Apa yang akan dibicarakan oleh wanita paruh baya ini padanya?

"A...apa itu, nyonya?" jawabnya gugup.

"Pfft, haha." Melihat lawan bicaranya yang tertawa, Luna memiringkan kepalanya bingung.

"Maaf. Tetapi, kamu tidak usah gugup begitu. Saya tidak akan melakukan hal jahat padamu," ucapnya menutup mulutnya dengan anggun.

Luna tersipu malu dibuatnya. Ia memalingkan wajahnya lalu menunduk dalam.

"Sebelum itu, pesan lah dulu minuman ataupun makanan untuk mu," ujar Riana.

Ia mengangkat tangannya, dan barista datang ke meja mereka. Luna memesan kopi latte untuknya.

"Sembari menunggu pesanan, ada yang ingin saya tanyakan pada kamu, Luna."

Riana menatap Luna serius. Luna menatapnya kembali. Luna berpikir bagaimana dia tidak gugup jika wajah itu terlihat serius melihatnya? Seperti akan menelannya hidup-hidup. Itulah yang ada dipikiran Luna.

"Saya ingin menawarkan pekerjaan tambahan untuk kamu, bagaimana?" tawar Riana.

"Maaf?" Luna kaget dan menatapnya bingung.

"Apakah kamu mau bekerja di rumah saya? Menjadi baby sitter untuk Rara dan Keano," jelasnya.

Luna menunduk dalam. "Tapi, pekerjaan saya yang sekarang sudah menyita banyak waktu. Kapan jadinya saya menghabiskan waktu di rumah, jika semua waktu saya dihabiskan dengan bekerja?"

"Saya mengerti hal itu. Bagaimana kalau kamu berhenti bekerja saja, dan bekerja dengan saya? Oh, kalau soal gaji kamu tidak perlu bingung. Saya akan menggaji kamu sesuai dengan kualitas kerja kamu."

Luna meremat jemarinya. Memainkan jemarinya, ingin menolak ia sangat takut, ingin menerima tubuhnya pasti akan hancur, karena lelah bekerja.

"Apa kamu tidak mau?" tanya Riana setelah melihat raut wajah Luna yang bingung itu.

"Maaf, bisakah saya memikirkannya terlebih dahulu?" Luna menatap lawan bicaranya itu.

"Baiklah. Saya berharap, keputusan kamu itu sudah bulat. Saya kasih kamu waktu dua hari, bagaimana?"

Luna mengangguk menyetujui persyaratan dari Riana.

"Kami tidak perlu takut begitu, Luna. Apapun keputusan yang akan kamu berikan, saya akan menerimanya dengan baik," ujar Riana. Luna kembali menganggukkan kepalanya.

Pesanan Luna pun datang. Riana mempersilahkan gadis itu untuk meminumnya. Mereka kini berpisah di tempat itu. Riana yang telah dijemput sang supir, menawarkan Luna untuk ikut bersama. Namun, gadis itu menolaknya dengan alasan pulang bersama teman. Makanya mereka berpisah disini.

Luna memikirkan tawaran itu selama perjalanan pulangnya. Itu memang tawaran yang bagus. Ia hanya mengasuh dua anak saja. Gaji juga dijamin sesuai kinerja. Ia juga yakin dengan kinerjanya. Tetapi, ia baru satu bulan bekerja di tempat itu. Luna menggelengkan kepalanya. Dia sangat bingung sekarang.

...To be continue...

1
LISA
Happy birthday for twins..happy selalu y bersama ortu kalian..makin maju jg dlm study 😊🙏🎂🍨
harwanti unyil
semoga menjadi awal yg baik
harwanti unyil
hidup terus berjalan mas kehilangan seseorang bukan berarti dunia berhenti, terus lh berjalan karena masih banyak hal yg indah di depan kehilangan seseorang jadi kn pelajaran buat kita dn jangan sampek km kehilangan seseorang untuk yg kedua kalinya
LISA
Revan udh mulai jatuh cinta sama kamu Luna 😊
Holipah
cari kesempatan aja kamu 🤣🤣
LISA
Benarkah hny sekedar menolong..🤭 pasti Revan udh mulai suka nih sama Luna
LISA
Ya Kak gpp koq.
cpt pulih y Kak.makasih y utk update nya
LISA
Cpt sembuh y Kak..terimakasih y udh update
nurul wahida: terima kasih ya🤗
total 1 replies
LISA
Revan hanya berpura² romantis di dpn keluarganya
LISA
Terimakasih y Kak utk up nya..cpt sembuh y Kak..
Lintang Alihan
bagus Thor ... semangat
Holipah
semoga cepat sembuh kak Thor
LISA
Cpt sembuh y Kak
LISA
Jadi ibu RT saja Luna..mengurusi si kembar
harwanti unyil
awas entr jadi buncin
pinka
Kasian Luna, paling males kalo ga bisa lepas dari masalalu
LISA
Kasihan Rara..dia takut klo ditinggalkan Ibu Luna..
Nia Black
sabar Luna tunggu revan bucin sm kamu
LISA
Happy wedding Luna & Revan..bahagia selalu y..Revan hrs bisa mencintai Luna
LISA
Wah udh kurang 3 hari nih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!