AURORA

AURORA

Bab 01 Hari yang sial

Assalamu'alaikum guyss guysss jumpa lagi bersama saya Author Kasmawati atau sering dipanggil dengan kak Chamma 🤗 ini karya kedua dari Author yahh semoga kalian suka ❤. Selamat membaca 📖

├├┬┴┬┴ ✭✭✭ ┬┴┬┴┤

" Ra habis ini mau kemana " tanya Anaya Sahabat dari Aurora , mereka saat ini baru keluar dari restoran Jepang

" ke Mall dehh " jawab Aurora sambil berjalan kearah parkiran

" loh serius mau ke Mall " tanya Anaya tidak yakin karena benar saja cuaca di siang hari ini sangat panas dan sahabat nya itu mala mengajaknya ke Mall

" serius lah , ayo naik " ajak Aurora yang kini sudah naik di sepeda Listrik miliknya sambil menyerahkan helem kepada Anaya

Anaya tampak terlihat berfikir

" yaudah kalo gak mau aku tinggal nih " ujar Aurora sambil meletakkan kembali helem nya kejoob depan sepeda listrik miliknya dengan cepat Anaya kembali mengambil helem itu lalu memakainya

" iya iya aku ikut " ucap Anaya dengan cepat sambil memakai helem nya

mereka berdua pun pergi meninggalkan halaman parkiran restoran itu dengan Aurora yang mengendarai sepeda listrik itu dan Anaya yang diboncengnya

" Ra panas sekali sumpah " komentar Anaya sambil mengibas ngibaskan kedua tangannya didepan wajahnya

" panas dikit gak ngaruh " ucap Aurora sambil melajukan sepeda listrik miliknya, dan seketika sebuah motor dengan kecepatan tinggi tiba-tiba melaju disamping nya dan

BRRUUKKK

Aurora dan Anaya seketika langsung masuk kedalam gott dan sepeda listrik miliknya tergeletak di aspal dengan bam belakang nya terlepas

" Ahhh " teriak Anaya yg kini terduduk di gott yang airnya sangat hitam dan bau

" ahh sial kotor banget " ucap Aurora yang kini berdiri dari duduknya sambil melihat seluruh badannya yang penuh dengan kotoran

" Rora bantu aku berdiri " teriak Anaya yang kini masih terduduk di atas air kotor itu tpi Aurora malah menghiraukannya, Aurora berjalan ke arah sepeda listrik miliknya dan memeriksa sepedanya itu

" Rora aku udah gak tahan dengan baunya bantu aku berdiri " teriak Anaya yang kini suaranya semakin dibesarkan dan tangannya kini sudah menutup hidungnya tak tahan dengan bau dari air kotor itu

Aurora yang menyadari jika Anaya masih berada di dalam gott langsung berjalan dan membantu sahabatnya itu berdiri

" Aaaahhhhh sumpah dehhh kotor banget dan bau juga iiiyyuuukkkk " ucap Anaya yang kini sudah berhasil berdiri dan kini sudah berada di samping sepeda listrik Aurora

" sial bam sepeda nya lepas " ucap Aurora sambil menendang bam sepeda miliknya

" terus kalo sepedanya rusak kita pulang pake apa dong ..!? masa jalan kaki " panik Anaya seketika baju dan celananya yang kotor itu dia abaikan

Aurora mengangkat bahunya

" yaa mau gimana lagi " ucap Aurora sambil berusaha untuk mengangkat sepeda miliknya

" eehhhh kok sepedanya diangkat mau dibawa kemana " tanya Anaya panik saat melihat Aurora yang sedang berusaha mengangkat sepedanya

" mau dibuang " jawab Aurora asal , tetapi Aurora sepertinya kesusahan untuk mengangkat sepeda miliknya sendiri , sementara Anaya masih diam mematung melihat apa yang di lakukan oleh sabahatnya itu

" bantuin gih berat nih " pinta Aurora kesal

" oh mau di bantuin " tanya Anaya tetapi masih belum bergerak dari tempatnya

" Anaya bantuin berat nih " teriak Aurora yang kini sudah merasa jengkel karena Anaya masih berdiri mematung ditempatnya, dengan cepat Anaya membantu sahabatnya itu

" ini serius mau kamu buang " tanya Anaya memastikan

Aurora yang mendengar itu memutarkan bola matanya malas, ternyata sahabatnya itu masih belum berubah dari dulu sampai sekarang yang otaknya sangat lemot

" gak lah aku mau membawanya pulang " jawab Aurora

" HAH..! kamu serius dari sini kerumah kamu jaraknya lumayan jauh loh " panik Anaya , yang benar saja masa jalan kaki sambil membawa sepeda listrik yang sudah rusak kembali kerumah Aurora

