NovelToon NovelToon
Kisah Cinta Si Miskin Dan Gadis Pendiam

Kisah Cinta Si Miskin Dan Gadis Pendiam

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Gangster / Anak Yang Berpenyakit
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mr.A

Percintaan antara gadis konglomerat dari ibu kota dengan pria miskin pinggir desa. Hidup di daerah yang memandang kasta dan mengelompokkan orang sesuai kekayaan yang mereka punya, bagaimana kah mereka berdua akan bersatu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr.A, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33.Tolong Beri Peringatan

"Lily, aku mohon duduklah dengan tenang. Jangan berdiri seperti itu seolah di jalanan ini hanya ada kita saja yang berkendara. Kamu tidak lihat kalau dadi tadi pengendara lain sedang memperhatikan?" Fahmi berucap panik saat Lily masih saja terus berdiri.

Saat ini mereka berdua sedang berada di jalanan kota besar yang ada di luar ibu kota. Mereka beberapa saat lalu sudah mampir sebentar ke restoran untuk sarapan dan tepat jam setengah delapan, mereka berdua kembali melanjutkan perjalanan.

Sementara di sisi Lily, setelah Fahmi mengomentari tingkahnya yang berdiri di jok duduk mobil, dia terlihat langsung bergerak duduk. Senyum wanita itu terlihat masam. Fahmi yang melihat itu, entah kenapa menjadi gemes sendiri, "Oh iya, kamu tahu. Sekarang aku sudah lumayan fasih loh mengerti tentang isyarat tangan," ujarnya setelah mobil Jeep yang dia tumpangi terkena lampu merah.

Lily yang tadinya manyun-manyun, langsung terlihat menoleh dengan semangat ke arah Fahmi. Wanita yang sifat bersemangat layaknya bocah itu terlihat berekpresi antusias, "Sungguh, kamu sudah paham?" tanyanya dengan menggunakan isyarat tangan yang kecepatannya normal.

"Tentu. Aku sekarang sudah jauh lebih paham, walau sebenarnya masih beberapa yang agak sulit aku ingat sih."

Lily terlihat bertepuk tangan dengan riang, saat Fahmi menanggapi isyarat tangan yang dia lakukan tadi dengan benar. Wanita itu bahkan langsung memberikan dua jari jempol kepada Fahmi yang saat ini kembali melajukan mobilnya berbelok ke kanan.

Saat sudah masuk ke jalur yang benar, laki-laki itu menekan gas dengan normal, lalu kemudian menoleh sebentar ke arah Lily, "Lucu sekali sih kamu," ujar Fahmi saat masih mendapati Lily terlihat tersenyum dengan kedua tangan mengacungkan jari jempol.

Lily yang melihat senyum malu-malu Fahmi, langsung membuka mulut untuk tertawa. Wanita itu pagi ini terlihat sangat-sangat bahagia dan jauh lebih berseri-seri dari sebelumnya. Fahmi yang melihat itu, entah kenapa hatinya merasa menghangat, pun kedua pipinya memunculkan sebuah semu merah. Sungguh, dalam hidup baru kali ini dia merasakan perasaan asing ini.

"Oh iya, Lily," panggil Fahmi sembari menoleh dengan cepat ke arah si wanita. Lily yang dipanggil tentu langsung berhenti mengeluarkan kebahagiaan dan terlihat memandangi si laki-laki dengan raut wajah bingung, "sebelum ke tempat tujuan awal kita, aku akan mengajakmu pergi ke suatu tempat lagi. Aku jamin, kamu pasti sangat-sangat tidak akan mempercayai tempat yang akan kita datangi ini," imbuhnya membuat raut wajah Lily langsung berubah menjadi tidak sabaran.

Raytgon, Markas Bawah Tanah Anggota Kansas....

"Jadi, hari ini juga begitu, ya?" Suara bariton laki-laki pemimpin sindikat penjahat terbesar di pinggiran desa Raytgon itu, terdengar begitu sangat-sangat menyeramkan di telinga Khazami.

