Pelampiasan Hasrat Suami Kejam

Pelampiasan Hasrat Suami Kejam

PHSK 1

Citara Anindyaswari, wanita berusia 20 tahun yang berprofesi sebagai tukang bersih-bersih di sekolah elit. Pagi ini Citara sudah siap untuk berangkat ke sekolah tempat ia bekerja.

Baru saja kakinya melangkah keluar dari kamar, suara teriakan sang ibu sudah menguar hingga ke penjuru rumah sepetak yang menjadi tempat mereka berteduh.

"Ara!" teriak Cahyati, ibu tiri Citara.

Citara buru-buru ke asal suara, hampir saja ia terjatuh karena terpentok kursi kayu yang berada tak jauh darinya.

"Hosh hosh iya, Bu?" tanya Citara dengan napas tersenggal-senggal.

"Kau lihat! Tidak ada makanan di bawah tutup sangi ini! Di mana otakmu ha?! Kakak mu mau pergi kuliah, dia harus sarapan pagi!" maki ibu Cahyati sembari mendorong-dorong kening Citara dengan jari telunjuknya.

Tiba-tiba suara lain muncul di antara makian dari ibu tiri Citara. Siapa lagi jika bukan Amira, perempuan berusia 22 tahun yang menjadi kakak tiri Citara.

"Apa dia membuat masalah lagi, Bu?" tanya Amira dengan bersedekap dada.

"Ya, anak ini selalu saja membuat ibu emosi. Untung saja lusa dia akan dibawa oleh orang yang membelinya," ucap ibu Cahyati dengan nada sinis.

Mata Citara membelalak lebar begitu mendengar ada orang yang akan membelinya. Apa yang baru saja dilontarkan oleh mulut ibu tirinya membuat seluruh tubuh Citara bergetar.

Bahkan, untuk menggerakkan bibir saja Citara merasa begitu kesulitan, lidahnya terasa kelu. Tidak! Ia tidak ingin dijual.

Citara mengigit bibir bawahnya sembari menahan air mata yang berdesakan ingin ke luar. Ia mencoba menenangkan dirinya dengan menarik napas panjang sejenak.

Ia harus membujuk ibu tirinya. Ya! Harapan agar hati ibu tirinya luluh begitu besar.

"Bu, tolong jangan jual Citara, bulan ini Citara gajian. Citara janji gaji kali ini sepenuhnya milik ibu dan kakak." Wanita malang itu memohon ke pada dua orang berhati jahat yang tidak menghiraukan permohonannya.

Ibu Cahyati bersedekap dada dengan dagu naik ke atas. Tatapan penuh keangkuhan dirinya layangkan pada Citara.

Amira turut mengikuti apa yang ibunya lakukan terhadap Citara. Bahkan, dirinya berdecih di depan wajah sang adik tiri.

"Gajimu yang tidak seberapa itu lebih besar dari penawaran orang yang membelimu. Lusa dia akan datang, jadi bersiaplah. Hari ini tidak usah pergi berkerja. Amira! Kunci dia di kamar!" seru ibu Cahyati.

"Siap, Bu!" Amira langsung mengindahkan seruan sang ibu. Ia menarik tangan adik tirinya dengan kuat.

Citara menangis, dadanya terasa sangat sesak mendengar penuturan sang ibu.

Air mata Citara mengalir dengan begitu deras. Ia meronta-ronta dan menoleh ke pada sang ibu, berharap ada sedikit saja belas kasih untuknya.

"Bu, Citara mohon jangan jual Citara," pinta Citara dengan wajahnya yang memerah.

"Berisik!" Amira mendorong kuat tubuh adik tirinya hingga terjerungup ke atas lantai kamar yang dingin.

Amira mendekat ke arah Citara, ia menyamakan tingginya dengan sang adik tiri.

"Kau tidak perlu menolak begini, yang menikahimu itu orang kaya!"

Mata Citara yang basah menelisik tepat pada netra sang kakak.

"Kalau begitu kenapa bukan kakak saja yang menikah dengannya," sahut Citara dengan suara bergetar.

Amira mendelikkan matanya dengan tajam, hidung wanita itu tampak mengembang, dengan ringan Amira mengangkat tangannya, lalu mengayunkan tangan itu dengan penuh tenaga.

PLAK!

"Berani kau melawan! Asal kau tahu, aku tidak sudi menikah dengan pria tua!" murka Amira.