" sumpah dehh Rora aku gak kuat ini cuacanya panas sekali kulit-kulit putihku ini nanti gosong, aku gak mau, kalo mau bawa pulang bawa aja sendiri aku gak mau " protes Anaya panjang lebar

" terus kalo gak dibawa pulang mau disimpan dimana ..? masa di simpan disini kalo ada yang ambil bagaimana " Aurora merasa kesal dengan sahabat nya itu

" yaa kalo ada yang ambil ambil aja, lagian kamu kan masih sanggup membelinya lagi " protes Anaya tak mau kalah

Aurora memutar bola matanya malas

" Elleee enak kali kamu bilang ambil ambil aja, aku tuh beli nih sepeda pake duit bukan pake daun " protes Aurora

" Nihh anak yahh dompet tebal tapi kere sekali kalo berbicara soal duit " ucap Anaya yang kini sudah berjalan melewati sahabatnya itu karena bagi Anaya berdebat dengan Aurora itu tidak ada habisnya jadi lebih baik dia pulang saja

" woeee mau kemana, bantuin aku nih " teriak Aurora kepada sahabatnya itu

" bodoh amat aku mau pulang kalo kamu mau tetap angkat tuh sepeda pulang angkat aja sendiri aku gak mau " teriak Anaya yang kini langkah nya semakin jauh

tanpa berfikir panjang Aurora melihat sepeda listrik nya itu yang sudah rusak dan bergantian melihat Anaya yang berjalan sudah agak jauh dari nya

" sepeda sialan kenapa pake rusak sih, dan orang tadi yang tabrak tuh tidak ada rasa tanggung jawab nya sama sekali " omel Aurora sambil menendang sepeda listrik nya yang sudah rusak tampa fikir panjang Aurora meninggalkan sepedanya itu dipinggir jalan dan berlari menyusul Anaya yang sudah cukup jauh darinya soal sepeda listrik miliknya nanti Aurora suruh supir saja untuk mengambilnya

" Kucing garong tungguin aku " teriak Aurora yang kini berlari menyusul sahabatnya itu, tampak Anaya hanya acuh kepadanya saja , saat Aurora sudah berada di samping sahabatnya itu Aurora menepuk pundak Anaya

" hauss " ucap Aurora dengan suara nya yang ngos-ngosan habis berlari di bawa terik sinar matahari

" aku pun juga haus " keluh Anaya sambil mengelus-elus tenggorokannya yang sudah terasa kering

Aurora melihat kearah kiri dan kanan mencari Indomaret terdekat karena posisi mereka berdua saat ini berada di pinggir jalan raya

" itu ada indomaret " tunjuk Aurora kearah sebrang jalan yang tak jauh dari posisi mereka saat ini

...****************...

Di tempat lain di sebuah Mansion yang sangat besar

" Bi apa Aurora sudah pulang " tanya wanita parubaya yang terlihat masih sangat cantik itu

" belum nyonya " jawab Bi Jum dengan jujur

Terlihat Nyonya Salsa menggelengkan kepalanya sambil menggeser layar ponsel miliknya

" kemana anak itu dari tadi pagi hilang nta kemana " gumam Salsa sambil berjalan kearah ruang keluarga

Ya wanita parubaya yang masih sangat terlihat cantik itu adalah Nyonya Salsa Adinda Bimantara , Istri dari Tuan Gilang Pratama Maherson pemilik perusahaan MH Group yang cukup terkenal dan berkembang luas di dalam Negara maupun di luar Negara

" kenapa mukanya Bunda di tekuk gitu " tanya Tuan Gilang yang kini sedang duduk santai di ruang keluarga sambil menikmati kopinya di siang hari

" ini loh anaknya ayah ini dari tadi pagi perginya tapi sampai sekarang gak pulang-pulang " jawab Nyonya Salsa sambil mengetik sesuatu di layar ponsel nya

terlihat Tuan Gilang menghela nafasnya

" Bunda biarkan aja, Aurora itu bukan anak kecil lagi, lagian juga perginya sama Anaya kan jadi bunda gak perlu khawatir " ucap Tuan Gilang bijak

" bagaimana aku gak khawatir, ayah tau sendiri kan kelakuan anak itu kalo jalan berdua dengan Anaya apalagi mereka tidak menggunakan mobil " omel Nyonya Salsa

terlihat Tuan Gilang menaikkan sebelah alisnya

" kalo tidak pake mobil terus meraka perginya pake apa ..? " tanya Tuan Gilang

" pake sepeda listrik " jawab Nyonya Salsa sambil berusaha menelpon putri nya itu tapi panggilan telponnya tidak di jawab oleh Aurora

Taun Gilang menggelengkan kepalanya

" telpon sampai diangkat bunda takut tuh anak kenapa-napa di jalan " ucap Tuan Gilang khawatir dan kembali meminum kopi nya

...****************...

