NovelToon NovelToon
SANG PEBINOR

SANG PEBINOR

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:612.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: sendi andriyani

Tak semua perjodohan membawa kebahagiaan, hal ini terjadi pada Melisa Prameswari dan Dion Mahessa.


Keduanya menikah atas kesepakatan antara keluarga. Namun, setelah bertahun-tahun membina rumah tangga, tak ada kebahagiaan sama sekali.


Hingga satu hari, Dion dan Melisa pindah ke rumah baru dan saat itulah Melisa seolah menjadi sosok berbeda setelah bertemu dengan seorang pemuda bernama Arvino Sanjaya.


Puncaknya, saat Dion dengan mata kepalanya sendiri menyaksikan perselingkuhan istri dan tetangga nya itu.


Bagaimanakah nasib pernikahan Dion dan Melisa? Apakah akan berakhir atau sebaliknya, ataukah Melisa malah memilih Arvin?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 - SANG PEBINOR

Setelah masakan nya matang, Melisa dan Arvin pun makan bersama. Tentunya, bukan Arvin nama nya jika tidak manja pada Melisa. Dia merengek ingin di suapi, padahal cacing di perut nya sudah meronta ingin segera di isi, tapi Arvin malah sempat-sempatnya merengek pengen di suapin. 

Ada-ada saja memang tingkah pemuda yang membuat hatinya menghangat, seingat nya tak pernah ada satu pun laki-laki yang manja padanya, hanya Arvin saja. Maklum lah, umur segini tuh lagi lucu-lucu nya.

"Aaaaa…" Arvin membuka mulut nya, Melisa pun mulai menyuapi Arvin. Dia juga sempat makan di sela menyuapi pemuda tampan namun manja itu.

"Wihh enak, sayang. Tapi kurang pedes." Puji Arvin, dia memang penikmat makanan pedas, jadi berasa ada yang kurang gitu kalau makan enggak pedes.

"Kurang pedes ya? Nanti, aku mau buat sambel, aku anter kesini."

"Makasih, sayang. Kamu tuh bener-bener definisi calon istri idaman deh." Celetuk Arvin membuat Melisa tertawa, calon istri katanya? Padahal dia sudah bersuami. 

"Kamu juga makan dong, sayang." 

"Iya, ini aku juga makan kok." Jawab nya lirih. Ini pertama kalinya dia makan bersama seorang pria, bahkan menyuapi nya dengan tangan nya sendiri. 

Arvin sangat berbeda dengan Dion, jika Dion selalu marah saat Melisa makan bersama, karena menurutnya wajah Melisa membuat nafssu makan nya berkurang, lain halnya dengan Arvin. 

"Kenapa, sayang?" Tanya Arvin saat melihat wajah sendu Melisa, di tatap nya wajah cantik itu, lalu membingkai wajah Melisa.

"Kamu kenapa hmm? Mau cerita? Cerita sama aku, jangan ada apapun yang kamu sembunyikan dari aku, sayang." 

"Haahh, tidak ada apa-apa."

"Jangan bohong, aku gak suka!"

"Siapa yang bohong sih?" Tanya Melisa sedikit ketus.

"Wajah dan mata kamu gak bisa bohongin aku, sayang. Jadi, sekarang ceritakan sama aku, kamu kenapa?" Kekeuh Arvin.

"Aku hanya merasa kamu berbeda dengan suami ku, jika suami ku selalu menolak untuk makan bersama karena katanya wajahku membuat selera makan nya hilang. Tapi, kamu berbeda. Hanya itu saja." Jawab Melisa membuat Arvin membulatkan kedua mata nya.

"Hah? Jadi, selama ini kalau dia makan gimana yang?"

"Ya, dia makan duluan. Setelah selesai, barulah aku yang makan. Kamu nanyain kenapa aku selalu makan sayur kan? Jawaban nya, karena suamiku melarang keras aku makan yang sama dengan apa yang dia makan." Jawab Melisa, tambah terkejut saja Arvin di buatnya.

Dia tak habis pikir dengan pria bernama Dion itu, istrinya susah-susah memasakan makanan enak, tapi tak bisa merasai masakan nya sendiri? Dia sendiri makan dengan enak, lalu Istrinya? Astaga, egois sekali pria itu. 

"Astaga, sayang. Pria macam apa yang sudah kamu nikahi itu? Egois sekali."

"Hmm, entahlah." Jawab Melisa, dia tersenyum kecil ke arah Arvin.

"Mulai sekarang, aku bakalan belanja bahan-bahan yang enak buat kamu, terus kita makan sama-sama ya? Aku gak mau tubuh kamu kurus seperti ini terus." 

