NovelToon NovelToon
Sang Ajudan

Sang Ajudan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah
Popularitas:729.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Puspa Herliyah

Seorang wanita muda, meminta seorang pria yang tak di kenal nya untuk menikahinya. Namun siapa sangka permintaan nya pun di kabulkan saat melihat wanita tersebut di paksa menikah oleh kedua orang tua nya demi melunasi sebuah hutang.

Adela Anggita dan Raiz Hafid Faisal, pernikahan kedua nya terikat di atas sebuah kontrak pernikahan.

Apakah pernikahan kontrak tersebut akan membawa mereka pada pernikahan yang sesungguhnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Herliyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perasaan Ini

"Mana Ajudan cantik kamu? " Tanya Ibu Laila.

Raiz mencari Adela, namun tak tampak. Hanya ada Sony, Pak Amir dan dua orang Polisi.

"Mana ya? " Jawab Raiz sambil mencari - cari.

"Telepon saja Mas. " Ucap Anita.

Saat Raiz menelepon , panggilan masuk dari Raiz tak di respon nya hingga berkali - kali.

"Gimana? " Tanya Ibu Laila.

"Nggak tahu kemana, Sony kamu tahu Adela?" Tanya Raiz.

"Nggak tahu, dari tadi kami nggak lihat Adela." Jawab Sony.

"Ya sudah, nanti kalau ada Adela nya. " Ucap Ibu Laila.

Adela membasuh muka nya berkali - kali di wastafel belakang rumah, wajahnya tampak sembab hingga terus berkali - kali mengulang membasuh wajah nya.

"Kamu Adela. "

Adela menoleh saat ada suara di belakang nya.

"Ibu, maaf Bu. " Ucap Adela.

"Saya tadi cari kamu, ingin kenal sama Ajudan cantik yang sedang viral di gendong sama Pak Bupati. " Ucap Ibu Laila.

"Saya tadi habis dari kamar kecil. " Ucap Adela.

"Masuk yu saya sama suami ingin kenal dekat sama kamu. "

Adela mengangguk kan kepala nya dan berjalan masuk bersama Ibu Laila. Terlihat di ruang tamu ada Pak Kusumo dan Raiz tengah berbincang.

"Lihat Pah, dari dekat cantik ya. " Ucap Ibu Laila.

"Oh ini rupanya, Ajudan cantik yang sedang viral." Ucap Pak Kusumo.

"Saya biasa saja Pak, nggak usah memuji." Udah Adela tersipu malu.

"Emang benar kamu cantik, bagaimana jadi Ajudannya Raiz? " Tanya Pak Kusumo.

"Pak Raiz baik Pak Bu, saya senang bisa jadi Ajudan nya. " Ucap Adela yang tak luput dari tatapan mata Raiz yang terus menatap nya.

"Kamu sudah punya calon? " Tanya Ibu Laila.

"Belum Bu. " Jawab Adela singkat.

"Berarti kamu mau dong kalau di jodoh kan sama saudaranya Raiz? " Ucap Ibu Laila.

Seketika Raiz menatap tajam ke arah Mamah nya, dan Adela menatap Raiz.

"Maaf Bu, terima kasih. Tapi saya belum ingin mencari pendamping."

"Kenapa? Yang di jodoh kan sama kamu ini punya jabatan juga."

"Maaf Bu, terima kasih." Ucap Adela.

"Baiklah, kalau Raiz belum punya Anita mungkin kami ingin menjodohkan kamu sama Raiz tapi sayang nya Raiz sebentar lagi akan menikah." Ucap Ibu Laila.

*****

Adela langsung masuk kedalam pendopo, dan segera menuju ke arah dapur untuk mengambil minuman dingin.

Satu botol air dingin di tegak habis oleh Adela, saat itu kondisi dapur sepi. Raiz dengan segera menyusul Adela ke arah dapur. Dan terlihat Adela tengah duduk sambil menunduk kan wajah nya di atas meja makan.

"Kamu sakit? "

Adela mengangkat wajah nya ke arah Raiz, dan menggeleng kan kepala nya.

