NovelToon NovelToon
Suami Absurd

Suami Absurd

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / dosen / spiritual / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Teti Kurniawati

"Entahlah...aku harus berbuat apa dengan pernikahanku? Katanya cinta setengah mati, tapi kenyataannya cinta kita seolah akan mati. Aku tidak merasakan kehangatan yang semestinya. Aku lelah mengemis suamiku. Aku lelah..."

"Bantu aku untuk meraih jawaban untuk masa depan yang mesti kita lakukan. Aku tidak meminta banyak. Hanya ingin dibelai sayang sebagaimana sewajarnya seorang suami pada istri. Aku hanya butuh kamu sebagai teman berbicara ketika aku berkeluh kesah. Dan satu hal lagi yang membuatku jatuh sebagai martabat seorang istri, aku jarang disentuh." Seorang perempuan dengan kulit bersih kini memerah karena sejak sujud dia tergugu menangis. Dia hanya mampu berkeluh kesah pada sang Khalik di setiap sujudnya atas kondisi pernikahan yang sedang dijalaninya sekarang. Ya... sebagai manusia biasa dia pun kini merasa di titik terlemahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Teti Kurniawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bersaing

"Ra.. kamu gak pa-pa kan?" Tanya Rahma melihat Zahira yang terdiam.

"Baim itu siapa Ra?" Tanya Reymon yang tadi menguping. Kini dadanya bergemuruh ingin tahu siapa laki-laki yang disebut Zahira itu.

"Gak.. gak pa-pa. Aku.. kayanya mau pulang deh." Jawab Zahira menoleh ke samping kanan melihat Rahma.

"Ra.. aku temani ya! Kayanya kamu ada masalah deh." Rahma tidak akan membiarkan Zahira pulang sendiri.

"Gak usah Rahma! Aku akan pulang ke rumah sakit." Ucap Zahira.

"Rumah sakit mana?" Tanya Reymon dan Rahma bersamaan.

"Mmm... sudahlah. Kalian pulanglah! Kan ada tugas. Nanti aku pergi sendiri saja." Ucap Zahira sambil tertunduk.

"Eh.. jangan begitu! Kita berangkat bareng aja! Mau pakai mobil aku atau Rahma? Pokoknya kamu jangan sendirian! Kalau butuh apa-apa kan gampang. Ada aku disampingmu." Ucap Reymon tidak menyadari ucapannya yang terdengar intim di telinga.

"Ada kamu? Kan ada aku juga. Dasar ya buaya!" Rahma mencebik kembali mendebat Reymon.

"Eh.. lupa. Ada kamu ya.. "Reymon menggaruk kepalanya yang tak gatal sambil nyengir. Baru sadar dirinya terlalu percaya diri.

"Ra.. ada apa? Kok harus ke rumah sakit? Siapa yang sakit?" Rasa ingin tahu Rahma begitu besar mendengar Zahira akan ke rumah sakit.

"Aku juga tidak tahu. Menurut Baim.. dia melihat umi disana. Padahal waktu kemarin umi memberitahu aku, izin ada acara di kantor abi. Tapi kok tiba-tiba ada di rumah sakit? Makanya aku akan pergi ke sana untuk memeriksa kebenarannya." Ucap Zahira mengungkapkan kekhawatirannya.

"Kenapa gak ditelpon lagi umi kamu nya Ra?" Tanya Reymon.

"Susah." Jawab Zahira sekarang bingung.

"Mmm.. ya sudah sekarang kita pergi aja! Kita cari sama-sama aja!" Ajak Rahma.

"Udahlah.. kalian jangan ikut-ikutan pergi! Ingat tugas kalian! Kalau ada apa-apa dengan kalian, semuanya akan terkena semprot dosen Arsel." Keluh Zahira karena dia diamanahi tugas itu.

"Lah.. kamu sendiri gimana?" Tanya Reymon.

"Aku nanti zoom aja deh. Setelah dari rumah sakit aku akan pulang ke rumah dan mengerjakannya." Jawab Zahira sudah merencanakan tugasnya.

