Loyalty System

Kedua cewek sempat bertukar pandang dengan wajah agak datar, namun percuma, karena isi fikiran mereka bisa di ketahui Kei melalui Loyalty Sistem miliknya.

...[ Lia : Nice, mayan bisa party kali ah.. ]...

...[ Widy : Bener kan, gampang ini cowo mah, mayan kan bisa party gratisan lagi.. ]...

...[ Widy 35 -> 38 Lp ] - [ Lia 31 -> 35 ]...

Mengetahui itu Kei pun semakin bersemangat karena mengetahui tingkat kesetiaan mereka mulai naik hanya dengan trik kecil yang dia lancarkan.

Meski kedua cewek itu merasa berhasil memperdaya Kei, tapi mereka tidak tahu kalau merekalah yang sedang menari2 di atas telapak tangan pria di hadapan mereka.

"Hmm bebas sih kalo gue, kalo ada yang ngajak jalan oke kalo nggak ya kita pulang.." jawab Lia membalas dengan kode

"Lagian juga di apartemen gak ngapa2in, paling cuma scroll2 tiktok aja.." kata Lia menambahkan

Kei semakin semangat, karena kedua cewek ini udah masuk dalam jaringnya.

Sisanya tinggal ngikutin kemauan mereka dan buat mereka jadi ladang ExP bagi dirinya, dan jika beruntung Kei akan bisa menikmati kedua cewek ini nantinya.

"Hmm, gitu.. Sama sih, gua juga gak ada kegiatan dirumah. Mau jalan juga sendirian males, makanya gua nongkrong disini.." ucap Kei membalas kode Lia tadi

"Trus abis ini lu mau kemana Kei..?" tanya Widy

"Gak tau sih, paling muter2 kota aja trus pulang, bingung juga mau kemana.." jawab Kei

"Kita party gimana..?" tanya Lia langsung on point

"Boleh, tapi gua udah lama banget gak party, ada dua tahun kali, dah lupa gimana caranya party.." jawab Kei

Itu di katakan Kei hanya sebagai alibi, karena dia sama sekali belum pernah party di club malam atau diskotik sebelumnya.

Biasanya paling mentok dia cuma pergi ke tempat karaoke atau bermain billiard ketika ingin santai dan menghabiskan waktu.

Club malam dan diskotik adalah dunia yang belum pernah di sentuhnya sama sekali selama dia hidup.

Dia mengatakan itu untuk membentengi dirinya sendiri apabila nanti disana dia kelihatan kikuk atau seperti orang udik ketika masuk ketempat itu.

...[ Widy : Cakep, kena kan lo.. ]...

...[ Lia : Sip, party gratisan ya kan, satu cowo doang mah enteng, ada si Widy ini, kalo dia sagne serahin aja ke dia.. ]...

"Yaudah nyantai aja ada kita2, nanti lu bakal seneng deh pokoknya.." ucap Widy percaya diri

"Iya nyantai aja serahin sama kita berdua.." kata Lia

"Boleh lah, tapi jangan di ledekin kalo gua norak ya, sumpah udah lama banget gua gak ke club anjir.." ucap Kei kembali membentengi dirinya

"Iya iya, yuk.." ucap Lia

"Yaudah, gua pesen grabnya ya.." ucap Widy

Kei bersorak kegirangan dalam hatinya, ini menjadi semakin sesuai dengan apa yang dia rencanakan.

Dia mengambil kunci mobilnya dari saku celana jeans panjang yang dia gunakan, dan langsung memencet tombolnya.

"Ngapain? Pake mobil gua aja sih.." ucap Kei sambil menunjukan kunci mobilnya

Kedua cewek itu pun langsung menoleh kebelakang mereka untuk melihat mobil yang di tunjukan oleh pria yang sedang bersama mereka.

Baik itu Lia atau pun Widy nampak terkejut melihat AMG GT 63 4Doors milik Kei, meski mereka tidak mengenali tipe mobil itu.

Namun sekilas sudah jelas kalau itu bukanlah mobil biasa dan tergolong sedan kelas mewah.