"Saya capek ingin istirahat. " Ucap Adela.

"Kamu istirahat di kamar saya, biar saya di ruang kerja. "

"Terima kasih, saya pulang saja."

"Istirahat lah , Mas tahu kamu sangat capek. "

Adela memejamkan matanya saat sudah berada di dalam kamar Raiz, air mata lolos dari sisi kanan kiri matanya.

Raiz menatap Adela saat tengah berbaring, terdengar suara isak kan tangisnya. Raiz pun segera menutup kembali kamar Adela.

"Apa saya telah menyakiti hati seseorang? " Ucap Raiz pada Sony.

"Maksudnya? " Ucap Sony.

"Mungkin saya telah menyakiti kedua hati yang sangat tulus memberikan cinta nya pada saya. Saya salah, karena saya yang memulai nya. "

"Apakah kamu sudah mulai memiliki rasa yang tak seharusnya terjadi? " Tanya Sony.

"Entah lah, bagi saya terasa sangat berat untuk di ucapkan." Jawab Raiz.

****

Awwww

Adela bangun dari tidur nya terasa sangat pusing dan memegang kepala nya yang sangat berat.

"Kamu sudah bangun, kita makan malam sama - sama yuk? " Ajak Raiz.

"Ini sudah malam, kenapa Mas nggak bangun kan saya. " Ucap Adela.

"Habis kamu terlihat capek sekali." Ucap Raiz.

Awwww

Adela memegang kepala nya dan langsung jatuh kembali tubuh nya di atas tempat tidur.

Raiz segera mendekati tubuh Adela, dan memegang tubuh Adela sangat terasa demam.

"Kamu sakit? "

"Pusing Mas. "

"Mas panggil dokter. "

"Jangan Mas, apa nanti katanya saya ada di dalam kamar ini."

"Mas ambil obat dulu ya. "

"Mas, tolong disini. " Ucap Adela yang terlihat semakin lemah.

"Tolong jangan pergi, tolong untuk malam ini. Hanya Mas obat nya, saya mohon. "

Mata Adela terpejam, seperti terasa berat untuk membuka. Raiz membenarkan posisi berbaring Adela, seragam yang di kenakan Adela sedikit basah karena keringat, padahal kamar ber AC.

"Kamu nggak akan nyaman, jadi kamu harus ganti pakaian kamu. " Ucap Raiz.

Adela hanya diam dengan mata yang terpejam, dan dengan segera Raiz menghubungi Sony.

****

"Ini yang di kasih Ibu Nuri, lantas siapa yang akan ganti pakaian Adela? " Ucap Sony.

"Saya suami nya, terus kamu mau ganti kan pakaian nya? " Ucap Raiz.

"Kamu jangan macam - macam Raiz, ingat pernikahan kamu hanya kontrak." Ucap Sony.

"Kontrak kita batal, saya sudah tahu semua isi nya. "

Brakk

Raiz menutup pintu kamar nya dan mengunci pintu kamar nya, Sony hanya bisa mengacak rambut nya.

"Gawat, ini nggak boleh terjadi. "

Raiz selesai mengganti pakaian Adela, Raiz merapikan anak rambut yang sedikit menutupi sebagian wajah nya.

Hiks.. hiks.. hiks...

"Saya mencintai nya, hiks.. hiks... saya mencintai ya. "

Raiz mendengar saat Adela mengigau, Raiz menatap ke arah Adela. Di usap nya air mata yang membasahi kedua pipi Adela.

Hiks.. hiks...

"Apa kamu sudah mencintai saya, kenapa kamu bisa mencintai saya. Kamu tahu ini akan menyakiti kamu sendiri. Kenapa kamu menjerumuskan dalam hubungan yang seperti ini."

Raiz terus menatap Adela yang kembali tertidur, namun masih sedikit terisak.

*****

"Mas Raiz, mas ganti pakaian saya? " Tanya Adela saat bangun dari tidur nya.

"Iya, kamu akan tidur mengenakan seragam terus, apa nyaman? Nggak kan. " Jawab Raiz.