" Maaf mbak gembel tidak di isikan masuk ketempat ini " ucap salah satu pekerja Indomaret itu

Aurora dan Anaya saling pandang apa mereka berdua saat ini sudah seperti gembel perasaan tidak cuman pakaian mereka sekarang kotor karena habis jatuh

" maaf yah mbak kami bukan gembel " ucap Aurora tak terima dibilangin gembel yang di angguki oleh Anaya yang membenarkan

terlihat pegawai indomaret itu memandang pakaian mereka, keduanya menyadari kemana arah mata pegawai itu tertuju

" permisi biarkan kami masuk kami haus dan mau membeli air " Aurora menerobos masuk sambil menarik lengan Anaya

terlihat pegawai itu mengejar mereka

" Maaf sebaiknya mbak keluar dari sini karena kami tidak melayani seorang gembel yang bau seperti mbak berdua " ucap pegawai Indomaret itu lagi sambil menutup hidungnya dengan tangan kanannya

" memangnya gembel tidak boleh belanja di tempat ini " tanya Aurora sambil tersenyum miring

" tentu saja karena ini Indomaret bukan warung yang menjual barang campuran dan kami disini tidak melayani utang, kalo di lihat-lihat dari penampilan mbak berdua ini tidak layak masuk ketempat seperti ini " ucap Wanita yang berseragam biru kuning itu

" bodoh ah yang penting aku haus dan saat ini lagi butuh air " ucap Aurora dan ingin membuka lemari pendingin yang di dalam nya terdapat banyak sekali air mineral yang berbeda-beda merek

tapi wanita itu menahannya dan tetap tidak membiarkan Aurora dan Anaya mengambil air dari dalam lemari pendingin itu

" mbak ini teggorokanku sudah kering dari tadi loh , kami tuh sanggup membeli air ini, lagian ini hanya air mineral kan " Anaya akhirnya bersuara dan merasa sangat jengkel karena dia sudah merasa sangat haus tetapi pegawai indomaret itu menghalanginya

" lepas gak " ucap Aurora yang kini sudah marah dan terjadi lah keributan antara mereka bertiga dua vs satu

saat kerubutan itu terjadi tiba-tiba datang seorang sekuriti yang menghentikan keributan itu dan mengusir Aurora dan Anaya dari tempat itu

" sial emang kita kelihatan seperti gembel yaa sampai-sampai di usir kayak tadi " omel Aurora sambil merapikan rambutnya yang sedikit berantakan

" tau tuh cantik-cantik gini masa dikira gembel " sambung Anaya yang juga merapikan rambutnya

" pulang naik angkot aja yook " ucap Aurora yang matanya kini melihat kearah angkot yang sedang terparki dipinggir jalan raya

" yakin mau naik angkot, kata Bundaku naik angkot itu panas terus bau-bau didalam angkot itu bercampur-campur " Ngeri Anaya sambil membayangkan bau-bau yang tidak sedap

" sekali-kali kita uji nyali " ucap Aurora dan menarik tangan Anaya menuju ke angkot itu dengan pasrah Anaya ikut saja

" kejalan Merpati yaa pak " ucap Aurora dan di iyakan oleh sopir angkot itu dan angkot itu pun berjalan terlihat di dalam angkot saat ini penumpang nya full bau bau tak sedap tercium dimana-mana begitupun dengan hawanya yang sangat panas

" panas sekali dan bau apa itu " bisik Anaya yang kini hidungnya sudah mencium aroma yang tidak sedap

" haus banget " sambung Aurora yang mengelus tenggorokannya yang sudah sangat kering

" Rora rasanya aku mau mual bau banget sumpah " Anaya seketika melupakan rasa hausnya dan berganti rasa mual yang dia rasakan saat mencium aroma-aroma yang tidak sedap

" tahan dikit lagi sampai aku juga rasanya mau mual dan haus " sambung Aurora yang kini juga sudah menutup hidungnya dengan tangan kanannya

seketika seekor ayam jantan terbang kearah Aurora seketika itu mereka berdua berteriak histeris didalam angkot itu

" aaahhhhh " teriak mereka berdua sambil menutupi mukanya penumpang didalam angkot itu kaget saat mendengar teriakan mereka berdua yang cukup keras

" maaf neng ayamnya terlepas dari tempatnya" ucap bapak-bapak pemilik ayam itu yang kini mengambil ayamnya dan memasukkannya kembali kedalam tempatnya