Saat ini Khazami sedang menghadap ke Ketua sindikat penjahatnya. Seperti rutinitas ketua kelompok pada umumnya, maksud kedatangan Khazami ke sana iyalah melapor setelah menjalankan misi.

"Saya mohon maaf atas nama Fahmi, Tuan," ujar Khazami dengan semakin menundukkan kepalanya.

"Semua kelompokmu sudah berada di tempat masing-masing, 'kan?" tanya Laki-laki gondrong yang duduk di kursi kebesaran itu, dengan angkuh seolah tidak ingin tahu lagi dengan apa yang salah satu anggotanya Fahmi lakukan.

"Iya, kecuali Fahmi yang masih belum menempatkan-"

"Sudah lupakan dia. Aku akan mengirim seseorang untuk menempati tempat itu. Jadi, kamu tidak perlu memikirkannya. Fokus saja dan lakukan tugasmu berikutnya," potong sang pemimpin membuat Khazami menegakkan kepalanya.

"Maksud Anda, apa Tuan? Tolong, jangan pernah lakukan hal yang seperti Anda lakukan terhadapku. Saat ini Fahmi masih terlena dengan perasaan yang baru dia rasakan. Jika Tuan ingin melakukan sesuatu, lakukan saja kepadaku. Apa pun. Di kurung di tempat hukuman tujuh hari tujuh malah tanpa makan, aku rela. Diikat gantung di tengah-tengah sungai tempat tinggal para ular, aku juga tidak masalah."

Si pemimpin menyeringai. Dia terlihat menggerakkan satu tangannya untuk mengusir Khazami, "Tenang saja. Aku tidak akan melakukan apa pun kepada temanmu itu. Lagian, dia tidak sekompeten dirimu hingga aku harus melakukan hal seperti itu padanya, Zami. Sekarang kau boleh pergi untuk istirahat sebentar, lalu kembali melakukan tugas panjangmu itu."

Khazami menganggukkan kepalanya, "Terima kasih Tuan. Kalau begitu say-"

"Tunggu sebentar. Aku memang mengatakan itu peduli dengannya, tapi kamu cobalah tolong berikan dia peringatan sebelum aku yang turun tangan memperingatinya langsung. Terlebih lagi, kamu tahu sendiri bukan kakak si wanita yang saat ini Fahmi dekati."

Khazami tidak menjawab dengan suara. Dia hanya menganggukkan kepalanya, lalu kemudian berlalu pergi meninggalkan ruangan sang pemimpin.

Provinsi Costagon bagian Utara, Bukit para kera

Satu hal yang jelas di sini, Setelah keluar dari dalam Jeep, hal pertama yang membuat Fahmi terpesona adalah ekspresi wajah terpukau yang Lily keluarkan.

Saat ini, di tengah-tengah para pengendara yang juga berhenti di pinggiran jalan setelah menaiki jalanan perbukitan paling tinggi, Lily terlihat bergerak berputar dengan gerak yang paling pelan. Kedua mata hazel wanita itu terlihat memancarkan keterpukauan karena melihat kawasan tempat mereka beristirahat ini dipenuhi oleh kawanan para kera.

Ada kera yang sedang bergelantungan di dahan-dahan pohon di atas. Ada juga kawanan kera yang berkeliaran di jalanan, 'Ternyata di tempat aku tinggal ada hal semacam ini?' batin wanita itu merasa sangat senang.

Fahmi yang melihat reaksi Lily yang sangat-sangat kaget, hanya bisa tersenyum puas. Dia bergerak berjalan ke arah mobil Jeep. Saat sudah berdiri di sebelahnya, laki-laki itu terlihat memasukkan satu tangannya ke dalam untuk meraih sebuah keresek yang bersikeras beberapa bungkus makanan ringan.