Citara memegangi pipinya yang terasa panas akibat dari tamparan yang dilayangkan oleh sang kakak di wajahnya, ia hanya bisa menangisi nasib buruk yang menimpanya terus-menerus.

Napas Citara tersenggal-senggal diiringi dengan suara isakan pilu yang tidak mampu meluluhkan kedua hati keluarga Citara.

"Selamat menjadi istri pria tua, Adikku sayang. Ha-ha-ha." Amira melangkahi kaki Citara, lalu membanting pintu serta menguncinnya.

Citara hanya bisa menangis sambil menekuk kakinya, wanita malang itu sudah merasakan keperihan ini semenjak ayahnya menikah lagi dengan ibu Cahyati. Ayahnya yang memang sedari awal tak perduli dengannya membuat ibu serta kakak tirinya lebih leluasa dalam menindas.

***

Hari yang tidak dinantikan pun tiba, sebuah mobil mewah terparkir di depan rumah Citara. Wanita berkulit kuning langsat itu menggenggam tangan sang ibu, namun ibu Cahyati langsung menepisnya.

"Permisi, siapa yang akan ikut bersama saya?" Pria yang hampir menginjak kepala lima itu bertanya, sebab di kanan dan kiri ibu Cahyati ada dua wanita muda.

"Dia, Pak!" Tunjuk Amira ke arah adik tirinya.

Citara hanya bisa menunduk pasrah, mungkin inilah jalan hidupnya. Menikah dengan orang yang lebih pantas dipanggil paman.

"Ini uangnya, sesuai dengan perjanjian."

Ibu Cahyati menerima map coklat berisi uang tersebut dengan senang hati. Amira turut mengintip map yang dibuka oleh ibunya. Citara hanya mampu tersenyum miris, ia benar-benar seperti barang yang diperjual belikan.

"Baiklah, ayo kita pergi Nona," ucap Pria berjas hitam.

Citara mengangkat tas punggung yang berisi baju-bajunya. Ia mengikuti pria bejas hitam itu dari belakang, sesekali Citara menoleh ke arah ibu dan kakak tirinya. Kedua orang itu tidak menghiraukan ia yang pergi dan malah sibuk dengan uang hasil menjual dirinya.

Kepala Citara terus menunduk sepanjang perjalan, ia tidak tau akan dibawa ke mana. Pria di sebelahnya juga hanya diam tanpa kata, sesekali mengeluarkan suara untuk memberi perintah ke pada supir.

"Kamu masih bersekolah?"

Citara tersentak kaget, pria di sebelahnya tiba-tiba bertanya ke padanya. "T-tidak, Pa ...," jawab Citara kebingungan harus memanggil apa.

"Panggil saja saya Paman Arya."

Kepala wanita itu mengangguk, ia tak berani menoleh ke arah pria yang bernama Arya itu.

Drt!

Arya merogoh sakunya untuk mengambil ponselnya yang berdering. "Baik, Tuan. Apartemen kosong, di rumah ada kedua anak tuan."

Citara melihat paman Arya yang sedang berbicara dengan orang yang menelfonnya. Ia dapat mendengar suara berat dari sebrang sana.

"Kenapa?"

Wanita itu gelagapan dan kembali menunduk, ia tertangkap basah. "T-tidak Paman, ma-maaf."

Arya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. "Pak, kita ke apartemen."

"Baik, Pak Arya," jawab supir tersebut.

Tidak butuh waktu lama, mobil mewah yang mereka naiki sudah tiba di tempat yang mereka tuju. Kepala Citara menoleh ke kanan dan ke kiri, sungguh asing baginya tempat sebagus ini.

"Ayo nona ikuti saya," seru Arya.

Citara nengikuti langkah pria di depannya, mereka menaiki lift dan berhenti di lantai tertinggi.

"Kenapa sepi sekali? Seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan," batin Citara.

Pria yang bernama arya itu menelfon seseorang, lalu tak lama kemudian pintu terbuka.

"Silahkan masuk nona. Saya pamit, Tuan." Arya membungkukkan badannya, lalu pergi meninggalkan Citara bersama pria berwajah kaku yang ada di hadapannya.

"Masuk!" perintah pria itu dengan suara beratnya.

"E-eh iya." Citara masuk ke dalam apartemen yang bernuansa monokrom.

Wanita itu menggenggam kuat tas ranselnya, ia menunduk ketakutan. Pria di hadapannya lebih dingin dari paman Arya.

"Duduk!" Pria berusia 40 tahun itu kembali memberi perintah ke pada Citara.

