"Lucy,kau harus mengambil minuman yang diberikan untuk papa ku. Jangan sampai papa meminum itu,tolong aku "
Bisik hendri saat hendri melihat Lucy sedang berdiri di balkon aula hotel itu dan menghirup udara malam dari sana, lucy terkejut melihat kehadiran Hendri tapi dia tak bisa mengatakan apa pun .
Lucy yakin kalau minuman itu pasti mengandung sesuatu yang bisa menjebak Pak Hadinata, hingga akhirnya lucy berjalan cepat ke arah pak hadinata dan mengambil gelas yang berada ditangan pria tua itu.
"Lucy,apa yg kau lakukan ? " tanya Hadinata
Lucy bingung,dia menatap semua orang yang berada didekat mereka saat ini . Lucy tidak menjawab dan langsung meminum nya ,kemudian dia pergi dari sana.
Hendri melotot melihat apa yg dilakukan oleh Lucy,lucy ngak perlu meminum nya sehingga saat ini terlihat tubuh lucy yang mulai kepanasan.
Hadinata yg melihat gelagat ngak benar dari lucy,dia pun mengikuti lucy hingga akhirnya dia melihat Lucy yang berjalan menuju lorong kamar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Lucy menatap mata Hadinata dengan tatapan bingung,dia tidak menyangka kalau Hadinata ingin mengetahui hubungan nya dengan Ruri tapi dia tak lagi perduli. Dia tidak ingin patah hati untuk kedua kali nya, dia ingin berusaha melupakan pria tua didepan nya ini
"Hhmmm....Saya sudah menyukai Lucy dari lama ,tapi lucy malah ngak pernah menanggapi saya pak. Jadi saya juga ngak tau bagaimana hubungan kami " jelas Ruri,Lucy hanya diam saja .
Hadinata hanya menganggukan kepala nya saja ,dia merasa cukup lega entah karena apa dia juga ngak tau dan akhirnya mobil nya mulai berjalan.
"Kalau begitu saya duluan ya" ucap Hadinata dan kembali menutup jendela nya .
Dada nya terasa sedikit lapang,dia tidak tau kenapa dia ngak suka melihat Lucy bersama pria lain. Jantung nya juga berdebar tak karuan jika melihat Lucy tersenyum,dia juga ikut tersenyum.
"Seperti nya aku perlu ke dokter,pasti jantung mu mulai bermasalah " gumam Hadinata ,dia menyandarkan kepala nya di jok mobil belakang sambil memejamkan mata nya perlahan.
Rasa lelah ditubuh nya terasa begitu nyata,dia begitu ingin membersihkan pikiran nya mengenai Lucy. Wanita muda itu sudah berani mengambil ciuman dibibir nya ,sudah sangat lama sekali dia tak mendapatkan ciuman intens seperti itu.
"Mungkin karena dia mencium ku makanya aku selalu memikirkan nya ,hah...." gumam Hadinata lagi
Sang supir yang biasa nya hanya melihat kesibukan hadinata di mobil dengan ponsel atau laptop nya, kini mengernyitkan dahi nya karena merasa kalau Hadinata sedikit aneh. Berbicara sendiri dan menampilkan wajah yang sedikit murung,dia jadi penasaran dan khawatir.
Waktu terus berlalu,seminggu sudah sejak kejadian Hadinata melihat Ruri dan Lucy bersama di parkiran . Dia langsung menemui dokter pribadi nya dan memeriksakan seluruh kesehatan nya, dia dinyatakan baik baik saja. Kesehatan nya tidak bermasalah ,tapi dokter malah mengatakan kalau Hadinata mengalami puber kedua dalam hidupnya karena Hadinata menceritakan apa yang dia rasakan pada hati dan tubuh nya .
"Itu wajar,sudah aku katakan pada mu nat. Kau perlu dekat dengan wanita dan menikah lagi,kau butuh belaian . Jangan sampai yang dibawah sana karatan "
Ucapan dokter pribadi nya ,sekaligus sahabat hadinata dengan tegas. Dia tau kalau sudah ada wanita yang bisa mengalihkan perhatian dan pikiran hadinata dari pekerjaan saat ini ,dia jadi ingin tau siapa wanita beruntung itu.
Seminggu sudah Lucy terus menghindari Hadinata,walaupun sesekali mereka bertemu dan Hadinata menatap nya tapi lucy hanya mengangguk dan menundukan kepala nya saja . Lucy yang dulu banyak bicara dan suka sekali tersenyum kini hanya diam saja, tapi tidak didepan Teman Teman nya .
