TAMAT
.
Kisah Kaisar yang hidup dalam keluarga yang tidak utuh, Ayahnya menceraikan sang Ibu dan lebih memilih cinta pertamanya semasa muda dulu.
Sang Ibu terpaksa meninggalkan Kaisar karena ancaman suaminya sendiri, ia pergi membawa bayi perempuan yang masih berada diperutnya dan terlahir dengan nama Keiina yang tidak diketehaui keberadaannya oleh suaminya.
Kaisar tumbuh menjadi anak yang penuh dengan dendam dan sangat membenci sang Ayah juga istri yang sudah merebut posisi ibunya, di masa depan ia mencari keberadaan sang ibu dan adik yang belum pernah ia temui.
Apa yang terjadi dengan hubungan Kakak beradik antara Kaisar dan Keiina?
Akankah mereka saling mengenali saat bertemu untuk pertama kalinya?
Bagaimana saat cinta menghampiri Kaisar maupun Keiina, akankah pengkhiatan sang Ayah membuat mereka trauma dan membatasi diri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15
"Lho Mas, koq arah sini. Harusnya kan lurus." Kata Keiina saat mereka sudah tiba di kota.
"Aku mau ke rumah Mommy Nanda dulu. Kasih kue untuknya. Biar sekalian karena deket dari sini." Kata Ryu mulai modus.
"Padahal turunin aku di lampu merah aja, aku bisa naik ojek sampai mess." Ucap Keiina tak enak.
"Sengaja, sekalian mau kenalin kamu ke Mommy Nanda." Ucap Ryu.
Keiina mengernyitkan dahinya, "Ngenalin?"
Ryu mengangguk dan tersenyum. "Aku ingin kamu tau, aku ini serius sama kamu."
"Mas, kita kenal baru satu bulan, dan itu juga jarang ketemu. Tolong kamu pikirin baik baik lagi." Ucap Keiina tak nyaman.
"Apa yang kamu takutkan, Keii?" Tanya Ryu.
Keiina hanya diam.
"Masalalu orang tuamu?" Tanya Ryu lagi.
Keiina mengangguk. "Kamu tidak tau rasanya terlahir tanpa seorang ayah meski aku memilikinya. Dan kamu juga tidak tau rasanya dibesarkan tanpa Ayah." Keiina tersenyum sinis. "Kamu juga tidak tau rasanya sakit saat melihat mamaku menangis seorang diri karna begitu merindukan kakakku."
Ryu menepikan mobilnya tepat di rumah Nanda. Kemudian ia menggenggam tangan Keiina. "Ceritakan padaku, apa yang terjadi pada keluargamu?" Tanya Ryu dengan tulus.
Keiina menatap mata Ryu yang penuh dengan ketulusan. "Apa kamu pernah memiliki kekasih?" Tanya Keiina.
Ryu menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku tidak pernah berpacaran. Selama SMA dan kuliah, aku menghabiskan waktu untuk belajar karena aku adalah anak satu satunya yang Mama dan Papaku harapkan."
"Pernah menyukai seseorang?" Tanya Keiina lagi.
"Pernah, dan itu kamu." Jawab Ryu.
"Bohong!!" Balas Keiina cepat.
Ryu menghela nafasnya. "Kamu akan melihat sendiri reaksi keluargaku jika nanti melihatku membawamu." Ucap Ryu lalu melepaskan seatbeltnya dan keluar dari mobilnya.
Ryu membukakan pintu mobil Keiina, lalu menggandeng tangan Keiina untuk keluar dari mobilnya.
"Aku malu, Mas." Kata Keiina menahan lengan Ryu.
Ryu tersenyum lalu tangan satunya mengusap puncak kepala Keiina. "Ada aku."
Keiina bagai terhipnotis dan mengikuti langkah Ryu untuk masuk kedalam rumah Nanda.
"Ryu... Kamu disini?" Sapa Pras, suami Nanda yang juga pemilik Medika Group.
"Hai, Dad. Aku datang berkunjung." Jawab Ryu.
Pras melihat kearah lengan Ryu yang tengah menggandeng tangan seorang gadis. "Berkunjung dan memperkenalkan pacarmu?" Pras menggoda Ryu.
"Come on, Dad.. Daddy seperti tidak pernah muda saja." Jawab Ryu santai.
Nanda menghampiri Pras saat mendengar suaminya berbincang dengan seseorang. "Lho, tumben kesini, Ry." Ledek Nanda.
"Ck, Mommy. Ryu datang salah dan gak datang juga salah." Cibir Ryu.
Nanda mendekat dan menghampiri Keiina lalu menggandeng satu tangannya. "Kamu pasti calon istri Ryu, Mommy kira Ryu itu g*y, karena gak permah deket sama cewek." Nanda tertawa lalu mengajak Keiina untuk duduk di ruang tamu.
Keiina merasakan kehangatan sebuah keluarga, meski keluarga Nanda hanyalah Om dan Tantenya Ryu namun sudah seperti orang tua Ryu sendiri.
"Sudah di ajak ke Mamamu, Ry?" Tanya Nanda.
"Belum, Mom." Ryu hanya nyengir sambil menggaruk tengkuknya.
"Maaf, Nyonya. Saya bukan pacarnya Mas Ryu." Sahut Keiina tiba tiba.
"Lho? Terus kalian itu apa?" Tanya Nanda polos. "Teman tapi mesra kah?"