Setelah mendapatkan hal itu, barulah dia langsung berjalan mendekat ke arah Lily, "Dar ...," ujar Fahmi menganggukkan wanita yang fokus melihat kawanan monyet itu. Fahmi sedikit tergelak saat mendapati ekspresi Lily yang ternyata kaget, "Serius banget. Apa segitu indahnya tempat ini hingga kamu tidak fokus melihat ke sekitar?" imbuhnya bertanya, membuat Lily tersipu malu.

Fahmi sengaja menjerit sakit saat tiba-tiba Lily memukul perut ratanya, "tapi boong," ujarnya saat mendapati raut wajah Lily yang berubah ketakutan karena mendapati si laki-laki tadi menjerit sakit saat dia pukul.

Mengetahui kalau Fahmi tadi mengerjainya, Lily entah kenapa langsung merasa sebal. Dia tanpa membuat isyarat tangan apa pun, langsung berjalan menjauh dari laki-laki.

"Lily, ayolah. Aku hanya bercanda teman," ujar Fahmi sembari berjalan mendekat ke arah Lily yang sudah berdiri di pembatas jalan, "hey, aku ingin menunjukkan sesuatu kepadamu. Apa kamu yakin tidak ingin melihatnya?" imbuh laki-laki itu setelah sampai di sebelah Lily.

Lily masih terlihat sok tidak ingin memperhatikan, tapi diam-diam dia terlihat melirik ke arah Fahmi yang berjongkok sembari terlihat sedang membuka sebungkus cemilan berbahan kentang yang dia beli tadi.

"Lihat sihir yang akan aku lakukan saat ini. Ayo, kemarilah kalian teman-temanku," ujar Fahmi yang sadar kalau saat ini dia sedang diperhatikan oleh Lily.

Sementara setelah Fahmi mengatakan itu dan mengeluarkan satu potong kepik kentang, beberapa kera terlihat berjalan berdatangan. Lily yang sadar akan hal itu, tentu saja langsung melihat ke arah Fahmi dengan tatapan terkagum-kagum.

Sedangkan di sisi Fahmi, laki-laki itu langsung mendongak melihat ke arah Lily yang sedikit membungkuk melihat ke arah Fahmi yang di mana, di depan laki-laki itu sudah terdapat banyak sekali kera-kera liar yang berkumpul.

"Mau mencobanya?" tanah Fahmi dengan tersenyum.

Okeh gaesss. kembali lagi, btw aku bawa satu rekomendasi karya lagi nih. Itung-itung buat tambahan bacaan kalian saat nunggu cerita ini up kan ya. Wkwkwk. Judulnya itu "Dia Milikku bukan Milikmu.". Ditulis oleh temenku kak "Nur Aini". Ditunggu mampirnya kalian ya🥳🥳🥳.

1
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap, terima kasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap terima kasih, kak.
total 1 replies
Lydia
Kasihan Fahmi n Lily. Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: Siap, kak. terima kasih.
total 1 replies
Novie Achadini
bagus bgt critanya. karya lain dari othor judulnya apa? kadih tau dong
Call Me A: ada kak. besok aku rilis.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, terima kasih.
total 1 replies
Novie Achadini
kasian lily klo nggak dpt restu dari kel nya
Novie Achadini
bagus bgt critanya tapi agak swdih mikirun lily
Call Me A: makasih, kak. iya sedih banget + miris
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, terima kasih, kak.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap kak, makasih kembali
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, makasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap kak, terima kasih
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap kak, terima kasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap kak, terima kasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, terima kasih kembali.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap, terima kasih kembali
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, makasih kak.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap, kak. terima kasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap,.makasih kak.
total 1 replies
gaby
Di bab ini aq kecewa sm Fahmi. Dia cm menganggap Lily hanya gadis bisu yg butuh di kasihani. Dia ga nyadar, kalo Dia lbh di kaaihani dr Lily, seenggaknya Lily adl Putri yg di sayangi kluarganya & di limpahi kekayaan tanpa harus ngangkut barang demi sesuap nasi.
Call Me A: bener banget.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, makasih, kak.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!