Lucy selalu bercerita dan tertawa bersama teman nya saat Hadinata melihat dari jauh,tapi tawa dan suara itu menghilang saat mereka berpas pasan. Hanya mata yang selalu bertatapan,kemudian lucy langsung menunduk memberikan hormat pada nya.
Sementara itu,Hendri masih terus merayu Regina untuk ikut dengan nya di pesta pernikahan anak rekan mereka. Dia ngak ingin didekati oleh wanita lain nya ,dia tau banyak sekali wanita yang bersedia membuka kaki mereka untuk nya .
"Kau harus menemani ku sayang,aku ngak mau pergi sendirian. Lagi pula setelah acara itu,kita akan bertemu dengan papa " ucap Hendri dengan pelan,dia merengek seperti citra yang minta dibelikan mainan
"Nanti kalau acara sudah selesai kamu kabari aku,aku akan datang di restauran yang kamu pesan. Kita bertemu disana dengan papa mu" jawab Regina
Hubungan kedua nya semakin membaik,Regina sudah bisa menerima Hendri . Apalagi beberapa kali mantan suami dan keluarga nya berusaha untuk menemui Regina, mereka bahkan memaksa citra untuk ikut bersama mereka membuat Hendri tak tinggal diam.
Hendri memberikan pukulan pada wajah mantan suami Regina karena dia berusaha untuk membawa dan mengancam Regina,Hendri tak tinggal diam dan memanggil pengacara keluarga mereka untuk mengurus nya .
Sejak saat itu Regina mulai membuka hati nya untuk Hendri,dia berharap kalau Hendri tidak seperti mantan suami nya. Berkali kali juga mereka sering berciuman tanpa tau citra,awal nya hanya kecupan. Hendri tidak ingin Regina marah, tapi pada malam itu Hendri melakukan ciuman dengan intens dan Regina membalas nya .
"Aku mau nya ditemani sama kamu,kamu ikut ya " ucap Hendri lagi,kali ini dia memeluk tubuh sang kekasih.
"Hen,disana aku ngak kenal siapa pun. Malu dong,nanti aku dicuekin " jawab Regina
Ya,pesta pernikahan itu hanya dihadiri oleh orang orang dari kalangan atas. Regina tidak begitu menyukai pesta seperti itu,lagi pula dia juga tidak begitu mengenal banyak orang kaya sehingga Regina bisa memastikan kalau dirinya akan dikucilkan disana .
"Sayang,ada Lucy juga. Aku sengaja mengajak nya agar kau ada teman nya, ada Maria dan suami nya juga " ucap Hendri,dia ngak ingin ada wanita lain yang mendekati nya . Dia juga ingin menunjukan pada dunia kalau Regina milik nya,dia ingin segera menikahi Regina dan menjadikan Citra sebagai anak nya.
"Lucy?Maria juga ?" tanya Regina yang mulai ingin menghadiri pesta itu.
"Ya....aku ngak bohong kok,kamu bisa telpon mereka kalau ngak percaya sama aku " jawab Hendri,dia sudah menyandarkan kepala nya di bahu Regina dan menghirup aroma shampo yang melekat disambut nya karena memang Regina baru selesai shampoan.
"Baiklah,kita pergi " ucap Regina dengan tenang, dia memang butuh waktu untuk berdua dengan Hendri.
Apalagi pengacara keluarga Hendri sudah membantu nya untuk jauh dari keluarga mantan suami nya, mereka ngak berani lagi mendekati Regina dan Citra karena ada ancaman dari pria tua pengacaranya Hendri.
Selama ini tak ada yang melindungi dan menjaga Regina juga citra seperti itu,semua nya dia lakukan sendiri apalagi diri nya harus menghadapi keluarga mantan suami nya sendiri. Mereka terus mengancam dan meminta citra agar segera tinggal bersama mereka dan meninggalkan nya,mereka mengancam akan mengambil Citra secara hukum.
Regina yang tak mengerti mengenai hukum merasa ketakutan dan berusaha menghindari keluarga mantan nya karena dia ngak ingin berpisah dengan citra,tapi saat ini dia mengetahui semua nya berkat Hendri dan pengacara nya.
Regina benar benar berterima kasih pada Hendri,karena selalu memberikan yang terbaik untuk nya dan Citra . Dia merasa terlindungi ,makanya dia ingin berusaha membalas cinta Hendri dan menerima Hendri sebagai ayah pengganti untuk Citra . Dia juga merasa nyaman dengan keberadaan hendri bersama mereka,apalagi hendri yang terus berusaha mencari perhatian nya.
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