"Gak usah.."

"Hah, gak usah? Sayang nya, aku tidak menerima penolakan!" 

"Ya, baiklah kalau begitu." Pasrah Melisa.

"Jangan sedih ya, aku bakalan selalu ada buat kamu, kapanpun."

"Janji?"

"Janji, sayang." Jawab Arvin, pria itu tersenyum manis menatap sosok wanita di depan nya.

Andai saja Dion menyadari kalau istrinya sangat cantik, pasti dia akan sangat bersyukur. Tapi ya benar, seperti nya kata-kata kalau rumput tetangga lebih hijau itu ada benar nya. Istri yang di benci suami nya sendiri karena penampilan nya, terlihat sangat cantik bagi pria lain.

Tekad Arvin untuk merebut Melisa dari suami nya semakin membara, dia tak peduli akan apa resiko nya nanti, yang terpenting saat ini, dia harus bisa memenangkan hati Melisa agar mau melakukan hubungan dengan nya, setelah itu dia akan semakin bersemangat untuk bisa bersama Melisa.

"Aku menunggu mu, sayang."

"Hmm, maksud kamu?" Tanya Melisa.

"Aku menunggu kamu selesai datang bulan, aku menginginkan mu, sayang." 

"Tapi…"

"Kamu masih ragu padaku, sayang?" Tanya Arvin lirih, dia menatap hangat pada Melisa yang memang terlihat sedikit ragu.

"Iya, aku memang sedikit ragu dengan hubungan ini." 

"Lalu, harus dengan cara seperti apa aku meyakinkan kamu, sayang?" 

"Tidak, cukup tunjukan saja dengan tindakan. Di usia ku sekarang, aku tidak membutuhkan janji manis, tapi bukti." 

"Tentu, aku akan membuktikan keseriusan ku." 

"Aku akan menunggu nya." Jawab Melisa sambil tersenyum hingga mata nya menyipit membentuk bulan sabit, senyuman yang sangat cantik bagi Arvin.

"Aku mencintaimu, Melisa. Tak apa, kalau kamu belum bisa membalas ungkapan perasaan ku, sayang." 

"Hmmm, baiklah." Jawab Melisa. 

'Aku akan memastikan, suatu hari kamu pasti akan membalas ungkapan perasaan ku. Tugas ku, hanya membuat mu yakin dengan hubungan ini.' Arvin membatin.

"Masih mau makan lagi?"

"Hmm, iya. Aku masih lapar, apalagi melihat belahan dada kamu." Jawab Arvin, membuat Melisa mendengus.

"Mesuum sekali kamu ya."

"Cuman sama kamu doang, maklum aja aku udah lama jomblo, yang." 

"Makanya nyari cewek dong, biar ada temen nya."

"Enggak, aku maunya kamu." Jawab Arvin sambil memeluk Melisa yang sedang berdiri mengambil nasi dan lauk nya lagi. 

"Tapi kamu tau sendiri, aku masih punya suami."

"Yah, aku tahu itu. Aku akan menunggu sampai kamu menjanda, setelah itu aku akan datang melamar mu." 

"Kamu serius?" Tanya Melisa. 

"Tentu saja, aku serius dengan semua yang aku katakan. Aku tidak berniat bercanda dengan urusan hati." 

"Apa aku bisa percaya dengan semua ini?" Tanya Melisa, jujur saja hatinya masih belum yakin dengan pemuda yang kini tengah memeluk nya dari belakang. 

"Tentu, kamu bisa mempercayai ucapan ku." 

"Jangan kecewakan aku ya?"

"Tidak akan pernah, sayang." Jawab Arvin yakin. 

"Kamu melakukan ini, bukan karena merasa kasihan padaku kan?"

"Tidak, aku tidak kasihan padamu. Tapi, karena aku mencintaimu, makanya aku berani mengambil langkah besar dengan bermain di belakang suami mu." 

"Hmm, aku percaya."

"Syukurlah, sayang. Jadi sekarang, ayo makan lagi. Aku masih belum kenyang, hehe." 

"Kamu nyuap sendiri atuh."

"Enggak, di suapin kamu lebih enak." Jawab Arvin sambil mendusel di leher Melisa.

"Astaga, kamu kok manja gini sih?"

"Cuma sama kamu doang lho aku begini, Bby."

"Bby?" Tanya Melisa lirih. 

"Baby, hehe."

"Enak aja, aku bukan bayi."

"Kamu memang bukan bayi, tapi calon ibu dari anak-anak ku." Jawab Arvin sambil nyengir, membuat Melisa menepuk pelan lengan Arvin yang masih melingkar di perut rata nya.

