Kehidupan berat dan pahit harus dirasakan Cristal Aaron setelah kematian suaminya. Kematian sang suami yang mendadak meninggalkan banyak hutang yang membuatnya harus pontang panting mencari uang dan menjadi seorang penari striptis untuk membayar hutang yang ditinggalkan oleh suaminya dan menghidupi putri kecilnya yang berusia 3 tahun juga ibu mertuanya yang sakit-sakitan.
Gail Bernard seorang mantan mafia yang tidak mengenal cinta selalu memperhatikan Cristal saat sore hari dan pada akhirnya menyadari jika dia telah jatuh cinta pada wanita itu.
Semula dia patah hati karena mengira Cristal seorang jal*ng dan melupakan cintanya namun suatu hari Gail bertemu dengan Cristal yang sedang dalam masalah karena dia diincar oleh mafia yang menginginkan tubuhnya.
Akankah Gail kembali ke dunia hitam yang sudah dia tinggalkan sejak lama untuk membantu Cristal dan apakah dia mau memperjuangkan wanita itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 15
Jika punya pilihan, Cristal tidak mau meminta bantuan siapa pun tapi nyawa ibu mertuanya menjadi taruhan. Dia sungguh tidak punya pilihan, rasa malu pun dia buang karena jalan sudah tidak ada.
Dengan perasaan malu luar biasa, Cristal berharap pria yang dia hubungi mau membantunya. Jika pria itu tidak mau maka mau tidak mau dia mencari alternatif lain yaitu menjual tubuhnya.
Himpitan ekonomi sudah mencekik lehernya dan sekarang, penyakit ibu mertuanya seolah-olah tiang gantungan baginya. Dia sudah berada di sisi kursi dengan leher terikat, siap menjatuhkan kursi itu sehingga tali menjerat lehernya. Saat itu dia merasa sedang mengalami hal itu, jika pemuda yang sudah membantunya beberapa kali tidak mau membantu, maka mau tidak mau dia akan pergi ke club malam untuk mencari Lucius dan menerima tawaran yang dia berikan.
Cristal memang menghubungi Gail, dia ingat pria itu akan membantu jika dia mengalami kesulitan. Walau ucapannya bisa jadi sebagai isapan jempol belaka tapi tidak ada salahnya mencoba. Seandainya pria itu seperti Lucius yang menginginkan tubuhnya, maka dia bersedia asalkan dia bisa mendapatkan biaya pengobatan untuk ibu mertuanya.
Gail baru saja keluar dari kamar mandi saat ponselnya kembali berbunyi. Pemuda itu mendekati ponselnya yangg ada di atas meja. Dia kira itu dari si bos yang akan memberinya perintah tapi begitu melihat siapa yang menghubungi, sesuatu meledak di hati bagaikan kembali api namun ekspresi wajahnya tetap saja seperti itu. Datar tanpa senyuman.
"Hallo."
"Ha-Hallo," Cristal menjawab dengan ragu.
"Ada apa?"
Cristal menelan ludah, rasa ragu semakin tumbuh subur di hati. Dia sungguh takut mengutarakan niat hatinya apalagi Gail terdengar tidak bersahabat.
"Kenapa diam saja?" tanya Gail. Dia curiga sudah terjadi sesuatu dengan Cristal.
"Se-Sebenarnya aku ingin meminta bantuanmu," ucap Cristal. Peduli dengan rasa malunya, peduli dengan rasa tidak enak yang dia rasakan di hati.
"Bantuan? Apa yang bisa aku lakukan utukmu?"
"Se-sesungguhnya aku tidak enak hati," Cristal menunduk, sungguh dia tidak punya jalan lagi.
"Tidak apa-apa, katakan saja padaku!"
"Aku?" Cristal menggigit bibir, ragu.
"Katakan saja!" ucap Gail memerintah. Dia tidak suka orang yang plin plan namun sesungguhnya Cristal harus membuang semua ego yang ada untuk meminta bantuannya.
"Aku sedang dalam masalah, apakah kau bisa meminjamkan aku sejumlah uang?" tanya Cristal.
"Apa kau dikejar oleh penagih hutang lagi?" Gail melangkah menuju lemari sambil mengeringkan rambut.
"A-Anggap saja demikian. Aku sungguh tidak tahu harus meminta bantuan dengan siapa lagi. Hanya kau saja yang bisa membantu tapi jika kau tidak mau membantu aku maka aku akan mencari cara lain."
"Apa aku ada berkata jika aku tidak mau membantumu? Aku bahkan belum mengatakan hal itu!"
"Maaf, aku minta maaf," air mata kembali mengalir, Cristal menangis terisak dan memutuskan pembicaraan mereka. Sepertinya salah sudah meminta bantuan pria itu.
Gail sangat heran, kenapa panggilan mereka terputus? Dia bisa mendengar isak tangisnya tapi kenapa pembicaraan mereka diakhiri begitu saja?
Gail kembali menghubungi Cristal, wanita itu tampak ragu untuk menjawabnya. Gail sangat kesal namun pada akhirnya Cristal menjawab telepon darinya.
"Kenapa kau matikan?" tanya Gail dengan nada tidak senang.
"Maaf, aku tidak bermaksud? Aku hanya takut menyinggung dirimu saja."
"Sekarang katakan padaku, apa yang sebenarnya terjadi. Aku sudah berkata akan membantumu maka aku akan membantumu!"
