TERLUKA KARENA PERPISAHAN
"Katakan jika itu tidak benar, Mas!!" Teriak Adelia pada Anhar Wiguna.
"Maaf, Del. Aku mencintainya." Lirih Anhar.
Adelia memejamkan matanya, terasa ribuan belati menghujam jantungnya, Suami yang ia cintai mengaku mencintai wanita lain.
"Ini tidak adil untukku, Mas." Adelia menghirup dalam udara untuk melegakan nafasnya yang terasa sesak. "Untuk apa kamu menikahiku jika akhirnya kamu kembali pada mantan kekasihmu." Adelia mulai berteriak dan menutup wajahnya, ia menangis karna hanya dengan cara itu membuat Adelia melepaskan bebannya. "Tidakkah kamu berpikir sudah ada Kaisar diantara kita? Tegakah kamu pada Kaisar, Mas?" Adelia masih terus berusaha mempertahankan rumah tangganya bersama Anhar. "Setidaknya tolong pikirkan Kaisar." Lirihnya di sela sela tangisnya.
Anhar menunduk, "Aku tidak bisa, Del. Aku sangat mencintai Riska dan tidak ingin kehilangan dia kembali."
Adelia hanya bisa menangis, tangisannya begitu terdengar sangat pilu, membuat siapa saja yang mendengarnya akan merasa iba terhadapnya. Begitupun Anhar, sebenarnya Anhar tidak tega dengan perbuatannya terhadap Adelia, hanya saja kembalinya cinta pertamanya membuat Anhar lupa diri, termasuk perasaannya pada Adelia yang sudah memberinya seorang putra bernama Kaisar.
Anhar meninggalkan Adelia di dalam kamarnya seorang diri, berharap Adelia bisa berlapang dada menerima perpisahannya dengan Anhar.
"Mama tidak akan setuju jika Kamu menceraikan Adelia." Kata Mutia dengan tegas pada Anhar.
"Ma.. Aku mencintai Riska. Tolong restui." Pinta Anhar.
Plakkk..
Mutia menampar putra satu satunya itu.
"Sadarlah, Anhar!! Riska bukan wanita yang baik untukmu. Adelia adalah wanita yang baik untukmu." Kata Mutia dengan tatapan tajam.
"Baik untukku menurut Mama bukan berarti baik untukku, Ma!!" Balas Anhar dengan nada meninggi.
Mutia menelan salivanya, "Berani kamu membentak Mama, Har?" Tanya Mutia yang kini sudah mulai berkaca kaca.
"Ma.. Bukan maksud Anhar seperti itu." Anhar mulai bersikap lembut pada sang Ibu.
"Mama kecewa padamu, sangat kecewa padamu. Suatu saat kamu akan menyesali semua perlakuanmu pada Adelia." Geram Mutia lalu meninggalkan ruang kerja Anhar.
Anhar terduduk sambil menggusar kepalanya. "Kali ini saja aku ingin Egois, Ma..." Lirih Anhar.
**
Seminggu berlalu,
Adelia membereskan pakaiannya, ia akan keluar dari kediaman keluarga Wiguna, Dimana ia menjadi istri dari Anhar Wiguna selama 5 tahun.
Air mata terus meluncur di pipi mulus Adelia, berulang kali Adelia menghapusnya tetap saja kembali basah oleh tetesan air matanya.
Adelia wanita yang cantik, umurnya pun masih terbilang muda, terpaut sepuluh tahun dengan Anhar.
Mutia begitu menyukai pesona Adelia saat mereka bertemu dalam acara amal di sebuah rumah sakit khusus anak. Sejak saat itu Mutia mencari tau latar belakang Adelia dan ternyata Adelia adalah seorang gadis yatim piatu yang hanya tinggal dengan seorang kakak laki lakinya bernama Adrian yang merupakan seorang tentara angkatan laut. Dan setelah Adelia menikah dengan Anhar, Adrian sendiri menjalankan tugas negaranya untuk menjaga sebuah pulau dengan perbatasan dengan negara tetangganya di pulau yang terpencil.
"Del.." Panggil Mutia dengan lembut.
Adelia mendongak dan menatap sang Mama mertua yang sudah seperti ibu kandungnya sendiri. "Mamaa.." Lirih Adelia hampir tak terdengar.
Mutia ikut duduk dilantai bersama Adelia yang sedang menata pakaiannya ke dalam sebuah koper, "Mama minta maaf karna tidak bisa mempertahankan Adel." Mutia menangis sesenggukan merasa bersalah karna kehilangan kekuasaan terhadap diri putranya.
Adelia menggelengkan kepalanya, "Tidak, Ma. Ini bukan salah Mama." Jawabnya bijak.
