NovelToon NovelToon
Mafia Jatuh Cinta Dengan Gadis Barbar

Mafia Jatuh Cinta Dengan Gadis Barbar

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lince.T

seorang gadis "bar-bar" dengan sikap blak-blakan dan keberanian yang menantang siapa saja, tak pernah peduli pada siapa pun—termasuk seorang pria berbahaya seperti Rafael.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lince.T, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

keputusan yang mengubah segalanya

Setelah percakapan panjang dengan Clara, Liana merasa ada perubahan besar dalam dirinya. Semuanya yang dia lakukan sebelumnya terasa seperti latihan. Sekarang, dia benar-benar berada dalam permainan yang jauh lebih besar, dan setiap langkah yang dia ambil harus dihitung dengan hati-hati. Ini bukan hanya tentang bertahan hidup lagi, ini tentang meruntuhkan kerajaan kekuasaan yang telah dibangun oleh Darius, pria yang selama ini dia pandang sebagai ancaman terbesar dalam hidupnya.

Liana kembali ke apartemennya yang sederhana namun penuh dengan kenangan buruk masa lalunya. Lampu-lampu kota berkelap-kelip dari jendela, namun hatinya tetap gelap, terperangkap dalam bayang-bayang keputusan yang harus dia buat. Dia sudah berada di ambang jurang, dan satu langkah salah bisa membuatnya jatuh. Tetapi jika dia berhenti melangkah, dia tidak akan pernah mencapai tujuannya.

Dia duduk di depan cermin besar, menatap bayangan dirinya yang memantul. Seolah mencari seseorang yang dia kenal, atau mungkin seorang yang tidak dia kenal. Seseorang yang lebih kuat, lebih berani. Karena dia tahu, dia harus lebih kuat jika ingin menghadapi Darius.

Tak lama setelah itu, ponselnya berdering. Liana memeriksa layar, dan di sana ada pesan dari Clara.

"Darius mengadakan pertemuan besar malam ini. Aku sudah mengatur tempatmu di sana. Jangan buat kesalahan."

Liana memandang pesan itu beberapa saat, kemudian meresponnya.

"Terima kasih. Aku akan berhati-hati."

Dia tidak tahu apa yang diharapkan dari malam itu, tetapi satu hal yang pasti: malam ini akan menjadi titik balik. Pertemuan itu bisa saja menjadi peluang besar baginya, atau bisa menjadi jebakan yang mengarah pada kehancurannya. Dia tidak punya pilihan selain pergi, mengikuti jalan yang sudah dipilih.

---

Malam itu, Liana mengenakan gaun hitam panjang yang membuatnya terlihat elegan namun tetap misterius. Rambutnya diikat dengan sederhana, namun menambah kesan tegas pada penampilannya. Begitu dia tiba di tempat yang ditentukan, suasana di sekitar terasa tegang. Tempat itu adalah sebuah restoran mewah yang jarang dikunjungi orang biasa—hanya kalangan tertentu yang bisa masuk ke dalamnya.

Clara sudah berada di sana, duduk dengan tenang di meja dekat pintu masuk. Ketika Liana mendekat, Clara memberikan senyuman yang tidak sepenuhnya tulus, seolah sedang menilai Liana.

“Kau datang tepat waktu,” kata Clara, memandangnya dari atas ke bawah dengan tatapan penuh penilaian.

“Aku tidak suka terlambat,” jawab Liana dengan suara tegas, mencoba menunjukkan bahwa dia siap untuk apa pun yang akan terjadi.

Clara mengangguk, lalu bangkit. “Darius sudah menunggu di dalam. Pastikan kau tidak membuat kesalahan. Dia sangat memperhatikan siapa yang datang dan pergi. Jangan sampai dia merasa kau tidak layak berada di sana.”

Liana mengangguk dan mengikuti Clara menuju ruangan utama. Di sana, suasana sangat formal, dengan beberapa tokoh penting dari dunia bawah tanah yang berkumpul. Darius sedang duduk di salah satu meja yang terletak di tengah ruangan, dikelilingi oleh pengawalnya. Ketika mata Darius menangkap Liana yang baru saja masuk, senyum tipis muncul di wajahnya.

“Liana,” Darius menyapa dengan suara berat dan penuh wibawa. “Kau datang juga akhirnya.”

Liana membalas dengan senyum yang terkesan tidak terkesan. “Tentu saja, aku tidak ingin melewatkan kesempatan besar.”