Aurora dan Anaya hanya menganggukan kepalanya tak berapa lama merekapun sampai di Gang masuk menuju Mansion milik keluarga Maherson sebelum turun dari angkot terlebih dahulu Aurora membayar supir angkot itu sedangkan Anaya kini sudah berjongkok di pinggir jalan sambil mengeluarkan isi perutnya

" hooeekkk hhooeekkk " Anaya

tak lama Aurora yang merasa pusing pun berkokok tidak jauh dari Anaya dan memuntahkan isi perutnya

"Hooeekkk hooeekkk " Aurora

" gak mau lagi naik angkot " ucap Anaya yang kini matanya sudah memerah

" aku juga sudah gak mau ini pertama dan terahir kalinya naik angkot " Aurora juga mengeluh dan berjanji tidak akan mau naik angkot lagi yang kedua kalinya

" kamu sih Rora ngajakin naik angkot aku kan dah bilang kalo angkot itu bau terus panas " protes Anaya

" lebih baik aku minum Wain3 aja dari pada mabok angkot begini sumpah gak enak banget " sambung Anaya sambil memegangi kepalanya

" yaaa yaaa aku minta maaf deehh udah buat Princess nya Bunda Maya ini oleng-oleng " Ucap Aurora yang juga memegangi kepalanya karena merasa oleng

mereka berdua berjalan masuk ke Gang merpati yang Gang merpati itu dikenal dengan tempat perumahan-perumahan elite dan hanya keluarga-keluarga pejabat lah yang hanya bisa tinggal di Gang itu

" ini sudah jam berapa " tanya Aurora kaget

" gak tau akukan lagi gak pake jam dan ponselku " jawab Anaya sambil meraba-raba saku celananya

" Astagaaa aku lupa ponselku ketinggalan di kamar kamu " sambung Anaya sambil menepuk jidatnya

terlihat Aurora juga meraba-raba sakit celananya dan benar saja Aurora juga melupakan ponsel nya

" panti Bunda sudah mengomel-ngomel " gumam Aurora dan saat mereka berdua sedang berfikir tiba-tiba ada suara yang mengerihkan

" Naya kamu dengar itukan " tanya Aurora memastikan dan menghentikan langkahnya

Anaya hanya menganggukan kepalanya dan berdiri mematung disamping Aurora

" GHUUUKKK GHUUKK " suara Anjing itu semakin mendekat

" 1 2 3 LARI " mereka berdua menghitung bersamaan lalu berlari sambil berpengangan tangan

cukup jauh mereka berlari dan akhirnya anjing itu tidak mengejarnya lagi dan kini mereka sudah berada di depan gerbang Mansion milik keluarga Maherson

Aurora dan Anaya berjalan kearah gerbang dengan cepat penjaga yang melihat kedatangan nyonya mudahnya itu dengan cepat membukakan pintar gerbang untuk nyonya mudah nya itu, penjaga itu kaget melihat penampilan Nyonya mudah nya saat ini yang terlibat seperti gembel Aurora yang menyadari tatap dari penjaga itu menatap balik

" kenapa ? mau bilangin aku gembel " ucap Aurora sewot seketika penjaga itu hanya menggelengkan kepalanya

dengan buru-buru Aurora dan Anaya berjalan masuk kedalam Mansion

" darimana kenapa baru pulang " pertanyaan Nyonya Salsa kepada putrinya itu

" habis main Bunda " jawab Aurora sambil memasang wajah imutnya sementara Anaya juga tersenyum manis kearah Nyonya Salsa

setelah menyadari penampilan putri nya itu Nyonya Salsa langsung membulatkan matanya

"Astaga dari mana kalian kenapa penampilan kalian seperti itu dan bau kalian " Nyonya Salsa menghentikan ucapannya dan menutup hidung nya benar saja saat ini Aurora dan Anaya memanglah sangat bau dan penampilannya memang seperti gembel, baju dan celana yang kotor dan rambut yang terlihat acak-acakan

" gak kok Bunda kami harum, iyakan Naya " ucap Aurora membela karena benar saja pasti dia akan di hukum oleh Bunda nya itu, dan Anaya pun mengiyakan ucapan dari Aurora

" harum harum, Aurora Anaya Bunda gak habis fikir sama kalian yah kalian berdua ini sudah dewasa bukan anak kecil lagi tapi kenapa kalian berdua tidak bisa berubah masih saja seperti anak kecil " Nyonya Salsa menasehati kedua wanita cantik yang kini berdiri didepannya, dan Anaya Nyonya Salsa sudah menggap Anaya seperti anaknya sendiri dan Anaya adalah putri dari sahabat nya yang Bernama Maya Astianti .

├┬┴┬┴ ✭✭✭ ┬┴┬┴┤

jangan lupa Like comen dan Vote yahh Guyss guyss 🤗🤗

.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!