"Raja gombal."

"Dih gombal katanya? Bukan gombal ini mah, serius ayang."

"Ya udahlah, ayo lanjut makan. Aku harus pulang, belum nyuci baju."

"Hehe, sekalian dong. Aku ada cucian yang tadi aku pake olahraga." Jawab Arvin sambil cengengesan.

"Boleh, aku cuciin aja sebelum pulang ya." 

"Yee, makasih ayang. Keknya gini kali ya rasa nya kalo punya istri, masak ada yang masakin, nyuci ada yang nyuciin, tidur juga ada yang nemenin." 

"Iya dong." 

"Cepetan cerai dong, biar aku bisa nikah sama kamu."

"Hmm, kamu pikir cerai semudah itu ya? Lagian, kalau aku tiba-tiba minta cerai gitu aja, apa dia gak curiga nanti?"

"Terus gimana? Aku mau nyobain tidur sama kamu."

"Lain kali aja ya? Sabar."

"Oke, aku bakalan sabar nungguin kamu. Karena kamu layak untuk di tunggu."

"Kamu jago gombal ya?"

"Enggak sayang, aku gak gombal. Ini seriusan."

"Iya deh, mana cucian nya? Biar aku cuci dulu." 

"Di kamar mandi, di dalam ember, yang." Jawab Arvin. Melisa pun mengangguk, lalu mencuci pakaian milik Arvin, menyikat nya dengan bersih lalu membilas nya beberapa kali agar lebih bersih.

"Udah tuh, tinggal di jemur. Aku pulang dulu ya?"

"Hmm, sun dulu sayang." Pinta Arvin manja. Melisa pun mendekat, lalu memeluk pinggang Arvin, sedangkan Arvin menyusupkan tangan nya ke tengkuk belakang Melisa, lalu kedua nya berciuman mesra dengan Melisa yang bersandar di tembok dekat dapur. 

Disaat suasana semakin memanas, tiba-tiba saja pintu rumah Arvin di ketuk lirih dari luar. Kedua nya pun menyudahi sesi ciuman panas mereka. Arvin mengusap lembut bibir Melisa, lalu sempat mengecup nya singkat. 

"Aku pulang ya? Bukain pintu nya, siapa tau penting."

"Iya sayangku." Jawab Arvin, dia pun pergi ke depan. Namun sebelum itu, tangan nakal Arvin sempat-sempatnya meremaas buah kenyal miliknya dengan gemas. 

'Astaga, Arvin sangat mesuum. Tapi, dia tampan.' Batin Melisa sambil senyum-senyum sendiri, dia pun segera pulang ke rumah nya lewat pintu belakang

.......

🌻🌻🌻🌻

1
Nur Aidi Athi
Kecewa
Nur Aidi Athi
Buruk
Norleha Arsad
malas baca perempuan curang sama lelaki lain
Nining Chili
👍👍
Rini Haryati
bagus
Aya'Na Soraya
Jeleeeeek
siapa aku: Waduuh... org baru mampir 😅
total 1 replies
Umiati Ati
rebut aja Vin....,buat Melisa bahagia
Umiati Ati
hahaha muka pas-pasan senjata mungil ,suka kdrt lagi .... hadeeh
Nimas Kartika Sari
Luar biasa
Crystal
Bisa2nya celana dalam ketinggalan. Berarti Dion pulang ga pake CD dong😂
Crystal
Ga ngaruh kali Thor, lubang pipis beda sm lubang yg dimasukkin Arvin
Crystal
Lahhh Melisa juga bekas orang loh, Vin. Ya meskipun bekas suaminya sendiri.
Crystal
Astaga mungil, biasanya kan keras besar panjang. Ngakak, Thor😂😂
Fhebrie
di tunggu season duanya
Istrinya Jungkook🌻: season keduanya sudah launching ya dengan judul Ayunda, Istri Rahasia Presdir☺️
total 1 replies
Fhebrie
nangis terharu aku Thor seneng lihat arvin baik sama papahnya
Fhebrie
akhirnya tak kirain papa daren cm pura pura baik ga taunya tulus juga
Fhebrie
iy Thor bener karna sebelumnya masih menunjukan seorang Muslim tp di pernikahan kayak non muslim
Fhebrie
dulu istrinya daren kan juga orang biasa
Fhebrie
makin kesini alurnya dr cara nikahnya ini aturan non islam ya Thor... dr bab sebelumnya kan pernah menyebutkan KUA juga klo ga salah
Fhebrie
nah gitu dong pak daren... anak cm satu otomatis mentingin kebahagiaan anaklah.. harta juga sdh banyak mau apa lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!