NovelToon NovelToon
As You Wish, Duke!

As You Wish, Duke!

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:49.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Eva IM

Elia putri Duke Haliden menikah dengan putra selir kaisar yang berstatus Duke, Julius Harbert.
Pernikahan yang tidak didasari cinta tidak akan bertahan selamanya, itulah yang Elia percaya. Julius selalu melihatnya sebagai gangguan di matanya.
Selama tiga tahun pernikahan Elia siang malam memikirkan bagaimana caranya lepas dari rumah Harbert yang tidak pernah menghargainya.
Kematian.
Hanya ada satu ide yang terlintas di benaknya.
"Seperti apa yang kamu inginkan, Duke! Kematianku."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eva IM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ines Margareth

"Ines Margareth, putri Theodore Abraham dan Camelia Lovita. Berusia dua puluh delapan tahun tahun ini. Lulusan terbaik bahasa Akademi Adelaide." Jelas pria jangkung berambut perak di hadapan Julius.

Dia adalah pialang informasi yang dibawa oleh Owen, ajudan pribadi Julius.

"Memiliki dua saudara yang lebih tua sekitar dua tahun dari usianya. Mereka adalah saudara kembar. Loraine Sevia dan Izekiel Alexander." Sambungnya.

Julius diam sambil mendengarkan dengan seksama. Sesekali matanya melirik lima potret pribadi dan satu potret keluarga yang tergeletak di atas mejanya.

"Loraine Sevia putri pertama adalah seorang profesor bidang botani di Akademi Adelaide, sedangkan putra kedua Izekiel Alexander menjadi kapten pengawal raja Inoa." Lanjutnya.

"Hanya itu saja yang bisa kamu sampaikan?" Julius mengalihkan pandangan ke arah si pialang. Informasi seperti ini orang lewat saja tahu.

"Tidak Yang Mulia. Kami banyak mengumpulkan informasi tentang Lady Ines." Jawabnya.

"Apa maksudmu?" Julius menyipitkan matanya.

"Banyak pemuda lajang dengan keluarga terpandang membeli informasi tentangnya. Secara tidak langsung, Lady Ines adalah wanita populer."

"Mulai hari ini aku akan membeli semua informasi tentangnya." Bentak Julius dengan puluhan ribu oktaf.

Owen dan si pialang terhenyak. Terkejut dengan suara menggelegar Julius.

"Apapun yang kamu tahu tentangnya katakan semuanya, bahkan sekecil debu pun jangan sampai terlewat." Titahnya.

Si pialang tergagap. Tangannya sibuk membuka beberapa lembar dokumen yang dia bawa. Tindakan ini sebenarnya adalah tindakan ilegal. Di Inoa, privasi individu dijunjung tinggi. Bahkan ada hukum yang mengaturnya, Lecite. Dalam Lecite seseorang berhak untuk tidak mengungkapkan identitasnya di muka umum atau masyarakat tidak berhak mencampuri urusan pribadi setiap individu. Kehidupan privasi rakyat Inoa di jamin dalam Lecite.

Oleh sebab itu rakyat Inoa secara diam-diam menyewa pialang informasi. Agen ini tidak banyak ditemukan di Inoa. Mereka adalah agen bawah tanah yang bekerja tanpa diketahui. Sangat rahasia. Pialang informasi yang menentukan siapa kliennya. Banyak permintaan untuk pembelian informasi, namun si pialang harus pintar memilih siapa kliennya.

"Camelia Lovita adalah imigran dari Astruas. Dikatakan bahwa keluarga Lady Camelia datang ke Inoa karena ayahnya mendapatkan tawaran pekerjaan yang bagus. Menurut informasi yang saya dapat, Lady Camelia melahirkan Lady Ines di Astruas kemudian membesarkannya disana dan baru saja membawanya kembali ke Inoa sekitar lima tahun yang lalu."

"Sikap tertutup Lady Camelia memperkuat dugaan ini. Namun ada beberapa opini dari masyarakat bahwa Lady Ines adalah anak di luar nikah Lady Camelia atau Lord Theodore. Melihat perbedaan fisik Lady Ines dengan kedua kakaknya."

Julius kembali mengangguk. Hanya spekulasi. Berarti informasi ini tidak akurat. Hal ini semakin membuatnya percaya jika Ines adalah Elia.

Dilihat secara kasat mata, banyak informasi yang tidak seratus persen bisa dipercaya. Para pencari informasi pasti terhalang oleh Lecite.

