NovelToon NovelToon
Istri Penyembuh Luka

Istri Penyembuh Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:71.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yunis WM

Novel ini adalah sekuel dari Novel pertama ku yang berjudul Suami Penyembuh Luka.

Dimas yang akhirnya merelakan wanita yang sangat di cintainya menerima tawaran Ibunya untuk menikah lagi dengan wanita yang sudah di pilihkan untuknya.

Adalah Kasih Permata, seorang gadis yang ceria yang sedikit centil. Kasih yang awalnya menolak pun akhirnya menerima tawaran untuk menikah dengan laki-laki yang sejak awal sudah menyatakan tidak akan pernah memberikan dirinya pada Kasih.

Mampukah Kasih membalut luka yang masih basah di hati Dimas. bagaimana Kasih melindungi keluarga kecilnya saat keluarga mantan Istri Dimas ingin membalas dendam pada Dimas.

Bagaimana juga jika mantan istri Dimas kembali datang dan mengusik rumah tangganya?

Apakah ketulusan Kasih bisa menggerakkan hati Dimas dan membuka hatinya menerima kehadiran Kasih...?

Happy reading ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunis WM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Dimas keluar dari ruang ganti sudah dengan baju tidurnya, Kasih mencium aroma sabun yang sangat wangi menyeruak di dalam kamar itu. Kasih menghirup dalam-dalam wanginya hingga membuatnya terlelap dengan damai. Dimas yang melihat Kasih sudah tidur lalu mengambil bantal dan guling lalu tidur di sofa. Tentu saja dia tidak akan tidur di tempat tidur yang sama dengan wanita itu meskipun sekarang wanita itu sudah sah menjadi istrinya.

Dimas kembali melayangkan pandangannya pada pertemuan terakhirnya dengan wanita yang telah lama menetap di dalam hatinya. Hari itu demi bisa mengucapkan selamat tinggal langsung di hadapannya, Dimas rela menahan tinju dan pukulan dari orang-orang yang menjaganya.

Aku tidak mengkhianati cintaku padamu Mia, aku masih menepati janjiku untuk menghukum diriku. Aku menikah hanya untuk Aurel, bukan untukku. Cintaku sudah habis untukmu, tidak tersisa lagi untuk wanita lain. Dimas pun tertidur dengan menggenggam sebuah foto yang sudah usang.

Tengah malam, Kasih merasa ingin buang air kecil hingga membuatnya terjaga. Dia segera membalikkan tubuhnya begitu menyadari kalau saat ini dia tidak sendirian di kamar itu. Namun ternyata tidak ada siapapun di sampingnya. Kasih melihat ke sofa lalu menghela nafas.

Dia bangun dari tempat tidur dan berjalan dengan sangat hati-hati mendekati laki-laki yang sedang tidur di sofa itu. Kasih melihat ada sesuatu di atas dadanya, Kasih lalu mengambilnya dan melihatnya.

Ada rasa sedih yang menyelimuti hatinya melihat foto itu, Dimas pasti memandangi foto itu sepanjang malam sampai dia tertidur.

Dia pasti sangat merindukan wanita ini.  Kasih meletakkan kembali foto itu lalu masuk ke kamar mandi.

Lama Kasih menatap dirinya di cermin besar di dalam kamar mandi. Walaupun foto itu sudah usang, tapi senyum yang merekah di dalam foto itu nampak begitu nyata.

“Mereka pasti sangat bahagia dulu, itu sebabnya Kak Dimas tidak bisa melupakan wanita itu,” Kasih menghela nafas, “Apa aku bisa membuka kembali hati yang sudah tertutup rapat, apa bisa mengambil cinta yang sudah dia berikan semuanya pada wanita itu?”

Kasih kembali ke atas tempat tidur dengan perasaan sedih, sepertinya dia sudah terlanjur jatuh hati pada Dimas pada pandangan pertama. Meskipun sikap Dimas sangat tidak ramah padanya tapi Kasih sudah berjanji pada dirinya sendiri kalau dia akan membuktikan pada Dimas kalau dia juga pantas dan layak mendapatkan perhatian dari suaminya itu.

