Afika Lestari, gadis cantik yang tiba-tiba di nikahi oleh pria yang sama sekali tidak di kenal oleh dirinya..
Menjalani pernikahan dengan pria yang ia tidak kenal yang memiliki sifat yang kejam dan juga dingin, membuat hari-hari Afika menjadi hancur.
Mampukah Afika bertahan dengan pernikahan ini?
Atau mampuka Afika membuat pria yang memiliki sifat dingin dan kejam menjadi baik, dan mencintai dirinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon momian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MKD 11
"Apa ini?" Kata Afika sambil duduk di tempat tidur. Dan mata Afika menatap sepasang sepatu yang berada di samping tempat tidur, perlahan mata Afika naik ke atas dan tertuju pada wajah sang pemilik sepatu. Ya, siapa lagi jika bukan Adrian. Pria yang selalu saja menyiksa dirinya dengan berbagai macam cara.
"A-adrian."
Adrian tak berbicara, setelah Afika terbangun, Adrian langsung keluar dari kamar Afika dan menutup pintu dengan sangat keras, sehingga membuat Afika bingun melihat Adrian.
"Ada apa dengannya." Gumam Afika dan memutuskan bangun mengganti seprai dan bajunya yang terlanjur basah. Saat Afika menuruni anak tangga Afika dapat melihat ruang kerja Adrian yang saat ini pintunya masih terbuka.
"Apa dia sibuk bekerja?" Afika tidak memperdulikan lagi, ia tetap berjalan menuju dapur membawa seprai yang akan ia cuci.
Beberapa saat kemudian, saat setelah mencuci seprai, Afika kembali menaiki anak tangga menuju kamarnya. Kamar yang sudah beberapa hari ini tidak di jaga oleh Nadi. Dan saat Afika kembali melihat pintu ruang kerja Adrian yang masih terbuka, Afika memutuskan untuk melangkan mendekati ruangan tersebut.
Afika melihat keadaan di dalam ruangan itu sangat hancur berantakan, hingga membuat Afika memutuskan untuk masuk ke dalam sana dan memungut satu persatu barang yang berserakan di lantai dan menyusunnya kembali agar terlihat rapi. Tapi saat Afika ingin meletakkan buku di rak, tiba-tiba saja rambutnya di jambak dari arah belakang.
"Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Adrian.
"Aku, aku hanya ingin merapikan tempat ini." Jawab Afika dengan jujur.
Namun Adrian justru tersenyum devil menatap Afika.
"Jangan berbohong, kau pasti datang untuk merayuku kan."
"Tidak! Tidak." Ucap Afika sambil menggelengkan kepalanya. Namun Adrian justru mendekatkan wajahnya ke arah Afika.
"Ini yang kau mau kan. Kau ingin merayuku." Adrian langsung mendaratkan bib*birnya ke bi*bir Afika. Afika yang medapatkan sentuhan yang tiba-tiba langsung memberontak menggelengkan kepalanya agar bibir Adrian terlepas, namun sayang Adrian memeluknya dengan erat dan juga ******* bibirnya dengan sangat kasar.
Afika yang merasa marah langsung menggigit bibir Adrian dengan sangat keras sehingga membuat Adrian melepas ciumannya.
Plakkkk...
Afika menampar pipi Adrian.
"Kau!" Ucap Adrian dan tangan Adrian mengusap bibirnya yang mengeluarkan darah segar. Amarah Adrian semakin memuncak karena untuk pertama kalinya ada orang yang telah berani melukai tubuhnya.
"Kau bisa menikahi ku tapi jangan harap kau bisa menyentuh tubuhku."
'Hahahahahahaahha.' Adrian tertawa menggema mengisi seisi ruangan. Membuat ruangan semakin terasa dingin mencekam.
Setelah cukup puas tertawa, Adrian langsung mencengkram kedua pipi Afika dengan sangat keras.
"Bahkan hingga kau bertelanjang di hadapanku, aku tidak akan sudi menyentuh tubuhmu." Setelah berkata demikian Adria langsung menghempaskan tubuh Afika.
"Aku pengang kata-kata mu Adrian." Teriak Afika saat Adrian sudah berjalan keluar dari ruang kerjanya.
Afika mengusap bibirnya lalu berlari keluar dari ruangan kerja, masuk ke dalam kamar mandi. Afika membersihkan bibirnya agar tidak ada bekas ciuman bibir Adian yang menempel di sana.
"Adrian....!" Teriak Afika dengan penuh emosi. Ciuman pertama telah di rebut paksa oleh pria yang sangat ia benci. Oleh pria yang selalu berkata kasar dan juga selalu menyiksa dirinya.
Di dalam kamar, Adrian merutuki kesalahan yang telah ia perbuat tadi.