Hello hello hay para Guyss guyss yang cantik-cantik dan manis jumpa lagi bersama Author 🤗 ini karya kedua dari Author yaa, semoga kalian suka 🤗
Aurora gadis yang cantik dan baik hati, anak tunggal dari seorang pengusaha yang terkenal di dalam Negara maupun di luar Negara, meski dari itu Aurora memilih berpenampilan sederhana dan tidak sombong, tapi disaat Aurora lagi asik-asiknya menikmati hidup tiba-tiba dikejutkan dengan permintaan kedua orang tuanya untuk memintanya menikah dengan anak sahabat dari Ayahnya .
Kira-kira seperti apa yah lanjutan kisah nya 🤔 yuuukkk simak kisah Aurora dari awal hingga akhir, jangan lupa Like Comen dan Vote yah guyss guyss , semoga kalian suka 🤗❤
#Salam Halu 🍃
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 Aurora dan Anaya
.
Happy Reading 📖
.
├┬┴┬┴ ✭✭✭ ┬┴┬┴┤
.
.
Keesokan harinya kini Aurora dan Karina sedang bersantai ditaman belakan Mansion terlihat keduanya sedang serius mengobrol entah apa yang mereka obrolkan itu
" Ayah bunda hari ini gak ikut ayah kekantor ya " ucap Salsa kepada suaminya yang saat ini mereka berdua terlihat baru keluar dari lift
" iyaaa tidak apa apa, tapi bunda ingat ya jangan berdebat dengan Karina " pesan Gilang kepada istrinya itu
" iya bunda gak akan berdebat asalkan adiknya ayah itu gak mulai duluan " jawab Salsa
" jika Karina memulainya Bunda harus diam dan harus mengalah " ucap Gilang
" jadi bunda harus terus mengalah begitu maksudnya Ayah " ucap Salsa karena benar saja dari dulu Salsa tidak ingin mau mengalah jika berdebat dengan adik iparnya
" bukan begitu maksudnya Bunda " ucap Gilang menghembuskan nafasnya dengan kasar
" iya iya Bunda akan mengalah, ayah puas " ucap Salsa saat ini wajah wanita parubaya itu sudah berubah tidak seceria tadi
" senyum dong Bunda, ayah tidak menyukai jika melihat Bunda dengan muka yang seperti itu " ucap Gilang saat ini mereka berdua sudah berada di meja makan dan akan bersiap untuk sarapan pagi sebelum Gilang berangkat ke perusahaan
" iya iya ni Bunda senyum " ucap Salsa memaksa tersenyum
" yaudah kalo begitu ambilkan ayah makanan " ucap Gilang kepada istrinya itu dan dengan cepat Salsa menyajikan sarapan pagi kepada suaminya
" apa boleh bergabung " tanya Karina yang saat ini baru datang bergabung dengan mereka
" silahkan " ucap Salsa mempersilahkan
" dimana Aurora " tanya Gilang karena belum melihat putrinya itu berada di meja makan
" dia masih ada di taman " jawab Karina yang saat ini sedang menikmati sarapan paginya
" biar Bunda panggil ya ayah " ucap Salsa wanita itu terlihat sudah berdiri dari tempat duduk nya
" aku disini " ucap Aurora yang baru saja datang dari taman belakan
" ayo makan sayang " ucap Salsa
dan Aurora pun bergabung bersama mereka untuk menikmati sarapan pagi bersama
.
.
.