Pagi akhirnya datang, Kasih bangun lebih dulu sebelum Dimas bangun. Dia langsung masuk ke ruang ganti untuk mandi dan bersiap mengawali harinya menjadi istri untuk Dimas dan Ibu sambung untuk Aurel.

Kasih melihat lemari pakaian Dimas yang tinggi dan besar. Begitu banyak kemeja tidak ada satupun warna lain selain warna putih. Kasih menghela nafas lagi, lemari itu isinya hanya kemeja putih dan jas hitam begitupun dengan celananya.

“Apa dia buta warna yah, atau mungkin dia berfikir hidupnya itu cuma ada hitam putih tidak ada warnanya sama sekali. Ckckckck.” Kasih hanya bisa geleng-geleng kepala melihat isi lemari Dimas.

Dia lalu mengambil seypsang kemeja dan juga setelan jasnya dan meletakkannya di atas sofa di dalam ruang ganti. Setelahnya Kasih kembali ke kamar utama. Dia melihat Dimas masih tidur, Kasih lalu mendekat membangunkannya. Tapi sebelum membangunkannya, Kasih mengambil foto yang masih ada di tempatnya semula. Dia memindahkan foto itu di bawah bantal agar Dimas tidak merasa canggung jika dia bangun dan melihat Kasih melihatnya tidur dengan foto itu.

“Kak Dimas, sudah pagi,” hanya sekali saja Kasih menepuk bahunya. Dimas membuka matanya perlahan, dia melihat Kasih sudah ada tepat di depannya dengan tersenyum.

“Aku sudah siapkan pakaian Kak Dimas di ruang ganti, aku mau keluar dulu bantu Aurel siap-siap ke sekolah.” Kasih masih tersenyum lalu keluar dari kamar.

Dimas mencari foto yang semalam dia peluk, dia mengangkat bantal dan mendapati foto itu. Dia melihat foto itu lalu mendongak melihat pintu yang di lewati Kasih. Entah apa yang ada di pikirannya.

Sementara Kasih mengetuk pintu kamar Aurel. Ternyata di dalam ada seorang pelayan yang membantunya bersipa ke sekolah. Kasih meminta pelayan itu keluar karena dia yang akan membantu anak sambungnya itu.

“Biar aku saja,” ujar Kasih dengan ramah.

“Kamu pakai lotion ini,” Kasih membaca lotion yang di pakai Aurel. Bahasa inggris, Kasih tidak mengerti apa yang tertulis di sana. Dia lalu membantu Aurel memakai lotion itu di kaki dan tangannya. Setelah Aurel siap, dia lalu mengajaknya keluar untuk sarapan. Aurel sama sekali tidak membantah dan selalu menurut meskipun dia tetap diam seribu bahasa.

“Kamu mau di suap nggak?” tanya Kasih, Aurel meliriknya lalu memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Kasih hanya bisa memanyunkan bibirnya. Dia melihat Muli, mertuanya itu mengatakan kata sabar dengan gerakan bibirnya tanpa mengeluarkan suara. Sementara Dimas sama sekali tidak memperhatikan apapun.

Benar-benar yah, mereka ini benar-benar sehati. Apa susah nya sih menjawab kalau di tanya. Kasih mendengus kesal, tapi untung saja tidak ada yang menyadarinya.

Di dalam mobil nampak begitu canggung, bahkan antara Dimas dan Aurel pun tidak ada perbincangan apapun.

“Kamu bisa menyetir?” Dimas menoleh pada Kasih yang duduk di kursi penumpang bersama Aurel. Yah, Dimas hanya bicara padanya ketika dia ingin bertanya. Kasih mengangguk. Wanita itu sudah berharap akan ada pertanyaan selanjutnya. Namun ternyata Dimas kembali mengabaikannya.

Kasih dan Aurel turun lebih dulu, Dimas juga ikut turun. Dia mengecup kening Aurel dengan lembut dan mengelus pipinya.

