TAMAT, minggu 12 mei 2024
Si Bang*sat itu telah menghancurkan hidup ku yang berharga, menghancurkan keluarga ku yang tercinta. Ba*ingan itu pantas di penggal di tangan ku!
Begitulah ucapan yang selalu tergumam di bibir seorang wanita berusia 30 tahun, tubuhnya nampak kering dengan tumpahan anggur dan permata di sekelilingnya.
Apa gunanya harta yang dia miliki? Saat dendamnya bahkan hanya tinggal menjadi angan. Padahal Pangeran mahkota bodoh itu bukan apa-apa tanpa anjing gilanya.
Bagaimana jadinya bila Serena memiliki kesempatan ke dua dalam hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
"Aku ingin dia menjadi kesatria yang bersumpah pada Filip." Ratu menunjuk Arga dengan sangat berani.
Brak!
Serena menahan amarahnya yang menggebu, agaknya terlalu mudah sekali wanita di hadapannya meminta sesuatu tanpa pertimbangan dulu.
"Apa kau tahu apa yang kau lakukan Ratu!" Pekik Serena, dia tak lagi menggunkan sopan santun pada sang Ratu.
"Terserah, aku juga tak akan memberikan manuisa yang telah mati itu kepada mu!" Serena menggertakkan giginya mendengar sifat sombong sang Ratu yang sudah membuatnya gerah.
"Aku akan menyetujuinya, maka besok anda harus menyerahkan Tuan Rigelfhof pada Nyonya ku bukan?" Arga menyetujui keinginan dari sang Ratu.
"Senang bekerja sama dengan kalian." Senyum sang Ratu seolah meledek Serena yang tengah terbakar amarah.
Sang Ratu keluar dari kamar Serena dengan senyum di bibirnya, dia benar-benar bahagia mendapatkan hal yang tak pernah dia sangka sebelumnya.
"Hahaha, benar-benar pria bodoh!" Umpat sang Ratu tertawa sejadi-jadinya.
"Apa yang kau lakukan Arga!" Serena marah besar tak kala Arga hanya tersenyum manis dan menenangkan Serena dengan lembut.
"Anda tidak perlu khawatir Nyonya, aku akan baik-baik saja." Arga mengecup bibir Serena dengan paksa.
"Berhenti! Bagimana bila pria gila itu menyuruh mu untuk menyerang ku hah? Kau tahu sumpah kesatria itu apa bukan? Seseorang yang melanggar sumpahnya maka akan langsung mati di tempat!" Serena menangis, untuk pertama kalinya jiwanya sebagai perempuan meronta.
"Apa anda menginginkan saya Nyonya?" Arga mengangkat dagu Serena dengan senyum di bibirnya.
"Iya, jadi jangan tinggalkan aku!" Serena akhirnya menangis dalam pelukan Arga, tangis yang tak pernah dia tunjukan selama beberapa tahun terakhir akhirnya tumpah juga.
"Saya akan melakukan segalanya Nyonya, aku akan memberitakan segalanya pada mu. Bisakah kau percaya pada keputusan ku saat ini?" Arga mengusap kepala Serena dengan lembut.
"Atas dasar apa aku harus mempercayai mu? Kenapa kau lakukan banyak hak untuk ku Arga? Kenapa kau mengorbankan hidup dan kebebasan mu sendiri untuk ku Arga?" Serena terus bertanya dalam tangisnya.
"Saya mencintai anda, dan saya akan memberikan segalanya untuk anda." Arga mengangkat wajah Serena hingga kedua pasang mata milik mereka saling beradu.
"Saya akan melakukan apapun untuk anda, ingatlah bila saya ada dan berdiri untuk anda." Arga mengecup bibir Serena dengan lembut dan lama, kecupan mereka seolah berbaur dengan tembok Serena yang perlahan mulai runtuh.
Benarkah ini balas dendam yang selama ini di inginkan oleh Serena? Selama hidup keduanya, Serena tak pernah memiliki kebahagiaan sedikitpun.
Haruskah Serena memiliki sandaran seperti Arga? Mampukah Arga di percaya seperti kata-katanya yang penuh dengan kalimat menjebak dan tingkahnya yang selaku di luar kendali?
"Arga, bisakah kau kembali pada ku?" Serena bergumam dengan keluhan air matanya.
"Aku tak akan pergi meninggalkan anda, apa ada hal yang lain yang anda inginkan?" Arga membeikan semua hidupnya untuk Serena.
"Aku ingin memenggal kepala Filip!" Ucap Serena, Arga memelototkan matanya dan pada akhirnya tersenyum.
"Saya akan memberikan peluang itu untuk anda, percayalah pada saya. Bila ada sesuatu yang terjadi besok, maka lupakan segala hal dan ingatlah bila saya berdiri untuk anda." Arga tersenyum dan mereka saling memeluk.
Di atas kasur itu Arga tak bisa berbuat lebih selain memeluk Serena, cinta yang begitu dalam dengan jumlah yang begitu banyak tak bisa dia perlihatkan. Arga akan mencintai Serena meski harus melewati banyak kehidupan dan kematian.
.