"Aku.. Aku butuh uang, ibu mertuaku masuk rumah sakit," ucap Cristal tanpa ragu lagi. Terserah pria itu mau membantu atau tidak yang pasti dia sudah berusaha.
Gail terkejut mendengarnya. Ibu mertua? Jadi wanita yang dia sukai sudah memiliki seorang suami? Sungguh luar biasa. Cinta pertama yang menyedihkan. Alih-Alih terbalaskan, cintanya justru berlabuh pada istri orang. Sungguh cinta yang ironis. Rasanya ingin tertawa keras atas kebodohan dan kegilaan yang dia rasakan beberapa hari belakangan.
"Kenapa kau diam? Apa kau tidak mau membantu aku?" tanya Cristal.
"Tidak, aku sudah berjanji padamu akan membantu maka aku akan membantumu. Sekarang katakan di mana kau berada, aku akan pergi ke sana!" setelah ini dia benar-benar harus melupakan wanita itu dan berhenti memperhatikan dirinya. Dia sudah tahu tindakannya salah tapi dia tetap saja masih mengejarnya. Sungguh bodoh.
"Aku benar-benar tidak enak hati, maafkan aku sebelumnya karena lagi-lagi aku harus menyulitkan dirimu," rasanya ingin berkata, jika pria itu menginginkan tubuhnya sebagai pengganti hutang pun dia bersedia melakukannya tapi dia takut mengatakannya.
"Tidak perlu dipikirkan, aku senang membantu orang!" setelah berkata demikian, Gail mengakhiri pembicaraan mereka. Ponsel di lempar ke atas ranjang karena dia mau memakai baju.
Setelah ini dia tidak akan menemui wanita itu. Jangan sampai dia dianggap sebagai perusak rumah tangga orang lain. Lupakan cinta pertamanya, dia tahu semua tidak akan berakhir indah tapi jika Cristal memiliki suami, lalu kenapa semuanya harus dia tanggung?
Hutang, biaya rumah sakit, kenapa Cristal harus menanggung sendiri dan meminjam pada dirinya? Apa suaminya sakit atau apa? Dia sangat ingin tahu tapi dia tidak mau memikirkannya apalagi setelah ini dia tidak akan menemui Cristal lagi.
Setelah menggunakan pakaian, Gail mengambil ponselnya. Sudah saatnya pergi karena Cristal sudah mengirimkan alamat rumah sakitnya.
Cristal menunggu dengan perasaan cemas, Angela sudah tertidur di kursi. Cristal melangkah mondar mandir, dia tampak gelisah. Ibu mertuanya belum juga selesai ditangani, pikirannya kacau dan campur aduk.
Gail sudah tiba, dia segera mencari Cristal. Gail tidak langsung menghampiri, dia diam saja melihat Cristal yang sedang melangkah mondar mandir dan terlihat gelisah. Seorang anak kecil sedang tidur di kursi, dia rasa anak kecil itu putri Cristal tapi di mana suaminya? Apa sedang bekerja?
Tidak mau berlama-lama memandangi wanita itu, Gail menghampirinya. Langkah Cristal terhenti saat melihat kedatangannya. Sungguh dia sangat senang, rasanya ingin berlari menghampiri penolongnya tapi dia takut Gail akan marah.
"Bagaimana keadaan ibu mertuamu?" tanya Gail basa basi.
Cristal menggeleng, dia sendiri tidak tahu. Tidak ada yang keluar dari ruang operasi, tidak ada pula yang mengatakan padanya apa yang terjadi pada ibu mertuanya.
"Baiklah, aku akan membayar semua biaya rumah sakitnya," Gail memutar langkah. Setelah ini dia akan pergi.
"Terima kasih, aku akan membayar semuanya nanti setelah aku mendapatkan pekerjaan yang jauh lebih baik," ucap Cristal.
"Tidak perlu dipikirkan, aku akan membayar semuanya. Kau tidak perlu ikut, jaga putrimu baik-baik."
"Sekali lagi, terima kasih. Aku pasti akan menggantinya!" setelah Cristal berkata demikian, Gail melangkah pergi. Cristal duduk kembali di samping Angela, dia pasti akan membayar uang pria itu nanti.
Gail pergi ke bagian administrasi, membayar sisa kekurangan yang harus Cristal tanggung. Sungguh dia sudah gila mau melakukan hal seperti ini untuk istri orang lain. Padahal suami pria itu bisa membayar semua biaya rumah sakit tapi kenapa Cristal harus meminta bantuannya?
Setelah membayar, Gail tidak lagi menghampiri Cristal. Dia memilih pergi dari rumah sakit dengan perasaan campur aduk. Kenapa dan kenapa, pertanyaan itu muncul di hati. Apakah Cristal dan suaminya sudah bercerai sehingga Cristal harus menanggung semuanya sendirian?
Sial, dia benci rasa ini. Rasa yang bisa membunuhnya dengan perlahan. Semakin dia tidak ingin tahu semakin rasa penasaran itu tumbuh di hati. Sebaiknya dia pergi saja, menenangkan pikirannya. Mungkin pergi mengencani seorang wanita bisa membuatnya merasa lebih baik. Sial, apa dia harus jadi bajingan terlebih dahulu? Kepalanya jadi sakit hanya karena seorang wanita yang adalah istri orang. Bagus, sungguh luar biasa.
karya mu keren keren,ada lucunya tegangnya,sedihnya,romantisnya semangat trs thor