"Rambut hitam Lady Ines adalah ciri khas orang Inoa. Tidak relevan jika dihubungkan dengan keturuanan Astruas yang cenderung berambut kemerahan sedangkan Lord Theodore sendiri murni keturunan Delian. Rambut pirangnya menurun ke anak kembarnya." Si pialang terus membacakan informasi yang dia dapat.

Begitu Ines Margareth diperkenalkan di masyarakat, ada kericuhan namun tidak banyak. Berkat pamor Theodore Alexander, ayahnya. Masyarakat khususnya para aristokrat memilih untuk diam.

"Beberapa orang berpendapat bahwa Lady Camelia tidak setia maka lahirlah Lady Ines. Kelahirannya disembunyikan di Astruas hingga siap diperkenalkan ke dunia sosial. Mengingat latar belakang Lady Camelia yang merupakan seorang penari tidak ayal jika dia bisa saja memiliki hubungan gelap dengan orang Inoa. Namun rumor ini cepat dilupakan oleh masyarakat. Dikarenakan keluarga Lord Theodore tidak pernah memberi klarifikasi dan menjadi lebih tertutup. Selama lima tahun ini baik Lady Camelia, Lady Loraine atau Lady Ines tidak pernah menghadiri pertemuan sosial. Tidak ada yang berani menanyakannya langsung ke Lord Theodore atau Lord Izekiel. " Sambungnya.

Sekilas Julius melirik potret laki-laki muda di antara potret lainnya. Jika Ines benar Elia, keberadaan Izekiel Alexander membuatnya resah.

Si pialang menambahkan informasi lebih lanjut tentang Ines. Karena kecantikannya yang unik dan khas, banyak laki-laki lajang yang mengaguminya. Bahkan ada segelintir bangsawan yang menginginkan Ines menjadi menantunya.

"Tolak semua permintaan tentang Ines Margareth mulai sekarang. Aku akan membeli semua informasi tentangnya mulai dari sekarang. Semuanya. Perintahnya juga semua agen informasi untuk menolak permintaan apapun tentang Ines Margareth."

"Baik Yang Mulia." Si pialang menunduk hormat.

"Laporkan semua padaku jika ada informasi terbaru. Tugasmu menyelidikinya sedetail mungkin." Titahnya berapi-api. Julius melirik Owen kemudian bangkit.

Mengerti perintah Julius meskipun tanpa dikatakan, Owen membawa si pialang tersebut kemudian memberinya beberapa kantong emas. Menyiapkan kereta untuk pengantarnya kembali.

Julius telah menunggu di depan pintu saat urusan Owen selesai. Kereta lain yang jauh lebih besar telah siap untuk membawanya ke istana Inoa.

Hari ini adalah hari pertama dan jadwal pertamanya untuk membuat perjanjian dengan agenda pembahasan pasal-pasal perjanjian.

Bukan karena akan membahas sebuah kesepakatan besar, bibir Julius mengulas senyum karena dia akan bertemu dengan Ines.

Semalam dia sulit tidur hingga larut malam. Bayangan tentang wajah putih dengan bibir cemberut tersebut sulit dihilangkan. Tubuh ramping hingga kulit seputih susu menggetarkan jiwanya. Julius ingin merasakan betapa halusnya kulit itu saat dia menyentuhnya.

Dia terus merenungkan masa lalunya. Saat tiga tahun wanita itu bersamanya, dia tidak pernah punya keinginan seperti ini. Dia ingin terus melihatnya. Sebentar saya berpisah dengannya, Julius ingin berlari menemuinya. Terus memandangnya hingga usang. Ingin dia selalu dekat. Bisa dia jangkau. Bisa dia genggam seutuhnya.

Rasa ini menggelitik hatinya. Perasaan asing yang terus beredar sejalan dengan aliran darah yang mengalir ke seluruh tubuhnya.

Hanya dengan membayangkan bibirnya yang tersenyum ke arahnya, Julius baru bisa terpejam. Dalam mimpinya dia bertemu dengannya.

Kereta sampai lebih lambat karena ada keramaian di sekitar istana yang menghalangi jalannya. Julius tidak mau tahu tapi karena Owen membahas Julius menjadi tertarik.

Dalam waktu tiga hari akan diadakan pesta ulang tahun permaisuri Inoa. Acara diadakan di istana dan terbatas. Konon tamu undangan dipilih khusus oleh permaisuri. Julius acuh, siapa yang peduli dengan pesta. Dia tidak pernah tertarik.