Inggris
saat ini Marvel sudah berada di apartement meliknya peria itu terlihat sedang memeriksa beberapa dokumen penting
" sebaiknya tuan istirahat dulu " ucap Kevin kepada Marvel
" hhhmmm kau saja yang istirahat " ucap Marvel tampa melihat kearah asistennya itu
tetapi Kevin tidak bergerak dari tempatnya peria itu hanya diam saja disana sambil membantu pekerjaan bosnya itu
" oh ya, tua katanya Victor besok malam akan ada pengesporan barang ke Amerika " ucap Kevin
" hhhmmm besok malam aku akan kesana untuk memantaunya " ucap Marvel
peria tampan itu memang seperti itu ketika diajak berbicara, dia akan menjawab tetapi tampan melihat kearah lawan bicaranya, itulah Marvel
saat Marvel dan Kevin sedang sibuk berkutat dengan setumpuk document tiba tiba ada yang memencat bel apartemen nya
" siapa yang datang tengah malam begini " ucap Marvel kepada Kevin
" ntahlah tuan, saya akan melihatnya " ucap Kevin lalu berdiri dari duduknya
" kau harus waspada, kau tau sendiri kan pekerjaan kita saat ini apa " ucap Marvel peria itu menatap wajah Kevin dengan sangat datar
" saya mengerti tuan " ucap Kevin lalu berjalan kearah pintu dan dengan hati hati Kevin membuka pintu apartemen itu
dan saat pintu apartement sudah terbuka masuk lah seorang peria paru baya dengan santainya
" dimana Marvel " tanya peria itu seraya melangkah masuk tanpa di persilahkan
" ada apa kau mencariku " ucap Marvel yang tiba tiba datang
" maaf tuan_ " ucapan Kevin terheti karena kode dari Marvel
" rupanya kau ada disini, dimana ayahmu menyimpan kotak putih itu " tanya Peria itu yang tak lain ia lah Markus
Marvel menaikkan sebelah aslinya sambil menatap bingung kearah pamannya itu
" kenapa kau mencari nya disini, kau ini sangat lucu paman " ucap Marvel seperti mengejek
" kau tau anak kecil kotak itu hanya aku saja yang bisa memilikinya " ucap Markus menunjuk muka Marvel sedangkan Marvel hanya terlihat santai saja
" kalo begitu sebaiknya paman pergi dari sini, dan pintunya berada di sebalah sana " ucap Marvel seperti mengusir pamannya itu dengan cara yang sangat halus
benar saja apakah Markus itu waras kenapa dia mencari kotak hitam itu di apartement Marvel sedangkan Marvel sendiri belum pernah menyentuh kotak berwarna putih itu hanya pernah melihatnya saja, dan Marvel tidak mengetahui apa isi yang ada di dalam kotak itu yang saat ini menjadi incaran pamannya.
setelah kepergian Markus dari apartement nya Marvel kembali ke ruang kerjanya, sepertinya peria itu tidak mengantuk sama sekali .
.
.
.
" Aurora " teriak Anaya memasuki Mansion Aurora wanita itu baru saja sampai dan membawakan apa yang sahabatnya itu minta
" astaga, Naya ini bukan di hutan jadi jangan teriak teriak begitu " ucap Aurora berjalan menghampiri sahabatnya itu
Anaya langsung memeluk Aurora dan mereka cepika cepiki
" apa kau membawa apa yang aku minta tadi malam " tanya Aurora saat ini mereka berdua sudah duduk di sofa yang ada di ruang keluarga
" ini " ucap Anaya memberikan keresek yang berisikan lollipop pesanan Aurora
dan dengan senangnya Aurora mengambil keresek itu lalu membukanya
" uuuuhhh... ma'aci sayang ku " ucap Aurora sambil memeluk Anaya
" kalo di turuti keinginannya gini nih, pasti aku di sayang sayang " ucap Anaya memalas
" iihhh... gak gitu loh Anaya sayang ku, meskipun kau tidak menuruti kemauan ku kau lah tetap kesanganku " ucap Aurora melepas pelukannya dari Anaya
" eehhh ada tamu " ucap Karina yang saat ini terlihat melangkah dari arah dapur
" Aunty Karin " ucap Anaya lalu berlari memeluk Karina
" aku merindukanmu Aunty " ucap Anaya
" Aunty juga merindukanmu " ucap Karina
Karina dan Anaya memang sangat lah dekat bahkan Anaya sering ikut berlatih bersama Aurora dan Karina lah yang menjadi pelatih mereka
" kalian lanjut saja ngobrol nya ya, aunty lagi ada urusan ini hari " ucap Karina dan berlalu pergi meninggalkan mereka berdua
" bagaimana kalo hari ini kita jalan jalan " ajak Anaya
" tunggu aku akan bersiap siap dulu " Aurora langsung melompat dari sofa dan berlari menaiki tangga
sedangkan Anaya yang melihat kelakuan dari sahabatnya itu menatap bingung,
" la aku ditinggal " ucap Anaya sebal
" Anaya sejak kapan datang nya sayang " Salsa yang baru saja dari arah taman menghampiri Anaya yang saat ini duduk disofa
" eehhh tante ini baru juga Naya sampai " ucap Anaya dengan senyumannya
" oh ya tante Naya boleh gak ajak Rora jalan, kami janji kami gak akan nakal " ucap Anaya meminta isin kepada Salsa
" boleh boleh aja sih tapi ingat pake mobil ya, dan jangan pulang dengan penampilan seperti gembel tante gak suka " ucap Salsa
" uuuhhh... ma'aci tante " ucap Anaya memeluk Salsa bersamaan dengan Aurora yang sudah rapi dengan pakaiannya
" ngapain kau peluk peluk bundaku " tanya Aurora dengan marah yang di buat buat
" cuman minjam aja " jawab Anaya tertawa
" baiklah kalian hati hati ya, ingat jangan ngebut ngebut bawa mobil nya " pesan Salsa kepada mereka berdua
dan mereka berdua pun pergi dari sana tujuannya saat ini jalan jalan seperti halnya anak remaja yang sedang menikmati masa mudah nya.
.
.