"Mama begitu merasa bersalah padamu, mengenalkanmu pada Anhar dan menjodohkan kalian. Mama tidak menyangka akan seperti ini, Del. Mama kira Anhar akan menjadikanmu cinta terakhirnya." Tangis Mutia semakin menjadi karna perasaan bersalahnya.
Adelia memeluk Mutia dan menenangkannya, Adelia tidak ingin jika tekanan darah Mutia naik dan membuat Mutia menjadi sakit. "Ma, tidak apa, Ma. Sungguh jangan merasa bersalah. Semua yang terjadi sudah takdirku, Ma. Aku tidak menyesalinya karna aku masih memiliki Kaisar dalam hidupku." Kata Adelia.
Anhar yang mendengar percakapan Ibunya dan Adelia dari pintu yang tidak tertutup rapat langsung membuka pintu dengan keras.
Brakk.
"Kaisar tidak akan kemana mana. Kaisar akan tinggal bersamaku karna Kaisar adalah pewaris dari Wiguna Group yang sah dan kuat." Kata Anhar dengan tegas.
Adelia mendelik kemudian berdiri didepan Anhar. "Kaisar masih dibawah umur, Kaisar akan ikut denganku!!" Balas Adelia.
"Tidak!! Kaisar akan tetap tinggal bersamaku, jika kamu berani menggugat hak asuh ke pengadilan, akan kupastikan aku memenangkan hak asuh Kaisar." Tekan Anhar.
"Kamu egois. Mas. Kamu yang berselingkuh, tetapi kamu juga yang ingin memisahkan aku dengan Kaisar. Tidakkah kamu berpikir, jika kamu masih bisa memiliki anak yang lain dari wanitamu, tetapi aku, aku hanya memiliki Kaisar, Mas." Ucap Adelia berapi api.
Anhar memalingkan wajahnya, mengepalkan tangannya, sungguh ia hanya ingin berpisah dengan Adelia tetapi tidak ingin berpisah dari Kaisar.
Anhar kembali menatap wajah Adelia dengan tatapan tajamnya, "Kaisar akan bersamaku, jika kamu membawa Kaisar, maka akan kupastikan Adrian kehilangan karirnya sebagai abdi negara, dan aku pastikan kalian akan hidup susah sehingga aku bisa merebut Kaisar kembali dan menjauhkannya darimu."
"ANHAR!!" Pekik Mutia yang sudah kehilangan kesabarannya.
"Setan apa yang merasukimu, Nak. Tega sekali kamu pada Adelia yang sudah mengorbankan nyawanya untuk melahirkan Kaisar. Dan kini kamu ingin memisahkan Adelia dengan Kaisar. Mama tidak habis pikir dengan jalan pikiranmu, Har!!" Mutia mendekat pada Adelia dan memeluk menantu kesayangannya itu.
Anhar menarik nafas dan menghembuskannya kasar. "Berani kamu membawa Kaisar, maka aku tidak akan main main dengan ucapanku."
"Apa salahku, Mas? Mengapa kamu sejahat ini padaku?" Adelia tidak dapat menahan kesedihannya, ia berteriak seolah menumpahkan rasa kesalnya. Terluka dan begitu menyakitkannya sikap Anhar pada Adelia. Padahal selama ini Adelia adalah istri idaman yang begitu menurut dan melayani suaminya dengan baik.
Anhar membalikan tubuhnya, namun sebelum melangkah keluar ia berkata yang masih begitu menyakitkan untuk Adelia. "Berpisahlah baik baik dengan Kaisar, manfaatkanlah waktu tiga hari ini untuk melepas rindumu dengan kaisar. Jika kamu masih tetap ingin membawa Kaisar, kupastikan seumur hidupmu kamu tidak akan pernah bisa bertemu lagi dengan Kaisar. Kaisar darah dagingku, dan dia akan tinggal bersamaku." Setelahnya Anhar meninggalkan Adelia dan Mutia yang menangis berdua.
"Mengapa Mas Anhar tega sekali padaku, Ma? Apa salahku pada Mas Anhar? Tak cukupkah Mas Anhar membuangku? Mengapa harus memisahkanku juga dengan Kaisar?" Adelia terus meraung meratapi nasibnya. Tubuhnya merosot hingga duduk melemas di lantai, Mutia tak kuasa melihat kesedihan sang menantu. Ia memeluk Adelia dan menenangkannya.
"Aku tidak sanggup jika harus berpisah dengan Kaisar, Ma. Hanya Kaisar yang aku punya." Lirih Adelia yang begitu memilukan, membuat Mutia merasa semakin bersalah.
...****************...
Hai Teman teman Readersku semua? Adakah yang rindu dan menantikan Novel terbaru dariku?
Say Hai di kolom komentar ya, aku rindu dengan kalian semua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Ibunya Ka Rehan
Kren
2024-11-06
1
Anonymous
keren
2024-10-31
1
#ayu.kurniaa_
.
2024-10-01
1