Begitu kereta berhenti Julius langsung keluar diikuti oleh Owen. Tempat pertemuan telah di tetapkan oleh Wilhem. Itu berada di gedung istana paling kanan yang bangunannya terpisah dengan istana utama.

Istana Dahlia dia menyebutnya. Istana Dahlia ini memang khusus diperuntukan bagi utusan luar yang sedang berkunjung ke Inoa.

Tempat pertemuan ada dilantai tiga. Kaki jenjang Julius mantap menaiki tangga yang didesain mengular.

Saat dia membuka pintu wangi bunga tercium dari dalam. Seorang wanita dengan rambut diikat tinggi duduk membelakangi pintu. Mendengar pintu terbuka sosok itu bangkit kemudian berbalik.

Sejenak udara membeku. Tatapan mata dua orang saling bertemu. Wanita itu membungkuk dalam sebagai tanda hormat.

"Selamat datang Yang Mulia." Dia mengangkat kepalanya sambil tersenyum tipis.

Julius tertegun. Seperti melihat seorang peri yang turun ke bumi. Wanita dihadapannya, Ines Margareth mengenakan gaun satin tanpa hiasan berwarna biru muda. Gaun tanpa lengan dengan leher berbentuk diagonal membuat pundaknya terbuka. Rambutnya yang diikat tinggi memperlihatkan lehernya yang indah.

Julius menelan ludahnya sendiri. Otaknya melunak menjadi agar-agar. Terlambat merespon, Julius menjadi gagap.

"Ya selamat pagi Lady Ines."

"Selamat pagi." Timpal Ines. Tatapannya beralih ke ajudan Julius yang sama tertegunnya dengan majikannya. Dahinya berkerut tanpa sadar. Memiliki dendam pribadi padanya, Ines kesal setiap kali melihatnya.

"Anda datang lebih awal." Sambung Julius seraya menggaruk belakang kepalanya.

"Ya saya baru saja di panggil Yang Mulia Raja Wilhem. Beliau menyerahkan semuanya pada saya. Jadi beliau tidak hadir. Yang Mulia Pangeran Delian bisa menyampaikan apa yang diinginkan." Jelas Ines.

Menyadari kesalahannya, Ines buru-buru menambahi.

"Silahkan duduk terlebih dahulu Yang Mulia. Maafkan kelancangan saya." Ines mempersilahkan Julius duduk terlebih dahulu.

Mata Julius menyipit mendengar ocehan Ines. Merasa ada yang ganjil namun otaknya yang lunak tak mampu memprosesnya.

Bersambung...

1
Esti Afitri88
Demi ines apapun ditempuh julius .
Merry Maria
wow..
Diah Al Khalifi
grazy up Thor🙏🙏
Sara Famay
lanjut ceritax bagus sekali /Smile//Smile/
Fikri Syahroni
up lg donk
Merry Maria
thank U karyax thor..keren dan menghibur. semoga nggak kelamaan yaa ngupdatex 🌹💐
Ddyat37 Del*
😘😘😘🥰🥰🥰🥰🥰
Sri Lia Mulyati
👍
vio~~~~
jangan lama2 ya thor kasian si ines jongkok ma nangisnya kelamaan..😅😅
vio~~~~
ditunggu lanjutannya ya..😊
Yulia Nengrum
lanjut ceritanya bagus ni torr
Esti Afitri88
siaap thor
Esti Afitri88
thanks.. thor
Diah Al Khalifi
dulu acuh ko sekarang jd peduli ,suami GK jelas😓
meee
semangat up thor... 💪💪💪
Frando Wijaya
gw semkin kesel bner....bknny jauhi semua bangsawan sialan tpi knp hrs dkti lg.....
Frando Wijaya
klo gw jd Ines gw langsung bicara inti....persetan dgn status uang mwpun kekuasaan....gk ada bedany bahwa mereka sendiri jg aib gk layak bicara dgn org yg sebut org lain aib
Frando Wijaya
lah? tua bangka busuk itu adalah paman Giselle ini?! jika bner....mka gk heran ines gk sudi dkt2 pda spapun
Anonymous
up
Frando Wijaya
skrg tdk heran....alasan hidup menderita krn ulah seorang orgtua kandung yg tdk punya tanggung jwb sedikitpun.....asal2 buat anak tpi tanggung jwb gk ada sikitpun....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!