Citara yang ketakutan hanya bisa menuruti setiap perintah yang keluar dari mulut pria tampan di hadapannya.

"Kau tau kenapa dirimu ada di sini?" tanya pria itu.

Kepala Citara menggeleng, ia tetap menundukkan kepalanya. Dirinya tidak memiliki keberanian untuk menatap lawan bicara yang duduk di hadapannya.

"Angkat kepalamu!"

Citara mengangkat kepalanya perlahan, satu pemandangan yang sangat jarang ia temui. Wajah tampan, garis rahang yang tegas, walau terlihat sedikit garis-garis halus di sekitar sudut mata pria itu.

"Kita menikah hari ini! Tapi ingat! Kau hanya menjadi ibu untuk anakku, tidak lebih dari itu!"

Mata Citara mengerjap beberapa kali, wanita berkulit kuning langsat itu tak menyangka ia akan dijadikan sebagai seorang istri oleh pria dingin di hadapannya. Dan lagi, pria itu sudah memiliki anak.

"P-pak," panggil Citara dengan gugup.

"Tuan, panggil aku Tuan Varen!" tekan pria itu.

Citara terhenyak mendengar ucapan Varen, Tuan? Itu artinya dia hanya menjadi pembantu untuk keluarga Varen.

Bersambung ....

Hai-hai zeyeng😊 ini adalah karya lama Othor yang pernah Othor up di NT.

Terpopuler

Comments

Kartika Tini

Kartika Tini

sabar

2024-08-19

2

𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ

𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ

sabar Ara mungkin nasibmu akan lebih baik nantinya walaupun itu sulid kayaknya

2024-07-12

2

nyonya

nyonya

woow 20 thun jaraknya

2024-06-28

1

lihat semua
Episodes
1 PHSK 1
2 PHSK 2
3 PHSK 3
4 PHSK 4
5 PHSK 5
6 PHSK 6
7 PHSK 7
8 PHSK 8
9 PHSK 9
10 PHSK 10
11 PHSK 11
12 PHSK 12
13 PHSK 13
14 PHSK 14
15 PHSK 15
16 PHSK 16
17 PHSK 17
18 PHSK 18
19 PHSK 19
20 PHSK 20
21 PHSK 21
22 PHSK 22
23 PHSK 23
24 PHSK 24
25 PHSK 25
26 PHSK 26
27 PHSK 27
28 PHSK 28
29 PHSK 29
30 PHSK 30
31 PHSK 31
32 PHSK 32
33 PHSK 33
34 PHSK 34
35 PHSK 35
36 PHSK 36
37 PHSK 37
38 PHSK 38
39 PHSK 39
40 PHSK 40
41 PHSK 41
42 PHSK 42
43 PHSK 43
44 PHSK 44
45 PHSK 45
46 PHSK 46
47 PHSK 47
48 PHSK 48
49 PHSK 49
50 PHSK 50
51 PHSK 51
52 PHSK 52
53 PHSK 53
54 Istri Penebus Hutang Milik Duda Kejam (Author by :Roro Halus)
55 PHSK 54
56 PHSK 55
57 PHSK 56
58 PHSK 57
59 PHSK 58
60 PHSK 59
61 PHSK 60
62 PHSK 61
63 PHSK 62
64 PHSK 63
65 PHSK 64
66 PHSK 65
67 PHSK 66
68 PHSK 67
69 PHSK 68
70 PHSK 69
71 PHSK 70
72 PHSK 71
73 PHSK 72
74 PHSK 73
75 PHSK 74
76 PHSK 75
77 PHSK 76
78 PHSK 77
79 PHSK 78 (Kepergian)
80 PHSK 79 (Tamat!)
81 PHSK 80 (Kunci)
82 PHSK VISUAL
83 PHSK 81 (Berlumur Darah)
84 PHSK 82 (Harapan Semu?)
85 PHSK 83 (Siksaan)
86 PHSK 84
87 PHSK 85 (Membawamu Kembali)
88 PHSK 86 (Kematian di Depan Mata?)
89 PHSK 87 (Menyerang)
90 PHSK 88 (Bajingann!!!)
91 PHSK 89 (Pembunuh)
92 PHSK 90 (Bersedia?)
93 PHSK 91 (Hubby)
94 PHSK 92 (Ingin Membuat Bayi!)
95 PHSK 93 (Melepasmu)
96 PHSK 94 (Perubahan Sikap Monster Salju)
97 Menikah Dengan Hot Daddy (Author: Kacan)
98 PHSK 95 (Ada Apa?)
99 PHSK 96 (Beruang Kutub)
100 PHSK 97 (Apa yang Hubby Sembunyikan?)
101 PHSK 98 (Kedatangan)
102 PHSK 99 (Ahrggg!)
103 PHSK 100 (Benarkah Dia Suamiku?)
104 PHSK 101 (Let's Make Baby Monster)
105 PHSK 102 (Kebahagiaan Citara)
106 PHSK 103 (You Make Me Crazy)
107 PHSK 104 (Kecanduan)
108 PHSK 105 (Mandi)
109 PHSK 106 (Kekhawatiran yang Berlebihan)
110 PHSK 107 (Peringatan Varen)
111 PHSK 108 (Dia Tetaplah Seorang Monster)
112 PHSK 109 (Berada Dalam Pangkuan Suami)
113 PHSK 110 (TAMAT)
Episodes

