Karena mabuk, Viona, wanita yang sudah memiliki suami itu melakukan cinta satu malam dengan pria tampan dengan sejuta pesona.
Viona, wanita berusia 25 tahun itu merasakan kejenuhan dalam rumah tangganya, awalnya hubungan dia dan suaminya begitu mesra dan harmonis namun tiba-tiba suaminya berubah menjadi sedikit tempramen dan jarang pulang, apalagi sudah dua tahun mereka tidak pernah melakukan hubungan suami istri lagi, tentu saja Viona sangat tersiksa dalam hubungan yang jenuh seperti ini.
Namun, malam itu malah mengubah segalanya, dia seperti tersesat dan tak tau arah jalan untuk kembali, dengan pesona pria yang bernama Daniel Gilbert.
"Lupakan tentang semalam, anggap saja tidak terjadi apa-apa. Aku sudah memiliki suami."_ Viona Maharani.
"Itu pertama bagiku, karena itu kamu tidak bisa menyuruhku seenaknya untuk melupakan apa yang terjadi pada kita."_ Daniel Gilbert.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Semakin Gila
"Gimana Sandra, apa Viona menginap di rumah kamu semalam?" Satria mengulangi pertanyaannya pada Sandra.
"Emm... i-iya, iya semalam Viona menginap di rumah aku." Sandra terpaksa berbohong demi Viona padahal dia juga penasaran apa yang terjadi sama Viona semalam bersama Daniel.
Viona sangat lega mendengar jawaban dari Sandra, seakan kini bisa bernafas kembali setelah di buat tegang.
Oh kau memang best friend Sandra!
Ingin sekali Viona memeluk Sandra saat itu juga.
Satria terdiam sejenak, dia menghela nafas, ada perasaan lega dihatinya karena Viona menginap di rumah Sandra, dia hanya takut kehilangan wanita itu.
"Semalam kebetulan aku yang nyuruh Viona menginap disini, soalnya aku tau Mas Satria lagi kerja ke luar kota, apalagi di rumah kebetulan orang tua aku lagi gak ada di rumah." Sandra menambahkan perkataannya agar Satria semakin percaya dengan ucapannya. Dia tidak rela jika sahabat satu-satunya digantung oleh Satria.
"Oh ya udah kalau begitu, aku lega kalau memang Viona menginap di rumah kamu. Maaf sudah mengganggu waktu kamu."
"Iya, sama sekali tidak mengganggu, Mas." Padahal dalam hati sangat mengganggu karena Sandra masih ngantuk sekali.
Klik!
Satria menutup panggilan telepon. Dia membiarkan ponsel Viona di charger dulu, sementara dia duduk di samping Viona.
"Aku minta maaf udah marah-marah, kamu tau kan kenapa aku begini? Karena aku takut kehilangan kamu. Jadi kalau ada apa-apa kamu minta izin dulu sama aku, Vi."
Viona menjadi merasa bersalah pada Satria karena dia membiarkan tubuhnya di jamah oleh pria lain, walaupun itu di luar kesadarannya.
"Maafkan aku, Mas." lirih Viona.
"Tidak apa-apa. Asal jangan di ulangi lagi."
Satria sebenarnya ingin memeluk Viona, tapi dia merasa dirinya kotor, makanya selama dua tahun ini dia tidak bisa menyentuhnya, mengingat pengkhianatan yang telah dia lakukan. Tapi dia tidak akan menyesali keputusannya, dia melakukan itu semua agar dia memiliki uang yang banyak demi keluarganya dan tentu untuk masa depan dia dan Viona juga.
Apalagi perjanjian dia menjadi patner ranjang Miska hanya tinggal 1 bulan lagi, akan menjadi genap dua tahun. Ya Satria tidak akan memberikan tubuhnya secara suka rela untuk selamanya, dia meminta dua tahun kontrak dia menjadi patner ranjang Miska. Karena itu dia berharap semua ini secepatnya berakhir.
"Mas..."
"Kenapa?"
"Selama dua tahun ini kenapa begitu kuat tidak menyentuhku?" Viona ingin membahas itu lagi. Sementara seorang pria seperti Daniel yang tidak mungkin memliki ketertarikan padanya, malah menyentuhnya berkali-kali dalam satu malam.
"Kenapa kamu sering menanyakan ini lagi? Aku kan sudah bilang sama kamu. Aku capek, Vi. Aku butuh penyesuaian dengan pekerjaan aku yang sekarang. Jujur saja aku sama sekali gak berselera dalam hal s3x akhir-akhir ini."