"Seriusan itu mobil lo Kei..?" tanya Widy dengan penuh senyuman

"Ini kuncinya.." jawab Kei seraya menunjukan kunci mobil dan menekan tombol untuk membuka kunci sehingga lampu hazard mobilnya menyala

"Si anjir, beneran mobil dia.." ucap Lia dengan senyum puas di wajahnya

Tanpa perlu membaca fikiran mereka, Kei sudah tahu apa yang ada di fikiran kedua cewek itu.

Mereka sedang merasa senang karena mereka fikir mereka berhasil mendapatkan Kei dengan permainan kata2 mereka.

Walau pada kenyataannya, yang terjadi justru malah merekalah yang jatuh kedalam permainan Kei.

Mereka pun segera masuk ke mobil Kei, Widy memilih duduk di depan dan mau tidak mau Lia mengalah duduk sendirian di belakang.

Ketika masuk mobil, kedua cewek itu semakin yakin kalau mobil milik Kei ini bukanlah mobil biasa setelah melihat interior mobil yang begitu mewah dan ada logo AMG di dashboard, jok, dan beberapa bagian lain.

Meskti mereka terbilang awam dengan mobil mewah, tapi rasa nyaman dan kebanggan menaiki mobil itu tidak bisa di samakan dengan mobil2 lain yang pernah mereka berdua naiki.

Kei pun mengemudikan mobilnya ke arah pusat kota tepatnya SCBD dimana ada sebuah club malam yang sangat mewah disana bernama The H Club.

Lia dan Widy sendiri belum pernah club malam itu karena biasanya paling mentok mereka hanya diajak oleh teman2 pria mereka ke club malam di daerah Kemang.

Sesampainya disana, Kei menggunakan jasa Valet agar mereka bisa langsung turun di depan lobi club itu.

"Selamat malam.." ucap pria valet itu

"Malam.." jawab Kei

Setelah turun, malah kedua cewek itu yang nampak sangat antusias, sedangkan Kei malah santai saja dan mengendalikan dirinya dengan cukup baik.

Walau dalam hatinya dia juga cukup terpukau dengan kemewahan tempat itu meski baru bagian lobi nya saja.

Mereka pun langsung menuju meja resepsionis.

"Selamat malam.." ucap dua orang wanita resepsionis cantik disana

"Malam, apa masih ada meja kosong untuk kami bertiga..?" tanya Kei dengan ramah

"Untuk tiga orang ya kak.." ucap resepsionis itu

Resepsionis itu mengatakan standing table kebetulan sudah penuh. Pilihannya ada Sultan, King, Queen, Ace, Balcony, dan VIP.

Melihat dari denah lokasinya Kei pun menanyakan pada kedua cewek itu pilihan mana yang mereka pilih.

Karena mereka juga belum pernah kesana, mereka malah terlihat canggung dan menyerahkan pada Kei untuk memilih yang penting tidak terlalu bercampur dengan orang2 lain.

Nampaknya malah mereka yang nampak kikuk karena di bawa ketempat semewah ini.

Sedangkan Kei malah merasa ini adalah kemenangan lain untuknya, karena dia dapat dengan baik menjaga ketenangannya sendiri.

"Kalau ingin sedikit privasi kami menyarankan Balcony kak, itu ada di bagian sini.." ucap resepsionis itu seraya menunjukannya melalui map table

"Kalian berdua gimana..?" tanya Kei sekali lagi

"Kita ikut lu aja deh Kei.." jawab Widy

"Iya, yang penting gak berbaur sama yang lain.." jawab Lia

Akhirnya Kei pun memutuskan mengambil Balcony Small dengan kapasitas maksimal 10 orang, biaya reservasinya dua juta dan minimum cost nya empat juta rupiah.

Tentu bagi Kei, itu bukan apa2 mengingat total uang dalam rekening sistem miliknya tidak bisa di ungkapkan dengan kata2.

Akhirnya setelah memesan minuman dan lain2nya, seorang pelayan membawa mereka bertiga ke meja Balcony yang sudah mereka pesan.