NovelToon NovelToon
Pawang Tuan Impoten

Pawang Tuan Impoten

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:31.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: DHEVIS JUWITA

Ara bingung karena tiba-tiba ada seorang lelaki yang mengaku impoten padanya.

"Aku harus menikah sebulan lagi tapi aku mendadak impoten!" ungkap lelaki yang bernama Zester Schweinsteiger tersebut.

"Terus hubungannya denganku apa?" tanya Ara.

"Kau harus membantu membuatnya berdiri lagi!" tuntut Zester sambil menunjuk bagian celananya yang menyembul.

"Apa kau memasukkan ular di dalam celanamu? katanya impoten!" Ara semakin bingung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PTI BAB 35 - Tanggung Jawab

"Apa kau takut mati?" tanya Ara.

"Sebenarnya tidak takut, hanya saja belum siap," jawab Zester.

"Lain kali jangan membuat janji seperti itu, selain menyusahkan diri sendiri, belum tentu orang yang menolongmu akan mau menikahimu dan yang terpenting adalah kau harus percaya dengan garis takdir. Semisal kau tidak ditakdirkan hari itu mati pasti kau tidak akan mati," Ara jadi bicara panjang lebar.

Dan hal itu membuat Zester jadi gemas sendiri, lelaki itu meraih dagu Ara dan memutarnya ke belakang supaya bisa menatapnya.

Jantung Zester kembali berdegup kencang, bahkan Ara samar-samar bisa merasakan degupan itu karena kulit mereka yang saling menempel.

Refleks Zester mengusap bibir Ara dengan ibu jarinya kemudian dia menunduk karena ingin merasakan bibir ranum itu.

Ternyata ularnya juga ikut menyembul yang membuat Ara jadi berteriak karena kaget.

"Aku bisa merasakan ada sesuatu yang bergerak di bawah sana," Ara buru-buru menjauh.

Zester jadi meringis karena celananya yang sesak.

"Lebih baik kita jangan dekat-dekat lagi," lanjut Ara yang jadi takut dililit oleh ular.

Tidak ada tanggapan dari Zester karena dia berusaha mati-matian membuat ularnya tidur lagi, tidak mungkin dia akan mengeluarkannya, dia tidak mau dituduh jadi om-om cabul lagi.

Ara membuka tendanya supaya udara di dalam tenda itu berganti.

Selama beberapa menit suasana jadi begitu canggung, inilah salah satu yang Ara takutkan kalau dia mengaku, dia takut Zester akan melilitnya dengan ular yang baperan itu padahal hatinya masih belum yakin.

"Buang jauh-jauh pikiran itu Ara," batinnya berusaha tenang.

Akhirnya hujan mulai reda dan mereka melanjutkan perjalanan. Sebenarnya tidak lama lagi mereka akan sampai.

Saat melihat pos kamling, Ara buru-buru bertanya tentang alamat Bu Sutopo.

Dan seseorang bersedia mengantar Ara untuk pergi ke tempat Bu Sutopo supaya tidak nyasar.

"Ayo, jangan melamun saja," Ara menarik tangan Zester yang berjalan ogah-ogahan di belakangnya.

Ketika sampai di rumah Bu Sutopo, mereka melihat rumah sederhana yang dindingnya tampak baru dicat. Pasti rumah itu habis direnovasi.

"Apa kita perlu masuk ke sana?" tanya Zester meragu.

"Konsep bertamu itu kan memang masuk ke dalam rumah jadi mari kita selesaikan ini dengan cepat," balas Ara.

Ara pun mengetuk pintu beberapa kali sampai pintu itu dibuka oleh Bu Sutopo sendiri.

Mata wanita paruh baya itu memicing ketika melihat Zester berdiri di belakang Ara dan Zester sendiri melambaikan tangannya dengan canggung.

"Kenapa dia ada di sini?" tanya Bu Sutopo gusar.

"Pak direktur ingin berbicara penting ibu," Ara berusaha menengahi.

Karena tidak mau ribut sebagai warga baru, Bu Sutopo mengizinkan Ara dan Zester masuk.

Ternyata Bu Sutopo tidak tinggal sendirian melainkan dia tinggal bersama menantunya yang tengah hamil.

"Apa itu istri pak Ismail?" tanya Ara yang menyebutkan nama korban kecelakaan kerja itu.

"Benar, dia jadi janda dan anaknya sudah yatim dari dalam kandungan, aku harus menjaganya sampai tidak bisa bekerja karena takut dia akan menyakiti dirinya sendiri," jelas Bu Sutopo.

Zester dan Ara saling pandang, rupanya Bu Ismail jadi setres setelah kepergian suaminya.

"Apa tujuan kalian kemari?" tanya Bu Sutopo kemudian.

"Saya akan bertanggung jawab sampai keadaan Bu Ismail benar-benar pulih kembali," jawab Zester. Kali ini dia sendiri yang berbicara tanpa perantara Ara, dia tidak tahu kalau kondisi Bu Ismail akan jadi seperti itu padahal dalam kondisi hamil.

Setidaknya Zester harus memastikan, bayinya akan lahir dengan selamat.

1
Winny Anpooh
Lumayan
Ifah Ifah
tak gendong kemana mana 🤣🤣🤣🤣
Ifah Ifah
waduhhh zester 🤣🤣🤣🤣🤣
Uzumaki hokuto uchiha hyuga
aku kasih vote buat kamu ya bang bule
Ifah Ifah
astaga 🤣🤣🤣🤣
Ifah Ifah
ular yg pemilih 🤣🤣🤣🤣🤣
Ifah Ifah
hanya gatal 🤣🤣🤣🤣💪
Laniep Timbong
anjay😂
Rinh@ Ayong
dr awal sampe episode 12 trus ngakak, hadeeeuuuh 😂😂😂
🍃❄️ WAHYUNINGTIYAS❄️🍃
saksi hidup cinta segitiga 🤣🤣🤣🤣
Umi Nur khayati
luar biasa
Supriyatun
o a ala demi sang pacar bukan demi sang mami
Supriyatun
hahahahha🤭 ada raimu juga y kwkwkwkwkw🤣🤣🤣🤣🤣😃😃😃😃
Supriyatun
sepertinya sudah baca tapi agak lupa 🤭
Supriyatun
saya baca pas ga puasa ini bulan januari thn 2025.tgl 16 heheheh lapor bu othor aaahhh🤭
Supriyatun
lanjut thor seru novelnya .baru tau kalo besar di sunat apa da alot y thor😄😄😄😄😄😄😄😄😄🤭🤪🙏🏻
Supriyatun
sudah hadir kak thor
Hazibah Monel
Kecewa
Hazibah Monel
Buruk
Linda Dawam
/Facepalm/ya Allah ya Allah ya Allah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!