"Apa harus konsultasi lagi ke dokter aja Mas?"
"Iya kan udah waktu itu pernah kata dokter ini faktor kelelahan. Tolong jangan bahas ini lagi. Aku lapar banget Vi."
Viona terpaksa mengakhiri percakapan mereka, dia memilih memasak makanan kesukaan suaminya.
Entah masakannya yang enak atau mungkin Satria sangat lapar, sampai Satria begitu lahap memakan masakannya.
Tapi pikiran Viona saat ini tidak ada disini, dia memikirkan bagaimana bisa dia bersama Daniel semalam? Bahkan saat dia sedang mandi, dia menggosok badannya dengan kasar mencoba menghapus semua jejak Daniel pada tubuhnya. Dia merasa bodoh kenapa dia menikmati itu semua semalam.
Viona sedikit terlonjak saat menyadari Satria adalah karyawan di tempat perusahaan Daniel, dan Daniel akan jadi CEO disana, pasti mereka akan bertemu. Bagaimana kalau Daniel tau Satria suaminya dan mengatakan apa yang terjadi malam itu?
Dasar bodoh! Untuk apa Daniel mengatakannya juga? Gak ada untungnya baginya. Paling juga dia akan melupakannya begitu saja setelah bersenang-senang dengan wanita lain. Aku hanya dijadikan pemuas n@fsu saja. Semoga aku tidak bertemu lagi dengannya.
Viona ingin mencabut gelar cinta pertama pada Daniel, karena telah tega menidurinya padahal dia adalah wanita yang sudah bersuami.
...****************...
Daniel terbangun dari tidurnya, tangannya meraba-raba ke samping, dia mengerjap begitu menyadari Viona tidak ada disampingnya.
Daniel segera bangkit meraih bathrobe menutupi tubuhnya, dia mencari keberadaan Viona, rupanya Viona sudah pergi.
"Hmm... bagaimana bisa dia pergi begitu saja setelah menggodaku dan meminta aku menyentuhnya. Bahkan aku sudah menyerahkan keperjakaan aku padanya." ucap Daniel dengan nada kecewa, dia merasa dia seperti dianggap gigolo oleh Viona, ditinggalkan begitu saja ketika sudah puas.
Tapi baguslah itu artinya Viona tidak akan memperpanjang masalah. Tidak ada yang perlu dipertanggungjawabkan. Apalagi Daniel sudah merasakan tubuhnya, Viona sudah jadi miliknya dalam satu malam. itu artinya Daniel tidak perlu penasaran lagi pada wanita bersuami itu.
Itulah yang ada dipikiran Daniel saat ini. Lagian apa yang specianya dari Viona?
Dia seorang Daniel Gilbert, banyak wanita yang memujanya, sekali kedip akan membuat orang jatuh cinta. Dia bisa memacari siapa saja tanpa perlu ada hambatan, dia bahkan bisa menudurinya jika dia mau.
Sementara Viona, dia istri orang, otomatis dia bukan perawan lagi, dia memang cantik tapi banyak yang lebih cantik dari Viona, apa kelebihan Viona? Apa yang membuat Daniel penasaran? Toh dia sudah merasakan tubuhnya dan melihat semuanya dari ujung kaki ke ujung kepala.
Daniel lebih baik memilih fokus mempelajari semua berkas-berkas di ruang kerjanya, dia harus mempelajari semuanya.
Daniel mulai membaca satu persatu berkas di atas meja, namun semua tulisan malah terlihat ada banyak nama Viona disana. Bukan itu saja dia, dia tidak bisa konsentrasi karena seakan Viona sedang menari-nari diatas kepalanya.
Daniel berhenti membaca, ada sesuatu yang bergetar di dalam dada, rasanya dia tidak bisa tenang sebelum melihat wanita itu, "Oh ini sudah gila. Seharusnya aku bisa melupakannya. Tapi mengapa aku jadi semakin terus memikirnya."
Daniel pikir setelah Viona menjadi miliknya dalam satu malam, dia bisa melupakan perasaannya pada Viona. Tapi dia malah semakin tergila-gila pada wanita bersuami itu.
"Ini gak bisa dibiarkan, dia harus bertanggungjawab membuat aku begini, tega sekali dia meninggalkan aku begitu saja tanpa bicara apapun seolah aku hanyalah pemuas n@fsunya saja. Aku harus bertemu dengannya." Padahal semalam Daniel bisa menahan diri kalau Viona tidak menciumnya dan tidak memohon untuk disentuh olehnya.