Dara Svaroski adalah seorang wanita yang terbunuh dalam sebuah konspirasi kecelakan yang di dalangi sang suami dan ibu tiri nya.
Dara terbangun dan mendapati dirinya kembali di kehidupan sepuluh tahun silam.
Apakah ini adalah kesempatan kedua bagi Dara untuk memperbaiki takdir kejam dari kehidupan sebelumnya ?
"Banyak musuh yang harus aku singkirkan, demi menyelamatkan nyawa orang yang paling aku sayangi.." -Dara-
Akankah Dara berhasil membalas dendam terhadap para penjahat yang berkedok orang terkasih ?
Lalu , bagaimana jika dalam perjalanan balas dendam itu Dara bertemu seorang pria yang mencintainya penuh kelembutan ? akan kah pria itu mampu menghentikan tekadnya ?
Mari simak kisah Dara dan perjalanan asmaranya dalam mengubah takdir~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sweet_mochi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15 BANTUAN SAHABAT
Cyeril mempersilakan Dara dan juga om om yang berdiri dua langkah di belakang Dara masuk ke dalam ruang rawat sang ayah.
Aku tidak asing dengan om itu, tapi~ gumam Cyeril di dalam hati kala menatap sosok William.
Cyeril mencoba menggali ingatan tentang pria tersebut namun sepertinya memori otaknya belum berhasil menemukan.
"Bagaimana kabar paman ?" tanya Dara lirih .
"Sudah dua Minggu ayah tidak sadarkan diri, organ di dalam tubuhnya mengalami luka, bekas dihajar para preman utusan rentenir." jawab Cyeril menahan isak.
"Kenapa kamu justru menghilang? Seharusnya kamu menemui aku, bukankah kita adalah sahabat ? Aku sangat khawatir dan takut kehilanganmu Cyeril !" Tegas Dara diiringi air yang mengembun di sudut mata nya
"Maaf Dara , pikiranku kacau sekali dan aku stress. Aku tidak bisa memikirkan banyak hal karena saat ini keluarga diambang kehancuran,hiks~"
Cyeril kembali tersedu, kali ini air matanya lolos begitu saja.
"Katakan siapa nama orang yang melakukan itu , biar aku bantu selesaikan." sela William tiba tiba.
Dara dan Cyeril pun kompak menoleh disertai tatapan penuh tanda tanya heran.
"Tuan, ini bukan masalah mu.Dan aku tidak yakin kamu bisa membantu Cyeril. " kata Dara ragu.
"Kita tidak pernah tahu jika tidak mencoba, benarkan nona Cyeril ?" William menatap cyeril sekilas.
"Ehmm sebenarnya.. Ini semua adalah ulah pamanku yang merupakan adik dari ayah. Sengaja pamanku menawarkan bantuan saat kondisi perusahaan keluarga kami terpuruk hampir bankrut. Paman membantu mencarikan pinjaman untuk mengcover neraca keuangan perusahaan namun siapa sangka, uang yang ayah titipkan untuk pembayaran melalui paman tidak pernah di berikan kepada orang itu. Sekarang pamanku entah kemana dan meninggalkan masalah yang begitu besar bagi keluarga ku. Jika dalam minggu ini kami tidak berhasil melunasi pinjaman maka, aku terpaksa menjadi gadis penebus hutang. Hiks~ sungguh aku tidak mengira masa mudaku akan berakhir secepat ini. Huhuhu~"
Dara merasa sesak sekali di dalam dada nya, melihat Cyeril yang biasanya periang kini justru menyedihkan.
Apa yang bisa aku lakukan~ Dara berpikir dan entah kenapa setiap pemikiran yang terlintas hanyalah William.
Dara merasa jika mungkin ini merupakan kesempatan untuk menolong sahabat nya, jika Dara bisa melunasi pinjaman lewat bantuan William, Cyeril tidak perlu menjadi gadis pelunas hutang.
"Berapa jumlah hutang paman ada rentenir itu ?" tanya Dara menahan sesak.
"Beserta bunga saat ini, total yang harus kami lunasi sekitar 4 milyar dollar, Dara. Hiks~" ucap Cyeril terisak.
Dara tercengang usai indera pendengarannya dengan jelas mendengar jumlah nominal uang yang dirinya sendiri tidak mampu membayangkan.
"Astaga jumlah yang begitu banyak, aku sampai tidak bisa membayangkan. Bagaimana ini~ apakah William masih bersedia membantu ?" gumam Dara dalam hati.
Glek~
Dara dan cyeril kembali terhenyak, saling menundukkan kepala merasakan hal yang sama.
4 milyar dollar sangat fantastis ~
Melihat kedua wanita di hadapannya saking menekuk wajah , William memahami betul apa yang harus dia lakukan.
Dengan cepat William mengirim pesan kepada asisten John. William meminta sang asisten segera datang ke rumah sakit untuk melakukan sesuatu.
Sesaat kemudian,
"Asistenku akan tiba, nona Cyeril.. Anggap urusan hutang piutang keluarga mu beres. Sekarang fokuslah untuk merawat ayahmu dan Menjaga dirimu. Jangan membuat Dara khawatir lagi, mengerti ?" ucap william lirih namun tegas.
"Tuan, terima kasih tapi.. " Cyeril terkejut saat mendengar penuturan William.
Semudah itu kah orang kaya mengeluarkan uang ? Astaga~ Cyeril melirik ke arah Dara.
Cyeril yakin jika hubungan Dara dengan om om bernama William bukan sekedar hubungan teman biasa.
Dara sangat pintar mencari pasangan, meski dia om om tapi dia om yang sangat sempurna, dari segi fisik terutama financial~
"Baiklah, urusan ini kita anggap selesai. Aku senang bisa membantu Dara. Jika tidak ada lagi yang harus di bahas, sebaiknya kami pamit. Ayo Dara.." ajak William yang mengulur kan tangannya, namun Dara masih terbengong rupanya.
Hingga butuh tepukan kecil dipundak untuk menyadarkan gadis cantik bermata sayu itu.
Dara, hei ~
"Ah iya, maaf.. Baiklah Cyeril aku pamit dulu ya. Kabari perkembangan paman, jika terjadi sesuatu hubungi aku ya. "
"Iya Dara.. Terima kasih untuk semuanya, aku berjanji akan menghubungi kamu lagi nanti. Hati hati di jalan, sampai jumpa.. " ucap Cyeril yang mengantar kepergian sang sahabat.
Ceklek~ begitu pintu kembali menutup sempurna, Cyeril menghela nafasnya cukup panjang.
Huft~
"Aku yakin pernah melihat pria kekasih Dara. Tapi dimana, aku lupa. Haish~"