"Saya hanya karyawan training di Medika Group. Dan kebetulan tadi kami sama sama dari daerah dan akan kembali ke kota, karena itu kami pergi bersama." Jawab Keiina menjelaskan.
"Ryuga.. Bisa jelaskan pada Mommy?" Ucap Nanda sedikit sinis.
"Mommy pasti tau apa yang aku rasakan." Kata Ryu.
"Kamu menyuakainya, Son?" Tanya Pras.
Ryu mengangguk, "Tapi Keiina nya tidak mau sama Ryu."
Keiina menajamkan tatapannya pada Ryu, bisa bisanya membuat posisi Keiina terlihat seperti wanita yang kejam.
"Kenapa tidak menyukai Ryu?" Tanya Nanda pada Keiina.
"Saya ingin fokus bekerja dulu untuk membuat Ibu saya bangga, Nyonya." Kata Keiina.
"So sweet sekali. Ibumu pasti bahagia mempunyai putri sepertimu." Ucap Nanda. "Berapa usiamu?" Tanya Nanda lagi.
"Hampir 21 tahun." Jawab Keiina.
"Masih muda sekali." Kata Pras. "Pantas saja Ryu tergila gila padamu." Pras tertawa.
"Dad..." Kata Ryu sedikit kesal.
"Keii, kamu adalah wanita pertama yang Ryu bawa untuk diperkenalkannya pada kami, dan mungkin sebentar lagi akan diperkenalkan pada orang tuanya." Ucap Pras.
Keiina hanya menunduk. "Saya belum ada niat berpacaran apa lagi untuk menjalankan sebuah komitmen."
"Kamu manis sekali, Nak. Andai ada satu lagi sepertimu, Mommy mau yang sepertimu untuk Cean." Kata Nanda.
"Mom.. Jangan coba coba mengenalkan Keii pada Cean." Kata Ryu memohon.
Nanda tertawa, "Dad, lihat Ryu, dia manis sekali."
Setalah selesai dari rumah Nanda, Ryu membawa Keiina segera pergi. "Antarkan aku ke mes." Kata Keiina.
"Kerumah orang tuaku dulu, ya." Pinta Ryu.
"Mas, lain kali saja ya. Aku lelah dan besok harus bekerja kembali." Ucap Keiina berusaha menghindar.
"Tadinya sehabis dari rumah Mama, aku ingin mengajakmu kerumah Key juga."
Entah kenapa Keiina merasa juga ingin bertemu dengan Kaisar. Meski Kaisar pria menyebalkan tapi ada rasa hangat ketika di dekatnya.
"Aku lelah ingin pulang saja." Ucap Keiina pada akhirnya.
Ryu akhirnya mengantar Keiina pulang padahal sebelumnya, Ryu masih ingin berlama lama dengan Keiina.
Ryu membelikan Keiina makanan cepat saji dan juga beberapa cemilan di mini market, Ryu begitu perhatian pada Keiina membuat Keiina merasa tak enak.
Setelah mengantarkan Keiina, Ryu segera menuju ke rumah keluarga Wiguna, Kaisar menunggunya karena sebelumnya Ryu sudah memberi tahunya.
"Lemon cake untukmu, aku yakin kali ini kamu akan menyukainya." Kata Ryu sambil menunjukan kotak hampers berisikan lemon cake.
"Kenapa bisa sebegitu yakin?" Tanya Kaisar yang menerima kotak hampers itu.
"Buatan calon mertuaku." Ryu menaik turunkan halisnya.
"Kamu sudah terlihat bucin sekali sama dia." Kata Kaisar.
Ryu tertawa dan Kaisar pun ikut tertawa.
Kaisar memberikan kotak hampers itu pada Nina. "Mbak tolong di sajikan ya, dan buatkan kami kopi juga teh herbal untuk Oma." Kata Kaisar.
"Siap, tuan muda." Jawab Nina.
Ryu mencium punggung tangan Mutia. "Oma.." Panggil Ryu.
"Oma tidak kenal kamu." Kata Mutia merajuk. "Sudah lama pulang baru ingat kesini." Kata Oma lagi.
"Ryu sedang mengejar seorang gadis, Oma." Kata Kaisar.
Ryu lalu duduk didepan Mutia. Mereka berbincang ringan dan Mutia begitu penasaran dengan wanita yang Ryu kejar.
"Cinta pada pandangan pertama, Oma." Kata Ryu malu malu.
"Gak usah malu malu gitu, Ry. Biasanya juga kamu malu maluin." Ketus Kaisar dan membuat Mutia tertawa.
Nina menyajikan lemon cake yang dibawa oleh Ryu. "Ini lemon cake buatan calon mertuaku, Oma. Pasti Oma suka." Kata Ryu.
Mutia memperhatikan potongan lemon cake itu, "Sepertinya enak." Kata Mutia.
Mutia mulai menyendok kecil lemon cake dan tertegun sejenak. "Rasa ini...." Gumam Mutia yang terdengar oleh Kaisar.
Kaisar dengan segera ikut menyendok potongan lemon cake ke mulutnya, seketika ia menatap tajam pada Ryu.
"Ada apa, Key?" Tanya Ryu bingung.
"Kai..." Panggil Mutia.
Kaisar melihat kearah Mutia, "Oma, ini...."
Mutia menganggukan kepalanya. "Semoga tidak salah, cepat cari tau."
...****************...
gmn rsa nya jd kai n kei