• Cek umur sebelum membacanya.
Kendrick Davino Tan adalah seorang casanova, hidup dengan banyak wanita yang memuaskan gairahnya.
Dia bahkan menampung seorang wanita malam di mansion miliknya, yaitu Maurin. Maurin tak sendiri, dia bersama anak gadisnya, Zoya.
Yang diam-diam Ken jadikan fantasinya saat bercinta dengan Maurin dan banyak wanita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Meluapkan Amarah
Hanya dengan memakai handuk kecil di atas lutut, Ken membungkus tubuh bagian bawahnya dengan asal, senjatanya masih berdiri tegak, menonjol dari balik kain lembut itu.
Peluh bahkan masih mengucur deras keluar dari pori-pori kulitnya, membuat tubuh pria perkasa itu basah. Dan terlihat begitu menggairahkan bagi mereka yang sudah melupakan kewarasannya.
Zoya bergeming di tempat, dan menggigit bibir bawahnya kuat. Hingga Ken kembali bersuara. "Mau ke mana?"
Pelan, Zoya berbalik ke belakang karena cekalan tangan Ken, pun dengan pertanyaan pria gagah itu. Dadanya berdegup kencang, entah sebab apa.
Ada rasa takut, dan begitu campur aduk, apalagi saat dia kembali bersitatap dengan netra milik Ken, dia meneguk ludahnya kasar, tubuhnya tak berhenti bergetar, apalagi saat dia menatap ke bawah sana.
Oh my God!
Zoya benar-benar ingin lari, tetapi Ken masih senantiasa memegangi tangannya tanpa berniat untuk melepaskannya.
Namun, saat dia ingat dengan kelakuan Ken, seketika Zoya kembali dikuasi oleh amarah, dia ingin meluapkan segala kekesalannya pada lelaki di depannya ini.
"Lepas!" sentak Zoya, sambil menghentak kasar cekalan tangan Ken, tetapi Ken sama sekali tak mengindahkan peringatan Zoya.
Dia semakin menggenggam erat tangan langsing itu. Bahkan jika bisa, Ken ingin memeluk tubuh Zoya, dan menghirup aroma tubuh gadis itu dalam-dalam.
"Daddy, lepas!" Zoya masih berusaha meronta.
Namun, usahanya tak membuahkan hasil, dan Ken mengulum senyum tipis. "Kenapa? Kenapa bersikap seperti tadi?" tanya Ken, sambil terus memandang wajah Zoya begitu lekat.
Gadis itu mendengus kasar, lalu memalingkan wajahnya. "Itu semua bukan urusan Daddy!" Zoya benar-benar menjawabnya dengan suara ketus.
"Bukan urusan Daddy? Benarkah? Kamu tiba-tiba mendobrak pintu kamar, lalu memarahi kami. Kenapa, apa ada yang mengganggumu?" tanya Ken dengan satu alisnya yang terangkat.
Mendengar itu, Zoya langsung memicing tajam. Benarkah Ken tak merasa bersalah sedikitpun padanya? Bahkan pria itu selalu semena-mena mengatur hidupnya, sementara dia bebas melakukan apapun.
Dan semua itu di depan mata Zoya.
Menyadari semua itu, rasanya Zoya benar-benar ingin mengamuk.
Zoya kembali memalingkan wajahnya, kesal sekali rasanya dengan ayah angkatnya ini. "Bukankah harusnya Daddy berpikir, Daddy larang aku berhubungan dengan pria manapun, bahkan jadwal kegiatanku sehari-hari ada pada Daddy. Tapi Daddy justru seenaknya bawa perempuan lain pulang, kalian melakukan itu semua tanpa peduli ada aku..."
"Daddy benar-benar tidak peduli, katanya aku disuruh belajar dengan baik, ini dan itu, tapi bagaimana aku bisa belajar, kalau Daddy selalu melakukan itu terus dengan banyak perempuan? Sedikit saja harusnya Daddy mengerti perasaan Zoya!" jawab gadis itu semakin ketus.
Dia benar-benar menguapkan segala kekesalannya yang sudah memuncak. Sedari tadi dadanya terus dibuat sesak, dan membuat Zoya tak dapat bernafas dengan leluasa.
Tapi sekarang, dia sudah cukup lega. Amarahnya yang meletup-letup sudah dia lepaskan. Kini Zoya tinggal menunggu reaksi Ken.
Dan di hadapan gadis itu. Ken justru mengulum senyum, melihat Zoya yang marah-marah padanya justru membuat gadis itu semakin terlihat seksi, senjatanya semakin terasa kencang dan berurat.
Gairahnya kembali terpancing, malah semakin membesar, dan siap untuk meledak.
Ken sedikit menarik tangan Zoya, dan memegang kedua bahu gadis itu. Zoya mengangkat kepalanya, hingga akhirnya kedua netra mereka kembali bertemu.
"Oke, Daddy akan berhenti membawa perempuan lain ke mansion ini, Daddy juga akan berhenti bermain dengan mereka. Tapi..."
Zoya mengernyitkan dahinya, tapi apa? Sorot matanya berbicara.
"Sebagai gantinya, Daddy akan minta itu semua padamu."
Glek!
*
*
*
Ritual Ojo kendorrrrr gayssss🔥🔥🔥