.
.
Keesokan paginya, Serena membuka mata dan mendapati Arga yang tengah duduk di kursi dan menantinya terbangun, anggur di tangannya seolah memancarkan aura lain dai tubuhnya.
Rambut gondrong Arga masih setia dengan penampilannya, karismanya sebagi seorang pangeran akhirnya dapat terlihat dengan jelas di balik keagungan yang menantinya dalam semu.
"Anda sudah bangun?" Arga mendatangi tempat tidur Serena dan mengecup kening wanita itu seara perlahan.
"Lakukanlah sesuka mu, apa yang akan berubah bila aku hanya tertidur di tempat ini?" Serena seolah kehilangan banyak hal untuk membalaskan dendamnya itu.
"Baiklah, saya memang meminta anda untuk diam. Peti mati itu telah sampai di Atlan, bagaimana menurut anda?" Serena menatap Arga dengan tajam mendengar pengakuan pria itu.
"Bagaimana bisa?" Serena bangkit dari tidurnya dengan tanda tanya besar.
"Tentu bisa, tunggulah selama satu minggu di istana dan tontonan yang anda nantikan pasti akan terwujud." Arga tersenyum bangga dan berdiri.
"Istirahatlah, anda pasti lelah selama ini, menjalani hidup dengan putus asa memang sangatlah sulit." Ucap Arga dan melangkah meninggalkan Serena.
Serena sangat mengerti dengan ucapan Arga, tapi dari mana pria itu mengetahui rasa putus asa yang selama ini ada dalam benaknya? Bahkan Serena juga mati dengan putus asa dari kehidupan sebelumnya?
Dada Serena berdegup kencang merasakan suara hingar bingar di luar istana, tak ada niat baginya untuk bangkit dan mengikuti parade yang begitu meriah. Seperti yang di katakan Arga, dia hanya ingin melihat apa yang akan terjadi?
Serena meraih anggur yang berada di meja yang semula di pegang Arga, benar seperti anggur di tangannya. Dunia ini menghanyutkan dan nikmat saat di minum, namun setelahnya akan memabukkan dan menghancurkan begitu saja.
.
.
.
Di sisi lain, di aula istana yang megah dengan segala bentuk keindahannya yang ada. Sang Raja datang di dampingi oleh sang Ratu.
Jajaran kedua ada Arga yang datang sendirian dan menuju kursi di samping sang Raja, seolah bila posisinya kali ini lebih menonjol di bandingkan dengan sang Pangeran mahkota.
"Apa kau dengar mendengar desas desus yang beredar selama ini?" Bisik salah seorang bangsawan.
"Aku dengar, katanya Pangeran mahkota akan di lengserkan dari posisinya dan akan mengangkat Pangeran Arga sebagai Pangeran Mahkota." Gumam yang lainnya, sedangkan sang Ratu yang mendengar desas desus itu hanya tersenyum.
"Aku rasa, di bandingkan dengan Pangeran Mahkota saat ini. Pangeran Arga memang lebih pantas duduk di atas singgasana kekuasaan." Bisik yang lainnya, berbagai perbandingan terus riuh di bicarakan.
Hingga akhirnya sosok Pangeran mahkota yang mereka bicarakan muncul bersama sang istri, wajah Latica nampak pucat namun hal itu tak membuat para penduduk lekas diam.
"Pria itu telah membuang Putri Mahkota dan menikah posisi budak sebagai Ratu masa depan." Ucap seorang penduduk yang ikut melihat kemegahan acara tersebut.
"Kau benar, seharusnya para bangsawan itu dapat melihat bila posisi mereka tak lebih dari sekedar budak." Ucap yang lainnya, tentu saja argumen seperti itu sudah menuai hal biasa di kekaisaran. Namun hal itu tak pernah mengubah apapun, karena yang miskin pasti akan tetap di bawah kaki si kaya.
...Pengumuman...
Alhamdulillah, Nuah udah update karya baru dengan cerita yang sedih banget dan buat hati ketar-ketir saat bacanya, karena di penuhi dengan realita yang sering terjadi di kebanyakan orang.
Novel ini mengisahkan perjuangan seorang ibu yang harus hidup sendiri dengan kemampuannya sendiri untuk menghidupi seorang Putra yang lahir dari ketidak inginan.
Putranya lahir dari hasil peme*rkosaan preman, menjadikannya ibu yang tak terkalahkan. Dengan segenap kemampuan yang lemah sebagai seorang wanita dia berusaha berdiri sendiri.
Dengan iman yang kuat, dan keluarga yang selalu mendukungnya. Meski berasal dari keluarga tidak mampu, tapi dia akan membuktikan bila dia mampu memberikan yang terbaik bagi keluarganya.
Namun akibat derita itu membuat dia tak ingin percaya pada pria, apa lagi menggantungkan hidupnya begitu saja. Bagaimana bila ada seorang pria yang memohon cinta kepadanya?
Yosh!
Simak aja link nya ada di bawah ini ya...
Pemenang even pulsa hari ini jatuh pada pembaca di bawah ini:
Pulsanya udah Nuah kirimkan ya syayaaaaang...