Darius tertawa pelan, mengamati Liana dengan cermat. “Kau cukup berani, itu yang aku suka. Tapi ingat, dunia ini tidak ada tempat untuk orang yang hanya mencari perhatian.”

Liana melangkah lebih dekat, mencoba tetap tenang meskipun rasa tegang semakin menggelayuti hatinya. “Aku bukan hanya mencari perhatian, Darius. Aku di sini untuk mempelajari lebih banyak tentang dunia ini. Tentang bagaimana semuanya bekerja.”

Darius memandangnya dengan tatapan tajam. “Aku suka orang yang ingin tahu. Tapi hati-hati, Liana. Dunia ini punya cara mengubah orang. Tidak semua orang yang masuk ke dalamnya bisa keluar dengan selamat.”

Liana menatapnya tanpa ragu. “Aku tahu risikonya. Tapi aku tidak takut.”

Darius tersenyum, tampaknya terkesan dengan jawaban Liana. “Aku harap kau tidak akan menyesal nanti.”

Percakapan mereka terhenti ketika salah satu pengawal Darius mengedipkan matanya, memberi isyarat bahwa saatnya untuk memulai. Darius mengangguk, lalu beralih ke pembicaraan yang lebih serius dengan orang-orang di sekitarnya.

Liana tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tetapi satu hal yang jelas baginya: dia sudah memasuki jalur yang tak bisa ditarik mundur. Dan dia tidak akan berhenti sampai Darius dan semua yang ada di sekitarnya runtuh.

Begitu pertemuan selesai, Clara mendekat lagi. “Bagaimana menurutmu?”

Liana menatap Darius yang masih dikelilingi pengawal dan beberapa orang penting lainnya. “Dia lebih berbahaya dari yang aku kira. Tapi aku akan menghadapinya.”

Clara mengangguk, matanya berbinar. “Kau bukan orang yang mudah takut. Aku senang bisa bekerja sama denganmu, Liana. Tetapi ingat, ini baru permulaan. Jika kita ingin menghancurkannya, kita harus lebih cerdas.”

Liana menatap Clara dengan keyakinan baru. “Aku tahu. Dan aku akan melakukannya, apa pun yang terjadi.”

Malam itu berakhir dengan kesepakatan yang tidak terucapkan—Liana akan semakin terjerat dalam dunia yang penuh tipu daya dan bahaya ini. Namun, tekadnya untuk meruntuhkan Darius semakin kuat. Setiap langkah, setiap keputusan yang dia ambil, semakin mendekatkannya pada tujuan akhirnya: mengalahkan orang yang telah lama menjadi ancaman dalam hidupnya.Liana merasa ada perasaan yang mulai berkembang dalam dirinya, perasaan yang sulit untuk diabaikan. Semakin lama dia berada di dalam dunia yang dikuasai Darius, semakin kuat pula dorongan dalam dirinya untuk menghancurkannya. Namun, semakin dia terlibat, semakin dia menyadari betapa besar dan berbahayanya permainan ini. Dunia yang penuh dengan intrik, tipu daya, dan kekuasaan, semuanya terasa seperti sebuah medan perang yang tak terlihat. Setiap orang di sekitarnya memiliki agenda mereka sendiri, dan siapa pun bisa jatuh dalam permainan ini.

Namun, Liana tidak bisa mundur. Keputusan itu sudah diambil, dan sekarang dia harus menjalani jalan ini dengan penuh keteguhan. Dia tahu bahwa untuk menghancurkan Darius, dia harus lebih licik, lebih pintar, dan lebih tajam dari sebelumnya. Setiap langkah yang dia ambil harus diperhitungkan dengan cermat. Tidak ada ruang untuk kesalahan.

Dalam perjalanan pulang malam itu, Liana merasakan ketegangan yang semakin berat. Mungkin ini adalah malam pertama dari serangkaian pertemuan yang akan mengubah segalanya, atau bisa juga menjadi langkah terakhir sebelum semua runtuh. Namun, dia tidak bisa membiarkan dirinya terjebak dalam ketakutan atau keraguan.

“Ini baru permulaan,” gumamnya pada diri sendiri, menatap jalanan yang masih ramai di tengah malam. “Aku akan melawan sampai akhir.”

Tak peduli apa yang menantinya, Liana tahu bahwa dia tidak akan berhenti sampai tujuannya tercapai—untuk meruntuhkan Darius dan menguasai dunia yang telah lama mengancam hidupnya.

1
Nur Icha
kenapa di ulang "si
Maya Sukma
yeah
Maya Sukma
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!