“Belajar yang rajin yah,” ujarnya lalu masuk kembali ke dalam mobil tanpa memperdulikan kehadiran Kasih. Dia benar-benar tidak mengangap Kasih sebagai istrinya.

Sabar Kasih, sabar.

Kasih ingin mengantar Aurel sampai ke dalam kelas, tapi gadis kecil itu menahannya.

“Sampai sini aja, aku bisa masuk sendiri,” ujarnya lalu meninggalkan Kasih begitu saja. Sama persis seperti saat Dimas meninggalkannya tadi.

Kasih mengurut dadanya yang bergejolak, “sabar Kasih, sabar.”

Kasih lalu berjalan kaki menuju perusahaan tempatnya magang selama hampir enam bulan, dia sudah membawa surat pengunduran dirinya secara resmi karena Dimas melarangnya bekerja.

“Sayang sekali, padahal kamu salah satu kandidat untuk menjadi pegawai kontrak.” Ujar managernya.

“Aku sebenarnya masih mau kerja, tapi suamiku melarangku,” ujar Kasih. Kasih lalu berpamitan pada semua orang yang dia kenal di perusahaan itu.

“Terima kasih yah atas pengalamannya, aku tidak akan melupakan kalian.” Ujar Kasih.

Saat Kasih sudah berada di luar gedung, ponselnya berdering. Nomor tidak di kenal tertera di layar. Dengan enggan Kasih menjawab panggilan itu.

“Ibuk Kasih?” Kasih mengkerutkan keningnya merasa tidak mengenal orang di seberang sana yang memanggil namanya.

“Saya, Vera, sekertaris Pak Dimas,” tentu saja Kasih mengingat wanita itu.

“Ada apa?” tanya Kasih kemudian.

“Anda di mana? Saya ada di depan sekolah Aurel. Bisa kita bertemu?” Kasih lalu mengatakan dia mana dia sekarang. Tidak selang lima menit sebuah mobil sedan sudah berhenti tepat di depannya.

1
Janah Selaluinginsetia
Lumayan
Janah Selaluinginsetia
Biasa
Kholisa N Adinda
Luar biasa
Heri Wibowo
cobalah membuka hatimu cari jodohmu yang lain monica.
Ana
next kak🥰
Deuis Lina
karena mencintai dg tulus tidak harus memiliki Monic ,,melihat orang yg kita cintai bahagia kita juga ikut bahagia ,,,walau harus nahan beban d hati intinya kita harus ikhlas
🎀evalidya 🆁🅰🅹🅰 ❀∂я
begitu yang seharusnya Mia lakukan
jgn tunggu diancam...
Heri Wibowo
lanjut kak.
Deuis Lina
udah d kasih kesempatan sama Dimas malah berulah ya monica
Ana
next kak semangat 💪
Ana
ck ga jera juga ya ni Monika sama keluarga nya 😤
Four Lovely
bagus dimas tegas, jaga dgn ketat saja biar bgmn hubungan ibu n anak. peringatkan Monika utk tdk ulangi lg.
Deuis Lina
lanjut kak,,,
Ana
semoga selalu bahagia, Alhamdulillah Aurel anak yang pintar, kedepannya mungkin akan lebih baik menjaga jarak dengan Monika meskipun dia ibu kandung Aurel
Heri Wibowo
lanjut thor.
Rosita Rosdiana
bakalan rolling coaster nih ceritanya
Deuis Lina
berpikirlah bijak Monik jgn samakan Dimas yg dulu sama Dimas yg sekarang karena klu salah langkah lagi kamu akan tau akibatnya dan sangat fatal dan tunggu kehancuran keluargamu karena kecerobohan mu
Upi Raswan
kasih begitu peka yaa...moniiik moniik dah dikasih hati minta jantung..kamu lupa siapa sekarang dimas,, kamu ingin hancur untuk yang Kedua kalinya.
Ana
jangan egois dan serakah Monika jika tak mau kehilangan segalanya
🎀evalidya 🆁🅰🅹🅰 ❀∂я
gunakan kesempatan dgn baik
jgn serakah atau monika akan menyesal seumur hidupnya....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!