Updated 113 Episodes

1
PHSK 1
2
PHSK 2
3
PHSK 3
4
PHSK 4
5
PHSK 5
6
PHSK 6
7
PHSK 7
8
PHSK 8
9
PHSK 9
10
PHSK 10
11
PHSK 11
12
PHSK 12
13
PHSK 13
14
PHSK 14
15
PHSK 15
16
PHSK 16
17
PHSK 17
18
PHSK 18
19
PHSK 19
20
PHSK 20
21
PHSK 21
22
PHSK 22
23
PHSK 23
24
PHSK 24
25
PHSK 25
26
PHSK 26
27
PHSK 27
28
PHSK 28
29
PHSK 29
30
PHSK 30
31
PHSK 31
32
PHSK 32
33
PHSK 33
34
PHSK 34
35
PHSK 35
36
PHSK 36
37
PHSK 37
38
PHSK 38
39
PHSK 39
40
PHSK 40
41
PHSK 41
42
PHSK 42
43
PHSK 43
44
PHSK 44
45
PHSK 45
46
PHSK 46
47
PHSK 47
48
PHSK 48
49
PHSK 49
50
PHSK 50
51
PHSK 51
52
PHSK 52
53
PHSK 53
54
Istri Penebus Hutang Milik Duda Kejam (Author by :Roro Halus)
55
PHSK 54
56
PHSK 55
57
PHSK 56
58
PHSK 57
59
PHSK 58
60
PHSK 59
61
PHSK 60
62
PHSK 61
63
PHSK 62
64
PHSK 63
65
PHSK 64
66
PHSK 65
67
PHSK 66
68
PHSK 67
69
PHSK 68
70
PHSK 69
71
PHSK 70
72
PHSK 71
73
PHSK 72
74
PHSK 73
75
PHSK 74
76
PHSK 75
77
PHSK 76
78
PHSK 77
79
PHSK 78 (Kepergian)
80
PHSK 79 (Tamat!)
81
PHSK 80 (Kunci)
82
PHSK VISUAL
83
PHSK 81 (Berlumur Darah)
84
PHSK 82 (Harapan Semu?)
85
PHSK 83 (Siksaan)
86
PHSK 84
87
PHSK 85 (Membawamu Kembali)
88
PHSK 86 (Kematian di Depan Mata?)
89
PHSK 87 (Menyerang)
90
PHSK 88 (Bajingann!!!)
91
PHSK 89 (Pembunuh)
92
PHSK 90 (Bersedia?)
93
PHSK 91 (Hubby)
94
PHSK 92 (Ingin Membuat Bayi!)
95
PHSK 93 (Melepasmu)
96
PHSK 94 (Perubahan Sikap Monster Salju)
97
Menikah Dengan Hot Daddy (Author: Kacan)
98
PHSK 95 (Ada Apa?)
99
PHSK 96 (Beruang Kutub)
100
PHSK 97 (Apa yang Hubby Sembunyikan?)
101
PHSK 98 (Kedatangan)
102
PHSK 99 (Ahrggg!)
103
PHSK 100 (Benarkah Dia Suamiku?)
104
PHSK 101 (Let's Make Baby Monster)
105
PHSK 102 (Kebahagiaan Citara)
106
PHSK 103 (You Make Me Crazy)
107
PHSK 104 (Kecanduan)
108
PHSK 105 (Mandi)
109
PHSK 106 (Kekhawatiran yang Berlebihan)
110
PHSK 107 (Peringatan Varen)
111
PHSK 108 (Dia Tetaplah Seorang Monster)
112
PHSK 109 (Berada Dalam Pangkuan Suami)
113
PHSK 110 (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!