"Mmm... begitu ya?" Jawab Rahma masuk akal. Buat dia sih tidak apa-apa mengerjakan dengan via zoom. Tapi Rasanya memang buat Rahma pasti akan bermasalah. Mengingat dia kurang percaya diri atas kemampuannya.

"Aku saja yang antar Ra!" Reymon belum mundur.

"Hei.. Rey.. kamu mau masalah nanti dengan tugasmu. Kamu tuh tidak sepintar dia tau!" Ucap Rahma menusuk perasaan Reymon.

"Apa kau bilang?" Reymon mendadak melebarkan matanya agak tersinggung dengan perkataan Rahma yang menganggapnya bodoh.

"Sudah-sudah! Bisa gak sih kalian tidak bertengkar?" Zahira agak kesal melihat Rahma dan Reymon bertengkar lagi.

"Mmm maaf Ra.. " Ucap Rahma memeluk Zahira.

"Mmm... maafnya bukan sama Zahira." Reymon mendengus.

"Iya deh.. maafin aku." Ucap Rahma setengah hati.

"Sebaiknya kalian pulang masing-masing dan kerjakan tugas! Biar aku sendiri yang ke rumah sakit." Ucap Zahira lalu menyelelendangkan tasnya.

"Aku antar Ra! Aku janji aku hanya antar doang sampai depan rumah sakit." Reymon langsung mengekor.

Rahma yang sadar makannya belum dibayar, dia melangkah ke kasir kantin dan membayar makannya. Lalu pergi menyusul Zahira dan Reymon.

Di parkiran Zahira sudah berada di mobil Reymon yang memang lebih dulu menawarkan diri daripada Rahma.

Rahma menghampiri mobil Reymon yang terus terang dalam hati Rahma dia takjub sebenarnya pada Reymon. Selain tampan dia tajir pula.

Rahma mengatur nafasnya, lalu mendekati kaca mobil.

"Ra.. Hati-hati ya! Nanti kabari kalau ada apa-apa!" Ucap Rahma ikut bersimpati.

"Mmm." Zahira mengangguk

"Kalau begitu kita duluan ya!" Ucap Reymon pada Rahma.

"Mmm.. Hati-hati bawa mobilnya. Takut kegores. Masih bergaransi kan?" Rahma terkekeh-kekeh.

"Mmm... garansi! Sudah diasuransikan! Jawab Reymon sambil mencebik.

"Oke. Asuransi jiwa juga ada?" Tanya Rahma ingin kembali menggoda Reymon.

"Ish.. " Bibir Reymon terangkat sebelah. Kesal dengan candaan Rahma yang sarkas.

"Sudahlah.. kita pergi!" Zahira menoleh ke samping.

"Oke." Jawab Reymon senang.

"Rahma. Aku pergi ya Assalamu'alaikum." Zahira melambaikan tangannya.

"Waalaikumsalam." Rahma berdiri sambil membalas melambaikan tangannya.

"Rumah sakit mana Ra?" Tanya Reymon sambil fokus ke depan. Ada perasaan senang di hati Reymon. Sudah lama sekali dia tidak satu mobil dengan perempuan. Ya sejak terakhir kali dia putus dengan pacarannya. Reymon bukan tipe laki-laki yang gampang jatuh cinta dan akrab dengan perempuan. Tapi anehnya begitu melihat sosok Zahira hatinya seperti tertaut. Padahal dia tidak bisa melihat wajahnya.

"Rumah sakit xxxx" Jawab Zahira.

"Tolong mapnya dong Ra! Aku masih agak kaku di Jakarta." Ucap Reymon yang baru satu bulan di Jakarta.

"Emang kamu selama ini dimana?" Tanya Zahira sambil mengotak-ngatik handphonenya mengatur map.

"Aku.. di Singapura. Aku lahir disana. Paling sesekali kesini." Ucap Reymon yang baru kali ini membuka identitasnya.