"Siapa yang ambil pakaian ini? "

"Sony, dia minta bantuan Ibu Nuri untuk mengambil kan pakaian kamu."

"Mas lihat tubuh saya lagi dong, Mas menang banyak. " Ucap Adela dengan wajah cemberut nya.

"Saya kan suami kamu, dan kamu juga sudah melihat punya saya. " Ucap Raiz dengan membuang wajah nya.

Adela bangun dan menghadap tubuhnya ke arah cermin, matanya terlihat sangat sembab.

"Mata saya kenapa? " Ucap Adela sambil memegang kedua matanya.

"Kamu menangisi seorang pria, apakah kamu mencintai nya? " Ucap Raiz.

Adela menatap Raiz dari pantulan cermin dan Raiz pun berdiri tepat di belakang tubuh nya.

"Katakan jujur di depan saya, apakah kamu sudah memiliki rasa? "

Adela diam seakan mulutnya terkunci dan Raiz masih tetap menatap Adela yang memunggunginya.

"Saya salah, seharusnya saya tidak boleh seperti ini. Saya salah seharusnya tidak menjadi orang ketiga. Tapi apakah boleh saya katakan jujur, kalau saya sakit melihat Mas dan Anita bahagia. Seharusnya saya tidak boleh memiliki rasa ini. Maaf kan saya Pak Raiz, maaf kan saya. Ajudan Bapak mencintai Pak Bupati saat ini. Rasa ini tumbuh dengan tiba - tiba, saat tahu Bapak akan segera menikah hati saya sakit. "

Adela membalikkan tubuh nya dengan mata berkaca - kaca, mata mereka saling beradu pandang.

"Saya tahu, cinta Pak Raiz sangat besar untuk calon Bapak, saya hanya orang yang baru kemarin datang di kehidupan Bapak, yang meminta untuk menikahi saya. Maaf kan untuk rasa yang saya rasakan ini, tolong talak saya sekarang, dan anggap kita tak pernah terjadi apa - apa. "

.

.

.

.

.

1
Maimunah
sangat bagus 👍
SariRenmaur SariRenmaur
subhanallah mama Laila wanita yang mulia
SariRenmaur SariRenmaur
semogaa selalu di beri kesehatan sama Tuhan yang maha esa dan cepat dapat pendonor jantung untuk Adella ya thoor
SariRenmaur SariRenmaur
semoga kembali berjodoh Adela dan pak Bupati ya thoor
SariRenmaur SariRenmaur
lebih baik seperti itu lepaskan Adella dan hidup bahagia dengan Anita ya pak bupati
SariRenmaur SariRenmaur
wah...semoga semua berjalan sesuai kontrak ya pak Bupati
SariRenmaur SariRenmaur
yang sabar ya adela semoga hanya 2 tahun kontraknya
Surati
bagus
Susana Sari Sari
dasar parasit.....maunya dibasmi aja 😡😡😡😡
Nurhayati Nia
😭😭😭😭😭ko gini siiii mbk puspaa
Nurhayati Nia
hrmmm penasaran banget deh apa pekerjaan bang raiz nii
Nurhayati Nia
mak puspa aku nongol lagi fi karyamu
dewi
mkasih ceritany, menghibur banget, bikin baper jg bikin nangis. suka banget.
Puspa Herliyah: 🥰🥰🥰 sama2 mampir. karya lainnya juga y
total 1 replies
dewi
ah kok sedih lg sih, nangis ka
dewi
ah mau donk
dalen maharini
Selalu kereeeeen dan luaar biasa karya kak Puspa... semangat terus bikin novelnya.
Puspa Herliyah: makasih mba say.. mampir juga di f***o ya napen nya Miss Puspa
total 1 replies
Rubiyanti
Luar biasa
Kasuma Dewi
good
Kasuma Dewi: sami sami 😍😍
Puspa Herliyah: Terima kasih.. 🙏💕
total 2 replies
Ummu Sakha Khalifatul Ulum
Cerita yg bagus dan menarik, lanjut thor semangat 💪💪
Adhyta Wahyuningsih
🥰🥰👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!