"Oh ya? Pantesan aja!" Ucap Zahira.

"Pantesan ganteng ya?" Ucap Reymon sambil tersenyum membanggakan diri.

"Apa?" Zahira tidak begitu mendengar ucapan Reymon karena barusan dia fokus ke handphonenya.

"Gak.. " Reymon menarik ucapannya.

"untung tidak dengar."

Ucap Reymon dalam hati.

"Nih!" Zahira menempelkan handphonenya di atas mobil.

"Lah.. bukan itu! Disana!" Ucap Reymon sambil menekan layar.

"Oh.. aku lupa. Padahal mobilnya sama kaya dosen Arsel." Ucap Zahira mengingatkan waktu itu ketika dia ikut bersama Arsel.

"Lho.. kamu pernah semobil dengan dia?" Ucap Reymon yang sekarang penasaran. Kenapa Zahira bisa tahu.

"Mmm... waktu kemarin kehujanan. Dia menawarkan aku menumpang. Karena memaksa kaya kamu. Akhirnya aku ikut." Jawab Zahira apa adanya.

"Mmm... Kenapa waktu itu kamu tidak ikut sama aku Ra? Padahal aku juga sama menawarkan sama kamu. Apa jangan-jangan kamu sudah suka sama dia?" Nada bicara Reymon tiba-tiba menjadi dingin. Ada perasaan tidak suka Zahira dekat dengan kakaknya Arsel.

"Tadinya memang aku mau naik taxi online Rey... tapi tau tuh dosen Arsel maksa banget sampai dia turun dan membukakan pintu buat aku. Masa iya aku harus berdebat kalau sudah begitu." Jawab Zahira apa adanya.

Dada Reymon seperti terbakar mendengar jawaban Zahira seperti itu.

"Lain kali. Kalau aku tawari ikut! Jangan sampai kamu ikut sama dia lag! Aku tak suka kamu deket-deket sama dia!" Reymon merasa tidak rela jika Zahira dengan kakaknya itu. Ada perasaan cemburu dan tak ingin Zahira dekat dengan Arsel. Karena setahu dia, Arsel bersifat cool dengan siapapun. Tapi kenapa dengan Zahira? Merasa ada yang aneh dengan kakaknya itu.

"Ya.. ya... nanti aku bawa mobil sendiri. Biar aman." Ucap Zahira tak ingin berdebat dengan Reymon.

"Dia itu laki-laki dewasa Ra! Aku bukan apa-apa. Bagaimana kalau dia ngapa-ngapain kamu?" Ucap Reymon mencari alasan.

"Emang kamu anak-anak? Kamu juga bisa ngapa-ngapain. Ah.. aku salah.. kamu juga bukan muhrim. Sebaiknya aku harus ikut Rahma tadi, bukan kamu." Sesal Zahira yang belum biasa memisahkan diri dari laki-laki. Maklum ini kan baru hari kedua dia menutup aurat. Selama ini pergaulan Zahira selalu dengan laki-laki..

"Ish.. sudahlah. Pokoknya kamu jangan pergi lagi sama dia! Titik." Reymon tak mau ditolak.

"Hei.. aku akan menolak kalian berdua. Cuman hari ini saja aku ikut. Adil kan? Aku heran... kenapa mobil kalian bisa seragaman? Apa kalian masih saudaraan?" Tebak Zahira.

Cekittt...

Reymon menekan rem mendadak, begitu mendengar ucapan Zahira.

1
Dody Arif
sdh mampir ya kakak..salam kenal kakak🙏
teti kurniawati: Terima kasih👍🙏
total 1 replies
budi artwork
semangat thor
budi artwork
lanjut thor...
budi artwork
jadi inget zaman kuli
budi artwork
seru
budi artwork
awal yang mengesankan
Selviana
Aku sudah mampir nih.Jangan lupa mampir juga di karya aku yang berjudul (Terpaksa Menikah Dengan Kakak Ipar)
teti kurniawati: oke...
total 1 replies
teti kurniawati
topp markotop
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!